Anda di halaman 1dari 143

REGULER KHUSUS

HUKUM DAN ADMINISTRASI KONTRAK 1

Disusun oleh

Wahyu Hendrastomo
Fakultas Teknik - Jurusan Sipil
Universitas Pancasila
2014 - 2015

TUJUAN
Tujuan Umum

Secara umum mata kuliah ini

memberikan

pengetahuan

tentang dasar atau prinsip kontrak, cara penyusunan , macam


macam standart format kontrak yang ada dan aplikasinya. Di
dalam mata kuliah ini

juga akan mencakup mengenai aturan

alokasi resiko dalam kontrak serta aspek hukum lainnya yang


mempengaruhinya.
2

Tujuan Khusus
1. Tujuan mata kuliah ini memberikan wawasan mengenai
kontrak

kepada para mahasiswa sehingga dapat

hukum

membuat

kontrak atau menyusun kontrak


2. Memberikan

wawasan

atas format

standart kontrak

yang

berlaku atau digunakan di dalam kontrak konstruksi


3. Memberikan gambaran mengenai aturan yang ada yang terdapat
dalam Undang undang Jasa Konstruksi, termasuk aturan

yang

berlaku mengenai pelelangan dan sistem pelelangan.

Metode dan strategi Proses Perkuliahan


Metode Problem Based Learning (PBL)
(metode belajar bukan mengajar)
Strategi pembelajaran kombinasi :
perkuliahan
tugas

5%
35%

UTS

30%

UAS

30%

Total pertemuan 11 kali pertemuan


Strategi perkuliahan,
mahasiswa diminta untuk mencari bahan tambahan
sesuai dengan TUK dan TIK (materinya)
membaca
memahami pokok bahasan
4

Teknik perkuliahan
pemaparan materi
tanyajawab
diskusi (belajar 2 arah)
Strategi tutorial
mahasiswa mengerjakan tugas (pribadi dan kelompok)
berdiskusi di kelas
presentasi power point

materi perkuliahan
Pendahuluan
Pengertian, Tujuan Dan Definisi Hukum
Jenis-Jenis Hukum Di Indonesia
Subyek Hukum
Sistem Hukum Common Law
Pembagian Hukum

Hukum Kontrak
Pengertian Hukum Kontrak
Asas-Asas Kontrak/Perjanjian
Bentuk Kontrak
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
Pemutusan Kontrak
Guideline Of Loan
Pelaksanaan Pekerjaan (Pengerjaan Proyek)
Perselisihan
Kontrak Kerja Konstruksi
Definisi Kontrak Kerja Konstruksi
Definisi Dalam Uu No, 18 Tahun 1999
Pelelangan
7

PENGERTIAN/DEFINISI.

1. PERJANJIAN ATAU KONTRAK ADALAH HUBUNGAN HUKUM ANTARA


SUBYEK HUKUM YANG SATU DENGAN SUBYEK HUKUM YANG LAIN
DALAM BIDANG HARTA KEKAYAAN, DIMANA SUBYEK HUKUM YANG
SATU BERHAK ATAS PRESTASI DAN SUBYEK HUKUM YANG LAIN
BERKEWAJIBAN

UNTUK

MELAKSANAKAN

PRESTASINYA

SESUAI

DENGAN YANG TELAH DISEPAKATINYA.


2. HUKUM KONTRAK ADALAH KESELURUHAN DARI

KAIDAH-KAIDAH

HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTARA DUA PIHAK


ATAU LEBIH BERDASARKAN KATA SEPAKAT UNTUK MENIMBULKAN
AKIBAT HUKUM.

UNSUR-UNSUR YANG TERCANTUM DALAM PENGERTIAN PERJANJIAN ATAU


KONTRAK TERSEBUT, ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. ADANYA HUBUNGAN HUKUM.
2. ADANYA SUBYEK HUKUM.
3. ADANYA PRESTASI.
4. DIBIDANG HARTA KEKAYAAN.

SISTEM PENGATURAN HUKUM KONTRAK


SISTEM PENGATURAN HUKUM KONTRAK MENGENAL SISTEM YANG
TERBUKA, ARTINYA BAHWA SETIAP ORANG BEBAS UNTUK MENGADAKAN
PERJANJIAN, BAIK YANG SUDAH DIATUR MAUPUN YANG BELUM DIATUR
DALAM UNDANG-UNDANG.
HAL INI DAPAT DISIMPULKAN DARI KETENTUAN PASAL 1338 AYAT (1) KUH
PERDATA

10

PASAL 1338 AYAT (1) MEMBERI KEBEBASAN KEPADA


PARA PIHAK UNTUK :
1. MEMBUAT ATAU TIDAK MEMBUAT PERJANJIAN.
2. MENGADAKAN PERJANJIAN DENGAN SIAPAPUN.
3. MENENTUKAN ISI PERJANJIAN, PELAKSANAAN, DAN
PERSYARATANNYA.
4. MENENTUKAN BENTUKNYA PERJANJIAN, YAITU
SECARA TERTULIS MAUPUN SECARA LISAN
11

Mengapa orang membuat kontrak

Para pihak terikat dengan kesepakatan yang mereka buat.


Sepakat bagaimana berbagi sesuatu
Mengatasi perselisihan di kemudian hari
Memindahkan hak dan kewajiban
Memutuskan kapan masing-masing pihak bertanggung jawab

Kesepakatan yang dibuat akan terikat oleh waktu dan waktunya terikat
sesuai yang disepakati

TERBENTUKNYA SUATU KONTRAK


SUATU KONTRAK DILAHIRKAN PADA DETIK TERCAPAINYA SEPAKAT, YAITU
PADA DETIK DITERIMANYA SUATU PENAWARAN. APABILA SESEORANG
MELAKUKAN PENAWARAN (OFFERTE) DAN PENAWARAN TERSEBUT DITERIMA
OLEH ORANG LAIN.
SECARA TERTULIS, ARTINYA ORANG LAIN TERSEBUT MENULIS SURAT BAHWA
IA MENERIMA PENAWARAN TERSEBUT.
MAKA YANG DIANGGAP LAHIRNYA SEPAKAT ADALAH PADA SAAT PIHAK YANG
MELAKUKAN PENAWARAN MENERIMA JAWABAN SECARA TERTULIS TERSEBUT.

13

ASAS-ASAS HUKUM KONTRAK.


1. ASAS KONSENSUALISME;
PERJANJIAN SUDAH SAH, DALAM ARTI MEMPUNYAI KEKUATAN MENGIKAT,
APABILA SUDAH TERCAPAI SEPAKAT MENGENAI HAL-HAL YANG POKOK
DALAM PERJANJIAN DAN TIDAK DIPERLUKAN SUATU FORMALITAS

14

2. ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK.


ADALAH SUATU ASAS YANG MEMBERI KEBEBASAN KEPADA PARA
PIHAK UNTUK :
A.
B.
C.

MEMBUAT ATAU TIDAK MEMBUAT PERJANJIAN;


MENGADAKAN PERJANJIAN DENGAN SIAPAPUN;
MENENTUKAN ISI PERJANJIAN, PELAKSANAAN
DAN PERSYARATANNYA;
D. MENETUKAN BENTUKNYA PERJANJIAN, YAITU
SECARA TERTULIS ATAU LISAN.
15

3. ASAS ITIKAD BAIK.


SEMUA PERJANJIAN YANG DIBUAT SECARA SAH OLEH
KEDUA BELAH PIHAK HARUS DILAKSANAKAN DENGAN
IKTIKAD BAIK, JANGAN SAMPAI PELAKSANAANNYA
MELANGGAR
KEPATUTAN,
KESUSILAAN
DAN
KETERTIBAN UMUM.
ASAS IKTIKAD BAIK MERUPAKAN ASAS BAHWA PARA
PIHAK, YAITU KREDITUR DAN DEBITUR, HARUS
MELAKSANAKAN SUBSTANSI KONTRAK BERDASARKAN
KEPERCAYAAN ATAU KEYAKINAN YANG TEGUH ATAU
16
KEMAUAN BAIK DARI PARA PIHAK.

4. ASAS KEPRIBADIAN.
ASAS YANG MENENTUKAN BAHWA SESEORANG YANG
AKAN MELAKUKAN DAN ATAU MEMBUAT KONTRAK
KEPENTINGAN PERSEORANGAN SAJA.

HANYA UNTUK

HAL INI ADA PENGECUALIANNYA YAITU :


A. PERJANJIAN UNTUK KEPENTINGAN PIHAK KETIGA.
B. PERJANJIAN DISAMPING UNTUK DIRI SENDIRI, DAPAT
JUGA UNTUK KEPENTINGAN AHLI WARISNYA, DAN
ORANNG-ORANG YANG PERNAH MEMPEROLEH HAK DARI
PADANYA.

17

5. ASAS KEPASTIAN HUKUM ATAU ASAS PACTA SUNT


SERVANDA.
ASAS INI MERUPAKAN ASAS BAHWA HAKIM ATAU PIHAK
KETIGA HARUS MENGHORMATI SUBSTANSI KONTRAK YANG
DIBUAT OLEH PARA PIHAK, SEBAGAIMANA LAYAKNYA
SEBUAH UNDANG-UNDANG.
MEREKA TIDAK BOLEH MELAKUKAN INTERVENSI TERHADAP
SUBSTANSI KONTRAK YANG DIBUAT OLEH PARA PIHAK.
18

KONTRAK
Definisi Kontrak Adalah Kesepakatan Yang Dilaksanakan Berdasarkan Hukum
Yang Berlaku.
Pengertian
o Arti Kontrak Atau Perjanjian Adalah Suatu Peristiwa Kesepakatan Antara Dua
Pihak Atau Lebih Untuk Melaksanakan Sesuatu Hal Yang Disetujui Oleh Mereka.
o Menurut Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pengertian
Perjanjian Adalah Suatu Perbuatan Dimana Satu Atau Lebih Mengikatkan
Dirinya Terhadap Satu Orang Atau Lebih.
Arti Penting Suatu Kontrak Adalah Untuk Mengetahui Perikatan Apa Yang
Dilakukan Dan Kapan Serta Dimana Kontrak Tersebut Dilakukan

PEMAHAMAN ISTILAH

1. Kontrak : suatu perbuatan dengan mana satu orang atau


mengikatkan dirinya terhadap satu orang
2. Prime Cost

lebih

atau lebih

: sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk

dalam kontrak, untuk pekerjaan yang telah

ditentukan,

umumnya dikerjakan oleh NSC


3. Nominated Sub Contractor (NSC) : sub kontraktor yang
ditunjuk langsung oleh Pihak I untuk pekerjaan

tertentu yang

telah ditetapkan
4. Eskalasi harga : perubahan/kenaikan harga sesuai kondisi
pasar
20

5. Klaim : suatu permintaan akan tambahan harga kontrak,


pelaksanaan, atau kompensasi atas
kesalahan satu

atau waktu

terjadinya hal-hal yang bukan

pihak dan merugikan pihak tersebut

6. Sengketa kontrak : perselisihan/perbedaan pendapat antara


dan Pihak II yang tidak dapat disepakati

pihak I

atas hal-hal tentang

pelaksanaan kontrak
7. Penyelesaian sengketa : upaya mencapai kesepakatan antara
pihak melalui musyawarah, atau

lembaga

dua

peradilan, atau alternatif

penyelesaian sengketa
8. Arbitrase : peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara
sukarela oleh pihak-pihak yang bersengketa
21

Dokumen Kontrak secara lengkap terdiri atas :

a. Dokumen Tender, meliputi :


- Undangan tender
- Petunjuk kepada peserta tender
- Formulir penawaran dan lampirannya
- Syarat-syarat umum dan khusus
- Speseifikasi Tehnik
- Gambar Tender
- Daftar item dan kuantitas pekerjaan
- Addendum
b. Surat Penunjukan

c.
d.
e.
f.

Surat Perjanjian
Syarat-syarat Perjanjian
Rincian Pekerjaan dan Harga
Dokumen lain : Berita Acara Aanwijzing (Risalah Penjelasan),
Berita Acara Klarifikasi, data penyelidikan tanah, dan lain-lain

22

ANATOMI / ISI KONTRAK


Kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan tentang :
1. Para Pihak :

Nama Instansi / Badan Usaha atau Usaha


Orang Perorangan

Nama Wakil / Kuasa atau Sertifikat


Keahlian dan ketrampilan bila Usaha
Perorangan
Tempat kedudukan dan alamat usaha

2. Rumusan pekerjaan :
- Pokok-pokok pekerjaan
- Volume pekerjaan
- Nilai pekerjaan, dan ketentuan untuk penyesuaian harga
- Pekerjaan tambah kurang
- Tata cara penilaian hasil pekerjaan untuk pembayaran
- Jangka waktu pelaksanaan

23

3. Pertanggungan
Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa :
- Pembayaran uang muka
- Pelaksanaan pekerjaan
- Hasil pekerjaan
- Tenaga kerja
- Tuntutan pihak ketiga
- Kegagalan bangunan

- dengan jaminan uang muka


- dengan jaminan pelaksanaan
- dengan ditahan sebagian
pembayarannya (retensi)
- dengan asuransi tenaga kerja
- dengan jaminan asuransi
- dengan jaminan asuransi

Dalam pertanggungan diatas dicantumkan :


- Nilai jaminan / pertanggungan
- Jangka waktu pertanggungan
- Prosedur pencairan / pengembalian jaminan
- Hak & kewajiban masing-masing pihak

24

Jenis pertanggungan yg menjadi kewajiban Pengguna Jasa :


- Pengguna
anggaran

Jasa

Pemerintah,

dengan

dokumen

ketersediaan

- Pengguna Jasa Non Pemerintah, dengan jaminan Bank atau


bentuk lain yang disepakati para pihak

4. Tenaga Ahli
- Persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli
- Prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli
- Jumlah tenaga ahli
25

5. Kewajiban & Hak masing-masing pihak


- Kewajiban & Hak Pengguna Jasa
- Kewajiban & Hak Penyedia Jasa

6. Cara Pembayaran
- Volume fisik pekerjaan yang bisa dibayar
- Cara/tahapan pembayaran hasil pekerjaan
- Jangka waktu pembayaran
- Besarnya potongan retensi, angsuran pengembalian uang muka
- Denda keterlambatan pembayaran
26

7. Pekerjaan tambah dan kurang


-

Definisi pekerjaan tambah kurang


Dasar timbulnya pekerjaan tambah kurang
Dampaknya terhadap harga kontrak
Dampaknya terhadap waktu pelaksanaan
Cara pembayaran pekerjaan tambah

27

8. Ketentuan mengenai cidera janji (wan prestasi)


a. Bentuk cidera janji
oleh Penyedia Jasa
- tidak menyelesaikan pekerjaan
- tidak memenuhi mutu, kuantitas
- tidak menyerahkan hasil pekerjaan
oleh Pengguna Jasa
- terlambat serahkan lahan, sarana pelaksanaan
- terlambat membayar
- tidak membayar
b. Bila satu pihak cidera janji, pihak lainnya mendapat kompensasi
berupa antara lain :
- perpanjangan waktu
- penggantian biaya
- pemberian ganti rugi
28
- perbaikan hasil pekerjaan

9. Penyelesaian perselisihan
memuat ketentuan :
- penyelesaian menggunakan lembaga peradilan, yaitu melalui
pengadilan sesuai Hukum Acara Perdata, atau Pengadilan Niaga
- penyelesaian menggunakan alternatif penyelesaian sengketa,
yaitu melalui upaya mediasi atau konsiliasi, atau arbitrase

10.Ketentuan mengenai pengakhiran/pemutusan


kontrak
bentuk pemutusan yang disepakati, atau pemutusan sepihak
kewajiban dan hak masing-masing pihak sebagai konsekuensi dari
adanya pemutusan kontrak
29
perlu diyakini meskipun terjadi pemutusan kontrak, tetapi
hasil
pelaksanaan (outcome) bisa difungsikan

11.Ketentuan mengenai keadaan memaksa


(force majeure)
risiko-risiko khusus yg disepakti sebagai keadaan memaksa
kewajiban & hak masing-masing pihak bila terjadi keadaan memaksa

12.Kewajiban para pihak dalam hal kegagalan bangunan


jangka waktu pertanggung jawaban kegagalan bangunan
bentuk tanggung jawab terhadap kegagalan bangunan

13.Ketentuan mengenai perlindungan pekerja


kewajiban memenuhi ketentuan perundangan
bentuk tangung jawab dalam perlindungan pekerja
30

14.Ketentuan mengenai aspek lingkungan


kewajiban memenuhi ketentuan perundangan
bentuk tangung jawab mengenai gangguan terhadap lingkungan dan
manusia

15.Ketentuan-ketentuan lain diantaranya :


mengenai hak atas kekayaan intelektual (hak cipta/paten)
mengenai pemberian insentif
mengenai sub penyedia jasa (sub kontraktor) dan pemasok
mengenai penggunaan dua bahasa
bahwa kontrak konstruksi tunduk pada hukum yang berlaku
31

Perubahan Perjanjian

Perjanjian Amandemen (amendment contract)


- bila ada satu atau lebih ketentuan harus dirubah
(misalnya perubahan waktu pelaksanaan)

Perjanjian Addendum (addendum contract)


- bila ada tambahan ketentuan baru
(misalnya tambahan biaya eskalasi)

Perjanjian Suplemen (supplementary contract)


- bila ada tambahan ketentuan diluar substansi kontrak
32

Perlu disadari bahwa ada konsekuensi :


Bagi Pihak II :

Kesalahan memenuhi
ketentuan kontrak

Menimbulkan risiko
biaya tanpa imbalan
pendapatan

Bagi Pihak I :

Kesalahan memenuhi
ketentuan kontrak

Menimbulkan risiko klaim


dari Pihak II ( menambah
Anggaran/budget )

33

Agar hal tersebut tidak terjadi

1.Menyelenggarakan mutu pelaksanaan


yang baik
2. Memahami & menerapkan ketentuan
kontrak
Jangan lupa :

Perjanjian = undang-undang bagi pihakpihak yang membuat


34

SUBSTANSI /ISI KONTRAK YANG


PERLU DIWASPADAI
1. Pembayaran
Jaminan pembayaran
Pembayaran berdasarkan bagian pekerjaan
yang harus selesai penuh (sistim mile stone)
Pembayaran sistim progres payment dengan
nilai besar 25 %, 50 %. 75 %, 100 %
Tidak ada uang muka
35

2. Pekerjaan tambah kurang


- Didalam menangani pekerjaan tambah
kurang perlu diperhatikan :

a. Segera konfirmasi perubahan tersebut sehingga


formal / sah
b. Dibuat analisis dampak pekerjaan tambah kurang
tersebut pada harga dan waktu kontrak
c. Segera ajukan perubahan biaya sampai final
d. Setelah secara legal disetujui baru pekerjaan
tambah kurang dilaksanakan (idealnya begini)

36

3. Sanksi dan Denda


Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
(satu permil sehari) diberi batas maksimum 5%
dari nilai kontrak

Bila denda keterlambatan diterapkan secara


parsial, harus manjadi perhatian untuk tidak
dilanggar
Perlu mencantumkan kompensasi untuk
keterlambatan pembayaran

Perlu
dicantumkan
ketentuan
batas
keterlambatan pembayaran dengan sanksi
Penyedia
Jasa menghentikan kegiatan
dan segala risiko ditanggung Pengguna Jasa

37

4. Penyelesaian sengketa

Perlu dicantumkan klausul tentang penyelesaian


sengketa :
Penyelesaian melalui BANI, atau melalui arbitrasi
dan menggunakan aturan BANI, atau
Penyelesaian dengan mediasi (melalui mediator)
atau dengan konsiliasi (melalui konsiliator), atau
Penyelesaian melalui Pengadilan Negeri

38

Pengguna jasa adalah


orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya
menggunakan layanan jasa konstruksi;
Penyedia jasa adalah
orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya
menyediakan layanan jasa konstruksi;
Kontrak kerja konstruksi adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi;

Kegagalan bangunan adalah


keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa
kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan
penyedia jasa dan/atau pengguna jasa;

UU 18 tahun 1999 (UU jasa konstruksi ) BAB VI KEGAGALAN BANGUNAN

Pasal 25
(1) Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan.
(2) Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
(3) Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh pihak ketiga
selaku penilai ahli.
Pasal 26
(1) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan perencana atau pengawas
konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau
pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti
rugi.
(2) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pelaksana konstruksi dan
hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib
bertanggung jawab sesuai dengan bidang usaha dan dikenakan ganti rugi.

Pasal 27
Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pengguna jasa
dalam pengelolaan bangunan dan hal tersebut menimbulkan kerugian bagi pihak
lain, maka pengguna jasa wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi.
Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25, tanggung jawab perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas
konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 serta tanggung jawab pengguna
jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah

Bagian Ketiga Kontrak Kerja Konstruksi


Pasal 22
(1) Pengaturan hubungan kerja berdasarkan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) harus dituangkan dalam kontrak kerja konstruksi.
(2) Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus mencakup uraian
mengenai :
a. para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang
lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu pelaksanaan;
c. masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang
jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung
jawab penyedia jasa;
d. tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan
kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.

e. hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh
hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan
yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan
imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi.
f. cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa
dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal
salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang
pemutusan
kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban
salah satu pihak;

;
j. keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.
k. kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau
pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang
lingkungan.

(3) Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan harus memuat ketentuan tentang hak
atas kekayaan intelektual.
(4) Kontrak kerja konstruksi dapat memuat kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif.
(5) Kontrak kerja konstruksi untuk kegiatan pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi, dapat
memuat ketentuan tentang sub-penyedia jasa serta pemasok bahan dan atau komponen
bangunan dan atau peralatan yang harus memenuhi standar yang berlaku.
(6) Kontrak kerja konstruksi dibuat dalam bahasa Indonesia dan dalam hal kontrak kerja konstruksi
dengan pihak asing, maka dapat dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
(7) Ketentuan mengenai kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku
juga dalam kontrak kerja konstruksi antara penyedia jasa dengan subpenyedia jasa.
(8) Ketentuan mengenai kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hak atas
kekayaan intelektual sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemberian insentif sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), dan mengenai pemasok dan/atau komponen bahan bangunan dan/atau
peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Terbentuknya suatu Kontrak


PIHAK I
pengguna jasa
keinginan
&
persyaratan
sepakat

keinginan
&
persyaratan

PIHAK II
penyedia jasa

PERJANJIAN
KONTRAK

PRINSIP DASAR PERJANJIAN


Penjelasan prinsip kesetaraan dalam
Hak dan kewajiban;
Adil (fair);
Hubungan kerja yang terbuka, timbal balik dan sinergis;
Konsisten memposisikan diri sesuai fungsi.
Penjelasan Prinsip Itikad Baik Antara Lain :

Saling Percaya

Jujur Tanpa Menonjolkan Kepentingan Masing-masing Pihak

Jika Ada Salah Satu Pihak Merasa Dirugikan Diupayakan Tindakan Terbaik Utk
Mengatasinya

PP 29/2000 Pasal 23 ;

SYARAT MINIMUM DALAM PERJANJIAN

1. Penjelasan Para Pihak;


2. Lingkup Kerja, Nilai, Waktu Yang Rinci;
3. Masa Pertanggungan & Atau Pemeliharaan Tanggungjawab Penyedia;
4. Tenaga Ahli, Kualifikasi, Jumlah;
5. Hak Dan Kewajiban Setiap Pihak;
6. Prosedur Pelaksanaan Administrasi, Pembayaran;
7. Cidera Janji, Ketentuan Dan Sanksi
8. Penyelesaian Perselisihan, Tatacara;
9. Pemutusan Kontrak Dan Ketentuannya;
10. Keadaan Kahar , Kejadian Di Luar Kemampuan Para Pihak;
11. Kegagalan Bangunan, Ketentuan Bagi Pengguna/Penyedia Jasa;
12. Perlindungan Pekerja, Kesehatan & Keselamatan Serta Jaminan Sosial.

BENTUK KONTRAK
Yang banyak digunakan antara lain :
a. Kontrak lump sum (lump sum contract)
. Nilai kontrak tetap sepanjang lingkup pekerjaan tidak berubah (perub.
gambar dan atau spesifikasi)
. Kuantitas RAB hanya pedoman menghitung harga penawaran dan
pembayaran
b. Kontrak harga satuan (unit price contract)
. Kuantitas pek. dihitung bersama, harga satuan tidak berubah
. Kuantitas RAB ditetapkan Pihak I sebagai dasar menghitung harga
penawaran
c. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan

Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan


tertulis yang bersifat mudah dicairkandan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh Penyedia
Barang/Jasa kepada PPK/Kelompok Kerja ULP untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban Penyedia Barang/Jasa

3. Masa
Pemeliharaan

2. Masa
Pelaksanaan

1. Masa
Persiapan

BAGAN ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI


Masa Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi

Masa Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Masa Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

Masa Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi

1. Masa Persiapan

Masa Pengadaan Barang dan Jasa


Pengumuman pelaksanaan B/J setelah ada DIPA APBN/APBD (Perpres 70/2012 psl 73)
DIPA tdk ditetapkan kurang dari nilai pengadaan, proses pemilihan dibatalkan (psl 73)
Pre Award Meeting (Kepmen Kimpraswil no. 349/KPTS/M/2004 Bab IV.A.14a)
Peninjauan lapangan utk memperjelas dokumen pengadaan (Perpres 70/2012 Psl 77)
BA penjelasan dan addendum dokumen pengadaan (Perpres 70/2012 Psl 77)
Jaminan Penawaran berlaku sejak penawaran sampai dengan SPPBJ, jika mengundurkan
diri setelah menerima SPPBJ maka jaminan dicairkan disetor ke kas negara dan black list
2 tahun (psl 85)

2. Masa Pelaksanaan
a. Masa Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Tanda tangan kontrak 14 hari setelah diterbitkan SPPBJ (Perpres 70/2012 Psl 62, 1i)
Jaminan Pelaksanaan diserahkan setelah diterbitkan SPPBJ (surat Penunjukan Penyedia
Barang dan Jasa (Perpres 70/2012. Psl 70 ayat (3), sebesar 5% dari Nilai kontrak
Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak ttd kontrak sampai PHO
Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah penyerahan sertifikat garansi atau setelah
penyerahan jaminan pemeliharaan (Perpres 70/2012. Psl 70 ayat (3), sebesar 5% dari Nilai
kontrak
Uang muka diserahkan sebesar maksimal 20% (Perpres 70/2012 Psl 62, 1i)
Pre Construction Meeting

2. Masa Pelaksanaan
b. Masa Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan
Jaminan pelaksanaan berlaku
Jika kondisi lapangan berbeda dgn gambar dalam dokumen kontrak diadakan Field survey
antara pengguna jasa, penyedia jasa dan konsultan untuk membandingkan dokumen
kontrak dan gambar untuk kebutuhan lapangan
1. perubahan kontrak ,
2. menambah/mengurangi volume,
3. menambah/mengurangi jenis pekerjaan,mengubah spesifikasi sesuai kebutuhan lapangan,
4. mengubah jadwal pelaksanaan (pasal 87), berlaku untuk kontrak harga satuan. Tidak
melebihi harga satuan dan tersedia anggaran sesudah mendapatkan persetujuan dari
yang berwenang (KPA/PA)

3. Masa Jaminan akibat Kontrak

PEMELIHARAAN PELAKSANAAN
Jaminan pemeliharaan diserahkan penyedia jasa setelah PHO sebesar 5% dari nilai
kontrak (Perpres 70/2012 psl 71)
Jaminan pemeliharaan dikembalikan setelah 14 hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai
Jaminan Pemeliharaan akan dipakai oleh Pengguna Jasa apabila Penyedia Jasa
tidak melaksanakan pemeliharaan

SKEMA PELAKSANAAN ADMINISTRASI KONTRAK

Masa berlaku
Penawaran
< 14
hk

Jaminan
Pelaksanaan
berlaku

30 hr
Mobilisasi
Program
Mutu

Pre Constr Meeting


Pemerikasan
Bersama

Surat Penyerahan Lapangan

Jamn Pelaksanaan diserahkan

Pre Award Meeting/


Rapat Pra Kontrak

Srt Penunjukan Penyedia BJ

Jaminan
Sanggah
Banding

Keterlambatan
Denda keterlambatan
(1 0/00 x NK)/hari

Masa
Pelaksanaan

Uang
muka

Jaminan
Penawaran

SPMK

Td tangan Kontrak

Masa Persiapan
Pelaksanaan

Saat paling lambat mulai waktu pelaksanaan kontrak


dicantumkan dalam SPMK

Retensi/
Jaminan Pemeliharan
Masa Pemeliharaan

14 hr Jaminan Pemeliharan
dikembalikan
> 6 bl pek. permanen
> 3 bl pek. semi permanen
PHO
FHO
Asuransi

Perlindungan
Kegagalan
Bangunan 10 Th

SURAT JAMINAN (PERPRES 70/2012 PSL 1)


Penyedia Jasa Menyerahkan Jaminan Kpd Pengguna Jasa Sebgmana

Dipersyaratkan Dalam Dok Pengadaan/Kontrak (Perhatikan Format Dan


Isinya)
Surat Jaminan Harus Dikonfirmasi Sec Tertulis Keabsahannya Kepada

Lembaga Penerbit Surat Jaminan.


Bersifat Mudah Dicairkan Lembaga Penerbit Surat Jaminan Harus Bersedia

Mencairkan Tanpa Syarat (Unconditional), Dan Dinyatakan Secara Tertulis.


Lembaga Penerbit Jaminan Harus Mendapat Izin Dari Men Keu.
Asli Surat Jaminan Harus Disimpan Oleh PPK.
Bila Terjadi Perubahan Kontrak, Surat Jaminan Harus Disesuaikan.
57

Pembayaran Prestasi Kerja (Perpres 70/2012,psl 89)


1) Dapat diberikan kepada Penyedia dalam bentuk:
a) Pembayaran bulanan;
b) Pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termin)
c) Pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan
2) Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada Penyedia setelah dikurangi
angsuran pengembalian Uang Muka dan denda (bila ada) serta pajak.

Perubahan Kontrak (Perpres 70/2012, psl 88)


1) PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi:
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b) Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
c) Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
atau
d) Mengubah jadwal pelaksanaan
2) Pekerjaan tambah
a) Tidak melebihi 10% dari harga kontrak awal
b) Tersedia anggaran

DASAR HUKUM PERUBAHAN


KONTRAK
(Sumber : Perpres No. 70 Tahun 2012, Pasal 87 Angka 1)
Dalam Hal Terdapat Perbedaan Antara Kondisi Lapangan
Pada Saat Pelaksanaan, Dengan Gambar Dan/Atau
Spesifikasi Teknis Yang Ditentukan Dalam Dokumen
Kontrak, PPK Bersama Penyedia Barang/Jasa Dapat
Melaku-kan Perubahan Kontrak.

DASAR HUKUM PERUBAHAN KONTRAK


(Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-pk03a Bab X SSUK B.4 34.2)
a) Perubahan Pekerjaan Disebabkan Oleh Sesuatu Hal Yang Dilakukan
Oleh Para Pihak Dalam Kontrak Sehingga Mengubah Lingkup
Pekerjaan Dalam Kontrak;
b) Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Akibat Adanya Perubahan
Pekerjaan;
c) Perubahan Harga Kontrak Akibat Adanya Perubahan Pekerjaan,
Perubahan Pelaksanaan Pekerjaan.

DASAR HUKUM PERUBAHAN


KONTRAK
(SE No. 18/SE/Db/2012)
Kekurang Cermatan Kuantitas Pekerjaan Maupun Kondisi Lapangan Yang
Berbeda Dengan Desain Yang Tersedia.
Ketentuan Kontrak Terkait Perubahan Hanya Mengatur Antara Penyedia
Jasa Dengan PPK Selaku Pengguna Jasa.
Hal-hal Yang Berbeda Dan Di Luar Kewenangan PPK, Maka Perlu Diatur
Sesuai Hirarki Kewenangan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.

LINGKUP PERUBAHAN KONTRAK


(SUMBER : PERPRES NO. 70 TAHUN 2012, PASAL 87 ANGKA 1)

1. Menambah Atau Mengurangi Volume Pekerjaan Yang Tercantum Dalam Kontrak;


2. Menambah Dan/Atau Mengurangi Jenis Pekerjaan;
3. Mengubah Spesifikasi Teknis Pekerjaan Sesuai Dengan Kebutuhan Lapangan,
Atau;
4. Mengubah Jadwal Pelaksanaan.

LINGKUP PERUBAHAN
KONTRAK
(Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 18/SE/Db/2012)
Lingkup Perubahan Kontrak Meliputi 4 (Empat) Jenis;
a. Balance Change Order (BCO), Pergeseran Volume Antar Mata
Pembayaran.
b. Perubahan Kontrak Karena Timbulnya Mata Pembayaran Baru.
c. Perubahan Kontrak Karena Perubahan Waktu.
d. Perubahan Kontrak Karena Perubahan Desain Yang Mengakibatkan
Dan/Atau Tidak Mengakibatkan Perubahan Nilai Kontrak.

Force Majeure, keadaan kahar, keadaan


memaksa
Situasi atau peristiwa yang terjadi di luar
batas kemampuan dan dugaan manusia.

Keadaan kahar di kontrak


Keadaan kahar (bahasa Perancis berarti "kekuatan yang lebih besar")
adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat
dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau tidak dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya
Keadaan kahar (force majeure) ada tujuh. Berikut yang dapat digolongkan sebagai
*Keadaan Kahar* dalam *Kontrak* Pengadaan Barang/Jasa meliputi:
a. bencana alam;
Yang termasuk bencana alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
b. bencana non alam;
Yang termasuk bencana non alam antara lain berupa gagal teknologi, epidemi dan
wabah penyakit.

c. bencana sosial;
Yang termasuk bencana sosial antara lain konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan teror.
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait menerbitkan Surat Keputusan Bersama
setelah memperoleh pertimbangan dari APIP, LKPP dan BPS.
Pasal 91
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

Uang Muka dan Pembayaran Prestasi Kerja


(Perprs 70/2012, psl 88)

1) Uang muka dapat diberikan kepada Penyedia untuk:


a) Mobilisasi alat dan tenaga kerja;
b) Pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material; dan/atau
c) Persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
2) Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia dengan ketentuan:
a) PPK menyetujui Rencana Penggunaan Uang Muka yg diajukan oleh Penyedia
b) Untuk Usaha Kecil, paling tinggi 30% dari nilai Kontrak
c) Untuk Bukan Usaha Kecil , paling tinggi 20% dri nilai Kontrak ararial

d) Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan:


(1) 20% dari Kontrak tahun pertama; atau
(2) 15% dari nilai kontrak
e) Uang muka yg telah diberikan kepada Penyedia harus segera
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Rencana Penggunaan Uang Muka yang telah mendapat
persertujuan PPK.
f) Nilai Jaminan Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


(PRE CONSTRUCTION MEETING)
(Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004, Bab VI, K, 1)
Permen PU No. 07/PRT/M/2011, Buku-PK01A Bab X B.1. Pasal 23 )

1. Diselenggarakan selambat-lambatnya 7 hari setelah SPMK, diikuti oleh direksi pekerjaan, direksi
teknis, unsur perencanaan dan penyedia jasa.
2. Untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan beberapa materi yang dapat menimbulkan
masalah dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Membahas :
a. Pasal-pasal dalam dokumen kontrak, perihal:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

Program mutu
Organisasi kerja
Jadwal pelaksanaan pekerjaan
Metode pekerjaan
Keselamatan kerja
Pekerjaan tambah kurang;
Penyelesaian perselisihan;
Pemeliharaan pekerjaan;
Kompensasi;
Denda;
Pemutusan kontrak;
Dan lain-lain yang dinilai perlu.

b. Tata cara penyelenggaraan pekerjaan, perihal:


1) Organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan (PCM,SCM);
3) Jadual pelaksanaan pekerjaan;
4) Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan dan pembuatan shop
drawing;
6) Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat
mengenai rencana kerja;
7) Penyusunan program mutu;
8) Buku Harian, Laporan dan lain-lain yang dinilai perlu.
4. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam berita acara.

MULAI
SPMK

BAGAN ALIR PCM


(BBPJN IV/PSP3/PP/12

UNDANGAN PCM

MENYEPAKATI AGENDA PEMBAHASAN


PEMBAHASAN
MENYEPAKATI HASIL PEMBAHASAN

BERITA ACARA PCM

MENYUSUN dan MENANDATANGANI


BERITA ACARA

DISTRIBUSI
BERITA ACARA

MENGANALISIS HASIL PEMBAHASAN


THDP PERUBAHAN KONTRAK
Terbukti
Tidak
SELESAI

Ya

KEGIATAN LAIN
PERUBAHAN KONTRAK

SHOW CAUSE MEETING (SCM) (Rapat Pembuktian)


KONTRAK KRITIS :
Periode I Fisik : 0 70 % Terlambat > 10 %
Periode II Fisik : 70 100 % Terlambat > 5 % Atau < 5% Dan Akan
Melampaui TA
MEKANISME :
SCM Tahap I
SCM Tahap II
SCM Tahap III

: Uji Coba I BA SCM Tahap I


: Uji Coba 2 BA SCM Tahap II
: Uji Coba 3 BA SCM Tahap III

KESEPAKATAN PIHAK KETIGA (apabila Kontrak mengatur)

Penyedia jasa tetap bertanggung jawab

Pihak ketiga ditentukan pengguna jasa atau atas usulan penyedia jasa

Pihak ketiga dibayarkan secara langsung

Selisih harga tanggung jawab penyedia jasa

Dituangkan dalam adendum kontrak

PERMASALAHAN
Tidak adanya laporan harian
Tidak dilakukan rapat mingguan, bulanan maupun triwulanan
Pelaksanaan rapat mingguan sekedar basa basi
o Hanya sekedar memenuhi ketentuan kontrak
o Tidak dibahas penyelesaian masalah pelaksanaan (keterlambatan, hambatan,
usulan kontraktor, dls
SCM terlambat dilaksanakan
Pekerjaan uji coba diberikan hanya sekedar basa basi bukan untuk menunjukkan
peningkatan kemampuan kontraktor untuk mengejar keterlambatan pelaksanaan
Hasil pelaksanaan uji coba tidak dievaluasi secara berkeahlian.
Kegagalan pelaksanaan uji coba SCM Tahap III tidak dilanjutkan dengan pemutusan
kontrak yang seharusnya dilakukan.

SHOW CAUSE MEETING


KRITIS

Ya

PERINGATAN I

Tidak

PERINGATAN III

SCM TK I
Ya

TEST CASE I
Tidak

PERINGATAN II
SCM TK II

LANJUT

TEST CASE II

SCM TK III
LANJUT
TEST CASE III

Ya

LANJUT

Tidak

KEPUTUSAN
FINAL

THREE PARTIES
PEMUTUSAN

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PENGGUNA JASA


PERMEN PU NO. 07/PRT/M/2011- BUKU PK 04A BAB VII SSUK B.6.38.4.G)

Denda Keterlambatan Sudah Melampaui 5% Dari Nilai Kontrak


Penyedia Barang/Jasa Lalai/ Cidera Janji , Tidak Memperbaiki Kelalaiannya Dalam Jangka Waktu
Yang Ditetapkan
Penyedia Jasa Tanpa Persetujuan Pengawas Pekerjaan, Tidak Memulai Pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia Jasa Menghentikan Pekerjaan Selama 28 Hari Dan Penghentian Ini Tidak Tercantum
Dalam Program Mutu Serta Tanpa Persetujuan Pengawas Pekerjaan
Penyedia Jasa Pailit
Penyedia Jasa Gagal Memperbaiki Cacat Mutu
Penyedia Jasa Tidak Mempertahankan Keberlakuan Jaminan Pelaksanaan
Penyedia Barang/Jasa Gagal Pada Uji Coba (SCM) Tingkat III
Penyedia Barang/Jasa Terbukti Melakukan KKN, Pemalsuan Data Dalam Prosess Pengadaan
Pengaduan Tentang Penyimpangan Prosedur, Dugaan KKN Dinyatakan Benar
Akibat Keadaan Kahar.

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PENYEDIA JASA


PERMEN PU NO. 07/PRT/M/2011- BUKU PK 04A BAB VII SSUK B.6.38.4.H

Perintah Penundaan Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Ditarik Selama 28 Hari

PPK Tidak Menerbitkan SPP Untuk Pembayaran Tagihan

PPK Terlibat Penyimpangan Prosedur , KKN Dan Pelaksanaan Pengadaan

Akibat Dari Keadaan Kahar , Penyedia Jasa Tidak Dapat Melaksanakan Sebagian
Besar Pekerjaan Selama Masa 60 Hari , Maka Salah Satu Pihak Dapat
Memutuskan Kontrak (Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab VI R 26 G.3)

PENYAMPAIAN RENCANA PEMUTUSAN KONTRAK


(KEPMEN KIMPRASWIL NO. 349/KPTS/M/2004 BAB VI R 29E DAN 29 F)

Penyampaian Rencana Pemutusan Kontrak Dgn Pemberitahuan Tertulis Sekurangnya 30 Hari


Sebelum Pemutusan Kontrak

Pemutusan Dapat Dilakukan Salah Satu Pihak

Persiapan pemutusan kontrak


(Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab VI R 29 g)

Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan


kontrak

Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan, cara dan waktunya
ditentukan oleh PPK

Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh PPK

Diadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai data
untuk pembayaran

PEMUTUSAN KARENA KESALAHAN PENYEDIA JASA


(Perpres 70/2012, Pasal 93)

Jaminan Pelaksanaan Dicairkan Pengguna Jasa;


Sisa Uang Muka Harus Dilunasi Oleh Penyedia Jasa Atau Jaminan Uang
Muka Dicairkan;
Penyedia Jasa Membayar Denda;
Penyedia Jasa Dimasukkan Ke Dalam Daftar Hitam Selama 2 Tahun.

Masalah yang
memenuhi dasar
pemutusan
kontrak

MULAI
1

Identifikasi dasar pemutusan kontrak

BAGAN ALIR
PEMUTUSAN
KONTRAK
(BBPJN IV/PSP3/PP/04

Tidak
Terbukti
Persiapan
pemutusan
kontrak
dilakukan
pemeriksaa
n dan
pengukuran
hasil
pekerjaan
sebagai
dasar
pembayaran

Ya
Oleh Penyedia Jasa

Oleh Pengguna jasa

Penyampaian rencana
pemutusan kontrak secara
tertulis

Penyampaian rencana
pemutusan kontrak secara
tertulis

Persiapan pemutusan
kontrak

Persiapan pemutusan
kontrak

Pemutusan kontrak

Pemutusan kontrak

Pelaksanaan Pembayaran

Pelaksanaan Pembayaran

Pemberian sanksi kepada


PPK

Pemberian sanksi kepada


Penyedia Jasa

SELESAI

Minimal
30 hari
diajukan
secara
tertulis

SANKSI KEPADA PENYEDIA JASA


PERMEN PU NO. 07/PRT/M/2011- BUKU PK 04A BAB VII SSUK B.6.38.5)

Karena kesalahan Penyedia jasa


Jaminan Pelaksanaan Dicairkan

Jaminan Uang Muka Harus Dilunasi Oleh Penyedia Barang /Jasa


Penyedia Barang/Jasa Membayar Denda
Penyedia Barang/Jasa Dimasukan Dalam Daftar Hitam Oleh PA/KPA Setelah
Mendapat Masukan Dari PPK/ULP/Panitia Pengadaan

Pemanfaatan Milik Penyedia Jasa


(Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab VI R 30)

Semua bahan, peralatan , instalasi, pekerjaan sementara dan fasilitas milik penyedia
jasa, dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa bila terjadi pemutusan kontrak oleh
pengguna jasa.

HAK & KEWAJIBAN PENGGUNA JASA


HAK

1. Menghentikan Secara Permanen


Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi
Syarat ;
2. Menolak Usulan Mubah Kontrak
3. Menolak Bahan & Hasil Kerja Yang
Tidak Memenuhi Standar;
4. Mengganti Tenaga Penyedia;
5. Menolak Usul Sub Penyedia Jasa

KEWAJIBAN

1. Menyerahkan Lapangan
2. Menerima Bahan /Hasil Jika Sesuai
3. Membayar Tepat Waktu
4. Menjaga Kerahasiaan Dok.
5. Melaksanakan Pengawasan

HAK & KEWAJIBAN PENYEDIA JASA


HAK
1. Mengusulkan Pubah Isi Kontrak;
2. Mendapat Imbalan Prestasi ;
3. Menunjuk Sub Penyedia Jasa
Atas Persetujuan Pengguna

KEWAJIBAN
1. Memberi Pendapat Atas
Penugasan, Dokumen Acuan, Dll Yg Ada
Pada Kontrak Kerja;
2. Memperhitungkan Risiko ;
3. Memenuhi Ketentuan
Pertanggungan, Bayar Denda, Ganti Rugi;
4. Menyiapkan Jaminan Uang Muka, Jaminan
Pelaksanaan, Jaminan Pemeliharaan

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
ACUAN PERATURAN ;
UU 18/1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
UU 30/1999 TENTANG ARBITRASE & ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PP 29/2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

PENYELESAIAN PERSELISIHAN ;
1. Proses Pengadilan,
2. Proses Di Luar Pengadilan

PENYELESAIAN MELALUI PENGADILAN


KELEBIHAN CARA INI :
Mutlak Terikat Pada Hukum Acara Yang Berlaku;
Yang Berlaku Mutlak Adalah Sistem Hukum Dari Negara Yang Bersangkutan;
Majelis Hakim Pengadilan Ditentukan Oleh Administrasi Pengadilan;
Putusan Pengadilan Ditentukan Administrasi Pengadilan;
Terbuka Untuk Umum;
Pola Pertimbangan Pengadilan Dan Putusan Adalah Win-loose
Merupakan Hasil Dari Kebebasan Pilihan Hukum Dari Para Pihak

PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN


KELEBIHAN CARA INI :
Proses Tertutup, Masing-masing Pihak Merasa Bebas Berpendapat;
Arbiter Ditentukan Oleh Tergugat 1, Penggugat 1, Dan Arbiter Yang Ditunjuk Keduanya 1,
Dan Harus Netral
Pihak Pihak Diberi Kesempatan Untuk Mediasi
Waktu Pelaksanaan Lebih Pasti Dan Lebih Singkat, Karena Keputusan Arbiter Bersifat
Mengikat Dan Tidak Ada Upaya Hukum Lain (Banding, Kasasi, Atau PK);
Keputusan Dirasa Lebih Adil, Karena Arbiter Ditunjuk Bersama Para Pihak;

CARA ARBITRASE
(UU30/1999, Tentang Arbitrase)

Putusan Arbitrase Bersifat Final Dan Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap Dan
Mengikat Para Pihak (Psl 60);
Arbitrase Dapat Dilakukan Sebelum Atau Sesudah Pekerjaan Selesai;
Selama Proses Arbitrase Setiap Pihak Terikat Pada Kewajiban Sesuai Dengan
Kontrak;
Pihak Yang Menang Dapat Meminta Perlindungan Pengadilan Jika Pihak Yang
Kalah Tdk Melaksanakan Keputusan Arbitrase

PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE


UU 30/ 1999 PASAL 70 ;
Surat/Dokumen Yg Diajukan Palsu;
Ditemukan Dokumen Baru Yg Disembunyikan Pihak Lawan
Putusan Diambil Dari Hasil Tipu Muslihat Salah Satu Pihak

Pembiayaan proses Arbitrase


Berdasarkan UU 30/ 1999;

Biaya akta pendaftaran dibebankan kepada para pihak

Biaya arbitrase dibebankan kepada pihak yang kalah (psl 77-1)

Biaya arbitrase dibebankan seimbang jika sebagian dikabulkan (psl 77-2)

PERBUATAN PENYEDIA JASA YANG DIKENAKAN SANKSI


Berusaha Mempengaruhi Pokja ULP
Melakukan Persengkokolan Dengan Penyedia Jasa Lainnnya Untuk Mengatur Harga
Penawaran Atau Meniadakan Persaingan
Menyampaikan Dokumen Yang Tidak Benar Dalam Pengadaan
Mengundurkan Diri Setelah Batas Akhir Pemasukan Atau Mengundurkan Diri Dari
Pelaksanaan Kontrak Dengan Alasan Yang Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan Oleh Pokja
ULP
Tidak Dapat Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Kontrak
Ditemukan Ketidakk Sesuaian Dalam Penggunaan Barang / Jasa Produksi Dalam Negeri

Sanksi Perbuatan penyedia jasa (pasal 118)

Dikenakan sanksi administratif oleh Pokja /PPK

Black list / daftar hitam dilakukan oleh PA/KPA

Gugatan secara perdata sesuai peraturan perundangan

Pelaporan Pidana kepada pihak berwenang sesuai peraturan perundangan

Apabila ditemukan penipuan/pemalsuan dari Penyedia Jasa, dibatalkan sebagai


calon pemenang

Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas negara

MASALAH YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM


Keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan kontrak/penjelasan lelang
Pelanggaran kontrak (Breach of Contract)
Penghentian/penundaan pekerjaan (Suspension of works)
Keterlambatan (pekerjaan, pembayaran, penyerahan gambar, penyerahan
lapangan, penyerahan fasilitas, perizinan, keputusan, dsb)
Risiko khusus (Spesial Risks)
Perubahan-perubahan (harga, waktu, metode pelaksanaan, urutan
pelaksanaan, mutu, kuantitas, pekerjaan)
Perubahan peraturan perundang-undangan

FAKTOR PENDUKUNG KLAIM


1. Kemampuan bernegosiasi
. Legal
. Sosial
. Keteknikan
2. Pengetahuan tentang kontrak
. Interpretasi kontrak dari sudut pandang biaya dan klaim kontrak
. Titik lemah kontraktual
. Prinsip-prinsip yang harus digunakan
. Gambaran posisi kontrak
. Penggunaan pasal-pasal kontrak dalam menjabarkan argumentasi
3. Pengetahuan tentang biaya kontrak
. Harga dan harga satuan untuk klaim
. Metodologi penetapan harga yang wajar untuk klaim

DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PENGAJUAN KLAIM

Jadwal pelaksanaan (Time Schedules)

Surat-menyurat (termasuk perintah direksi pekerjaan)

Risalah rapat/ berita acara rapat

Foto

Buku harian/laporan harian

Dokumen pengajuan dan realisasi pembayaran

Dokumen pengajuan (request) dan persetujuan (approval)

Dokumen hasil pemeriksaan (inspection report)

Data-data pendukung lain yang terkait, seperti:


Peraturan perundang-undangan

Data iklim

KLAIM OLEH PENYEDIA JASA


SEBAB:
1. Masalah Lahan
.Belum Bebas 100% (Clear & Clean)
.Serah Terima Lahan Terlambat
.Sengketa Dengan Pemilik
2. Masalah Gambar Desain
.Penyerahan Basic Desain Telambat
.Cacat Informasi Gambar
.Perubahan Desain/Review Desain
.Persetujuan Terlambat

3. Perintah/Instruksi Pengguna Jasa / Pihak Yang Mewakili


. Perintah Perubahan Tertulis
. Perintah Perubahan Secara Lisan
. Instruksi Di Luar Scope
4. Perintah Untuk Mengubah Urutan Pekerjaan
5. Perintah Pekerjaan Tambah/Kurang
6. Pembayaran Terlambat
7. Perintah Penghentian Pekerjaan Sementara (Suspensi)
8. Adanya Kondisi Yang Tidak Diketahui Sebelumnya
9. Ada Pasal Yang Multitafsir/Tidak Jelas

3) Pembayaran bulanan/termin dilakukan senilai pekerjaan yang telah


terpasang,
termasuk peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan
yang akan diserahterimakan, sesuai ketentuan yang terdapat dalam
kontrak
4) PPK menahan sebagian pembayaran prestasi pekerjaan sebagai uang
retensi untuk Jaminan Pemeliharaan.

UPAYA MENGURANGI TERJADINYA KLAIM

Dokumen kontrak dibahas secara detail dan dibuat secara tertulis


Dalam rapat persiapan pelaksanaan (Pre Construction Meeting/PCM)
Dibahas pasal-pasal sesuai ketentuan kontrak dibahas secara detail
Disepakati tentang prosedur dan mekanisme pengajuan klaim (termasuk dokumen dan waktu
klaim yang diperlukan)
Setiap pengajuan pembayaran (atau akhir bulan) ditanyakan secara tertulis kepada Kontraktor
apakah ada klaim dengan jawaban tertulis juga.

KOMPENSASI (Pasal 58.1 SSUK Pelelangan Nasional)


1. PPK mengubah jadwal yang dapat mempenaruhi pelaksanaan pekerjaan.
2. Keterlambatan pembayaran kepada penyedia
3. PPK tidak memberikan gambar,instruksi,spesifikasi sesuai jadwal
4. Penyedia belum bisa masuk lokasi sesuai jadwal
5. Pengujian tambahan atas perintah PPK ternyata tidak terdapat Cacat Mutu
6. Penundaan pekerjaan oleh PPK
7. Perintah PPK untuk mengatasi kondisi tertentu nyang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh PPK
8. Kompensasi lain yang ditentukan syarat-syarat khusus kontrak
Kompensasi berupa biaya dan/atau waktu pelaksanaan
Harus dibuktikan adanya kerugian yang diderita penyedia
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi/perpanjangan waktu jika penyedia
lalai/gagal memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi

MANFAAT DARI PENGAWASAN


PENGELOLAAN KONTRAK
Mengurangi resiko kesalahan selama perencanaan
Perencanaan kontrak mempertimbangkan resiko keuangan
Lingkup pekerjaan
Mendapatkan harga terendah
Dokumen meminimalkan kerugian keuangan
Mengurangi klaim, proses pengadilan, perubahan pekerjaan yang
mahal
Kesalahan dalam memilih pemenang tender dapat diminimalisir

MANFAAT DARI PENGAWASAN


PENGELOLAAN KONTRAK
Selama masa kontrak
Pembayaran uang muka dan kelebihan pembayaran dapat dihindari
Tingkat pembayaran dipertahankan untuk menjamin pelaksanaan
kontrak
Pekerjaan akan turun secara dramatis dalam jumlah maupun
dampaknya, terutama pekerjaan perubahan yang perlu dibuat
Biaya klaim berkurang, diselesaikan dengan cepat dan adil
Memperbaiki pelaksanaan pekerjaan
Menghemat biaya. Lebih efisien
Biaya, mutu, waktu dapat dikontrol

MANFAAT PENYERAHAN PEKERJAAN


Serah Terima Pekerjaan :

Memenuhi persyaratan administrasi, teknis, dan finansial;

Wujud tanggungjawab penyedia jasa dan direksi teknis;


Dokumen pembuktian, jika terjadi kegagalan konstruksi dan kegagalan
bangunan;

Penyerahan Pekerjaan kepada Penyelenggara Jalan:

Wujud tanggungjawab PPK kepada penyelenggara jalan;


Catatan sejarah pelaksanaan konstruksi;
Dasar penyusunan perencanaan, pemrograman, penganggaran,
pengoperasian, dan pemeliharaan.

BAGAN ALIR KEGIATAN (PHO)


Usulan PHO dari Kontraktor
Pekerjaan
Selesai

Pimpro

Pimpro bentuk
Panitia PHO

Pemeriksaan Awal oleh


Konsultan Supervisi

Rekomendasi kepada Pimpro:


1. Penetapan Tanggal SelesaiPekerjaan yang
diusulkan
(Tgl Tentatif Pek Selesai)
2. Daftar cacat dan kekurangan (jika ada)
Ya

Penunjukan Tim Teknik dan


Tanggal Pemeriksaan Awal
Pemeriksaan Awal ke
Lapangan oleh Tim Teknis

Perbaikan
selesai?

Rapat Kedua Panitia


PHO

Rapat awal Panitia Serah


Terima
Menentukan Pekerjaan
Tambahan/Perbaikan
Menentukan Masa Tenggang

Hari Akhir Tenggang Waktu

Pemeriksaan Tim Teknik


102

Serah Terima Pertama


Tidak

Laporan Pemeriksaan Awal


oleh Tim Teknis
Pemeriksaan
Lapangan oleh
Panitia

Memperkuat Tanggal Pek Selesai yang


diusulkan/Tgl Tentatif Pek Selesai
Sebagai Tanggal Definitif Pek Selesai

Surat Peringatan oleh


Pimpro
Merevisi Tgl Tentatif Pek
Selesai
Mengusulkan kerusakan
yang dihapuskan
Perbaikan oleh pihak lain
Menyesuaikan laporan
penyelesaian
Tidak
Perbaikan
selesai?

Berita Acara Serah Terima


Pertama (PHO) yang
memuat:
1.Tanggal Definitif Pekerjaan
Selesai
2. Tanggal Rencana FHO
3. Tanggal BA PHO

Pengesahan Penyelesaian
Keuangan oleh Pemimpin
Proyek

Ya
Pengembalian Jaminan
Pelaksanaan

Terima Kasih

BEBERAPA PERMASALAHAN KONTRAK


YANG BIASANYA TERJADI

1. DAFTAR HITAM/BLACK LIST:


PERATURAN KA. LKPP NO.7/2011 DAN
SE KEPALA BAPEKON NO.126/2011
DAFTAR YANG MEMUAT IDENTITAS PENYEDIA BARANG/JASA DAN ATAU PENERBIT
JAMINAN YANG DIKENAKAN SANKSI OLEH PA/KPA BERUPA LARANGAN IKUT SERTA
DALAM PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DI SELURUH K/L/D/I.
PENYEDIA BARANG/JASA YANG DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM:
DALAM PROSES PEMILIHAN:
a. MELAKUKAN KKN, KECURANGAN/PEMALSUAN YANG DIPUTUS OLEH INSTANSI
YANG BERWENANG;
b. MEMPENGARUHI ULP YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA PERSAINGAN TIDAK
SEHAT;
c. MELAKUKAN PERSEKONGKOLAN DENGAN PENYEDIA BARANG/JASA LAIN UNTUK
MENGATUR HARGA PENAWARAN.
d. MEMBUAT/MENYAMPAIKAN DOKUMEN/KETERANGAN YANG TIDAK BENAR
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN YG DITENTUKAN DALAM DOK. PENGADAAN.

E. MENGUNDURKAN DIRI DARI PELAKSANAAN KONTRAK DG ALASAN


YANG TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
f.

MENGUNDURKAN DIRI PADA MASA PENAWARANNYA MASIH BERLAKU


DG
ALASAN YANG TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH ULP.

g. MENOLAK MENAIKAN NILAI JAMINAN PELAKSANAAN UNTUK


PENAWARAN DIBAWAH 80% HPS.
h. MENGUNDURKAN DIRI/TIDAK HADIR BAGI CALON PEMENANG DAN
PEMENANG CADANGAN PADA SAAT PEMBUKTIAN KUALIFIKASI;
i.

MENGUNDURKAN DIRI/TIDAK HADIR BAGI CALON PEMENANG DAN


PEMENANG CADANGAN PADA SAAT KLARIFIKASI/NEGOSIASI TEKNIS
DAN BIAYA DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI;

j.

MEMALSUKAN DATA TENTANG TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI;

k. MENGUNDURKAN DIRI BAGI CALON PEMENANG DAN PEMENANG


CADANGAN PADA SAAT PENUNJUKKAN PENYEDIA BARANG/JASA;
l.

MENGUNDURKAN DIRI DARI PENANDATANGANAN KONTRAK DENGAN


ALASAN YANG TIDAK DAPAT DITERIMA OLEH PPK;

DALAM PELAKSANAAN KONTRAK:


a. TERBUKTI MELAKUKAN KKN, KECURANGAN/PEMALSUAN YANG
DIPUTUS OLEH INSTANSI YANG BERWENANG;
b. MENOLAK MENANDATANGANI BA SERAH TERIMA PEKERJAAN;
c. MEMPENGARUHI PPK GUNA MEMENUHI KEINGANANNYA YANG
BERTENTANGAN DENGAN KONTRAK ATAU PERATURAN PER-UU-AN;
d. MELAKUKAN PEMALSUAN DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN KONTRAK TERMASUK PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN;
e. LALAI/CIDERA JANJI DALAM MELAKS KEWAJIBAN DAN TIDAK
MEMPERBAIKI KELALAIANNYA DALAM JANGKA WAKTU YANG TELAH
DITETAPKAN;
f. MENINGGALKAN PEKERJAAN SECARA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
SBGMANA DIATUR DALAM KONTRAK;
g. MEMUTUS KONTRAK SEC SEPIHAK KRN KESALAHAN PENYEDIA
BARANG/JASA;
h. TIDAK MENINDAKLANJUTI HASIL REKOMENDASI AUDITOR YG
MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KERUGIAN NEGARA.

PENERBIT JAMINAN DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM APABILA TIDAK


MENCAIRKAN JAMINAN DENGAN TANPA SYARAT (UNCONDITIONAL) SEBESAR
NILAI JAMINAN PALING LAMBAT 14 HARI KERJA SETELAH SURAT PERNYATAAN
WANPRESTASI DARI PPK/ULP DITERIMA OLEH PENERBIT JAMINAN.

PENETAPAN SANKSI DAFTAR HITAM:


BAGI PENYEDIA BARANG/JASA BERBENTUK BADAN USAHA BERLAKU DG
KETENTUAN:
a. BAGI BU YG BERKEDUDUKAN SEBAGAI PUSAT, MAKA SANKSI TSB BERLAKU
JUGA UNTUK SELURUH KANTOR CABANG BU YBS.
b. BAGI BU SEBAGAI KEMITRAAN SANKSI BERLAKU BAGI MASING-MASING BU.

BAGI PENERBIT JAMINAN BERLAKU DG KETENTUAN:


c. BAGI PENERBIT JAMINAN BERKENDUDUKAN SEBAGAI PUSAT, MAKA SANKSI
TSB BERLAKU JUGA UNTUK SELURUH KANTOR CABANG PENERBIT JAMINAN
YBS.
d. BAGI PENERBIT JAMINAN BERKEDUDUKAN SEBAGAI KANTOR CABANG,
MAKA SANKSI TSB HANYA BERLAKU BAGI KANTOR CABANG YBS.

BU YANG DIMASUKKAN DALAM DAFTAR HITAM DILARANG MENGIKUTI KEGIATAN


PENGADAAN BARANG/JASA DI SELURUH K/L/D/I SELAMA 2 (DUA) TAHUN
KALENDER.

TATA CARA PENETAPAN SANKSI DAFTAR HITAM


a. PPK/ULP/PEJABAT PENGADAAN, MENGUSULKAN SANKSI DAFTAR HITAM
KEPADA PA/KPA.
b. PA/KPA MENETAPKAN DAFTAR HITAM THDP PENYEDIA BARANG/JASA DAN
ATAU PENERBIT JAMINAN, DG TEMBUSAN KPD PPK/ULP/PEJABAT PENGADAAN
DAN LKPP;
c. PA/KPA MEMBERITAHUKAN PENETAPAN SANKSI DAFTAR HITAM KEPADA
PENYEDIA BARANG/JASA ATAU PENERBIT JAMINAN;
d. PA/KPA MENGIRIMKAN DOKUMEN PENETAPAN DAFTAR HITAM KPD PENYEDIA
BARANG/JASA ATAU PENERBIT JAMINAN YANG DIKENAKAN DAFTAR HITAM,
KPD PPK/ULP/PEJABAT PENGADAAN, DAN KPD KEPALA LKPP.
e. KEPALA LKPP MENGUMUMKAN PENETAPAN SANKSI DAFTAR HITAM MELALUI
PORTAL PENGADAAN NASIONAL.

2.

PELAKSANAAN KONTRAK DAN PASCA KONTRAK

TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN PEKERJAAN SESUAI DOKUMEN


KONTRAK SECARA BERTANGGUNG JAWAB.
MISALNYA:
- WAN PRESTASI
- PUTUS KONTRAK SECARA SEPIHAK
- TERJADI KEADAAN KAHAR/FORCE MAJEURE
- KLAIM (YANG DISEBABKAN KARENA KETIDAK SIAPAN LAHAN,
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN, DLL)

WAN PRESTASI DAN AKIBAT HUKUMNYA


Wan prestasi (cidera janji) yaitu keadaan dimana salah satu
pihak tidak melaksanakan atau lalai melaksanakan prestasi
yg menjadi obyek perjanjian.
Ps 1236 & Ps 1243 KUHPerdata: pihak yang melakukan wan prestasi wajib
mengganti kerugian (biaya-biaya, kerugian yang diderita, dan bunga)
Suatu keadaan dinyatakan telah melakukan wan prestasi
apabila
1. tidak melakukan apa yang diperjanjikan akan dilakukan; ATAU
2. melakukan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang
dijanjikan; ATAU
3. melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat; ATAU
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Pasal 1238 KUHPerdata: pihak yang melakukan wan prestasi


harus dilakukan teguran (somasi) terlebih dahulu.

Wan prestasi diatur dlm Ps 23 huruf g PP No. 29/2000


adalah:
1. Oleh Penyedia Jasa yang meliputi:
- tidak menyelesaikan tugas;
- tidak memenuhi mutu,
- tidak memenuhi kuantitas;
- tidak menyerahkan hasil pekerjaan;

2. Oleh Penguna Jasa yang meliputi:


- terlambat membayar;
- tidak membayar;
- terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan

pekerjaan.

Keadaan memaksa
Berdasarkan PP 29/2000 Ps 23 (1) huruf
j
1. Resiko khusus;
2. Macam keadaan memaksa lainnya; dan
3. Hak dan kewajiban Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa pada keadaan memaksa

Berdasarkan Permen PU No.07/PRT/M/2011:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bencana alam;
Bencana non alam;
Bencana sosial;
Pemogokan;
Kebakaran; dan atau
Gangguan industri lainnya sbgmana dinyatakan
melalui Kep. Bersama Menteri Keu dan Menteri Teknis
terkait.

PROCEDURES OF CLAIMS ( PROSEDUR CLAIM )


FIDIC 2006 ART 20.1
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kontraktor mengajukan Notice to Claim dalam 28 hari sejak kejadian


Engineer segera memeriksa materi claim dan keabsahan Claim apabila tidak sesuai
claim ditolak
Dalam 42 hari ( atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer ) sejak kejadian,
Kontraktor mengajukan perincian perhitungan claim.
Dalam 42 hari ( atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer ) sejak diterimanya claim,
Engineer menyetujui atau menolak..
Selama peristiwa belum selesai, Kontraktor wajib menyampaikan secara periodik
akumulasi perhitungan claim

Dalam 28 hari setelah peristiwa berakhir Kontraktor harus menyampaikan perhitungan final.
Apabila Kontraktor tidak mengikuti prosedur claim, hak untuk pembayaran claim terbatas
pada keputusan Engineer atau Arbitrator sesuai Art 67.3
8. Pembayaran interim claim dapat disertakan pada Monthly Payment .

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORATJENDERALBINA MARGA
DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAY
A H II

PERUBAHAN KONTRAK
(JUSTIFIKASI TEKNIS)

MATRIK KEWENANGAN PERSETUJUAN TEKNIS TERHADAP


PERUBAHAN KONTRAK
No.

Alasan
Perubahan
Kontrak

1.

Target

2.

Desain

3.

Mata
Pembayaran
Baru

4.

(1)

Jangka Waktu

Kewenangan Persetujuan Terhadap Perubahan Kontrak, Oleh:


PPK

Ka. Satker

Ka. Balai Besar

Tetap

Tidak Berkurang

Tidak Berkurang

Tetap

Tidak Ada

Tetap

Dir. Binlak a/n


Dirjen

Target Berkurang
Bila perubahan
Tetap, atau perubahan Tetap, atau perubahan desain
desain telah disetujui desain telah disetujui menggunakan:
oleh perencana.
oleh perencana.
1. Teknologi Non
Catatan: Bila Teknologi Catatan: Bila Teknologi
Standard
standard/ bukan
standard/ bukan
2. Teknologi Baru
teknologi baru/bukan
teknologi baru/bukan
3. Teknologi
teknologi kompleks
teknologi kompleks.
Kompleks
Diperkenankan adanya Diperkenankan adanya
Mata Pembayaran Baru Mata Pembayaran Baru

Bertambah,
tetapi
masih dalam Tahun
Anggaran yang sama
dengan Kontrak Asal
(yang bukan Kontrak
Tahun Jamak).

Tetap

MATRIK KEWENANGAN PERSETUJUAN TEKNIS TERHADAP


PERUBAHAN KONTRAK
No.

Alasan
Perubah
an
Kontrak

Kewenangan Persetujuan Terhadap Perubahan Kontrak, Oleh:


PPK

Ka. Satker

1. Diperkenankan berubah.
5.

Nilai
Kontrak

Spesifikasi

Tetap

Tidak
Berubah

2. Tidak melampaui 10%


dari kontrak awal.
3. Dana tersedia dari pagu
kegiatan yang
bersangkutan.
Tidak Berubah

Ka. Balai Besar

Dir. Binlak a/n


Dirjen

1. Diperkenankan
berubah.
2. Tidak melampaui 10%
dari kontrak awal.

3. Dana tersedia dari


pagu kegiatan yang
bersangkutan.
Tidak Berubah

Berubah

PERUBAHAN TARGET
Keterangan :
Yang termasuk dalam katagori perubahan target :
a. Target Kuantitatif berkurangnya panjang, atau
lebar
yang
mengakibatkan
berubahnya/berkurangnya kapasitas/daya tampung;
b.Target Kualitatif, yang termasuk target kualitatif
adalah berubahnya dimensi yang mengakibatkan
berkurangnya umur rencana dari yang semula
ditetapkan.
Perubahan ketebalan pada lapisan perkerasan dengan
cara mengurangi/menghilangkan salah satu atau lebih
pada lapisannya, yang berakibat pada berubahnya
(berkurangnya) umur rencana, dikatagorikan sebagai
perubahan target (target berkurang)

PERUBAHAN TARGET
c. Target Lokasi (untuk projek jalan), berubahnya
sebagian atau seluruh panjang jalan ke lokasi lain
diluar area panjang fungsional kegiatan dari yang
semula ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.
Contoh : Panjang fungsional 7,00 km (Sta 21+000 s/d
Sta 28+000) efektif 5,0 km (Sta 22+000 s/d Sta
27+000), bilamana perubahan lokasi untuk panjang
efektif (tetap 5,00 km) namun ke Sta 29+000 s/d Sta
34+000, maka hal ini termasuk katagori perubahan
target (lokasi berpindah)
d. Target Lokasi (untuk pekerjaan jembatan), berubahnya
sebagian atau seluruh lokasi jembatan ke lokasi lain
diluar dari lokasi yang semula ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak.
Contoh : Karena alasan tertentu lokasi jembatan baik
nama maupun km/sta harus berpindah dan tidak
sesuai dengan perencanaan semula baik sebagian
maupun seluruhnya.

PERUBAHAN DESAIN, PERUBAHAN TARGET (UMUR RENCANA


BERKURANG)
SN = 10.53

SN = 8.78

5
8

20

20

30

30

PERUBAHAN DESAIN, TARGET TIDAK BERUBAH (UMUR


RENCANA TIDAK BERKURANG)
SN = 10.53
5
8
20
30

SN = 10.57
6
12
15
25

PERUBAHAN TARGET LOKASI BERPINDAH

21+00
0

Panjang Fungsional 7,00


Km

28+00
0

Panjang Efektif 5,00 Km


22+00
0

Panjang Efektif 5,00 Km


29+00
27+00 0
0

34+00
0

PERUBAHAN TARGET LOKASI BERPINDAH

21+00
0 Panjang Fungsional 7,00
Km

28+00
0

Panjang
Efektif
5,00 Km
22+00
Panjang Efektif 25+50
0
0
3,50 Km

27+00
0

1,50
Km
31+00 32+50
0
0

MATRIK UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PEMBAHASAN


PERUBAHAN KONTRAK
No.

Unsur-unsur Pembahas

Unsur Yang Terlibat Dalam Pembahasan Perubahan


Kontrak, Untuk Kewenangan Yang Ada Pada ;
Dir. Binlak
PPK
Ka.Satker
Ka. BBPJN VII
Wilayah II
a/n Dirjen

Penyedia Pekerjaan
Konstruksi

Ya

Ya

Ya

Ya

Direksi Lapangan dan atau


Konsultan Pengawas

Ya

Ya

Ya

Ya

Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK).

Ya

Ya

Panitia Peneliti Pelaksanaan


Kontrak (PPPK)/Tim Teknis
Tingkat SNVT.

Ya

Ya

Ya

Unsur Perencana
(P2JN/Unsur lain Perencana
Awal), (termasuk dalam Tim
Teknis).

Unsur Satuan Kerja (SNVT


PJN).

Ya, jika ada


Perubahan
Desain
dan/atau Mata
Pembayaran
Baru
-

Ya, Jika ada


Perubahan
Desain
dan/atau Mata
Pembayaran
Baru
-

Ya, jika ada


Perubahan
Desain
dan/atau Mata
Pembayaran
Baru
Ya

MATRIK UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PEMBAHASAN


PERUBAHAN KONTRAK
Unsur Yang Terlibat Dalam Pembahasan Perubahan
Kontrak, Untuk Kewenangan Yang Ada Pada ;
No. Unsur-unsur Pembahas

Tim Teknis Balai (PPPK


Tingkat Balai).

/PPK

Ka.Satke
r

Ka. BBPJN VII

Dir. Binlak
Wilayah II a/n
Dirjen

Ya

Ya
Ya, Kabid
Perencanaan dan
Kabid
Pelaksanaan.

Unsur Balai.

Ya, Kabid
Perencanaan dan
Kabid Pelaksanaan

Tim Teknis Direktorat Bina


Pelaksanaan Wilayah II.

Ya

10

Direktorat Bina
Pelaksanaan Wilayah II.

Kasubdit Sisdal
dan Kasubdit
Wilayah terkait.

11

Direktorat Bina Program


(Dit. BIPRAM).

Ya, Kasubdit terkait


(*)

12

Direktorat Bina Teknik (Dit.


BINTEK).

Ya, Kasubdit terkait


(*)

TIM TEKNIS (PANITIA PENELITI PELAKSANAAN


KONTRAK)

Yang dimaksud dengan Tim Teknis adalah tim


yang dibentuk oleh PA untuk membantu PA dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa.
Tim Teknis antara lain terdiri atas Tim Uji Coba,
Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
(PPPK), dan lain-lain.
(Penjelasan Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 8
angka 2 huruf a)

TIM TEKNIS (PANITIA PENELITI PELAKSANAAN


KONTRAK)
Tim Teknis Yang Terdiri Atas Tim Uji Coba Dan Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak,
Mempunyai Tugas Dan Tanggung-jawab
Sebagai Berikut :
Tim Uji Coba Mempunyai Kewenangan Memberikan Rekomendasi
Kepada PPHP Atas Tugas Pokoknya Pada :
a.Pemeriksaan Dan Pengujian/Uji Coba Setiap Tahap Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Sesuai Dengan Ketentuan Yang
Tercantum Dalam Kontrak.
b.Pemeriksaan Dan Pengujian/Uji Coba Pengadaan Barang/Jasa
Kepada Pphp.
Keterangan :
Dalam Hal Pemeriksaan Barang/Jasa Memerlukan Keahlian
Teknis Khusus, Dapat Dibentuk Tim/Tenaga Ahli Untuk Membantu
Pelaksanaan Tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
(Perpres No. 70 Tahun 2012, Pasal 18 Ayat (6))

. . . . . . . PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK)

2. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak Mempunyai Tugas Pokok Dan Kewenangan Untuk
Melakukan Penelititan Pelaksanaan Kontrak Setiap Tahapan Pengadaan Barang/Jasa Yang Meliputi :
a. Pengendalian Penyelenggaraan Aspek-aspek Hukum Kontrak (Seluruh Ketentuan Yang Tertuang
Dalam Kontrak).
Contoh :
Perselisihan Kontrak, Perubahan Kontrak, Non Prestasi, Pengendalian Waktu Dan Lain Sebagainya.
b. Melakukan Proses Perubahan Kontrak Atas Perintah Ppk Yang Meliputi Perubahan Spesifikasi,
Kuantitas, Waktu, Biaya, Personil, Lingkup Kegiatan Dan/Atau Ketentuan Lain Yang Dipersyaratkan
Berlaku Untuk Jenis Kontrak Harga Satuan.

. . . . . . . PENELITI PELAKSANAAN KONTRAK)

c. Melakukan Proses Perubahan Kontrak Atas Perintah PPK


Yang Meliputi Perubahan Spesifikasi, Kuantitas, Waktu,
Personil, Lingkup Kegiatan Dan/Atau Ketentuan Lain
Yang Dipersyaratkan Berlaku Untuk Jenis Kontrak
Lumpsum Tanpa Merubah Nilai Kontrak.
(Sumber : Permen Pu No. 14/PRT/M/2011, LAMPIRAN 1.A
ANGKA 4)

KETENTUAN WAKTU, PROSES PERUBAHAN KONTRAK


Bagan Ketentuan Waktu, Proses Perubahan
Kontrak
PENERBITAN BALANCE CHANGE ORDER
(PPK dan KONTRAKTOR)

PERSETUJUAN
JASTEK KA. BALAI

PERSETUJUAN
JASTEK KA. SATKER
Maks. 14 (empatbelas) hari

Maks. 14 (empatbelas) hari

Maks. 14 (empatbelas) hari


REKOMENDASI
USULAN DITERIMA
KA. BALAI DARI SATKER

LAPORAN HASIL EVALUASI


(KONSULTAN)

Maks. 7 (tujuh) hari


Maks.
3 (tiga) hari

REKOMENDASI
USULAN DITERIMA
DIRJEN DARI KA. BALAI

Maks.
3 (tiga) hari

Maks.
3 (tiga) hari

USULAN PERUBAHAN
KONTRAK (KONTRAKTOR)

Maks. 7 (tujuh) hari


PEMBAHASAN TKT PPK atau
REKOMENDASI USULAN
DITERIMA KA. SATKER DARI PPK

Keterangan : * hari adalah hari kalender

PEMBAHASAN
TKT SATKER

PEMBAHASAN
TKT BALAI

Maks. 10 (sepuluh) hari

Maks. 10 (sepuluh) hari

Maks. 7 (tujuh) hari


Maks. 34 (tigapuluh empat) hari

Maks. 7 (tujuh) hari

BAGAN ALIR PROSES PERUBAHAN KONTRAK DALAM


KEWENANGAN PPK
KONSULTAN
PENGAWAS
(DIREKSI TEKNIS)

PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

DIREKSI
LAPANGAN

PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

MENERBITKAN
SURAT PERINTAH
PERUBAHAN
KONTRAK
MENYAMPAIKAN
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK

PENUGASAN
MENGEVALUASI
USULAN
PERUBAHAN

KA. SATKER
(SNVT PJN)

EVALUASI USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK

MEMERIKSA HASIL
EVALUASI

Laporan
Hasil
Evaluasi

Kewenanga
n
PPK ?

Tdk

Ya

PEMBAHASAN USULAN PERUBAHAN KONTRAK

BAGAN ALIR PROSES PERUBAHAN KONTRAK DALAM


KEWENANGAN PPK
PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

KONSULTAN
PENNGAWAS
(DIREKSI TEKNIS)

DIREKSI
LAPANGAN

PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

Perintah
Perubahan
Kontrak

8
PENANDATANGANA
N
PERUBAHAN
KONTRAK

B
MENGAJUKAN
REKOMENDASI
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK KE
KASATKER

PENANDATANGANA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
9
MENYUSUN
ADENDUM
KONTRAK

MENYUSUN
ADENDUM
KONTRAK

10
MENANDATANGANI
ADENDUM
KONTRAK

KA. SATKER
(SNVT PJN)

MENANDATANGANI
ADENDUM
KONTRAK

KEGIATA
N LAIN

Bagan Alir Proses Perubahan Kontrak Dalam Kewenangan Ka. Satker


PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

PANITIA PENELITI
PERENCANA (*)
KONSULTAN PENGAWAS PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
PELAKSANAAN KONTRAK

KEPALA SATUAN
KERJA (SNVT PJN)

KEPALA BALAI

USULAN
PERUBAHA
N
KONTRAK

PEMBAHASAN USULAN PERUBAHAN


KONTRAK

PENUGASAN
PEMBAHASAN
USULAN PERUBAHAN
KONTRAK

PEMBAHASAN USULAN PERUBAHAN


KONTRAK
4

MELAPORKAN
HASIL PEBAHASAN

MEMERIKSA HASIL
PEMBAHASAN

1.Laporan
Hasil
Pembahasa
n
2.JUSTIFIKASI
TEKNIS

MENERIMA
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
KONTRAK

Ada
perubah
an
Desain

Tdk

Ya

MEMBERIKAN
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
DESAIN
6

MENGIRIM SURAT 5
PERMINTAAN
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
DESAIN
Kewenang
an Ka.
Satker
Ya

PENYUSUNAN ADENDUM
KONTRAK

PERSETUJUAN
JASTIFIKASI TEKNIS
10

PENANDATANGANAN
ADENDUM KONTRAK

PENANDATANGAN
ADENDUM
KONTRAK

(*) : Perencana dilibatkan bila dalam pekerjaan terdapat Perubahan Desain dan Mata Pembayaran Baru

MENGAJUKAN 11
REKOMENDASI
JASTEK USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK KE
KEPALA BALAI

KEGIATAN
LAIN

7.3 BAGAN ALIR PROSES PERUBAHAN KONTRAK DALAM KEWENANGAN KA. BALAI

PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

KONSULTAN
PENGAWAS

PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN

TIM TEKNIS
(SNVT PJN)

PERENCANA
(*)

KEPALA
SATUAN
KERJA

TIM TEKNIS
BALAI

KEPALA
BALAI

DIRJEN BINA
MARGA

PENUGASAN
PEMBAHASA
N USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK

Usulan
Perubaha
n Kontrak

PEMBAHASAN USULAN
PERUBAHAN KONTRAK

PEMBAHASA
N USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK

PEMBAHASAN USULAN
PEUBAHAN KONTRAK

MEMBUAT
LAPORAN
HASIL
PEMBAHASA
N

1. Lap. Hasil
Pembahasan
2. Justifikasi
Teknis

MEMERIKSA 4
HASIL
PEMBAHASA
N

Kewenanga
n Balai

Tida
k

Ya

7.3 BAGAN ALIR PROSES PERUBAHAN KONTRAK DALAM KEWENANGAN KA.


BALAI

PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

KONSULTAN
PENGAWAS

PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN

TIM TEKNIS
(SNVT PJN)

PERENCANA
(*)

KEPALA
SATUAN
KERJA

TIM TEKNIS
BALAI

KEPALA
BALAI

A
5

PENANDATANGANAN
ADENDUM
KONTRAK

MENERIMA
TEMBUSAN
PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK

PENYUSUNAN
ADENDUM KONTRAK

PENANDATANGANAN
ADENDUM
KONTRAK

MENERIMA
PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK

DIRJEN BINA
MARGA

PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK

10

MENGAJUKAN
REKOMENDASI
JASTEK
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
KEPADA DIRJEN

(*) : Perencana dilibatkan bila dalam pekerjaan terdapat Perubahan Desain dan Mata Pembayaran Baru.
(**) : Unsur Ka. Satker yang terlibat pada Pembahasan Usulan Perubahan Kontrak adalah Tim Teknis Satker PJN.

KEGIAT
AN
LAIN

TERIMA KASIH

Kegagalan Bangunan
- keadaan tidak berfungsinya bangunan, sebagian
atau keseluruhan, dari segi teknis, manfaat, K - 3
atau keselamatan umum
- bisa karena kesalahan dari Penyedia Jasa
(Pelaksana Konstruksi, Perencana Konstruksi,
dan Pengawas Konstruksi) atau Pengguna Jasa

136

Kegagalan Konstruksi: adalah keadaan hasil pekerjaan yang


tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati
dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan pengguna atau penyedia dalam periode pelaksanaan
kontrak. (Permen PU No.07 Tahun 2011)
Warning..!

Kegagalan Bangunan: adalah keadaan bangunan, yang setelah


diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan
maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum. (Permen PU
No.07 Tahun 2011)
137

Peran Masyarakat
UU. No. 18/1999 Pasal 29 :
Masyarakat berhak untuk :
(1) melaksanakan pengawasan untuk mewujudkan
tertib pelaksanaan Jasa Konstruksi
(2) memperoleh penggantian yang layak atas
kerugian yang dialami secara langsung sebagai
akibat penyelenggaraan Jasa Konstruksi

138

SUBSTANSI /ISI KONTRAK YANG


PERLU DIWASPADAI
1. Pembayaran
Jaminan pembayaran
Pembayaran berdasarkan bagian pekerjaan
yang harus selesai penuh (sistim mile stone)
Pembayaran sistim progres payment dengan
nilai besar 25 %, 50 %. 75 %, 100 %
Tidak ada uang muka
139

2. Pekerjaan tambah kurang


- Didalam menangani pekerjaan tambah
kurang perlu diperhatikan :
a. Segera konfirmasi perubahan tersebut sehingga formal / sah
b. Dibuat analisis dampak pekerjaan tambah kurang
tersebut pada harga dan waktu kontrak
c. Segera ajukan perubahan biaya sampai final
d. Setelah secara legal disetujui baru pekerjaan
tambah kurang dilaksanakan (idealnya begini)

3. Sanksi dan Denda


Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
(satu permil sehari) diberi batas maksimum 5% dari nilai kontrak

Bila denda keterlambatan diterapkan secara


parsial, harus manjadi perhatian untuk tidak dilanggar
Perlu mencantumkan kompensasi untuk keterlambatan pembayaran

Perlu
dicantumkan
ketentuan
batas keterlambatan
pembayaran dengan sanksi Penyedia
Jasa menghentikan
Kegiatan dan segala risiko ditanggung Pengguna Jasa

4. Penyelesaian sengketa
Perlu dicantumkan klausul tentang penyelesaian
sengketa :
Penyelesaian melalui BANI, atau melalui arbitrasi
dan menggunakan aturan BANI, atau
Penyelesaian dengan mediasi (melalui mediator)
atau dengan konsiliasi (melalui konsiliator), atau
Penyelesaian melalui Pengadilan Negeri

142

Anda mungkin juga menyukai