Anda di halaman 1dari 14

lOMoARcPSD|31887543

Laporan Ketebalan dan Kedalaman

Geologi Struktur (Universitas Jambi)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)
lOMoARcPSD|31887543

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga
dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun
terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi struktur mencakup
bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi,
metamorfisme dan geologi rekayasa. Secara lebih formal
dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan
proses geologi. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan
dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik,
lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian
deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan
menggunakan kontrol stratigrafi maupun geokronologi.
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang
mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil
dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari
gaya yang bekerja di dalam bumi. Beberapa kalangan
berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi
mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari tebal dan kedalaman
2. Mampu melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman
di lapangan.

3. Dapat
menentukan ketebalan dan kedalaman suatu lapisan

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 1

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

secara langsung maupun tak langsung secara grafis


maupun perhitungan matematis.

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 2

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

BAB II
DASAR TEORI

Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga


dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi
rekayasa. Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk arsitektur atau struktur kerak bumi beserta gejala-gejala
geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
bentuk pada batuan. Diketahui bahwa batuan yang tersingkap
dimuka bumi maupun yang terekam melalui hasil pengukuran
geofisika memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur yang
bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya (Adhitama, 2021).
Ketebalan adalah jarak terpendek yang diukur antara dua
bidang sejajar anatara dua lapisan. Kedalaman adalah jarak
vertikal dari suatu ketinggian tertentu terhadap suatu titik
terhadap suatu titik atau bidang. Pengukuran ketebalan dan
kedalaman dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu cara
pengukuran secara langsung maupun tidak langsung.
Pengukuran kedalaman dan ketebalan secara langsung dilakukan
pada daerah relatif datar dengan kedudukan tegak
(Pramumijoyo, 2008).
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar
yang merupakan lapisan batuan. Ketebalan lapisan bisa
ditentukan dengan beberapa cara, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan
pada suatu keadaan tertentu, misalnya lapisan horizontal yang
tersingkap pada tebing vertikal atau lapisan vertikal yang
tersingkap pada topografi datar. Apabila keadaan medan,
struktur yang rumit atau ketebalan alat yang dipakai tidak
memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya
diusahakan pengukuran mendekati secara langsung (Noor,
2008).

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 3

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

Pengukuran tidak langsung yang paling sederhana adalah


pada lapisan miring, tersingkap pada permukaan horizontal,
dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan
menggunakan kemiringan lapisan (δ) maka ketebalannya dapat
dilakukan maenggunakan rumus:

T = w sin δ
Keterangan:
T : tebal lapisan yang diukur
W : kedalaman/ketebalan singkapan
δ : kemiringan lapisan
Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus
(I) maka lebar sebenarnya harus dikoreksi dulu,
w = I sin β
I : tegak lurus jurus
W : kedalaman/ketebalan singkapan
β : sudut antara jurus dengan arah pengukuran
T = I sin β sin δ
T : tebal lapisan yang diukur
I : tegak lurus jurus
β : sudut antara jurus dengan arah pengukuran
δ : kemiringan lapisan
Dengan cara yang sama dapat dipakai pengukuran lebar
singkapan dilakukan permukaan miring. Pengukuran dilakukan
apabila bentuk lereng tidak teratur, ataupun menghitung
ketebalan lapisan dari peta geologi (Sugiharyanto, 2007).
Jika ketebalan lapisan ditentukan dengan secara langsung
dapat dilakukan pada suatu keadaan tertentu, misalnya lapisan
horizontal yang tersingkap pada tebing vertikal, lapisan vertikal
yang tersingkap pada topografi datar, pengukuran tidak
langsung yang paling sederhana adalah pada lapisan miring,

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 4

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

tersingkap pada permukaan horizontal, dimana lebar singkapan


diukur tegak lurus jurus, yaitu W (Helmi. 2007).

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 5

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah:
1. Alat Tulis
2. Penggaris Lengkap
3. Busur
4. Clipboard
5. Kalkulator
6. Meteran
7. Kompas Geologi
8. Palu Geologi
9. Plastik sampel
10. Kertas HVS A4

3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah:
1. Modul
2. Lembar Kerja Min. 5
3. Kertas HVS A4
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Pengukuran profil
1. Diukur arah strike dan dip dari setiap lapisan pada
singkapan batuan.
2. Diukur ketebalan setiap lapisan batuan.
3. Dideskripsikan batuan yang terdapat pada setiap
lapisan batuan.
3.2.2 Pengukuran ketebalan
1. Dilihat arah dari strike dan dip pada singkapan
batuan.
2. Ditentukan arah dari slope.

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 6

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

3. Diukur ketebalan singkapan batuannya.

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 7

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

BAB IV

DATA DAN HASIL

4.1 Data
4.1.1 Tabel Pengukuran Ketebalan
N
Kedudukan Tebal
o Slope Litologi
(Srike/Dip) (cm)
(˚)

1 N 242 º E / 2 º 57º 82

2 N 232 º E / 2 º 57º 67

3 N 233 º E / 6 º 57º 27

4 N 243 º E / 2 º 57º 68

5 N 237 º E / 2 º 57º 49

4.1.2 Perhitungan
Lapisan 1 : T = w.sin (180˚-2˚-57˚) = 82 sin (121) = 70,287 cm
Lapisan 2 : T = w.sin (180˚-2˚-57˚) = 67 sin (121) = 57,430 cm
Lapisan 3 : T = w.sin (180˚-6˚-57˚) = 27 sin (117) = 24,057 cm
Lapisan 4 : T = w.sin (180˚-2˚-57˚) = 68 sin (121) = 58,287 cm
Lapisan 5 : T = w.sin (180˚-2˚-57˚) = 49 sin (121) = 42,001 cm
Total :

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 8

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

T1+T2+T3+T4+T5 = 70,287+57,430+58,287+42,001= 672,994


cm
BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum hari keempat ini membahas tentang tebal


dan kedalaman struktur bidang. Pada praktikum ini pada
praktikum ini mengukur srike, dip, slope dan tebal lapisan
dengan menggukan meteran.
Tebal lapisan adalah jarak terpendek antara dua bidang
sejajar yang merupakan batas bawah dan atas (top & bottom)
suatu lapisan. Karena itu, dengan kata lain perhitungan
ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang yang
merupakan batas top & bottom lapisan tersebut. Ketebalan
lapisan bisa ditentukan dengan cara langsung maupun yang
tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan
pada suatu keadaan tertentu. Apabila keadaan medan, struktur
yang rumit, atau keterbatasan alat yang dipakai tidak
memungkinkan pengukuran secara langsung, diadakan
pengukuran secara tidak langsung, tetapi sebaiknya diusahakan
pengukuran mendekati secara langsung. Kedalaman ialah jarak
vertikal dari ketinggian tertentu (umumnya permukaan bumi)
kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang.
Menghitung ketebalan lapisan ada beberapa cara, diantaranya,
menghitung secara matematis dan alignment diagram. Adapun
dengan secara grafis dengan cara perhitungan matematis, yang
perlu diperhatikan adalah kemiringan lereng, kemiringan lapisan
dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu. Pada permukaan
horizontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus:

D = m tag δ
Keterangan:
D : dip lapisan

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 9

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

m : jarak tegak lurus dari singkapan ke titik tertentu


δ : kemiringan lapisan
Dimana M ialah jarak tegak lurus dari singkapan ketitik
tertentu, δ merupakan kemiringan lapisan. Apabila tidak tegak
lurus jurus dari singkapan, maka kemiringan lapisan yang dipakai
adalah kemiringan semu

D = m [sin σ = cos σ tan


m : jarak δ]

σ : kemiringan lereng
δ : kemiringan lapisan
Adapun cara menentukan kedudukan lapisan batuan serta
penyebaran batuannya dengan kedudukan batuan. Menentukan
umur lapisan batuan dan mengurutkannya dari yang tertua
sampai lapisan yang termuda. Mengukur besar strike dan dip
kemudian menggambar simbolnya, Menggambar symbol lapisan
batuan di atas strike. Bila terdapat kontak lapisan batuan, maka
di atas lambang strike di gambar symbol atau batuan yang
berumur lebih tua dan di bawah lambing strike di gambar symbol
batuan berumur lebih muda. Memberi warna sesuai symbol
batuannya. Contohnya seprti batu lempung berwarna hijau, batu
pasir berwarna kuning, dan batu gamping berwarna biru.
Dari data yang didapatkan terdapat 4 litologi lapisan yang
didapatkan. Lapisan yang pertama yaitu lempung, lapisan yang
kedau yaitu pasir halus, lapisan ketiga yaitu lempung, dan
lapisan terakhir yaitu pasir kasar. Tahapan yang dilakukan untuk
mengukur tebal dan kedalaman pada perlapisan yaitu mengukur
kedalaman setiap lapisan. Setiap lapisan yang diukur dikoreksi
lagi menggunakan rumus

