Anda di halaman 1dari 10

APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang

dimana fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
tempat kerja, Referensi ;Peraturan mengenai kewajiban terkait APD ini tercantum
dalam Permenakertrans No.8 Tahun 2010.
Jenis- jenis APD yaitu ;
–Alat pelindung kepala; Helm keselamatan
–Alat pelindung mata dan muka; Kacamata keselamatan, Faceshield.
–Alat pelindung pernapasan; Respirator, Masker Medis, Masker debu.
–Alat pelindung telinga; Ear plugs, Ear muff
–Alat pelindung tangan; Sarung Tangan
–Alat pelindung kaki; Sepatu Keselamatan.
Alat Pelindung Badan ; Baju/Seragam.

Spesifikasinya yaitu ;
Contoh : Helm Keselamatan, Sepatu keselamatan, Sarung tangan, Baju/seragam.
1.Alat pelindung kepala / Helm keselamatan ;
Untuk melindungi pemakainya dari cedera kepala yang disebabkan oleh benda jatuh, pukulan atau
benturan lainnya. Helm memberikan perlindungan terhadap percikan cairan. Itu harus dibuat dari
plastik.

Bagian-bagian dari Safety Helmet :


a. Brim : yaitu bagian terluar dari helm yang keras berfungi melindungi benturan ke kepala.
b. Suspensio : Sebagai peredam benturan, biasanya berupa tali yang berikan jarak pada susunan terluar
dengan kepala kita.
c. Peak : Moncong helm yang memberikan perlindungan bagian wajah dan mata dr benturan yg
datang dari arah atas.
d. Chin strap : yaitu tali yang dipasang didagu agar helm tidak mudah terlepas.
e. Nape strap : yaitu bagian yang berbentuk adjustable yang bermanfaat untuk mennyesuaikan hingga fit di
kepala kita.
Jenis bahan Helm safety yaitu ;
1. ABS (AcrylButylStyrene)
Bahan yang Keras dan Padat
Keunggulan : Tahan terhadap Benturan
Kelemahan : Kurang tahan terhadap panas
(80-90 Derajat Celcius)
2. Polyethelene ( P E )
Keunggulan: Tahan panas (110 Derajat C)
Kelemahan: Kurang tahan terhadap benturan
3. Polypropelene ( P P )
Minimum Standard.
Salah satu standarisasinya yaitu ;
safety helmet dianggap layak digunakan pekerja jika memenuhi kriteria minimum yang
ditetapkan oleh American National Standard (ANSI) dan International Safety Equipment
Association (ISEA), sesuai dengan standar terbaru ANSI/ ISEA Z89.1-2014.
Helm safety dianggap layak jika :
-Helm tidak rusak (pecah, tergores dalam, retak) dan wajib diganti jika terkena benturan keras.
-Penggunaan cat (jenis aerosol) dan stiker berperekat tertentu dapat mempengaruhi keutuhan helm
dan tidak diperbolehkan.
- Peraturan OSHA mengenai masa berlaku helm ini mengacu kepada pedoman standar
ANSI/ISEA Z89.1-2014.
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) merupakan badan regulator
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Amerika Serikat.
Sedangkan ANSI (American National Standards Institute) badan penerbit standarisasi Amerika
Serikat.
Standar ANSI/ISEA memberi syarat bahwa masa berlaku atau masa pemakaian safety helmet
adalah maksimal 4 hingga 5 tahun, ketentuan tersebut terlepas dari kerusakan pada bagian luar
helm, bila ada kerusakan seperti retak pada bagian luar helm sekalipun masa kedaluwarsanya
masih lama, maka sebaiknya safety helmet tersebut diganti dengan yang baru, standar tersebut
juga menjelaskan mengenai persyaratan kinerja dan pengujian untuk helm industri.
Cara Menentukan Masa berlaku Safety Helmet :
Pada setiap safety helmet sudah tercantum kode tahun produksi, kode tersebut dapat dijadikan
patokan untuk mengetahui masa kedaluwarsa helm tersebut.
Cara membaca gambarnya, contoh ;
 Ada Angka yg menyatakan tahun pembuatan yaitu tahun ?.

 Ikon panah yang mengarah ke angka ? menyatakan bulan pembuatan yaitu bulan Oktober.

Jadi dapat diartikan bahwa safety helmet tersebut telah diproduksi pada bulan ? tahun ?.
Maka, safety helmet berlaku hingga 4-5 tahun mendatang (September 2017 atau September
2018), tergantung panduan dari produsen helm.
2. Alat pelindung kaki / Sepatu Keselamatan ;
Safety shoes berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan yang licin.
Setiap negara memiliki standar keselamatan untuk pelindung kaki yang berbeda, seperti
EN-ISO 20345:11 (Eropa), CSA Standard Z195-14 (Kanada), dan OSHA 29 CFR
1910.136 (Amerika Serikat).
Dan Standar OSHA 29 CFR 1910.136, menggabungkan beberapa standar, yakni:
ASTM F2412-18: metode uji standar untuk perlindungan kaki yang
dikeluarkan American Society for Testing and Materials (ASTM).
ASTM F2413-18: Standar yang berisi persyaratan minimum yang harus dimiliki
sepatu safety.
American National Standard for Personal Protection (ANSI) Z41-1991 dan Z41-1999:
Standar ANSI untuk pelindung kaki.
Sayangnya, standar ANSI sekarang sudah ketinggalan zaman. Pada tanggal 1 Maret
2005, standar ANSI Z41 ditarik dan digantikan oleh standar ASTM. Pada tanggal 9
September 2009, OSHA mengeluarkan pembaruan untuk standar APD-nya, termasuk
pelindung kaki. Jadi, meski pekerja sudah menggunakan sepatu safety standar ANSI,
disarankan untuk beralih ke standar ASTM terbaru.
Terkait ASTM F2413-18, standar ini menetapkan persyaratan minimum yang harus
dimiliki sepatu safety agar dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai
bahaya di tempat kerja yang berpotensi mengakibatkan cedera kaki. Persyaratan yang
dimaksud mencakup desain, kinerja, pengujian dan klasifikasi sepatu safety.
Standar ini mengatur pembuatan dan produksi toe cap ── tempurung di ujung
sepatu safety yang terbuat dari besi baja ── di mana komponen ini menjadi bagian yang
tak terpisahkan dan permanen dari sepatu safety.
Standar ASTM F2413-18 memuat persyaratan minimum kinerja sepatu safety untuk:
Kekuatan sepatu dalam menahan dampak bahaya (impact resistance)
Ketahanan terhadap kompresi/tekanan (compression resistance)
Perlindungan metatarsal (metatarsal protection)
Perlindungan terhadap bahaya listrik (electric hazard resistance)
Perlindungan terhadap tusukan (puncture resistance)
Pelepasan elektrostatik (static dissipative properties).

Spesifikasi dari Sepatu Safety


Toe cap
Toe cap merupakan bagian terpenting dari sepatu safety, maka komponen ini menjadi
basic feature dari safety shoes. Fungsi dari toe cap sendiri adalah melindungi kaki dari
benturan, menambah ketahanan dan meminimalisir keausan sepatu.
Menurut standard CE EN-20345:2011 yang mengatur mengenai kebutuhan dasar sepatu
safety, Toe cap harus lolos uji impact sampai dengan 200J dan uji tekan sampai 1000N
atau setara dengan 1 ton. Pengetesan dilakukan dengan menggunakan alat test impact
dengan cara menjatuhkan benda runcing (biasanya metal) seberat 20kg dari ketinggian
1m. Apabila toe cap yang dihantam alat test masih bagus maka dianggap sudah
memenuhi standard kualitas minimal dari sepatu safety.
Jenis jenis toecap:
Steel toecap
Aluminium toecap
Composite toecap
Upper
Bagian atas sepatu merupakan komponen yang berfungsi melindungi kaki dari potensi
bahaya dari atas seperti sayatan, panas, dan cairan berbahaya. Standard dari safety
footware bisanya menggunakan bahan dari kulit untuk bahan upper sepatu karena
sifatnya yang kedap benda cair, tahan sayat, dan mampu menahan panas. Namun
beberapa sepatu safety yang casual biasanya memadukan material lain seperti PU untuk
lining atau variasi model.

Jenis kulit yang bisa dipakai untuk bahan Upper :


 Genuine leather
 Suede Leather

Sole
Sole adalah bagian bawah dari sepatu, komponen yang satu ini terdiri dari :
 Outsole
 Midsole
 Insole

Outsole
Sole bagian bawah sepatu ujung besi yang kontak langsung dengan lantai. Fungsi dari
outsole adalah melindungi kaki dari potensi bahaya di lantai seperti benda tajam, cairan
berbahaya, sengatan listrik dan resiko terpeleset karena licin. Maka selain bahan baku,
safety shoes yang baik harus memiliki standard slip resistance yang baik. Sesuai
standard EN, slip resistance dikategorikan menjadi 3, yaitu:
 SRA – Grip sepatu memiliki slip resistance terhadap lantai keramik bersabun
 SRB – Grip sepatu memiliki slip reistance terhadap lantai metal berminyak

 SRC – Grip sepatu yang anti selip di segala medan.

Bahan dari outsole ini juga bisa memakai variasi bahan sesuai dengan aplikasinya.
Bahan yang paling sering dipakai adalah PU, TPU, dan Rubber (Karet). Tehnologi
pembuatan outsole telah berkembang dan bisa memadukan 2 jenis bahan berbeda agar
bisa memliki keunggulan bahan untuk meningkatkan performa sepatu safety.
Outsole yang menggunakan 2 bahan berbeda ini biasa disebut dengan doubel density
outsole. Contoh double density :
Outsole PU/Rubber akan memungkinkan sepatu safety lebih tahan panas karena bahan
karet dan tingkat kenyamanan pemakai sepatu bisa dipertahankan karena masih
memakai PU yang lebih empuk dibanding karet.

Midsole
Komponen midsole terletak diantara outsole dan insole, fungsi utama dari midsole
sepatu safety adalah melindungi kaki dari penetrasi benda tajam yang berasal dari lantai
seperti paku atau benda tajam lain. Standard pemakaian anti puncture ini harus lolos uji
sampai tekanan benda tajam sebesar 1500N atau setara 1,5 ton.
Jenis Midsole :
 Steel midsole
 Kevlar midsole
Insole
Insole safety shoes berada di dalam sepatu dan terletak di atas midsole. Bagian sepatu
ini langsung kontak dengan telapak kaki. Maka karena hal itu, komponen ini lebih
berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan melindungi kaki dari resiko gangguan
kesehatan yang disebabkan aktivitas berjalan atau berdiri terlalu lama. Feature utama
dari insole adalah shock absorber, empuk dipakai, dan antistatic. Kemampuan ini bisa
didapatkan dari Insole berbahan EVA, PU, dan Gel.
Memilih sepatu safety yg layak ;
-Pilih dan gunakan sepatu safety yang sesuai potensi bahaya, jenis pekerjaan, dan kondisi
lingkungan kerja (indoor atau outdoor, suhu panas atau dingin, dll.)
-Sepatu safety harus memenuhi standar internasional (Standar ASTM/EN ISO) atau nasional
(SNI).
-Hindari memakai sepatu safety berbahan kulit atau dari kain jika bekerja di sekitar bahan
kimia, acid, atau caustic
-Gunakan sepatu dengan pelindung jari yang terbuat dari baja dan anti-slip untuk pekerjaan
konstruksi
-Catat pembelian sepatu safety pada buku catatan
-Masa pakai sepatu paling lama adalah 3 tahun (tergantung intensitas penggunaan, paparan, dan
kondisi lingkungan kerja)
-Lakukan pemeriksaan sepatu safety minimal setiap 2 minggu sekali, ganti bila sudah cacat,
rusak, atau koyak
-Setelah bekerja dengan bahan kimia, bersihkan sepatu dengan air untuk menghilangkan bahan
kimia atau debu yang menempel pada sepatu
-Simpan sepatu safety di tempat yang kering, sejuk, dan berventilasi.
3. Alat Pelindung Mata / Kacamata Pelindung ;
Kacamata pelindung atau disebut juga kacamata safety adalah kacamata yang berfungsi
melindungi area mata dari pengaruh yang berbahaya bagi kesehatan indera penglihatan
kita saat berada atau bekerja di dalam area tertentu.
Kacamata pelindung berguna melindungi mata dan sekitarnya dari:
1.Terkena benturan dengan material yang melayang atau melesat di udara.
2.Terkena benturan benda-benda keras.
3.Terpaan angin dan aliran udara yang kencang yang menyulitkan penglihatan.
4.Partikel-partikel kecil yang berbahaya seperti debu, asap dan gas.
5.Terkena percikan zat cair yang berbahaya bagi mata kita.
6.Terkena percikan bola api yang melesat di udara.
7.Paparan sinar yang menyilaukan mata seperti saat melakukan pekerjaan mengelas atau
saat berada di bawah terik matahari.
Untuk memilih kacamata safety yang tepat, langkah pertama yang dapat dilakukan ialah
dengan mengetahui terlebih dahulu standar yang digunakan dalam industri yang
dijalankan, salah satu standar yang dapat dijadikan acuan ialah ANSI Z87 / American
National Standards Institue Z87.
Standar ANSI Z87.1-2010 dan Z87.1-2015 telah menjadi standar yang paling banyak
digunakan di banyak negara. Standar ANSI Z87.1 mengharuskan adanya tanda pelindung
mata yang terkait dengan kemampuan perangkat untuk dapat bertahan terhadap bahaya
tertentu.
segera ganti kacamata safety yang digunakan apabila ditemukan salah satu diantara
beberapa indikasi berikut ini, meskipun baru menggunakannya seminggu yang lalu:
 lensa kacamata safety anda tergores
 lensa buram

 frame kacamata safety retak

 lensanya retak

 sudah tidak nyaman digunakan

 kerusakan-kerusakan apa pun yang terlihat

Kesimpulannya adalah kacamata safety tidak memiliki masa pakai. ANSI dan OSHA
tidak menetapkan standar untuk hal ini, termasuk kementrian tenaga kerja.
Hal terpenting yang harus selalu dilakukan adalah melakukan inspeksi atau pemeriksaan
pada kacamata safety setiap kali akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai