Anda di halaman 1dari 4

LK – 10a : Penyusunan Modul Project P5 dan PPRA

Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan


Topik : Tanpa Plastik, Bumi Memang Sudah Cantik
Projek Profile : Tanggap mengelola sampah plastik

Dimensi Profil yang Dibangun:


Dimensi Elemen Sub Elemen Akhir Fase
Beriman dan Berakhlak kepada Menjaga Terbiasa mengerti perbuatan yang Pro
bertaqwa alam sekitar lingkungan alam dan kontra terhadap keramahan
kepada Tuhan dan lingkungan serta terbiasa
Yang Maha Esa melestarikannya mengimplementasikan pengetahuan dari
asmaull husna Al-Mu’min untuk
memjaga dan memberikan rasa aman
serta berperilaku ramah lingkungan
secara berkesinambungan.

Kreatif Menghasilkan 1. Menghasilkan 1. Menggabungkan berbagai ide untuk


ide, karya, dan ide otentik menghasilkan pemikiran atau
aksi nyata. yang perasaan inovatif yang memiliki
cemerlang. makna mendalam disertai dengan
2. Menciptakan kesadaran dan berdoa kepada Al-
karya otentik Malik yang Maha memiliki segalanya.
dan aksi 2. Siswa mampu menyelidiki dan
nyata yang menyampaikan pemikiran atau
gemilang. emosinya yang stabil sebagai
bentuk pengamalan Al-Aziz
berdasarkan preferensinya melalui
karya atau tindakan dan menghargai
hasil yang
mereka ciptakan.

Sub Nilai Profil


Nilai Profil Pelajar Rahmatan Capaian Perkembangan Profil Pelajar
Pelajar Rahmata
lil Alamin Rahmatan lil Alamin
lil Alamin
➢ Berkeadaban (Taaddub) • Sholeh sosial 1. Memahami keutamaan menjalani
➢ Dinamis dan Inovatif • Berbudaya kehidupan yang bersih dan sehat
(Tathawwur wa Ibtikar) dan peduli sebagai refleksi dari nama Allah al-
lingkungan Quddus.
• Kreatif 2. Mengembangkan kebiasaan menjaga
• Mandiri kebersihan sebagai bentuk kasih
• Berjiwa sayang kepada alam sekitar dan
Kompetetif output terbentuknya kehidupan
sehat dan sejahtera sebagai refleksi
dari As-Salam.

Syihabuddin
LK – 10b : Penyusunan Aktivitas Modul Project P5-PPRA

Alur Aktivitas
Pengenalan 1. Guru mengajak siswa berkumpul di kelas dan memperkenalkan
konsep P5 dan PPRA.
2. Guru meminta siswa membentuk kelompok dengan masing-masing
terdiri dari 4 anggota.
3. Guru memperdengarkan video mengenai efek sampah.
4. Guru kemudian bertanya kepada siswa:
➢ Sebutkan pengaruh sampah terhadap lingkungan dari video
yang kalian tonton?
➢ Apakah kita bisa memanfaatkan sampah?
➢ Bagaimana langkah yang tepat untuk menjadikan
lingkungan bersih dan sehat sebagai refleksi dari Al-
Quddus?
5. Guru menginstruksikan siswa untuk mendiskusikan jawabannya
dalam kelompok dan berbagi pendapat.
6. Siswa membagikan kesimpulan diskusi kelompoknya kepada
seluruh kelas.
7. Guru merangkum dan memberikan tanggapan mengenai topik
sampah berdasarkan presentasi siswa.
Kontekstualisasi 1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dan diinstruksikan untuk
pergi ke perpustakaan guna mencari referensi mengenai
manajemen sampah.
2. Siswa berdialog mengenai klasifikasi sampah menjadi organik dan
non-organik.
3. Guru menyampaikan informasi kepada siswa tentang cara
memanfaatkan sampah, baik yang organik maupun non-organik.
4. Mengajarkan konsep 3R sebagai strategi efektif dalam mengatasi
masalah sampah plastik.
"3R" adalah singkatan dari tiga kata kunci dalam pengelolaan
sampah yang berkelanjutan, yaitu:
➢ Reduce (Mengurangi): Upaya untuk mengurangi jumlah
sampah yang dihasilkan dengan cara meminimalkan
penggunaan barang sekali pakai, menggunakan produk
yang tahan lama, dan lain-lain.
➢ Reuse (Menggunakan Kembali): Praktik menggunakan
barang kembali untuk tujuan yang sama atau tujuan yang
berbeda tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Contoh
sederhananya adalah menggunakan kembali botol
minuman sebagai wadah air atau tempat penyimpanan.
➢ Recycle (Mendaur Ulang): Proses mengubah bahan-bahan
yang sudah tidak digunakan menjadi produk baru.
Misalnya, mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas daur
ulang atau mengolah plastik bekas menjadi produk plastik
baru.
Penerapan prinsip 3R dapat membantu mengurangi beban sampah
di lingkungan, menghemat sumber daya alam, serta mendukung
upaya pelestarian lingkungan.
Aksi 1. Siswa diminta keluar dari kelas untuk menghimpun sampah yang
ada di lingkungan sekolah.
2. Siswa diberi arahan untuk memilah sampah menjadi kategori
organik dan non-organik, serta yang dapat dan tidak dapat
dimanfaatkan.
3. Setiap kelompok siswa diberikan tugas spesifik:
➢ Menghimpun sampah organik untuk diolah menjadi
kompos.
➢ Menyingkirkan sampah non-organik yang dapat digunakan
kembali.
➢ Menempatkan sampah non-organik yang tidak dapat
dimanfaatkan ke tempat pembuangan sementara.
4. Mengkonversi sampah dengan prinsip 3R menjadi objek menarik
berdasarkan inovasi siswa.
Refleksi Pasca pelaksanaan aksi, guru mengajak perwakilan dari tiap kelompok
untuk berbagi pemikiran mengenai bagaimana memanfaatkan
sampah, hambatan yang mereka temui, serta langkah apa yang mereka
rencanakan untuk pertemuan mendatang. Selain itu, guru memberikan
tanggapan dan dorongan semangat kepada siswa, menekankan
pentingnya menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah bukan
hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di rumah dan komunitas
tempat mereka tinggal.
Tindak Lanjut Siswa merumuskan strategi terencana untuk upaya perbaikan yang
berkesinambungan, menyusun agenda kegiatan yang dapat melibatkan
partisipasi yang lebih luas dari masyarakat. Tujuannya adalah agar
prinsip pengelolaan dan pemanfaatan sampah dapat diterapkan bukan
hanya di lingkungan sekolah, melainkan juga di komunitas dan berbagai
lokasi lain di sekitarnya.

Syihabuddin

Anda mungkin juga menyukai