Anda di halaman 1dari 12

lOMoARcPSD|27052472

Laporan Peta Geologi dan Pola Singkapan

Geologi Struktur (Universitas Jambi)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)
lOMoARcPSD|27052472

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Pendahuluan
Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah
jenis batuan ataupun mineral penyusunnya, melainkan struktur pada
batuan tersebut. Pada prinsipnya, struktur batuan atau yang sering
disebut struktur geologi mudah dipelajari dengan melihat perubahan ciri
fisik dari suatu perlapisan batuan, akan tetapi pada kenyataan dan
penerapan di lapangan penggambaran struktur geologi tidak sedemikian
prinsipnya, kerena tidak selamanya struktur geologi dapat dilihat dengan
bentuk utuh.

Untuk mempermudah dalam mempelajari suatu perubahan-perubahan


berserta unsur-unsur yang berperan dalam deformasi tersebut, maka
dibuatlah peta geologi yang merupakan panduan untuk mengkorelasikan
dan juga memadukan apa yang telah didapatkan di lapangan untuk
mendapatkan dan memberikan pengambaran mengenai sebaran batuan,
sususan batuan, dan juga akibat-akibat perbuhan batuan di permuakaan
bumi yang di sebabkan oleh stuktur geologi.

Selain peta geologi, juga diperlukan pengetahuan untuk memahami


pola singkapan dari peta geologi. Pola singkapan merupakan perpotongan
antara bidang lintang dengan bidang topografinya. Peta geologi
merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan geologi suatu
daerah.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Mampu memahami dan menerapkan hukum V-rules dalam
menentukan pola singkapan batuan
2. Mampu memahami dan menerapkan metode kontur struktur
dalam menentukan batas pola singkapan batuan
3. Mampu membuat penampang geologi

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 1

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

BAB II
DASAR TEORI
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari
bentuk struktur pada kerak bumi yang menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan bentuk pada batuan. Pada geologi struktur hal
yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis batuan ataupun mineral
penyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Geologi struktur
mengkaji mengenai suatu batuan, termasuk dari asal-usulnya, geometri
dan juga kinetiknya (Ruhimat, 2006).

Dalam melakukan analisa struktur geologi, dapat dilakukan dengan


beberapa tahapan dan cara, dimulai dengan melakukan deskripsi
geometri, analisa kinematika, yang dapat dilakukan dengan mempelajari
sifat gerak dan perubahan yang terjadi pada batuan. Analisa dinamikanya
merupakan mempelajari pengaruh gaya atau tegasan yang menyebabkan
terjadinya deformasi pada batuan. Analisa struktur dapat dilakukan secara
langsung yang dapat dilakukan dengan pengamatan secara seksama
pada suatu singkapan atau secara tidak langsung yaitu dengan
mempelajari dari peta atau citra yang ada dengan penampang dari
pemboran atau profil seismik, yang kemudian dilanjutkan dengan
menerapkan teori dan konsep yang berlaku, untuk sampai pada suatu
interpretasi. Pengamatan secara langsung dilapangan merupakan
langkah yang sangat fundamental. Pada pengamatan secara langsung,
selain analisa yang sifatnya deskriptif geometri, juga dapat dilakukan
pengamatan tentang kinematikanya. Hasil analisa ini sangat bermanfaat
untuk secara langsung dapat memastikan tentang jenis struktur dan
menginterpretasikan sifat dari gaya atau proses dinamika yang bekerja
pada pembentukan struktur tersebut yang sedang bekerja (Adhitama,
2021).

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 2

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

Peta kontur struktur sering sekali dijadikan sebagai bahan


analisa yang merupakan peta yang menggambarkan kenampakan
persebaran suatu horizon (formasi bagian atas) dan suatu patahan.
Kemiringan horizontal pada batuan digambarkan tegak lurus terhadap
garis kontur dan jarak antar kontur akan menunjukkan kemiringan dari
horizon. Semakin rapat jarak kontur maka kemiringan horizontal dalam
peta kontur struktur akan semakin terjal. Peta kontur struktur adalah
metode yang paling efektif dalam menggambarkan bentukan tiga dimensi
dari permukaan horizontal kedalam bentuk dua dimensi (Doddy, 2008).

Dalam mempelajai peta kontur, perlu untuk mengetahui hukum V


atau V rules, dimana hukum ini menyatakan hubungan antara lapisan
yang mempunyai kemiringan dengan relief topografi yang menghasilkan
suatu pola singkapan. Hukum tersebut menyatakan lapisan horizontal
akan membentuk pola singkapan yang mengikuti pola garis kontur,
lapisan dengan dip berlawanan arah dengan slope, maka kenampakan
lapisan akan memotong lembah dengan pola singkapan membentuk huruf
V yang berlawanan dengan arah kemiringan lembah, pada lapisan tegak
akan membentuk suatu pola pada singkapan berupa garis lurus, dimana
pola singkapan ini tidak dipengaruhi oleh suatu keadaan topografi, lapisan
dengan dip yang searah dengan arah slope dimana dip pada lapisan lebih
besar daripada slope akan membentuk pola singkapan dengan huruf V
yang berlawanan dengan suatu arah slope, serta pada lapisan dengan
kemiringan searah dengan kemiringan lembah dan bukit (Asikin, 1979).

Untuk perpotongan antara bidang litologi dan bidang permukaan


bumi yaitu dinamakan sebagai pola singkapan. Dari pola singkapan
tersebut akan diketahui sebuah keadaan geologi pada suatu daerah dan
dapat dibuat suatu peta yang menggambarkan keadaan geologi meliputi
penyebaran litologi,

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 3

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

struktur dan morfologi. Peta semacam ini disebut peta geologi dimana
besar dan bentuk daripola singkapan ini tergantung dari beberapa faktor
seperti ketebalan lapisan, kemiringan lapisan, bentuk morfologi, dan
bentuk struktur lipatan (Tipler, 2001).

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 4

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1Alat dan Bahan
3.1.1Alat
Adapun alat yang digunakan adalah:
1. Alat tulis lengkap
2. Pensil warna
3. Busur derajat
4. Jangka
5. Penggaris 1 set
6. Clipboard
7. Kertas kalkir min. 5 lembar ukuran A4
3.1.2Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah:
1. Peta Topografi
2. Maket V-Rules
3. Modul
4. Lembar kerja min. 5 lembar
3.2 Skema Kerja
Adapun skema kerja dari praktikum kali ini adalah:
3.2.1 Cara Membuat Penampang Geologi
1. Membuat sayatan dengan arah tegak lurus dengan jurus
lapisan
2. Membuat base line yang panjangnya sama dengan
panjang garis sayatan
3. Membuat end line membaginya sesuai dengan ketinggian
yang kita dapatkan tidak harus dimulai dengan angka nol

4. Mengeplotkan ketinggian kontur yang terpotong dengans


sayatan dan menghubungkannya
5. Menggambarkan keadaan geologi termasuk di dalamnya
pengeplotan kemiringan lapisan serta
Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 5

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

struktur geologi yang berkembang di daerah atau sayatan


tersebut
3.2.2 Cara Menentukan Kemiringan Semu Menggunakan
Alignment Diagram
1. Cari sudut antara strike lapisan dengan arah sayatan

2. Hubungkan dengan true dip (dip sebenarnya pada


lapisan)
3. Tarik garis lurus dari sudut antara strike lapisan dengan
arah sayatan dengan true dip
4. Garis yang berpotongan dengan apparent dip merupakan
nilai dari apparent dipnya
3.2.2Pembuatan Kontur Stuktur
1. Tarik garis lurus searah strike pada kedudukan batuan
yang menunjukan adanya kontak batuan, garis tersebut
dinamakan folding line
2. Membuat kemiringan bidang lapisan sebesar dip pada
kedudukan tersebut
3. Membuat garis kontur struktur yang sejajar folding line
dengan interval tiap garis

4. Memberikan tanda titik pada setiap titik perpotongan


antara garis kontur struktur dengan garis kontur yang
mempunyai nilai yang sama
5. Menghubungkan titik-titik potong yang sudah ditandai
tersebut secara berurutan

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 6

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

BAB IV
DATA DAN HASIL
4.1Data
No. Strike/Dip Litologi Batuan
1. N 230° E/ 10° dan N 290° E/ Kontak batuan antara
20° batupasir dan batulempung
3. N 315° E/ 15° Kontak batuan antara
batulempung dan batulanau
4. N 300º E/ 18º Kontak batuan antara
batulanau dan batupasir tuffan

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 7

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum pertemuan kali ini, praktikan melakukan praktikum
mengenai pola singkapan dan pemetaan geologi, dimana dalam
pmbahasannya membahas mengenai sebuah peta kontur yang dilakukan
penyayatan dengan menggunakan kaidah hukum V. Hukum V sendiri
merupakan hukum yang menjelaskan hubungan antara lapisan batuan
yang mempunyai kemiringan dengan bentuk topografi berelif yang
menghasilkan suatu pola singkapan yang beraturan, karena hal
tersebutlah, hukum tersebut dikenal dengan nama hukum V.

Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai


kajian lapangan. Peta geologi umumnya dibuat di atas suatu peta dasar
dengan cara memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur
geologinya di atas peta dasar tersebut. Peta geologi menyajikan sebaran
dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang
merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk
mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko
bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan lahan.

Dalam praktikum kali yang mempunyai nilai kontur yang paling kecil
pada peta ini yaitu 12, 5 m dan kontur yang tertinggi yaitu 162, 5 m. Peta
topografi sendiri merupakan peta yang menggambarkan ukuran bentuk
dari permukaan bumi, sedangkan perbedaan lainnya dengan peta gologi
yang ada yaitu adanya penggambaran dari susunan formasi yang ada.
Dalam praktikum ini digunakan tiga peta yang sama untuk memberikan
kedudukan dari setiap peta yang ada. Kedudukan tersebut, diberikan oleh
asisten dengan kedudukan pertama N230°E/10°,

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 8

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

yang kedua N290°E/20°, yang ketiga N315ºE/15º dan yang terakhir yaitu
N300°E/18°.
Setelah diberikannya kedudukan strike dan juga dip dari asisten maka
langkah selanjutnya yaitu dengan meletakkan kedudukan tersebut pada
peta kontur yang ada pada litologi batuan yang berbeda pada batuan
tersebut. Litologi batuan yang ada pada peta tersebut yaitu batupasir,
batulanau, batulempung dan batupasir tuffan. Setelah itu, maka langkah
selanjutnya untuk mencari interval kontur dengan menggunakan rumus
skala peta yang dibagi dengan 2000. Sehingga didapatkan hasil interval
kontur sebesar 12, 5 m. Dari hal ini maka dapat disimpulkan bahwa setiap
garis mewakili perpindahan 12, 5 m. Dan untuk mencari kedudukan kontur
dapat dicari dengan interval kontur dibagi dengan tan (dip) dan dikalikan
dengan skala pada peta. Hasil yang didapatkan yaitu sebesar 0, 0019,
karena didalam pengukuran menggunakan penggaris tidak ada nilai
sebesar yang telah didapatkan tadi maka untuk mempermudahkannya
sehingga pada praktikum kali ini nilai tersebut dibulatkan atau dibesarkan
menjadi 0, 2 cm.

Tujuan utama dari perhitungan interval kontur sendiri yaitu untuk


meletakkan kedudukan dari naiknya setiap titik dari garis strike yang telah
diletakkan pertama dengan mengikuti arah kontur dan garis tersebut
dinamakan dengan folding line. Sehingga setiap kenaikan keatasnya
dapat ditambahkan garis kontur dengan nilai 12, 5 m tadi dan nilai bawah
dari folding line dapat dikuranginya nilai folding line dengan 12, 5 m.
Setelah itu, maka dapat ditarik garis yang mengikuti garis kontur yang
terkena dari nilai yang ada dari folding line yang ditambahkan dengan 12,
5 m ataupun dikurangi. Garis tersebut menandakan batas litologi dari
suatu singkapan yang seadainya diukur secara langsung di lapangan.
Garis tersebut hanya dapat digunakan untuk batuan yang mempunyai
kedudukan dikontak litologi.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 9

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Adapun kesmipulan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Hukum V rules menyatakan hubungan antara lapisan yang
mempunyai kemiringan dengan relief topografi yang
menghasilkan suatu pola singkapan.
2. Dalam menentukan batas pola singkapan dapat dilakukan
dengan mengetahui nilai strike dan dip yang telah diukur
sebelumnya dengan meletakkan kedudukan tersebut pada peta
kontur yang ada.
3. Dalam membuat penampang geologi dapat dilakukan dengan
memberikan sayatan pada peta sesuai dengan kaidah yang
ada yang memotong batas kontak litologi.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum kedepannya agar lebih baik lagi, praktikan
hendaknya benar-benar mendengarkan dan mencatat semua
penjelesan dari asisten laboratorium.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 10

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)


lOMoARcPSD|27052472

DAFTAR PUSTAKA
Adhitama, R. 2021. Analisis Scanline Struktur Geologi Daerah
Nglanggran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Journal
Geoscience Engineering and Energy. Vol 2(2): 15-26.
Asikin, S. 1979. Dasar-Dasar Geologi Struktur. Departemen Teknik
Geologi Institut Teknologi Bandung : Bandung.
Doddy, S. 2008. Penelitian Struktur Geologi dan Keterkaitan Terhadap
Adanya Mineral Emas Daerah Sulawesi. Jurnal Geologi. Vol 4(2): 7-
19.
Tipler, P. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Ruhimat, M. 2006. Bentuk Muka Bumi. Erlangga. Jakarta.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pola Singkapan dan Peta Geologi 11

Downloaded by Riahati Harefa (riahatiharefa73@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai