Anda di halaman 1dari 9

Hari, Tanggal Waktu Tempat Peserta Host

: Sabtu, 5 Nopember 2011 : Pukul. 09.00 WIB 12.00 WIB : PT. Tara Citra Kusuma Jl.Meranti 3 Blok L, No.3-5, Delta Silicon Industrial Park, Cikarang : Komunitas Ninja RR Owner Only (RRO2) dan PT (Prevateer Team) : Bapak Budi selaku Production Manager Bapak Andri selaku Public Relation Manager Bapak Gunawan selaku Kepala Laboratorium

LATAR BELAKANG Tak kenal maka tak sayang, artinya tidak dikenal maka tidak disayang. Tentu saja masyarakat Indonesia umumnya sudah kenal berbagai merek helm yang beredar, sebut saja MDS, KYT, INK, BMC dan banyak lagi. Namun apakah sudah tau siapa nama produsen-nya, dan apa saja jenis produk yang dijual di masyarakat? PT.Tara Citra Kusuma (PT.TCK) dan PT.Tara Kusuma Indah adalah anak perusahaan dari PT.Dinaheti Motor Industri (PT.DMI) yang kesemuanya memproduksi helm. PT.TCK merupakan perusahaan yang berpengalaman selama 29 tahun dalam memproduksi produk-produk keselamatan (safety), memproduksi helm berkualitas dengan nama merk/brand INK, KYT, MDS di level Middle up to High-End serta BMC, dan HIU di level Low-End. PT.TCK juga sebagai salah satu OEM (Original Equipment manufacture) atau dengan kata lain perusahaan yang memproduksi merk lain atas pesanan pemilik merk. Penulis melihat di show room banyak helm dengan merk luar, maaf saya tidak sebutkan satu persatu karena menurut keterangan dari pihak PT.TCK ada perjanjian dengan pemegang merk untuk tidak menyebarkan informasi ke pihak luar/masyarakat luas. PT.TCK dikenal sebagai produsen pertama yang mengaplikasikan standard sertifikasi SNI (1992) (sebelum S11) dan sekarang dengan Mandatory SNI 2007, dan sudah terakreditasi dengan sertifikat internasional dengan Standar Eropa NORM (E2205), DOT, SNELL dan AUSTRALIA. PT.TCK menciptakan helm dengan ukuran shell (batok) dan padding dengan ukuran tersendiri sesuai bentuk anatomi kepala dan bukan hasil korekan atau tambal sulam untuk menciptakan size yang lebih besar. Sekilas tentang Helm SNI Berkaitan dengan isu Helm SNI (Standar Nasional Indonesia) disampaikan bahwa standarisasi helm sebenarnya sudah dimulai tahun 1990 dengan nama SII (Standar Industri Indonesia). Pada tahun 1990 SII diganti menjadi SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan nomor SNI 09-18111990 yang banyak mengadopsi norma-norma standar JIS (Japan Industrial Standard). Penerapan SNI helm masih bersifat sukarela, sehingga belum banyak industri helm yang melakukan sertifikasi helm. Seiring dengan berjalannya waktu industri helm nasional berkembang pesat, tetapi di lain pihak tingkat kecelakaan sepeda motor yang menyebabkan luka fatal dan meninggal dunia terus meningkat. Melihat kenyataan ini pada tahun 2007 Departemen Perindustrian RI merencanakan penerapan SNI helm secara wajib dengan mengacu pada SNI 1811-2007 yang merupakan revisi SNI 09-1811-1990 terbitan Badan Standarisasi Nasional. SNI 1811-2007 ini mengadopsi beberapa standar di dunia, diantaranya : BS 6658 : 1985, EN 960 : 1994, E/ECE/Trans/505. Pada tanggal 25 Juni 2008 Pemerintah menerbitkan Permen Perindustrian no.40/MIND/PER/VI/2008 tentang pemberlakuan SNI helm pengendara kendaraan roda dua secara wajib yang akan berlaku efektif 9 (sembilan) bulan sejak tanggal ditetapkannya, yaitu pada 25 Maret 2009. Akan tetapi di Indonesia masih terkendala dengan banyaknya industri kecil helm yang belum siap dan juga disyaratkannya produsen helm harus memegang ISO 9001/2008, maka pemerintah menerbitkan Permen Perindustrian no. 40/M-IND/PER/ IV/ 2009 yang menunda pemberlakuan SNI helm secara wajib sampai dengan tanggal 1 April 2010. Berkenaan dengan penundaan ini pelaksanaannya adalah untuk produksi sebelum 1 April 2010 tanpa SNI tidak apaapa beredar, akan tetapi setelah 1 April 2010 harus SNI baru.

Penulis sempat bertanya bagaimana dengan helm impor yang tidak ada tulisan SNI setelah diberlakukannya SNI ? Jawabannya tidak secara eksplisit disampaikan, tetapi pada intinya SNI sudah dibuat dengan penggabungan beberapa standar internasional yang sudah cukup bagus dengan tujuan untuk melindungi pemakai helm Indonesia. Standar dari negara lain belum tentu lebih bagus bagi negara kita. Misalnya di Amerika masih diperbolehkan helm model cetok / batok half face yang masih kelihatan telinga untuk dipakai. Kami lihat Harley Davidson memesan helm model ini. Menurut mereka dasar pemikirannya helm dibutuhkan untuk melindungi otak dimana letak otak adalah di kepala bagian atas sampai agak ke bawah, dan oleh karena itu cukup dilindungi dengan helm model cetok. Hal ini berbeda dengan negara-negara Eropa dengan standar EC 2205 yang mensyaratkan helm harus menutup sampai bagian telinga. Oh ya, ada istilah di dunia helm yang perlu kita ketahui, di kalangan industri helm mereka membagi helm menurut bentuk dalam 3 kelompok yaitu : 1. Half Face : Ini yang kita kenal dengan model cetok atau kuping kelihatan.

2. Open Face : Ini yang kita biasa sebut dengan half face di Indonesia, sampai menutup kuping 3. Full Face : Menutup semua sampai mulut

PRODUKSI DAN PENGUJIAN Kalau di atas penulis sudah sampaikan pembagian helm menurut bentuknya, maka kita bahas khusus helm full face. Berdasarkan fungsinya helm full face dibagi 4 : 1. Street Helmet 2. Racing Helmet 3. Off Road Helmet 4. Snow Mobile Helmet : Helm seperti yang kita pakai sehari-hari. : Helm untuk balap. : Helm yang biasa dipakai untuk motor trail : Helm yang dipakai untuk kendaraan salju. Untuk mencegah

kaca berembun karena nafas maka dipasang pemanas dan lensa double.

Teknik dalam memilih dalam membeli helm yang benar menurut Bapak Andri selaku PR Manager PT.TCK ada beberapa yg harus diperhatikan : 1. Pastikan helm yang kita pakai nyaman di kepala, karena menurutnya semua helm dibuat menyesuaikan bentuk anatomi kepala dan bentuk kepala seseorang itu berbeda. 2. Usahakan helm tidak goyang saat kepala kita menggeleng atau mengangguk, jadi pilih helm yang comfort paddingnya pas dan tidal longgar. 3. Pakai helm fullface, masukkan jari telunjuk ke kedalam helm lalu pegang bagian atas kepala lalu dan menggangguklah, apabila helm bergerak maju sebanyak 2 ruas jari artinya helm kebesaran jadi cukup dengan batasan 1 ruas jari telunjuk 4. Pilihlah helm yang peruntukkannya di gunakan untuk melindungi semua bagian kepala termasuk wajah, beliau merekomendasikan helm fullface lebih mendukung safety. 5. Pilih Helm yang memakai Chin Strap Double D Ring karena tingkat safety nya lebih tinggi ketimbang Chin Strap Clip On. Bagian bagian utama helm

1. Shell / Cangkang keras : terbuat dari bahan ABS, fiberglass, atau yang ringan dan kuat dari carbon. 2. EPS Shell (Expandable PolySterene) : Semacam sterofoam tapi yang mampu meredam goncangan, dengan High density tertentu (tingkat kepadatan tertentu). 3. Comfort Padding Terdiri dari : Top Padding (lapisan kain dalam), Crown Padding (lapisan kain tebal setelah Top padding), Cheek Padding (lapisan di pipi) dan Neck Roll (pelindung leher). 4. Chin Strap : Tali dagu. Pada helm ada 3 (tiga) tipe Chin Strap, berikut sesuai urutan tertinggi dengan kualitas keamanan yang tinggi pula yaitu :

1. Double D Ring, Tipe ini banyak dipakai untuk helm balap dan kebanyakan ada pada helm-helm import standart DOT SNELL. Helm dengan Chin Strap ini apabila pengendara mengalami kecelakaan dan terkena benturan keras maka tali ini justru akan menarik lebih kencang sehingga helm tidak akan terlepas.

2. Clip On, Tipe ini lebih banyak dipakai oleh pengendara pada umumnya karena lebih mudah untuk memakainya ataupun melepasnya.

3. Micromatic, Chin Strap ini hanya mengandalkan penguncian secara otomatis dan jarang ada di pasaran karena fungsinya yang kurang safety.

5. Visor / Shield : Kaca pelindung depan (bagian ini optional) 6. Accessories : mulai stiker air sampai hiasan yang menempel di shell (bagian ini optional)
Dan menurut sang ahli nya Bapak Budi selaku production Manager semua jenis tipe helm tidak di rekomendasikan untuk terkena air apalagi di cuci. Menurut beliau penggunaan air dan detergen akan mengurangi kualitas usia pakai helm karena seperti yang kita tahu detergen memiliki unsur bahan kimia. Apabila Comfort Padding kotor atau sudah kempes busanya cukup membeli spare part penggantinya saja jadi tidak harus membeli helm yang baru kembali. Proses Produksi Seperti industri lain secara garis besar dikelompokkan dalam 4 tahap : 1. Proses Pencetakan. 2. Proses Pengecatan. 3. Proses Perakitan. 4. Quality Control.

Diantara masing masing proses tersebut di atas dilakukan juga quality control. Di dalam factory tour kami bisa melihat proses pencetakan shell dengan mesin modern, dimana biji plastik ABS dihisap ke dalam mesin pencetak dan operator tinggal men-set ketebalan shell, tak lama kemudian mesin terbuka dan jadilah shell helm model off road. Hal yang menarik adalah penempelan stiker air pada Shell yang telah dicat. Seperti yang kita ketahui helm mempunyai banyak motif gambar. Tadinya kami pikir gambar tersebut dicat, ternyata itu semua adalah stiker air. Jadi mereka menempelkan sejenis stiker yang dibasahi air, untuk kemudian dirapikan. Setelah itu dikeringkan selama sehari baru kemudian diberi lapisan pelindung. PENGUJIAN HELM Pengujian berkaitan dengan batok / shell helm menurut Bapak Gunawan selaku Kepala Laboratorium ada beberapa hal yang harus di uji, diantaranya adalah : 1. Periksa Dimensi mencari titik lemah helm.

2. Impact Shock Test / Uji penyerapan energi kejut tidak boleh melebihi 300 G (gravitasi). Helm di jatuhkan dari atas ke bawah di benturkan ke benda tumpul dari ketinggian tertentu.

3. Penetrasi Alarm : Helm dipukul dengan logam yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu

4. Chin Strap Test : Pengujian berkaitan dengan tali strap dagu (khusus helm full face) ini untuk melihat apakah ada perpanjangan tali ketika dijatuhkan.

Uji keandalan sistem penahan pada tali / Roll of Fitting test, terdiri dari : 1. Uji kekuatan sistem penahan 2. Uji kelicinan tali helm 3. Uji keausan tali helm 4. Uji keefektifan sistem penahan, dengan cara ditarik kuat ke belakang.

5. Gun Test : Helm di test untuk melihat seberapa kuat untuk menahah lemparan benda tajam

Demikian reportasi yang penulis buat. Semoga Tulisan ini dapat menambah pengetahuan bagaimana helm dibuat serta dapat lebih meningkatkan kesadaran kita bersama dalam mengutamakan keselamatan berkendara dengan selalu menggunakan helm yang baik dan benar baik itu jarak dekat ataupun jarak jauh. Karena kita hanyanya manusia biasa yang tidak tahu kapan ajal akan memanggil. Oleh karenanya kita hanya bisa mengantisipasi untuk meminimalisir efek apabila terjadi kecelakaan di perjalanan. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak PT.Tara Citra Kusuma atas waktunya mengajak kami semua berbagi pengetahuan tentang helm serta rekan-rekan ninja RRO2 yang telah sama-sama mensukseskan salah satu agenda kunjungan RRO2 dan tak lupa kepada rekan Pivateer Team yang ikut mensupport kegiatan RRO2 dengan berpartisipasi dalam acara kunjungan kemarin.

Penulis RRO2-031 Salam Bikers Biker Rules "Hujan kehujan, Panas kepanasan" Keep Safety Riding

Berikut di bawah ini hasil foto liputan, cekidot .. Ready Gaspoollll to cikarang

Ninja Offroader

Tiba di lokasi PT.Tara Citra Kusuma

Ramah Tamah bersama Bapak Andri selaku PR Manager

Sesi Tanya jawab

Sesi Tanya jawab

Ruang Laboratorium

Penyerahan Plakat kenang-kenangan dari RRO2 untuk PT.Tara Citra Kusuma

Penyerahan Plakat kenang-kenangan dari RRO2 untuk PT.Tara Kusuma Indah

Foto bareng usai pabrik tour

Foto bareng sebelum pulang

Lokasi jembatan atas tol cikarang

Anda mungkin juga menyukai