T = W. Sin (D-S)
jika dip lebih besar dari slope,
T = W.Sin (S-D)
jika slope lebih besar dari dip,
T = W.Sin (1800-D-
| Tebal dan Kedalaman
Laporan Praktikum Geologi 10

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

jika berlawanan dengan slope,


Keterangan:
T : tebal lapisan yang diukur
W : kedalaman singkapan
D : dip lapisan
S : slope
Karena singkapannya memiliki dip yang berlwanan dengan
slope dan lapisan tidak tegak lurus. Selanjutnya untuk
pembuatan profil adapun penggambaran urutan perlapisan
batuan stratigrafi disesuaikan dengan umur batuan mulai dari
yang tertua hingga yang termuda. Metode umum yang
digunakan untuk mengumpulkan data lapangan berupa batuan
sedimen maupun endapan sedimen adalah dalam bentuk data
litologi. Profil banyak dengan sebutan kolom grafis stratigrafi
umum digunakan karena dianggap mudah dalam memberikan
pemahaman visual mengenai informasi stratigrafi, sekaligus
merupakan cara paling sederhana untuk membuat korelasi dan
perbandingan antar lapisan batuan dari lokasi yang berbeda.
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga
dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang datar ataupun
terlipat, beserta susunan internalnya.
Pada singkapan yang kami ukur didapatkan azimuth 7 dan
slope 57º dengan kedalaman 293 cm. Pada lapisan pertama
didapatkan strike N 242º E dan dip 2º dengan tebal 82 cm. Pada
lapisan kedua didapatkan strike N 232º E dan dip 2º dengan
tebal 67 cm. Pada lapisan ketiga didapatkan strike N 233º E dan
dip 6º dengan tebal 27 cm. Pada lapisan keempat didapatkan
strike N 243º E dan dip 2º dengan tebal 68 cm. Pada lapisan
kelima atau terakhir didapatkan strike N 237º E dan dip 2º
dengan tebal 49 cm.Ketebalan adalah jarak terpendek yang
diukur antara dua bidang sejajar anatara dua lapisan. Kedalaman

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 11

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

adalah jarak vertikal dari suatu ketinggian tertentu terhadap


suatu titik terhadap suatu titik atau bidang.
BAB VI

KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini ialah:
1. Ketebalan adalah jarak terpendek yang diukur antara dua
bidang sejajar anatara dua lapisan. Kedalaman adalah
jarak vertikal dari suatu ketinggian tertentu terhadap
suatu titik terhadap suatu titik atau bidang.
2. Untuk melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman
kita harus meangetahui apa yang gimakasud dengan
ketebalan dan kedalam itu sendiri.
3. Dalam melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman
itu kita harus menghitung dengan cara koreksi dari hasil
yang kita dapat menggunakan rumus dan ada dua cara
seperti cara matematis dan geografis.
6.2 Saran
Pada pratikum geologi struktur ini, adapun saran yang saya
berikan ialah salah satunya pada saat praktikum harus kondusif
agar dapat berkonsentrasi dalam melakukan praktikum.

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 12

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)


lOMoARcPSD|31887543

DAFTAR PUSTAKA

Fisal, H. 2007. Analisis Kekar Pada Batuan Sedimen Klastika


Formasi Cinambo di Sungai Cinambo Sumedang Jawa Barat.
Jurnal of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 2, April 2007. 99-
104.
Noor, D. 2012. Pengantar Geologi Edisi Kedua. Bogor : Fakultas
Teknik Universitas Pakuan.
Pramumijoyo, S. 2007. Buku Panduan Geologi Struktur.
Yogyakarta :Universitas Gajah Mada.
Adhitama, R. 2021. Analisis Scanline Struktur Geologi Daerah
Nglanggran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul.
Journal Geoscience Engineering and Energy. Vol 2(2): 15-26.
Sugiharyanto. 2007. Geografi Bentuk Muka Bumi. Jakarta:
Yudhistira.

| Tebal dan Kedalaman


Laporan Praktikum Geologi 13

Downloaded by rahmaya ramadila (rahma30jambi@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai