Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RINO SUJIYATMOKO

NIM : 042439091
MAKUL : Hukum Persaingan Usaha
TUGAS : 3 ( Tiga )

Perkara ini diawali dari laporan ke KPPU pada bulan juni 2004 yang menyatakan bahwa
terdapat dugaan pelanggaran UU no 5 tahun 1999 dalam penjualan dua unit tanker VLCC
Pertamina. Hasil pemeriksaan Majelis Komisi menemukan fakta bahwa pada bulan November
2002, Pertamina telah membangun 2 (dua) unit tanker VLCC yang dilaksanakan oleh Hyundai
Heavy Industries di Ulsan Korea. Untuk keperluan pendanaan Pertamina berencana
menerbitkan obligasi atas nama PT Pertamina Tongkang. Namun rencana tersebut dibatalkan
pada bulan September 2003 oleh direksi baru Pertamina yang diangkat pada tanggal 17
September 2003. Selanjutnya direksi baru Pertamina mengkaji lebih lanjut kelayakan atas
pemilikan VLCC tersebut.

Pada April 2004, Direksi Pertamina memutuskan untuk menjual secara putus atas dua unit
VLCC, membentuk Tim Divestasi Internal dan menunjuk Goldman Sachs sebagai penasehat
keuangan dan arranger untuk keperluan tersebut tanpa melalui tender. Goldman Sachs
kemudian mengundang 43 penawar potensial dalam proses divestasi VLCC tersebut terdapat
7 perusahaan yang memasukan penawaran. Enam perusahaan dari bidder potensial yang
diundang dan satu perusahaan yang tidak diundang. Dari tujuh tersebut 4 perusahaan
(termasuk Frontline) tidak melakukan penawaran secara langsung seperti yang dipersyaratkan
tapi diwakili oleh broker yaitu PT Equinox.

Dari ketujuh bidder tersebut, Pertamina dan Golden Sachts memilih 3 shortlisted bidder, yaitu:
Frontline, Essar Shipping Ltd dan Overseas Ship Holding Group (OSG), selanjutnya ketiganya
diberi kesempatan untuk melakukan due dilligence di Korea dan memasukan enhancement
bid paling lambat 7 Juni jam 13.00 di kantor Goldman Sachs Singapura dan hasilnya
penawaran sebagai berikut: termahal Essar AS$183,5 juta, Frontline AS$178 juta.

Kemudian Direksi Pertamina mengadakan rapat pada 8 Juli 2004. Namun terdapat keraguan
untuk menetapkan Frontline sebagai pemenang karena adanya selisih harga sebesar AS$5,5
juta (sekitar 50 miliar). Kemudian Pertamina meminta Goldman Sachs untuk meminta
klarifikasi dari Essar perihal kepatuhan dan kesanggupan membayar. Pada hari yang sama
Essar mengirimkan faksimile kepada Goldman Sachs dan Pertamina yang menyatakan
kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban walaupun tidak persis seperti waktu yang
dimintakan semula. Tetapi sampai dengan diputuskannya pemenang tender, Goldman Sachs
tidak pernah melaporkan isi surat tersebut kepada direksi Pertamina.

Rapat pemenang tender yang seyogyanya dilaksanakan pada 9 Juni 2004 ditunda dan
dilaksanakan pada keesokan harinya tanggal 10 juni 2004. Dalam rapat tersebut Goldman
Sachs menyatakan telah menerima dan membuka penawaran ketiga dari Frontline yang
diterimanya dari PT Equinox di Hotel Grand Hyatt Jakarta pada 9 Juni 2004.

Sumber : hukumonline.com

Soal :

1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang persekongkolan tender serta berikan dasar
hukumnya!

2. Dalam persekongkolan tender dibedakan menjadi 3 jenis. Sebutkan dan jelaskan ketiga
jenis
This study source waspersekongkolan tender
downloaded by 100000855228416 fromtersebut. Jika
CourseHero.com dikaitkan
on 11-16-2023 dengan
19:52:59 GMT -06:00kasus diatas termasuk ke
dalam jenis persekongkolan tender yang mana. Jelaskan.
https://www.coursehero.com/file/152409199/RINO-SUJIYATMOKO-042439091-TUGAS-3-Hukum-Persaingan-Usahadocx/
2

3. Jelaskan tender yang berpotensi menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan berikan
contohnya! Dan bagaimana peranan KPPU dalam mencegahnya.

Jawaban :

1. Persekongkolan tender (bid rigging) adalah praktik yang dilakukan antara penawar tender
selama proses penawaran,untuk pelaksanaan kontrak kerja yang bersifat umum, dan
proyek lain yang ditawarkan pemerintah. Atau dengan cara, para penawar tender telah
bersepakat untuk menentukan perusahaan mana yang mendapatkan sebuah proyek
tender dengan harga yang telah disepakati juga. Bahkan sebelum diumumkannya
pemegang tender dan harga kontak para peserta tender telah menyepakati, baik
pemegang maupun harga yang dikehendaki.

2. Jenis-jenis persekongkolan antara lain:


a. Persekongkolan Horizontal
Merupakan persekongkolan yang terjadi antar pelaku usaha atau penyedia barang
dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa
pesaingnya.Persekongkolan ini dapat dikategorikan sebagai persekongkolan dengan
menciptakan persaingan semu diantara para tender.
b. Persekongkolan Vertikal
Merupakan persekongkolan yang terjadi diantara salah satu beberapa pelaku usaha
atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau
pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan.
c. Persekongkolan Vertikal dan Horizontal
Merupakan persekongkolan antara panitia tender atau pengguna barang dan jasa
atau pemilik atau pemberi pekerjaan dengan pelaku usaha atau penyedia barang dan
jasa. Persekongkolan ini dapat melibatkan dua atau tiga pihak yang terkait dalam
proses tender.

Menurut pendapat saya kasus diatas termasuk dalam persekongkolan Vertikal dan
Horizontal dimana Pertamina selaku pemilik barang dua unit VLCC ikut bersekongkol
dengan panitia yaitu Goldman Sachs yang ditunjuk Pertamina. Dan persekongkolan
lainnya antara Essar dan Frontline dimana keduanya melakukan penawaran dengan
menggunakan broker yang sama yaitu PT. Equinox.

3. Dilihat dari bentuk perilaku dalam persekongkolan dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk :
1. Bid Suppression, terjadi apabila peserta tender sepakat untuk menahan diri dari
proses tender atau akan menarik dari penawaran tender dengan harapan pihak pihak
yang sudah ditentukan dapat memenangkan tender (agree to refrain from bidding or
with draw a previously submitted bid so that the designated winning competitor’s bid
will be accepted).
2. Complementary Bidding, terjadi ketika beberapa peserta tender sepakat untuk
mengajukan penawaran yang sangat tinggi atau mengajukan persyaratan khusus
yang tidak akan diterima oleh pemilik pekerjaan/proyek (the buyer).
3. Bid Rotation, Bentuk ini berkaitan dengan harga penawaran yang bertolak belakang
dengan complementary bidding dimana peserta tender mengajukan penawaran
dengan harga terendah.
4. was
This study source Subcontracting, bentukfrom
downloaded by 100000855228416 iniCourseHero.com
menjadi indikasi terjadinya
on 11-16-2023 19:52:59 GMTpersekongkolan
-06:00 tender.

https://www.coursehero.com/file/152409199/RINO-SUJIYATMOKO-042439091-TUGAS-3-Hukum-Persaingan-Usahadocx/
3

Contoh tender pekerjaan pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) : pelaku usaha
(competitors) bersepakat untuk tidak mengajukan penawaran dengan menerima
kompensasi menjadi subcontracting sebuah pekerjaan atau menjadi pemasok bahan baku
APD bagi pemenang tender.

Peranan KPPU adalah Untuk mengawasi pelaksanaan UU No.5 tahun 1999 (UU
Antimonopoli) dibentuk suatu komisi. Yang berdasarkan pasal34 yang menginstruksikan
bahwa pembentukan susunan organisasi, tugas,dan fungsi komisi ditetapkan melalui
Keputusan Presiden. Komisi ini dibentuk berdasarkan Keppres No.75 tahun 1999 dan
diberi nama Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KKPU. Dengan demikian
penegakan hukum antimonopoli dan persaingan usaha berada dalam kewenangan KPPU.
Selain itu KPPU juga merupakan organ khusus yang mempunyai tugas ganda selain
menciptakan ketertiban dalam persaingan usaha juga berperan untuk menciptkan dan
memelihara iklim persaingan usaha yang kondusif.

Sumber : BMP HKUM 4307, Hukum Persaingan Usaha.

This study source was downloaded by 100000855228416 from CourseHero.com on 11-16-2023 19:52:59 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/152409199/RINO-SUJIYATMOKO-042439091-TUGAS-3-Hukum-Persaingan-Usahadocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai