TUGAS 3 Hukum Persaingan Usaha JONA
TUGAS 3 Hukum Persaingan Usaha JONA
Sumber : hukumonline.com
Soal :
Jawaban :
1. Berdasarkan informasi yang diberikan, terdapat indikasi persekongkolan dalam
proses tender penjualan dua unit tanker VLCC Pertamina. Persekongkolan dalam
tender umumnya merujuk pada tindakan kolusi atau kerjasama antara peserta
tender untuk mengatur atau memanipulasi hasil tender dengan tujuan tertentu,
seperti mempengaruhi proses penentuan pemenang atau harga yang ditawarkan.
1. Partisipasi Broker:
• Empat perusahaan, termasuk Frontline, tidak langsung mengajukan penawaran
melalui broker PT Equinox. Hal ini dapat menciptakan situasi di mana peserta
tender tidak bersaing secara langsung, sehingga mempengaruhi proses
persaingan yang seharusnya terjadi dalam tender.
2. Penundaan Pengumuman Pemenang Tender:
• Penundaan pengumuman pemenang tender, yang memberikan waktu untuk
memungkinkan tindakan tertentu atau perundingan di luar prosedur normal
tender, dapat menunjukkan adanya kesepakatan di antara peserta untuk
merancang hasil tender.
3. Ketidaktransparan dalam Pelaporan:
• Goldman Sachs, sebagai penasehat keuangan dan arranger, tidak memberikan
laporan yang transparan kepada direksi Pertamina terkait klarifikasi dari Essar. Hal
ini dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak transparan dan dapat
memberikan peluang untuk kesepakatan di belakang layar.
Dasar hukum untuk menilai dan menindaklanjuti indikasi persekongkolan dapat merujuk
pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pasal 5 UU tersebut menyatakan bahwa setiap perjanjian
atau persetujuan yang merugikan persaingan yang dilakukan oleh pelaku usaha dapat
dilarang dan dinyatakan tidak sah. Jika terbukti adanya persekongkolan dalam tender,
hal tersebut dapat dianggap sebagai tindakan yang melanggar persaingan usaha sehat.
Pentingnya integritas, transparansi, dan kompetisi yang sehat dalam proses tender juga
diatur oleh prinsip-prinsip hukum administrasi negara yang dapat menjadi dasar bagi
tindakan hukum apabila terdapat penyimpangan dalam proses tender. Selain itu,
tindakan yang merugikan keuangan negara atau merugikan pihak ketiga dapat merujuk
pada regulasi dan hukum perdata terkait.
2. Dalam konteks persekongkolan tender, terdapat tiga jenis utama, yaitu kolusi,
korupsi, dan nepotisme. Mari jelaskan ketiga jenis persekongkolan tersebut:
1. Kolusi:
• Definisi: Kolusi terjadi ketika peserta tender bekerjasama atau berkomplot untuk
merugikan pihak ketiga atau hasil tender. Mereka dapat menetapkan pemenang
atau mengatur harga penawaran untuk menciptakan keuntungan bersama.
• Contoh di Kasus tersebut: Jika peserta tender, termasuk Frontline, berkolusi
untuk tidak bersaing secara langsung melalui penawaran tetapi menggunakan
broker sebagai perantara, ini dapat dianggap sebagai bentuk kolusi untuk
memanipulasi proses tender.
2. Korupsi:
• Definisi: Korupsi terjadi ketika peserta tender memberikan suap atau pemberian
lainnya kepada pejabat yang terlibat dalam proses tender untuk mempengaruhi
keputusan atau hasil tender.
• Contoh di Kasus tersebut: Jika ada bukti bahwa ada pemberian suap atau
pengaruh kepada pejabat atau penasehat keuangan untuk mempengaruhi
keputusan atau hasil tender, hal ini dapat dianggap sebagai korupsi dalam
konteks persekongkolan tender.
3. Nepotisme:
• Definisi: Nepotisme terjadi ketika kebijakan atau keputusan dalam proses tender
dipengaruhi oleh hubungan pribadi, seperti hubungan keluarga atau
persahabatan, yang dapat merugikan persaingan yang sehat.
• Contoh di Kasus tersebut: Jika ada indikasi bahwa keputusan dalam proses
tender dipengaruhi oleh hubungan pribadi atau kepentingan yang tidak
seharusnya memengaruhi keputusan, ini dapat dianggap sebagai bentuk
nepotisme.
Misalnya, tender yang hanya diumumkan secara terbatas kepada pihak tertentu tanpa
membuka peluang bagi peserta lain untuk bersaing dapat menciptakan ketidaksetaraan.
Jika kriteria penilaian atau keputusan pemenang tidak transparan dan dapat
dimanipulasi, hal tersebut dapat merugikan peserta lain yang seharusnya memiliki
peluang yang sama.
Peran KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dalam Mencegah Persaingan Usaha
Tidak Sehat:
KPPU memiliki peran penting dalam mencegah persaingan usaha tidak sehat, termasuk
dalam konteks tender. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh KPPU melibatkan:
Dengan melakukan langkah-langkah ini, KPPU dapat berperan aktif dalam menjaga
keberlangsungan persaingan usaha yang sehat dan mencegah praktik-praktik yang
dapat merugikan peserta tender dan masyarakat umum.