3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan pada pembelajaran peserta didik SMK
Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD
(Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses
pencapaiannya.
Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.
Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar,
sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang bersangkutan.
Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.
1 Hasil observasi / pengalaman Guru belum bisa Berdasarkan diskusi dan analisis 1. Rendahnya minat peserta
mengajar (pedagogik) : menyajikan Proses di peroleh bahwa akar penyebab didik untuk menggali
1. Guru belum bisa membangun pembelajaran yang masalah adalah literasi atau belajar
budaya kelas yang positif di menyenangkan tentang teori produk
dalam kelas. sesuai dengan Cara penyajian pembelajaran kreatif dan
karakter dan latar guru kewirausahaan
Kajian literatur : belakang peserta Dengan adanya proses 2. Pembelajaran guru di
1. Memperhatikan dan memahami didik dan guru pembelajaran yang menarik, , kelas masih belum
emosi siswa berarti membangun belum bisa maka peserta didik akan merasa berbasis HOTS (Higher
ikatan emosional, dengan menyajikan tidak terpaksa dalam mengikuti Order Thinking Skill)
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih yang
No. (disalin dari kolom hasil eksplorasi
masalah masalah akan diselesaikan
penyebab masaah pada LK 1.2)
Wawancara
1. Kurang menarik, lebih suka
praktek langsung (Gotfan Abdillah
– siswa kelas XII 20/11/2023)
2. Kurangnya rasa ingin tahu peserta
didik terhadap mapel produk
kreatif dan kewirausahaan
(Efitasari – Guru BK 20/11/2023
3. Siswa lebih membutuhkan
tuntunan praktek dibandingkan
teori (Sunar Cahyono, S.Pd –
Kepala Sekolah 20/11/2023)
4. Kurangnya minat para siswa untuk
belajar mapel produk kreatif dan
kewirausahaan dikarenakan
motifasi siswa untuk berwirausaha
sangat rendah. (Eko Waluyo,
S.Kom Pakar pendidikan ASESOR
LSP Teknologi Digital dan praktisi
pendidikan SMK 20/11/2023)
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih yang
No. (disalin dari kolom hasil eksplorasi
masalah masalah akan diselesaikan
penyebab masaah pada LK 1.2)
2 Hasil observasi / pengalaman Peserta didik ada Berdasarkan diskusi dan analisis
mengajar masalh baik terkait di peroleh bahwa akar penyebab
Kesulitan Belajar siswa termasuk kebiasaan yang masalah adalah
siswa berkebutuhan khusus dan negatif dari rumah Guru belum menerapkan metode
masalah pembelajaran di kelas. maupun kondisi pembelajaran dengan
1. Peserta didik hiper aktif didalam masalah pada memberikan motifasi dan
kelas dan mengganggu kegiatan keluargannya pengarahan positif bagi siswa.
belajar dikelas sehingga terbawa
Kajian Literasi kesekolah.
1. Guru dapat mendorong perilaku
murid yang sesuai dengan
mempergunakan penguatan positif
(memberikan penghargaan) dan
penguatan negatif (menarik
hukuman). Guru dapat mengunakan
strategi-strategi berikut dalam
mengubah perilaku menyimpang
pada murid (Darwis, 2006):
a. Mempergunakan sistem
hadiah
b. Mempergunakan kontrak
perilaku
c. Mempergunakan konseling
d. Mempergunakan
pembentukan
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih yang
No. (disalin dari kolom hasil eksplorasi
masalah masalah akan diselesaikan
penyebab masaah pada LK 1.2)
Wawancara
1. Hiperaktif karena bawaan dari
rumah atau keluarga sudah
terbiasa dengan kegiatan yang
melampaui batas sehingga terbawa
ke sekolah. (Sunar Cahyono, S.Pd
- Kepala Sekolah 20/11/2023)
2. Peserta didik kurang mendapatkan
perhatian dari orangtuanya dirumah
mungkin karena terlalu sibuk
bekerja, sehingga perilaku
hiperaktif tampil dengan tujuan
untuk mendapatkan perhatian dari
lingkungan. (Siti Marfuah, S.Pd-
Guru BK 20/11/2023)
3. Peserta didik ada masalah terkait
keluarganya sehingga menjadikan
pelampiasan perilaku abnormalnya
di lingkungan sekolah (Eko
Waluyo, S.Kom Pakar pendidikan
ASESOR LSP Teknologi Digital
dan praktisi pendidikan SMK
20/11/2023)
dan orang tua peserta didik terkait peserta didik. dengan orang tua peserta didik.
pembelajaran masih kurang
2. Tidak sepenuhnya visi dan misi Dengan adanya komunikasi yang
sekolah tercapai karena Tidak baik antara sekolah dengan orang
selarasnya visi orang tua murid dan tua peserta didik,maka peserta
visi sekolah. didik akan lebih terkontrol proses
Kajian literasi : perkembangan pembelajarannya.
1. Orang tua serta guru harus mampu
saling bekerja sama dalam
mengontrol serta menemani peserta
didik dalam belajar sehingga
mereka mampu belajar dengan baik
dan semangat sehingga mampu
meningkatkan motivasi mereka
dalam belajar (Fatmawati dkk,
2020)
Wawancara :
1. Kurangnya sosialisasi dan
komunikasi antara pihak sekolah
dengan orang tua/wali murid
tentang visi dan misi sekolah
terbentur jadwal waktu kegiatan
sekolah dengan kegiatan orang tua
wali sehingga pertemuan jarang
ada pertemuan. (Rita Riswandani
,S.Pd ( Staf kurikulum 20/11/2023)
2. Kurangnya pertemuan antara wali
murid dan sekolah, pihak sekolah
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih yang
No. (disalin dari kolom hasil eksplorasi
masalah masalah akan diselesaikan
penyebab masaah pada LK 1.2)
Wawancara
1. Guru dalam penjelasan materi
kurang terperinci dan menggunakan
metode HOTS yang sesuai
dikarenakan literasi guru terhadap
materi HOTS masih rendah. (Eko
Waluyo, S.Kom Pakar pendidikan
ASESOR LSP Teknologi Digital
dan praktisi pendidikan SMK
20/11/2023)
2. Adanya perubahan kurikulum,
siswa yang belum terbiasa dengan
sistem pembelajaran sistem HOTS,
Guru belum memahami instrumen
HOTS (Sunar Cahyono, S.Pd-
Kepala Sekolah 20/11/2023)