Anda di halaman 1dari 23

MEDICAL STAFF BY LAWS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAPARUA


TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAPARUA
Jl. RumahSakit, Telp. (0931) 21090 – 21250, Fax. (0931) 21250

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAPARUA


Nomor : 45.2-02/RSUD.S/SK. Dir/KPS/VIII/2023

Tentang

PERATURAN STAFF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAPARUA

Menimbang : 1. Bahwa perlu mengeluarkan Keputusan tentang Peraturan


Staff Medis Rumah Sakit Umum Daerah Saparua ( Medical
Staff By Laws

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 44 tanun 2009 tentang


penyelenggaraan Perumah Sakitan.
2. Permenkes No 755 tahun 2011 tentang Komite Medik
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Peraturan Staff Medis Rumah Sakit Umum Daerah Saparua


( Medical Staff By Laws ).
2. peraturan ini dimaksudkan untuk dapat diketahui, dipahami,
dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh personal staff medis
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah saparua, dengan
penuh tanggung jawab.
3. keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan catatan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan/pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ; Saparua
Pada tanggal : 16 Agustus 2023

Plt Direktur RSUD saparua,

Andreson Souisa,SE
NIP:19730422 199303 1002
MUKADIMAH

Staff Medis merupakan tenaga yang mandiri, karena setiap dokter dan dokter
gigi memilki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis pada pasien.
Keputusan untuk meberikan tindakan medis maupun terapi pada setiap pasien harus
dilakukan atas kebebasan dan kemandirian profesi dan tidak boleh atas pengaruh atau
tekanan fihak lain. Kebebasan profesi yang diberikan tidaklah berarti kebebasan penuh
tampah batas namun harus tetap terikat dengan standar profesi, standar kompetensin
dan standar pelayanan medis.
Staf medis dalam memberikan pelayanan tidak terikat dengan jam kerja
khususnya untuk kasus-kasus gawat darurat, hal ini berbeda dengan tenaga kesehatan
lainnya yang bekerja di rumah sakit terikat dengan jam dinas yang diatur sesuai dengan
jadwal dinasya dan peraturan kepegawaian. Pegawai negeri sipil maupun sebagaui
tenaga non pegawai negeri sipil yang berlaku disetiap rumah sakit. Perbedaan lain
adalah tenaga kesehatan terikat pada unit kerjanya selama menjalankan tugas dinas
tetapi seorang tenaga medis dapat berpindah dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya
pada hari yang sama sesuai keburuhan pekerjaan.
Sebagai contah, seorang tenaga medis pada pagi hari memberikan pelayanan
dipoliklinik atau unit rawat jala, siang hari biasa memberikan pelayanan di unit rawat
inap dan di malam hari dapat memberikan layanan di kamar operasi atau ruangan
tindakan lainnya. Staf Medis kecuali yang bekerja di unit penunjang medis mobilitasnya
sangat tinggi dalam memberikan pelayanan sesuai standar yang berlaku dan
kompetensi yang dimilikinya. Mengingat mobilitas yang sangat tinggi serta kompetensi
yang harus dimiliki untuk memenuhi standar pelayanan maka peraturan kepegawaian,
pegawai negeri sipil maupun sebagai tenaga non PNS yang berlaku di rumah sakit tidak
sepenuhnya dapat diterapkan.
Melalui peraturan internal, profesi medis yang bertugas di RSUD Saparua
diharapkan dapat melakukan self governing, self controlling dan self dicciplining. Tujuan
pengaturan diri sendiri tidak memiliki maksud lain kecuali untuk menjaga mutu staf
medis dalam memberikan layanan. Oleh karena itu perlu dibuat peraturan tersendiri
(medical staff bay laws) yang dapat mengatur staf medis secara internal, agar
terlaksana tata kelola klinis yang baik di RSUD Saparua.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan;

a. Rumah Sakit Umum Daerah saparua adalah rumah sakit yang dimilki oleh
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah disingkat RSUD Saparua.
b. Direktur adalah Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah saparua.
c. Staf medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter spesialis gigi yang
menyelenggarakan praktik kedokteran di RSUD Saparua.
d. Praktit kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter, dokter
gigi dan dokter gigi spesialis terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.
e. Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, dokter
spesialis, dokter gigi, dan sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang
berupa palayanan promotif, preventif, diagnostik, konsultatif, kuratif, atau
rehabilitatif.
f. Unit pelayanan antara lain : rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, rawat
intensif,kamar operasi, kamar bersalin, radiologi, laboratorium, rehabilitasi medis
dan unit pelayanan lainnya yang sah menurut peraturan dan perundang-undang
yang berlarku .
g. Peraturan internal medis ( medical staff by laws ) adalah suatu peraturan organisasi
staf medis dan komite medik yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Saparua sebagai kerangka acuan untuk pengaturan diri sendiri ( self
governing ) yang dapat diterima dan dijaga bersama.
h. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedikteran Indonesia kepada dokter, dokter spesialis, dokter
gigi, dan dokter gigi spesialis yang telah diregistrasi.
i. Pesetujuan kewenangan klinis adalah penempatan seorang dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, dan dokter gigi spesialis untuk menjadi staf medis fungsional yang
memilki kewenangan menyelenggarakan praktik kedokteran di RSUD Saparua.
j. Rekredensial adalah penempatan seorang dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
kembali menjadi sfat medis fungsional setelah mengikuti tugas belajar atau
ditempatkan pada jabatan non fungsional sebelumnya.
BAB II
NAMA, TUJUAN, TANGGUNG JAWAB AN KEWAJIBAN
Pasal 2

(1) Organisasi staf medis RSUD Saparua ‘’Sebuah Rumah Sakit Type D‘’ bernama
Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah Saparua yang selanjutnya di sebut
Komite Medik;
(2) Komite Medik beralamat di RSUD Saparua Jalan Rumah Sakit Pada Kecamatan
Saparua Kabupaten Maluku Tengah

Pasal 3
Tujuan pengorganisasian staf medis RSUD Saparua adalah berikut :

a. Memberikan kelulusan kepada staf medis untuk mengatur dirinya sendiri


berdasarkan prinsip-prinsip yang dapat diterima secara umum.
b. Menjamin penyelenggaraan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi yang
berlaku.
c. Menjamin seluruh pasien RSUD Saparua mendapatkan layanan medis dan
perhatian serta memastikan pemberian pelayanan medis didasarkan pada suku,
agama, ras, etnis, warna kulit, kebangsaan, jenis kelamin, cacat mental atau
fisik,umur, kondisi kesehatan, status perkawinan, asal usul, dan orientasi seksual.
d. Menyediakan wadah untuk membahas dan mencari jalan keluar persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan etika profesi kedokteran atau
penyalahgunaan kewenangan klinis oleh staf medis.
e. Menyediakan wadah koordinasi dengan pihak direksi, manajemen dan tenaga
kesehatan lainnya di RSUD Saparua.
f. Merumuskan dan memelihara tata tertib, ketentuan dan peraturan untuk pengaturan
staf medis yang menyelenggarakan praktik kedikteran di RSUD Saparua
g. Memastikan seluruh staf medis selalu berusaha mempertahankan kualitas
profesionalnya dalam bekerja sebagai wujud konsekuensi kewenangan klnis yang
diberikan dalam melaksanakan pemeriksaaan, penegakan diagnosis, pemberian
tindakan medis dan pemberian terapi yang tepat.
h. Membantu merencanakan pengembangan fasilitas, tenaga dan program peningkata
mutu pelayanan serta keselamatan pasien RSUD Saparua
Pasal 4

Setiap Staf Medis RSUD Saparua bertanggung jawab :


a. Mematuhui seluruh ketentuan kepegawaian yang berlaku pada Rumah sakit umum
Daerah saparua.
b. Menunjukan komitmen untuk mewujudkan visi dan misi RSUD Saparua.
c. Memberikan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat sesuai dengan
kemmpuan yang dimilikinya sebagaimana yang dikehendaki oleh peraturan dan
perundang-undang yang berlaku ;
d. Mematuhui standar pelayanan medis dan standar lain yang di terapkan di RSUD
Saparua
e. Memakai tanda pengenal sebagai staf medis RSUD saparua pada saat memberikan
pelayanan medis.
f. Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan , baik pertemuan untuk membahas
masalah medis, perencanaan atau pertemuan lain untuk meningkatkan kinerja
pelayanan medis RSUD Saparua.

Pasal 5

Setiap Kelompok Staf Medis bertanggung jawab:


a. Memberikan rekomendasi melalui Komite Medik / panitia kredwntial kepada Direktur
terhadap permohonan pengangkatan satf medis dan pengangkatan kembali.
b. Melakukan evaluasi penampilan kerja praktik kedokteran staf medis bedasarkan
data yang konprehensif.
c. Memberikan kesempatan bagi staf medis untuk mengikuti Countinuing Professional
Development ( CPD )/Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan ( PKB )
d. Memberikan masukan kepada Direktur melalui komite medik hal – hal yang terkait
praktik kedokteran.
e. Membuat laporan melalui Ketua Komite Medik Kepada Direktur
f. Membuat standar pelayanan medis dan Standar Operasional Prosedur serta
dokumen terkaitnya dan merevisinya secara berkala sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan fasilitas RSUD Saparua.
g. Pembuatan Standar Pelayanan Medis dan Standar Operasional Prosedur setiap
revisinya harus mendapat persetujuan Komite Medik dan Direktur.
Pasal 6

Komite Medik RSUD saparuab bertanggung jwab :


a. Menberikan rekomendasi dan saran kepada Direktur baik diminta atau tidak diminta
terkait dengan pelayanan praktik kedokteran, pengembangan dan pembukaan
layanan medis di RSUD Saparua.
b. Melakukan evaluasi dan pembinaan kinerja praktek dokter berdasarkan data yang
komprehensif.
c. Menyusun jadwal pendidikan kedokteran berkelanjutan / Continuing Professional
Development ( DCP ) untuk seluruh staf medis.
d. Memberika laporan berkala penyelenggaraan praktik kedokteran di RSUD.Saparua.
e. Menyususun indikator mutu klinis.
f. Menyususun uraian tugas alat kelengkapan Komite Medik untuk ditetapkan oleh
Direktur dengan surat keputusan.

Pasal 7

Kewajiban umum Staf Medis RSUD Saparua.


a. Memberikan pelayanan medis kepada Pasien RSUD Saparua sesuai dengan
ketentuan peraturan dan standar yang berlaku di RSUD Saparua.
b. Setuju untuk mempelajari dan mematuhui seluruh ketentun, peraturan dan standar
yang berlaku di RSUD Saparua dalam melakukan layanan medis .
c. Tidak memberikan layanan medis sebelum dinyatakan memenuhui syarat untuk
melaukan praktik kedokteran di RSUD Saparua . Oleh panitia kredensial
( Kewenangan Klinis ).

Kewajiban Khusus Staf Medis RSUD Saparua:


a. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. Merujuk pasien ke dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
c. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien bahkan juga sekalipun
pasien itu telah meninggal.
d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perkemanusiaan kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya;
Pasal 8

Kewajiban Kelompok Staf Medis


a. Menyusun Standar Operasional Prosedur administarsi/manajerial seperti
pengaturan tugas rawal jalan, rawat inap, rawat insentif, kamar operasi, kamar
bersalin, visite, ronde, pertemuan klinik, presentase kasus, prosedur konsultasi.
b. Penyusunan Standar Operasional Prosedur administrasi/manejerial sebagaimana
yang dimaksud huruf b dibawah koordinasi dan kendali kepala bidang pelayanan
medik.
c. Menyusun Standar Pelayanan Medis minimal 10 penyakit terbanyak.
d. Penyususn Standar Pelayanan Medis sebagaimana yang dimaksud huruf c di
bawah koordinasi dan kendali Komite medik.
e. Menyusun indikator klinis minimal 3 indikator mutu output atau outcome.
f. Membimbing, dokter-dokter Internship yang bertugas di RSUD Saparua.

Pasal 9
Kewjiban Komite Medik
a. Menyusun peraturan internal staf medis ( medical staf bylaws )
b. Membuat standarisasi format pelayanan medis.
c. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator
mutu klinik.
d. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan
pengembangan profesi medis.
e. Melaksanakan kredentialing dan rekedential.
BAB III
Pengangkatan Staf Medis Dan Pengangkatan Kembali

Pasal 10

1. Pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali wajib memperhatikan


kebutuhan masyarakat dan kesinambungan pelayanan kesehatan di RSUD
Saparua.
2. Komite Medik wajib membuat tata cara dan persyaratan administrasi untuk
pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali;
3. Dalam membuat tata cara dan persyaratan administrasi sebagaimana yang
dimaksud pada ayat 1 harus mengacu pada standar profesi dan standar kompetensi
yang dikembangkab oleh perhimpunan profesi.

Pasal 11

1. Untuk dapat diangkat sebagai staf medis RSUD Saparua seorang dokter harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut ;
a. Telah dinyatakan lulus oleh fakultas kedoktern yang terakderitasi di Indonesia
atau lulusan faklutas kedokteran luar negeri yang telah menyelasaikan masa
adaptasi, dibuktukan dengan ijazah atau keterangan yang sejenis oleh
lembaga yang berwenang.
b. Telah memiliki Surat Tanda Regristrasi ( STR ) dari konsil Kedokteran
Indonesia yang masih berlaku.
c. Membuat surat pernyataan bersedia mengurus ijin praktek setelah diterima
secara resmi sebagai staf medis.
d. Tidak perna melakukan pelanggaran etika yang diberikan sangsi oleh
organisasi profesi
e. Tidak perna melakukan pelanggaran hubungan kerja dengan rumah sakit
tempat bekerja sebelumnya.
f. Lolos dari profesi kredensialing Komite Medik.

2. Staf medis dapat diberhentikan baik secara tetap atau sementara apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyatakan mengundurkan diri sebagai staf medis RSUD Saparua.
c. Pindah tempat tugas ke rumah sakit lain;
d. Mendapat hukuman disiplin karena pelanggaran peraturan kepagawaian,
kode etik profesi dan kode etik rumah sakit;
e. Mendapat hukuman karena melakukan tindakan pidana yang telah memilki
kekuatan hukum tetap;
f. Dinyatkan oleh tim dokter penguji kesehatan mengalami cacat fisik atau
mental baik bersifat parmanen atau sementara sehingga tidak
memungkinkan untuk menyelenggarakan praktik kedokteran.
3. Permintaan untuk melakukan pengujian kesehatan dilakukan oleh Direktur atas
usul Komite Medik.

Pasal 12

1. Pengangkatan satf medis, pengangkatan kembali, pemberhentian dan tetap dan


pemberhentian sementara dilakukan dilakukan dalam rapat panitia kredential.
2. Rapat kredential sebagaimana yang dimaksud ayat 4 harus dihadiri oleh keua
kelompok staf medis dimana staf medis tersebut ditempatkan atau akan
ditempatkan serta harus dihadiri oleh .

Pasal 13

Prosedur pengangkatan staf medis dan pengangkatan kembali


1. dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan yang akan diangkat menjadi staf medis
atau akan diangkat kembali mengajukan surat permohonan ke Direktur
2. Direktur meneruskan lamaran Ke Komite Medik.
3. Komite Medik Memerintahkan panitia kredensial untuk menilai persyaratan
administrasi;
4. Panitia kredential menyerahkan hasil penilaian ke Komite Medik untuk selanjutnya
diserahkan ke Direktur dalam amplop tertutup;
5. Hasil penilaian kredential bersifat rahasia.
6. Direktur menerbitkan surat keputusan untuk menerima atau menolak permohonan
untuk diangkat menjadi staf medis atau diangkat kembali sesuai penilaian panitia
kredential:
7. Dalam hal hasil penilaian panitia kredential memenuhi syarat untuk diangkat atau
diangkat kembali, Direktur selanjutnya menerbitkan surat keputusan penempatan
pada kelompok staf medis sesuai kompentensi staf medis ( persetujuan
kewenangan klinis )
BAB IV
KATEGORI STAF MEDIS

Pasal 14

Staf medis bedasarkan hubungan kerja dengan PNS RSUD Saparua terbagi
kedalam katagori

a. Dokter tetapn adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, PNS , bekerja purna
waktu dan mendapatkan gaji tetap. Setiap dokter berhak untuk dipilih dan memilih
pada berbagai jabatan staf medis, berhak berbicara dalam pertemuan staf medis ,
berhak untuk berpartisipasi aktif mengikuti berbagai kegiatan staf medis serta
menghadiri pertemuan-pertemuan staf medis serta berhak melaksanakan kegiatan
pelayanan medis di kelompok staf medis sesuai penempatannya.
b. Dokter Organik adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, untuk jangka waktu
tertentu, bekerja purna waktu dan mendapat gaji tetap atau anggaran pemerintah
lainnya. Setiap dokter organik berhak untuk dipilih dan memilih pada berbagai
jabatan staf medis, berhak berbicara pada pertemuan staf medis, berhak untuk
berpartisipasi aktif mengikuti berbagai kegiatan staf medis serta menghadiri
pertemuan-pertemuan staf medis berhak melaksanakan kegiatan pelayanan medis
di kelompok staf medis sesuai penempatannya
c. Dokter tamu adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis
yang bekerja paru waktu di RSUD saparua dan tidak mendapat gaji tetap baik
melalui Sie Pelayanan RSUD saparua. maupun anggaran pemerintah lainnya.
Setiap dokter tamu berhak untuk memilih tetapi tidak memiliki hak untuk dipilih pada
berbagai jabatan staf medis, memiliki hak bicara pada pertemuan staf medis,
berpartisipasi aktif dalam kegiatan staf medis, menghadiri pertemuan-pertemuan
staf medis serta berhak melaksanakan kegiatan pelayanan medis di kelompok staf
medis sesuai penempatannya.
d. Dokter kehormatan adalah dokter yang tidak lagi memiliki hubungan kerja dengan
RSUD Saparua namum keinginan untuk memberikan konstribusi aktif bagi
pengembangan RSUD saparua. Setiap dokter kehormatan tidak berhak untuk dipilih
dan memilih pada jabatan staf medis,memilki hak berbicara pada pertemuan staf
medis, memilih hak untuk berpartisipasi aktif pada kegiatan staf medis dan
menghadiri pertemuan-pertemuan staf medis jika di undang.
Pasal 15

1. Setiap staf medis memiliki kesempatan dan hak yang sama menggunakan fasilitas
dan sumber daya RSUD Saparua.
2. Jika tempat tidur yang tersedia terbatas jumlahnya dan atau kamar operasi/ruang
tindakan sangat terbatas maka pioritas pertama menyelenggarakan pelayanan
medis diberikan pada dokter tetap/organik selanjutnya perioritas berikutnya dapat
diberikan pada dokter tamu.
BAB V
KEWENANGAN KLINIS
( CLINICAL PREVILEGES )
Pasal 16

1. Kewenangan klinis untuk melakukan pemeriksaan, penegakan diagnosa


pemberian teraoi dan prosedur serta tindakan medis lainnya diberikan pada staf
medis sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
2. Kewenangan klinis staf medis berakhir dengan sendirinya pada saat masa berlaku
STR nya habis.

pasal 17

1. Direktur atas usulan Komite Medik dapat memberikan kewenangan klinis


sementara ( temporary previleges ) pada staf medis tertentu ).
2. Staf medis tertentu sebagaimana yang dimaksud ayat 1 diberikan pada staf medis
yang berakhir masa STR nya atau dokter/dokter gigi yang ditempatkan pada
kelompok staf medis spesialis.
3. Masa pemberian kewenangan klinis sementara ( termporary previeges ) maksimal
( 6 ) bulan untuk staf medis yang masa berlaku STR nya habis dan berakhirnya
penempatan pada kelompok Staf Medis Spesialis untuk dokter dan dokter gigi.
4. Pemberian kewenangan klinis pada dokter/ dokter gigi yang ditempatkan pada
kelompok staf medis spesialis harus disertai dengan uraian kewenangan secara
tertulis.
Pasal 18

1. Dalam situasi tertentu Direktur dapat memberikan kewenangan klinis darurat


( emergency previleges ) pada staf medis RSUD saparua atau dokter, dokter gigi,
dan dokter gigi yang bukan staf medis RSUD Saparua untuk menjaga
kelangsungan pelayanan medis di RSUD Saparua.
2. Pemberian kewenangan klinis darurat pada staf medis RSUD saparua berkhir
dengan sendirinya setelah staf medis yang memiliki kompetensi telah berada dan
bertugas kembali di RSUD Saparua.
3. Pemberian kewenangan klinis untuk dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter
spesialis gigi yang bukan staf medis RSUD Saparua sebagaimana yang dimaksud
dengan ayat 1 berakhir setuasi memungkinkan panitia kredensial melakukan rapat
penilaian.
Pasal 19

1. Untuk kepentingan bakti sosial, penelitian pengembangan ilmu pengetahuan dan


penanggulan bencana Direktur RSUD Saparua dapat memberikan kewenangan
klinis sesaat ( provisional previleges ) dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan
dokter spesialis gigi yang bukan staf medis RSUD Saparua.
2. Pemberian kewenangan klinis sesaat berakhir dengan sendirinya setela masa
bakti sosial, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan penanggulangan
bencana berakhir oleh Direktur atau pejabat yang berwenang.
BAB VI
PEMBINAAN
Pasal 20

1. Atas permintaan Direktur, Komite Medik memerintahkan Sub Komite Etika untuk
menyelidiki dugaan terjandinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalaggunaan kewenan klinis lainnya.
2. Sub Komite Etika menyampaikan laporan hasil penyelidikan kepada Komite Medik
secara tertulis dengan tembusan kepada Direktur RSUD saparua.
3. Jika terdapat bukti-bukti pendahuluan yang cukup maka Komite Medik
memerintahkan Sub Komite Etika mengadakan rapat untuk memanggil staf medis
terlapor untuk diminta keterangan.
4. Untuk menjaga prinsip penyelesaian yang adil maka rapat Sub Komite Etika yang
dilaksanakan karena terjadinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalahgunaan kewenangan klinis lainnya harus dihadiri oleh Direktur dan atau
kepala bidang pelayanan medis.

Pasal 21

1. Bedasarkan rekomendasi Sub Komite Etika, Komite Medik mengadakna rapat


untuk merumuskan bentuk/jenis pembinaan atau hukuman yang akan diberikan
kepada staf medis yang terbukti melakukan pelanggaran etika profesi, malpraktek
atau penyelahgunaan kewengan klinis.
2. Komite Medik Menyampaikan secara tertulis bentuk/jenis pembinaan atau
hukuman yang akan diberikan pada staf medis sebagaimana yang dimaksud pada
ayat 1 untuk selanjutnya ditetapkan dalam surat keputusan.
BAB VII
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIK
Bgian Pertama
STAF MEDIS
Pasal 22

Kelompok Staf Medis adalah kelompok-kelompok yang beranggotakan para


tenaga profesional medik yang memberikan pelayanan langsung secara mandiri dalam
jabatan fungsional , dokter, dokter gigi, dokter spesialis.

Pasal 23

Staf Medis mempunyai fungsi sebagai pelaksana medis, pendidikan dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan di bidang medis.

Pasal 24

Staf medis bertugas sebagai berikut :


a. Melaksanakan kegiatan profesi meliputi prosedur diagnosis, pengobatan,
pencegahan dan pemulihan.
b. Meningkatkan kemampuan profesinya melalui pendidikan kedokteran
berkelanjutan.
c. Menjaga agas kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan medis dan etika profesi yang berlaku.
d. Menyusun, mengumpulkann menganalisa dan membuat laporan pemantauan
indikator klinik.

Pasal 25

Kewenangan masing-masing staf medis disusun oleh ketua kelompok staf medis
kemudian diusulkan oleh Komite Medik kepada Direktur untuk ditetapkan dengan surat
keputusan.
Bagian Kedua
Komite Medik
Pasal 26

1. Komite Medik adalah kelompok jabatan fungsional yang diangkat serta


diberhentikan oleh Direktur untuk masa kerja 3 tahun;
2. Komite Medik bertanggung jawab kepada Direktur
3. Susunan Komite Medik terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan 3 Ketua Sub Komite

Pasal 27

1. Ketua Komite Medik diangkat dan ditetapkan oleh Direktur dari dokter tetap atau
dokter Organik menjadi ketua kelompok Staf Medik
2. Sekertaris Komite Medik dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Komite Medik dari staf
RSUD Saparua.
3. Ketua, dan Sekertaris Komite Medik merangkap sebagai anggota Komite Medik
dan dapat menjadi ketua dari salah satu sub komite

Pasal 28

Komite Medik mempunyai tugas :


a. Membantu Direktur menyusun standar pelayanan medis dan memantau
pelaksanaannya.
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi , disiplin profesi dan mutu profesi.
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis
d. Membantu Direktur menyusun medical staff by laws dan memantau
pelaksanaannya
e. Membantu Direktur menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan mediko
legal.
f. Membantu Direktur menyusun kebijakan dan prosedur dan terkait etiko legal
g. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayanan medik memantau dan
membina pelaksanaan tugas kelompok staf medis
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.
i. Melakukan monitoring dan evaluasi kasus bedah, pengugunaan obat, farmasi dan
terapi, ketepatan/kelengkapan/keakuratan rekam medis, tissue review, mortalitas
dan morbiditas, medical care review/peer review/audit medis melalui pembentukan
sub komite/panitia.
j. Membuat dan memberikan laporan berkala kepada Direktur
Pasal 29

Fungsi Komite Medik adalah:


a. Memberikan saran dalam bidang medik kepada Direktur atau kepala bidang pelayanan
medik.
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis, menuju pelayanan
prima yang berorientasi pada pasien.
c. Menangi hal-hal yang berkaitan dengan etika kedokteran.

d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh
semua kelompok staf medis.

Pasal 30

Wewenang Komite Medik Adalah:


a. Mengusulkan rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis kepada
Direktur
b. Memberikan pertimbangan rencana pemeliharaan, pengadaan peralatan dan
penggunaan alat kesehatan serta pengembangan pelayanan medik kepada Direktur
c. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis
d. Monitoring dan evaluasi efisiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran
e. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat
f. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar
kelompok Staf Medik
g. Membentuk tim klinis yang bertugas menangani kasus pelayanan medis yang
memerlukan koordinasi lintas profesi seperti penanaggulangan kanker
terpadu,pelayanan jantung terpadu dan pelayanan terpadu lainnya.
h. Memberikan rekomendasi kepada Direktur RS tentang kerja sama antar RSUD
saparua dengan rumah sakit lain
i. Menetapkan tugas dan kewajiban sub komite/panitia termasuk pertanggung
jawabannya terhadap pelaksanaan suatu program.
Pasal 31

1. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub Komite


sesuai dengan kebutuhan.
2. Sub Komite dapat terdiri dari:
a. Kredential
b. Peningkatan mutu profesi medis
c. Etika dan disiplin profesi
3. Sub Komite ditetapkan oleh Direktur atau usul dari Ketua Komite Medik
4. Srtruktur organisasi Sub Komite
a. Susunan Sub Komite minimal terdiri dari Ketua merangkap anggota
sekertaris merangkap anggota dan anggota
b. Ketua Sub Komite dapat salah seorang ketua, wakil ketua, sekertaris dan
anggota Komite Medik
5. Tata Kerja Sub Komite
a. sub Komite wajib menyusun kebijakan program dan prosedur kerja
b. sub Komite membuat laporan berkala dan laporan akhir tahun kepada
Komite Medik.
c. Sub Komite mempunyai masa kerja 3 tahun
d. Biaya operasional sub komite dibebankan pada Operasional RSUD Saparua
BAB VIII
RAPAT
Pasal 32

1. Rapat Komite Medik terdiri dari :


a. Rapat rutin dilaksanakan kelompok staf medis dan atau staf medis minimal
sekali sebulan.
b. Rapat Pleno dengan Direktur dan atau kepala bidang pelayanan medik
dilaksanakan minimal 3 bulan sebulan
c. Rapt darurat ( rapat khusus ) diselenggarakan untuk membahas masalah
mendesak yang timbul sesuai kebutuhan.
2. Qourum rapat adalah setengah ditambah satu dari jumlah anggota komite medik
3. Setiap rapat wajib dibuatkan notulen oleh sekertaris komite medik atau peserta
rapat yang ditunjuk menjadi sekretaris
4. Notulen rapat ditanda tangani oleh pemimpin rapat dan sekertaris rapat
BAB IX
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS

Pasal 33
1. Setiap staf medis wajib menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien
2. Pemberian informasi medis yang menyangkut kerahasiaan pasien hanya dapat
diberikan atas persetujuan Direktur/kepala bidang pelayanan medis

BAB X
PENGAWASAN
Pasal 34

1. Pengawasan terhadap pelanggaran etika profesi menjadi tanggung jawab Komite


Medik sedang pengawasan terhadap pelanggaran etika non profesi diawasi komite
etika rumah sakit.
2. Pengawasan mutu pelayanan medis menjadi tanggung jawab bersama komte medik
dan kepala bidang pelayanan medis.

Pasal 35

1. Komite Medik wajib membuat laporan pengawasan etika dan mutu pelayanan
secara berkala kepada Direktur
2. Direktur atau kepala bidang pelayanan medis bertanggung jawab menindak lanjuti
laporan yang terkait dengan fasilitas dan tenaga yang bukan staf medis
3. Direktur memerintahkan Komite Medik untuk menindak lanjuti laporan yang terkait
dengan profesi medis.
BABXI
KETENTUAN PERUBAHAN
Pasal 36

1. Review dan perubahan medical staff by laws dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan RSUD Saparua.
2. Usulan review dan perubahan diajukan oleh Komite Medik kepada Direktur
Rumah Sakit untuk mendapatkan persetujuan.

BAB XII
PENUTUP

Medical staff by laws berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan seluruh staff medis
RSUD Saparua diwajibkan untuk mengentahui dan menyebar luaskan.

Ditetapkan di : Saparua
Pada tanggal : 16 Agustus 2023

Plt Direktur RSUD saparua,

Andreson Souisa,SE
NIP:19730422 199303 1002

Anda mungkin juga menyukai