Disusun oleh
Wahyu Hendrastomo
Fakultas Teknik - Jurusan Sipil
Universitas Pancasila
2014 - 2015
TUJUAN
Tujuan Umum
memberikan
pengetahuan
Tujuan Khusus
1. Tujuan mata kuliah ini memberikan wawasan mengenai
kontrak
hukum
membuat
wawasan
atas format
standart kontrak
yang
yang
5%
35%
UTS
30%
UAS
30%
Teknik perkuliahan
pemaparan materi
tanyajawab
diskusi (belajar 2 arah)
Strategi tutorial
mahasiswa mengerjakan tugas (pribadi dan kelompok)
berdiskusi di kelas
presentasi power point
materi perkuliahan
Pendahuluan
Pengertian, Tujuan Dan Definisi Hukum
Jenis-Jenis Hukum Di Indonesia
Subyek Hukum
Sistem Hukum Common Law
Pembagian Hukum
Hukum Kontrak
Pengertian Hukum Kontrak
Asas-Asas Kontrak/Perjanjian
Bentuk Kontrak
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
Pemutusan Kontrak
Guideline Of Loan
Pelaksanaan Pekerjaan (Pengerjaan Proyek)
Perselisihan
Kontrak Kerja Konstruksi
Definisi Kontrak Kerja Konstruksi
Definisi Dalam Uu No, 18 Tahun 1999
Pelelangan
7
PENGERTIAN/DEFINISI.
UNTUK
MELAKSANAKAN
PRESTASINYA
SESUAI
KAIDAH-KAIDAH
10
Kesepakatan yang dibuat akan terikat oleh waktu dan waktunya terikat
sesuai yang disepakati
13
14
4. ASAS KEPRIBADIAN.
ASAS YANG MENENTUKAN BAHWA SESEORANG YANG
AKAN MELAKUKAN DAN ATAU MEMBUAT KONTRAK
KEPENTINGAN PERSEORANGAN SAJA.
HANYA UNTUK
17
KONTRAK
Definisi Kontrak Adalah Kesepakatan Yang Dilaksanakan Berdasarkan Hukum
Yang Berlaku.
Pengertian
o Arti Kontrak Atau Perjanjian Adalah Suatu Peristiwa Kesepakatan Antara Dua
Pihak Atau Lebih Untuk Melaksanakan Sesuatu Hal Yang Disetujui Oleh Mereka.
o Menurut Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pengertian
Perjanjian Adalah Suatu Perbuatan Dimana Satu Atau Lebih Mengikatkan
Dirinya Terhadap Satu Orang Atau Lebih.
Arti Penting Suatu Kontrak Adalah Untuk Mengetahui Perikatan Apa Yang
Dilakukan Dan Kapan Serta Dimana Kontrak Tersebut Dilakukan
PEMAHAMAN ISTILAH
lebih
atau lebih
ditentukan,
tertentu yang
telah ditetapkan
4. Eskalasi harga : perubahan/kenaikan harga sesuai kondisi
pasar
20
atau waktu
pihak I
pelaksanaan kontrak
7. Penyelesaian sengketa : upaya mencapai kesepakatan antara
pihak melalui musyawarah, atau
lembaga
dua
penyelesaian sengketa
8. Arbitrase : peradilan yang dipilih dan ditentukan sendiri secara
sukarela oleh pihak-pihak yang bersengketa
21
c.
d.
e.
f.
Surat Perjanjian
Syarat-syarat Perjanjian
Rincian Pekerjaan dan Harga
Dokumen lain : Berita Acara Aanwijzing (Risalah Penjelasan),
Berita Acara Klarifikasi, data penyelidikan tanah, dan lain-lain
22
2. Rumusan pekerjaan :
- Pokok-pokok pekerjaan
- Volume pekerjaan
- Nilai pekerjaan, dan ketentuan untuk penyesuaian harga
- Pekerjaan tambah kurang
- Tata cara penilaian hasil pekerjaan untuk pembayaran
- Jangka waktu pelaksanaan
23
3. Pertanggungan
Jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa :
- Pembayaran uang muka
- Pelaksanaan pekerjaan
- Hasil pekerjaan
- Tenaga kerja
- Tuntutan pihak ketiga
- Kegagalan bangunan
24
Jasa
Pemerintah,
dengan
dokumen
ketersediaan
4. Tenaga Ahli
- Persyaratan klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli
- Prosedur penerimaan dan atau pemberhentian tenaga ahli
- Jumlah tenaga ahli
25
6. Cara Pembayaran
- Volume fisik pekerjaan yang bisa dibayar
- Cara/tahapan pembayaran hasil pekerjaan
- Jangka waktu pembayaran
- Besarnya potongan retensi, angsuran pengembalian uang muka
- Denda keterlambatan pembayaran
26
27
9. Penyelesaian perselisihan
memuat ketentuan :
- penyelesaian menggunakan lembaga peradilan, yaitu melalui
pengadilan sesuai Hukum Acara Perdata, atau Pengadilan Niaga
- penyelesaian menggunakan alternatif penyelesaian sengketa,
yaitu melalui upaya mediasi atau konsiliasi, atau arbitrase
Perubahan Perjanjian
Kesalahan memenuhi
ketentuan kontrak
Menimbulkan risiko
biaya tanpa imbalan
pendapatan
Bagi Pihak I :
Kesalahan memenuhi
ketentuan kontrak
33
36
Perlu
dicantumkan
ketentuan
batas
keterlambatan pembayaran dengan sanksi
Penyedia
Jasa menghentikan kegiatan
dan segala risiko ditanggung Pengguna Jasa
37
4. Penyelesaian sengketa
38
Pasal 25
(1) Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunan.
(2) Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
(3) Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh pihak ketiga
selaku penilai ahli.
Pasal 26
(1) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan perencana atau pengawas
konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau
pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti
rugi.
(2) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pelaksana konstruksi dan
hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib
bertanggung jawab sesuai dengan bidang usaha dan dikenakan ganti rugi.
Pasal 27
Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pengguna jasa
dalam pengelolaan bangunan dan hal tersebut menimbulkan kerugian bagi pihak
lain, maka pengguna jasa wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi.
Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25, tanggung jawab perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas
konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 serta tanggung jawab pengguna
jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah
e. hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh
hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan
yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan
imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi.
f. cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa
dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal
salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang
pemutusan
kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban
salah satu pihak;
;
j. keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.
k. kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau
pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang
lingkungan.
(3) Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan harus memuat ketentuan tentang hak
atas kekayaan intelektual.
(4) Kontrak kerja konstruksi dapat memuat kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif.
(5) Kontrak kerja konstruksi untuk kegiatan pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi, dapat
memuat ketentuan tentang sub-penyedia jasa serta pemasok bahan dan atau komponen
bangunan dan atau peralatan yang harus memenuhi standar yang berlaku.
(6) Kontrak kerja konstruksi dibuat dalam bahasa Indonesia dan dalam hal kontrak kerja konstruksi
dengan pihak asing, maka dapat dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
(7) Ketentuan mengenai kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku
juga dalam kontrak kerja konstruksi antara penyedia jasa dengan subpenyedia jasa.
(8) Ketentuan mengenai kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hak atas
kekayaan intelektual sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemberian insentif sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), dan mengenai pemasok dan/atau komponen bahan bangunan dan/atau
peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
keinginan
&
persyaratan
PIHAK II
penyedia jasa
PERJANJIAN
KONTRAK
Saling Percaya
Jika Ada Salah Satu Pihak Merasa Dirugikan Diupayakan Tindakan Terbaik Utk
Mengatasinya
PP 29/2000 Pasal 23 ;
BENTUK KONTRAK
Yang banyak digunakan antara lain :
a. Kontrak lump sum (lump sum contract)
. Nilai kontrak tetap sepanjang lingkup pekerjaan tidak berubah (perub.
gambar dan atau spesifikasi)
. Kuantitas RAB hanya pedoman menghitung harga penawaran dan
pembayaran
b. Kontrak harga satuan (unit price contract)
. Kuantitas pek. dihitung bersama, harga satuan tidak berubah
. Kuantitas RAB ditetapkan Pihak I sebagai dasar menghitung harga
penawaran
c. Kontrak gabungan lump sum dan harga satuan
3. Masa
Pemeliharaan
2. Masa
Pelaksanaan
1. Masa
Persiapan
1. Masa Persiapan
2. Masa Pelaksanaan
a. Masa Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
Tanda tangan kontrak 14 hari setelah diterbitkan SPPBJ (Perpres 70/2012 Psl 62, 1i)
Jaminan Pelaksanaan diserahkan setelah diterbitkan SPPBJ (surat Penunjukan Penyedia
Barang dan Jasa (Perpres 70/2012. Psl 70 ayat (3), sebesar 5% dari Nilai kontrak
Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak ttd kontrak sampai PHO
Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah penyerahan sertifikat garansi atau setelah
penyerahan jaminan pemeliharaan (Perpres 70/2012. Psl 70 ayat (3), sebesar 5% dari Nilai
kontrak
Uang muka diserahkan sebesar maksimal 20% (Perpres 70/2012 Psl 62, 1i)
Pre Construction Meeting
2. Masa Pelaksanaan
b. Masa Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan
Jaminan pelaksanaan berlaku
Jika kondisi lapangan berbeda dgn gambar dalam dokumen kontrak diadakan Field survey
antara pengguna jasa, penyedia jasa dan konsultan untuk membandingkan dokumen
kontrak dan gambar untuk kebutuhan lapangan
1. perubahan kontrak ,
2. menambah/mengurangi volume,
3. menambah/mengurangi jenis pekerjaan,mengubah spesifikasi sesuai kebutuhan lapangan,
4. mengubah jadwal pelaksanaan (pasal 87), berlaku untuk kontrak harga satuan. Tidak
melebihi harga satuan dan tersedia anggaran sesudah mendapatkan persetujuan dari
yang berwenang (KPA/PA)
PEMELIHARAAN PELAKSANAAN
Jaminan pemeliharaan diserahkan penyedia jasa setelah PHO sebesar 5% dari nilai
kontrak (Perpres 70/2012 psl 71)
Jaminan pemeliharaan dikembalikan setelah 14 hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai
Jaminan Pemeliharaan akan dipakai oleh Pengguna Jasa apabila Penyedia Jasa
tidak melaksanakan pemeliharaan
Masa berlaku
Penawaran
< 14
hk
Jaminan
Pelaksanaan
berlaku
30 hr
Mobilisasi
Program
Mutu
Jaminan
Sanggah
Banding
Keterlambatan
Denda keterlambatan
(1 0/00 x NK)/hari
Masa
Pelaksanaan
Uang
muka
Jaminan
Penawaran
SPMK
Td tangan Kontrak
Masa Persiapan
Pelaksanaan
Retensi/
Jaminan Pemeliharan
Masa Pemeliharaan
14 hr Jaminan Pemeliharan
dikembalikan
> 6 bl pek. permanen
> 3 bl pek. semi permanen
PHO
FHO
Asuransi
Perlindungan
Kegagalan
Bangunan 10 Th
LINGKUP PERUBAHAN
KONTRAK
(Sumber : Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 18/SE/Db/2012)
Lingkup Perubahan Kontrak Meliputi 4 (Empat) Jenis;
a. Balance Change Order (BCO), Pergeseran Volume Antar Mata
Pembayaran.
b. Perubahan Kontrak Karena Timbulnya Mata Pembayaran Baru.
c. Perubahan Kontrak Karena Perubahan Waktu.
d. Perubahan Kontrak Karena Perubahan Desain Yang Mengakibatkan
Dan/Atau Tidak Mengakibatkan Perubahan Nilai Kontrak.
c. bencana sosial;
Yang termasuk bencana sosial antara lain konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan teror.
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait menerbitkan Surat Keputusan Bersama
setelah memperoleh pertimbangan dari APIP, LKPP dan BPS.
Pasal 91
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
1. Diselenggarakan selambat-lambatnya 7 hari setelah SPMK, diikuti oleh direksi pekerjaan, direksi
teknis, unsur perencanaan dan penyedia jasa.
2. Untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan beberapa materi yang dapat menimbulkan
masalah dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Membahas :
a. Pasal-pasal dalam dokumen kontrak, perihal:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
Program mutu
Organisasi kerja
Jadwal pelaksanaan pekerjaan
Metode pekerjaan
Keselamatan kerja
Pekerjaan tambah kurang;
Penyelesaian perselisihan;
Pemeliharaan pekerjaan;
Kompensasi;
Denda;
Pemutusan kontrak;
Dan lain-lain yang dinilai perlu.
MULAI
SPMK
UNDANGAN PCM
DISTRIBUSI
BERITA ACARA
Ya
KEGIATAN LAIN
PERUBAHAN KONTRAK
Pihak ketiga ditentukan pengguna jasa atau atas usulan penyedia jasa
PERMASALAHAN
Tidak adanya laporan harian
Tidak dilakukan rapat mingguan, bulanan maupun triwulanan
Pelaksanaan rapat mingguan sekedar basa basi
o Hanya sekedar memenuhi ketentuan kontrak
o Tidak dibahas penyelesaian masalah pelaksanaan (keterlambatan, hambatan,
usulan kontraktor, dls
SCM terlambat dilaksanakan
Pekerjaan uji coba diberikan hanya sekedar basa basi bukan untuk menunjukkan
peningkatan kemampuan kontraktor untuk mengejar keterlambatan pelaksanaan
Hasil pelaksanaan uji coba tidak dievaluasi secara berkeahlian.
Kegagalan pelaksanaan uji coba SCM Tahap III tidak dilanjutkan dengan pemutusan
kontrak yang seharusnya dilakukan.
Ya
PERINGATAN I
Tidak
PERINGATAN III
SCM TK I
Ya
TEST CASE I
Tidak
PERINGATAN II
SCM TK II
LANJUT
TEST CASE II
SCM TK III
LANJUT
TEST CASE III
Ya
LANJUT
Tidak
KEPUTUSAN
FINAL
THREE PARTIES
PEMUTUSAN
Akibat Dari Keadaan Kahar , Penyedia Jasa Tidak Dapat Melaksanakan Sebagian
Besar Pekerjaan Selama Masa 60 Hari , Maka Salah Satu Pihak Dapat
Memutuskan Kontrak (Kepmen Kimpraswil No. 349/KPTS/M/2004 Bab VI R 26 G.3)
Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan, cara dan waktunya
ditentukan oleh PPK
Diadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai data
untuk pembayaran
Masalah yang
memenuhi dasar
pemutusan
kontrak
MULAI
1
BAGAN ALIR
PEMUTUSAN
KONTRAK
(BBPJN IV/PSP3/PP/04
Tidak
Terbukti
Persiapan
pemutusan
kontrak
dilakukan
pemeriksaa
n dan
pengukuran
hasil
pekerjaan
sebagai
dasar
pembayaran
Ya
Oleh Penyedia Jasa
Penyampaian rencana
pemutusan kontrak secara
tertulis
Penyampaian rencana
pemutusan kontrak secara
tertulis
Persiapan pemutusan
kontrak
Persiapan pemutusan
kontrak
Pemutusan kontrak
Pemutusan kontrak
Pelaksanaan Pembayaran
Pelaksanaan Pembayaran
SELESAI
Minimal
30 hari
diajukan
secara
tertulis
Semua bahan, peralatan , instalasi, pekerjaan sementara dan fasilitas milik penyedia
jasa, dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa bila terjadi pemutusan kontrak oleh
pengguna jasa.
KEWAJIBAN
1. Menyerahkan Lapangan
2. Menerima Bahan /Hasil Jika Sesuai
3. Membayar Tepat Waktu
4. Menjaga Kerahasiaan Dok.
5. Melaksanakan Pengawasan
KEWAJIBAN
1. Memberi Pendapat Atas
Penugasan, Dokumen Acuan, Dll Yg Ada
Pada Kontrak Kerja;
2. Memperhitungkan Risiko ;
3. Memenuhi Ketentuan
Pertanggungan, Bayar Denda, Ganti Rugi;
4. Menyiapkan Jaminan Uang Muka, Jaminan
Pelaksanaan, Jaminan Pemeliharaan
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
ACUAN PERATURAN ;
UU 18/1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI
UU 30/1999 TENTANG ARBITRASE & ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PP 29/2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN ;
1. Proses Pengadilan,
2. Proses Di Luar Pengadilan
CARA ARBITRASE
(UU30/1999, Tentang Arbitrase)
Putusan Arbitrase Bersifat Final Dan Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap Dan
Mengikat Para Pihak (Psl 60);
Arbitrase Dapat Dilakukan Sebelum Atau Sesudah Pekerjaan Selesai;
Selama Proses Arbitrase Setiap Pihak Terikat Pada Kewajiban Sesuai Dengan
Kontrak;
Pihak Yang Menang Dapat Meminta Perlindungan Pengadilan Jika Pihak Yang
Kalah Tdk Melaksanakan Keputusan Arbitrase
Foto
Data iklim
Pimpro
Pimpro bentuk
Panitia PHO
Perbaikan
selesai?
Pengesahan Penyelesaian
Keuangan oleh Pemimpin
Proyek
Ya
Pengembalian Jaminan
Pelaksanaan
Terima Kasih
j.
2.
pekerjaan.
Keadaan memaksa
Berdasarkan PP 29/2000 Ps 23 (1) huruf
j
1. Resiko khusus;
2. Macam keadaan memaksa lainnya; dan
3. Hak dan kewajiban Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa pada keadaan memaksa
Bencana alam;
Bencana non alam;
Bencana sosial;
Pemogokan;
Kebakaran; dan atau
Gangguan industri lainnya sbgmana dinyatakan
melalui Kep. Bersama Menteri Keu dan Menteri Teknis
terkait.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dalam 28 hari setelah peristiwa berakhir Kontraktor harus menyampaikan perhitungan final.
Apabila Kontraktor tidak mengikuti prosedur claim, hak untuk pembayaran claim terbatas
pada keputusan Engineer atau Arbitrator sesuai Art 67.3
8. Pembayaran interim claim dapat disertakan pada Monthly Payment .
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORATJENDERALBINA MARGA
DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAY
A H II
PERUBAHAN KONTRAK
(JUSTIFIKASI TEKNIS)
Alasan
Perubahan
Kontrak
1.
Target
2.
Desain
3.
Mata
Pembayaran
Baru
4.
(1)
Jangka Waktu
Ka. Satker
Tetap
Tidak Berkurang
Tidak Berkurang
Tetap
Tidak Ada
Tetap
Target Berkurang
Bila perubahan
Tetap, atau perubahan Tetap, atau perubahan desain
desain telah disetujui desain telah disetujui menggunakan:
oleh perencana.
oleh perencana.
1. Teknologi Non
Catatan: Bila Teknologi Catatan: Bila Teknologi
Standard
standard/ bukan
standard/ bukan
2. Teknologi Baru
teknologi baru/bukan
teknologi baru/bukan
3. Teknologi
teknologi kompleks
teknologi kompleks.
Kompleks
Diperkenankan adanya Diperkenankan adanya
Mata Pembayaran Baru Mata Pembayaran Baru
Bertambah,
tetapi
masih dalam Tahun
Anggaran yang sama
dengan Kontrak Asal
(yang bukan Kontrak
Tahun Jamak).
Tetap
Alasan
Perubah
an
Kontrak
Ka. Satker
1. Diperkenankan berubah.
5.
Nilai
Kontrak
Spesifikasi
Tetap
Tidak
Berubah
1. Diperkenankan
berubah.
2. Tidak melampaui 10%
dari kontrak awal.
Berubah
PERUBAHAN TARGET
Keterangan :
Yang termasuk dalam katagori perubahan target :
a. Target Kuantitatif berkurangnya panjang, atau
lebar
yang
mengakibatkan
berubahnya/berkurangnya kapasitas/daya tampung;
b.Target Kualitatif, yang termasuk target kualitatif
adalah berubahnya dimensi yang mengakibatkan
berkurangnya umur rencana dari yang semula
ditetapkan.
Perubahan ketebalan pada lapisan perkerasan dengan
cara mengurangi/menghilangkan salah satu atau lebih
pada lapisannya, yang berakibat pada berubahnya
(berkurangnya) umur rencana, dikatagorikan sebagai
perubahan target (target berkurang)
PERUBAHAN TARGET
c. Target Lokasi (untuk projek jalan), berubahnya
sebagian atau seluruh panjang jalan ke lokasi lain
diluar area panjang fungsional kegiatan dari yang
semula ditetapkan dalam Dokumen Kontrak.
Contoh : Panjang fungsional 7,00 km (Sta 21+000 s/d
Sta 28+000) efektif 5,0 km (Sta 22+000 s/d Sta
27+000), bilamana perubahan lokasi untuk panjang
efektif (tetap 5,00 km) namun ke Sta 29+000 s/d Sta
34+000, maka hal ini termasuk katagori perubahan
target (lokasi berpindah)
d. Target Lokasi (untuk pekerjaan jembatan), berubahnya
sebagian atau seluruh lokasi jembatan ke lokasi lain
diluar dari lokasi yang semula ditetapkan dalam
Dokumen Kontrak.
Contoh : Karena alasan tertentu lokasi jembatan baik
nama maupun km/sta harus berpindah dan tidak
sesuai dengan perencanaan semula baik sebagian
maupun seluruhnya.
SN = 8.78
5
8
20
20
30
30
SN = 10.57
6
12
15
25
21+00
0
28+00
0
34+00
0
21+00
0 Panjang Fungsional 7,00
Km
28+00
0
Panjang
Efektif
5,00 Km
22+00
Panjang Efektif 25+50
0
0
3,50 Km
27+00
0
1,50
Km
31+00 32+50
0
0
Unsur-unsur Pembahas
Penyedia Pekerjaan
Konstruksi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Unsur Perencana
(P2JN/Unsur lain Perencana
Awal), (termasuk dalam Tim
Teknis).
/PPK
Ka.Satke
r
Dir. Binlak
Wilayah II a/n
Dirjen
Ya
Ya
Ya, Kabid
Perencanaan dan
Kabid
Pelaksanaan.
Unsur Balai.
Ya, Kabid
Perencanaan dan
Kabid Pelaksanaan
Ya
10
Direktorat Bina
Pelaksanaan Wilayah II.
Kasubdit Sisdal
dan Kasubdit
Wilayah terkait.
11
12
2. Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak Mempunyai Tugas Pokok Dan Kewenangan Untuk
Melakukan Penelititan Pelaksanaan Kontrak Setiap Tahapan Pengadaan Barang/Jasa Yang Meliputi :
a. Pengendalian Penyelenggaraan Aspek-aspek Hukum Kontrak (Seluruh Ketentuan Yang Tertuang
Dalam Kontrak).
Contoh :
Perselisihan Kontrak, Perubahan Kontrak, Non Prestasi, Pengendalian Waktu Dan Lain Sebagainya.
b. Melakukan Proses Perubahan Kontrak Atas Perintah Ppk Yang Meliputi Perubahan Spesifikasi,
Kuantitas, Waktu, Biaya, Personil, Lingkup Kegiatan Dan/Atau Ketentuan Lain Yang Dipersyaratkan
Berlaku Untuk Jenis Kontrak Harga Satuan.
PERSETUJUAN
JASTEK KA. BALAI
PERSETUJUAN
JASTEK KA. SATKER
Maks. 14 (empatbelas) hari
REKOMENDASI
USULAN DITERIMA
DIRJEN DARI KA. BALAI
Maks.
3 (tiga) hari
Maks.
3 (tiga) hari
USULAN PERUBAHAN
KONTRAK (KONTRAKTOR)
PEMBAHASAN
TKT SATKER
PEMBAHASAN
TKT BALAI
PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
DIREKSI
LAPANGAN
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
MENERBITKAN
SURAT PERINTAH
PERUBAHAN
KONTRAK
MENYAMPAIKAN
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
PENUGASAN
MENGEVALUASI
USULAN
PERUBAHAN
KA. SATKER
(SNVT PJN)
EVALUASI USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
MEMERIKSA HASIL
EVALUASI
Laporan
Hasil
Evaluasi
Kewenanga
n
PPK ?
Tdk
Ya
KONSULTAN
PENNGAWAS
(DIREKSI TEKNIS)
DIREKSI
LAPANGAN
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
Perintah
Perubahan
Kontrak
8
PENANDATANGANA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
B
MENGAJUKAN
REKOMENDASI
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK KE
KASATKER
PENANDATANGANA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
9
MENYUSUN
ADENDUM
KONTRAK
MENYUSUN
ADENDUM
KONTRAK
10
MENANDATANGANI
ADENDUM
KONTRAK
KA. SATKER
(SNVT PJN)
MENANDATANGANI
ADENDUM
KONTRAK
KEGIATA
N LAIN
PANITIA PENELITI
PERENCANA (*)
KONSULTAN PENGAWAS PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
PELAKSANAAN KONTRAK
KEPALA SATUAN
KERJA (SNVT PJN)
KEPALA BALAI
USULAN
PERUBAHA
N
KONTRAK
PENUGASAN
PEMBAHASAN
USULAN PERUBAHAN
KONTRAK
MELAPORKAN
HASIL PEBAHASAN
MEMERIKSA HASIL
PEMBAHASAN
1.Laporan
Hasil
Pembahasa
n
2.JUSTIFIKASI
TEKNIS
MENERIMA
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
KONTRAK
Ada
perubah
an
Desain
Tdk
Ya
MEMBERIKAN
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
DESAIN
6
MENGIRIM SURAT 5
PERMINTAAN
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
DESAIN
Kewenang
an Ka.
Satker
Ya
PENYUSUNAN ADENDUM
KONTRAK
PERSETUJUAN
JASTIFIKASI TEKNIS
10
PENANDATANGANAN
ADENDUM KONTRAK
PENANDATANGAN
ADENDUM
KONTRAK
(*) : Perencana dilibatkan bila dalam pekerjaan terdapat Perubahan Desain dan Mata Pembayaran Baru
MENGAJUKAN 11
REKOMENDASI
JASTEK USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK KE
KEPALA BALAI
KEGIATAN
LAIN
7.3 BAGAN ALIR PROSES PERUBAHAN KONTRAK DALAM KEWENANGAN KA. BALAI
PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
KONSULTAN
PENGAWAS
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
TIM TEKNIS
(SNVT PJN)
PERENCANA
(*)
KEPALA
SATUAN
KERJA
TIM TEKNIS
BALAI
KEPALA
BALAI
DIRJEN BINA
MARGA
PENUGASAN
PEMBAHASA
N USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
Usulan
Perubaha
n Kontrak
PEMBAHASAN USULAN
PERUBAHAN KONTRAK
PEMBAHASA
N USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
PEMBAHASAN USULAN
PEUBAHAN KONTRAK
MEMBUAT
LAPORAN
HASIL
PEMBAHASA
N
1. Lap. Hasil
Pembahasan
2. Justifikasi
Teknis
MEMERIKSA 4
HASIL
PEMBAHASA
N
Kewenanga
n Balai
Tida
k
Ya
PENYEDIA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
KONSULTAN
PENGAWAS
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN
TIM TEKNIS
(SNVT PJN)
PERENCANA
(*)
KEPALA
SATUAN
KERJA
TIM TEKNIS
BALAI
KEPALA
BALAI
A
5
PENANDATANGANAN
ADENDUM
KONTRAK
MENERIMA
TEMBUSAN
PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
PENYUSUNAN
ADENDUM KONTRAK
PENANDATANGANAN
ADENDUM
KONTRAK
MENERIMA
PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
DIRJEN BINA
MARGA
PERSETUJUA
N
PERUBAHAN
KONTRAK
10
MENGAJUKAN
REKOMENDASI
JASTEK
USULAN
PERUBAHAN
KONTRAK
KEPADA DIRJEN
(*) : Perencana dilibatkan bila dalam pekerjaan terdapat Perubahan Desain dan Mata Pembayaran Baru.
(**) : Unsur Ka. Satker yang terlibat pada Pembahasan Usulan Perubahan Kontrak adalah Tim Teknis Satker PJN.
KEGIAT
AN
LAIN
TERIMA KASIH
Kegagalan Bangunan
- keadaan tidak berfungsinya bangunan, sebagian
atau keseluruhan, dari segi teknis, manfaat, K - 3
atau keselamatan umum
- bisa karena kesalahan dari Penyedia Jasa
(Pelaksana Konstruksi, Perencana Konstruksi,
dan Pengawas Konstruksi) atau Pengguna Jasa
136
Peran Masyarakat
UU. No. 18/1999 Pasal 29 :
Masyarakat berhak untuk :
(1) melaksanakan pengawasan untuk mewujudkan
tertib pelaksanaan Jasa Konstruksi
(2) memperoleh penggantian yang layak atas
kerugian yang dialami secara langsung sebagai
akibat penyelenggaraan Jasa Konstruksi
138
Perlu
dicantumkan
ketentuan
batas keterlambatan
pembayaran dengan sanksi Penyedia
Jasa menghentikan
Kegiatan dan segala risiko ditanggung Pengguna Jasa
4. Penyelesaian sengketa
Perlu dicantumkan klausul tentang penyelesaian
sengketa :
Penyelesaian melalui BANI, atau melalui arbitrasi
dan menggunakan aturan BANI, atau
Penyelesaian dengan mediasi (melalui mediator)
atau dengan konsiliasi (melalui konsiliator), atau
Penyelesaian melalui Pengadilan Negeri
142