Medical Staff by Laws
Medical Staff by Laws
Tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di ; Saparua
Pada tanggal : 16 Agustus 2023
Andreson Souisa,SE
NIP:19730422 199303 1002
MUKADIMAH
Staff Medis merupakan tenaga yang mandiri, karena setiap dokter dan dokter
gigi memilki kebebasan profesi dalam mengambil keputusan klinis pada pasien.
Keputusan untuk meberikan tindakan medis maupun terapi pada setiap pasien harus
dilakukan atas kebebasan dan kemandirian profesi dan tidak boleh atas pengaruh atau
tekanan fihak lain. Kebebasan profesi yang diberikan tidaklah berarti kebebasan penuh
tampah batas namun harus tetap terikat dengan standar profesi, standar kompetensin
dan standar pelayanan medis.
Staf medis dalam memberikan pelayanan tidak terikat dengan jam kerja
khususnya untuk kasus-kasus gawat darurat, hal ini berbeda dengan tenaga kesehatan
lainnya yang bekerja di rumah sakit terikat dengan jam dinas yang diatur sesuai dengan
jadwal dinasya dan peraturan kepegawaian. Pegawai negeri sipil maupun sebagaui
tenaga non pegawai negeri sipil yang berlaku disetiap rumah sakit. Perbedaan lain
adalah tenaga kesehatan terikat pada unit kerjanya selama menjalankan tugas dinas
tetapi seorang tenaga medis dapat berpindah dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya
pada hari yang sama sesuai keburuhan pekerjaan.
Sebagai contah, seorang tenaga medis pada pagi hari memberikan pelayanan
dipoliklinik atau unit rawat jala, siang hari biasa memberikan pelayanan di unit rawat
inap dan di malam hari dapat memberikan layanan di kamar operasi atau ruangan
tindakan lainnya. Staf Medis kecuali yang bekerja di unit penunjang medis mobilitasnya
sangat tinggi dalam memberikan pelayanan sesuai standar yang berlaku dan
kompetensi yang dimilikinya. Mengingat mobilitas yang sangat tinggi serta kompetensi
yang harus dimiliki untuk memenuhi standar pelayanan maka peraturan kepegawaian,
pegawai negeri sipil maupun sebagai tenaga non PNS yang berlaku di rumah sakit tidak
sepenuhnya dapat diterapkan.
Melalui peraturan internal, profesi medis yang bertugas di RSUD Saparua
diharapkan dapat melakukan self governing, self controlling dan self dicciplining. Tujuan
pengaturan diri sendiri tidak memiliki maksud lain kecuali untuk menjaga mutu staf
medis dalam memberikan layanan. Oleh karena itu perlu dibuat peraturan tersendiri
(medical staff bay laws) yang dapat mengatur staf medis secara internal, agar
terlaksana tata kelola klinis yang baik di RSUD Saparua.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
a. Rumah Sakit Umum Daerah saparua adalah rumah sakit yang dimilki oleh
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah disingkat RSUD Saparua.
b. Direktur adalah Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah saparua.
c. Staf medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter spesialis gigi yang
menyelenggarakan praktik kedokteran di RSUD Saparua.
d. Praktit kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter, dokter
gigi dan dokter gigi spesialis terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.
e. Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter, dokter
spesialis, dokter gigi, dan sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang
berupa palayanan promotif, preventif, diagnostik, konsultatif, kuratif, atau
rehabilitatif.
f. Unit pelayanan antara lain : rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, rawat
intensif,kamar operasi, kamar bersalin, radiologi, laboratorium, rehabilitasi medis
dan unit pelayanan lainnya yang sah menurut peraturan dan perundang-undang
yang berlarku .
g. Peraturan internal medis ( medical staff by laws ) adalah suatu peraturan organisasi
staf medis dan komite medik yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Saparua sebagai kerangka acuan untuk pengaturan diri sendiri ( self
governing ) yang dapat diterima dan dijaga bersama.
h. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedikteran Indonesia kepada dokter, dokter spesialis, dokter
gigi, dan dokter gigi spesialis yang telah diregistrasi.
i. Pesetujuan kewenangan klinis adalah penempatan seorang dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, dan dokter gigi spesialis untuk menjadi staf medis fungsional yang
memilki kewenangan menyelenggarakan praktik kedokteran di RSUD Saparua.
j. Rekredensial adalah penempatan seorang dokter, dokter spesialis, dokter gigi,
kembali menjadi sfat medis fungsional setelah mengikuti tugas belajar atau
ditempatkan pada jabatan non fungsional sebelumnya.
BAB II
NAMA, TUJUAN, TANGGUNG JAWAB AN KEWAJIBAN
Pasal 2
(1) Organisasi staf medis RSUD Saparua ‘’Sebuah Rumah Sakit Type D‘’ bernama
Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah Saparua yang selanjutnya di sebut
Komite Medik;
(2) Komite Medik beralamat di RSUD Saparua Jalan Rumah Sakit Pada Kecamatan
Saparua Kabupaten Maluku Tengah
Pasal 3
Tujuan pengorganisasian staf medis RSUD Saparua adalah berikut :
Pasal 5
Pasal 7
Pasal 9
Kewjiban Komite Medik
a. Menyusun peraturan internal staf medis ( medical staf bylaws )
b. Membuat standarisasi format pelayanan medis.
c. Membuat standarisasi format pengumpulan, pemantauan dan pelaporan indikator
mutu klinik.
d. Melakukan pemantauan mutu klinik, etika kedokteran dan pelaksanaan
pengembangan profesi medis.
e. Melaksanakan kredentialing dan rekedential.
BAB III
Pengangkatan Staf Medis Dan Pengangkatan Kembali
Pasal 10
Pasal 11
1. Untuk dapat diangkat sebagai staf medis RSUD Saparua seorang dokter harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut ;
a. Telah dinyatakan lulus oleh fakultas kedoktern yang terakderitasi di Indonesia
atau lulusan faklutas kedokteran luar negeri yang telah menyelasaikan masa
adaptasi, dibuktukan dengan ijazah atau keterangan yang sejenis oleh
lembaga yang berwenang.
b. Telah memiliki Surat Tanda Regristrasi ( STR ) dari konsil Kedokteran
Indonesia yang masih berlaku.
c. Membuat surat pernyataan bersedia mengurus ijin praktek setelah diterima
secara resmi sebagai staf medis.
d. Tidak perna melakukan pelanggaran etika yang diberikan sangsi oleh
organisasi profesi
e. Tidak perna melakukan pelanggaran hubungan kerja dengan rumah sakit
tempat bekerja sebelumnya.
f. Lolos dari profesi kredensialing Komite Medik.
2. Staf medis dapat diberhentikan baik secara tetap atau sementara apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Menyatakan mengundurkan diri sebagai staf medis RSUD Saparua.
c. Pindah tempat tugas ke rumah sakit lain;
d. Mendapat hukuman disiplin karena pelanggaran peraturan kepagawaian,
kode etik profesi dan kode etik rumah sakit;
e. Mendapat hukuman karena melakukan tindakan pidana yang telah memilki
kekuatan hukum tetap;
f. Dinyatkan oleh tim dokter penguji kesehatan mengalami cacat fisik atau
mental baik bersifat parmanen atau sementara sehingga tidak
memungkinkan untuk menyelenggarakan praktik kedokteran.
3. Permintaan untuk melakukan pengujian kesehatan dilakukan oleh Direktur atas
usul Komite Medik.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Staf medis bedasarkan hubungan kerja dengan PNS RSUD Saparua terbagi
kedalam katagori
a. Dokter tetapn adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, PNS , bekerja purna
waktu dan mendapatkan gaji tetap. Setiap dokter berhak untuk dipilih dan memilih
pada berbagai jabatan staf medis, berhak berbicara dalam pertemuan staf medis ,
berhak untuk berpartisipasi aktif mengikuti berbagai kegiatan staf medis serta
menghadiri pertemuan-pertemuan staf medis serta berhak melaksanakan kegiatan
pelayanan medis di kelompok staf medis sesuai penempatannya.
b. Dokter Organik adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, untuk jangka waktu
tertentu, bekerja purna waktu dan mendapat gaji tetap atau anggaran pemerintah
lainnya. Setiap dokter organik berhak untuk dipilih dan memilih pada berbagai
jabatan staf medis, berhak berbicara pada pertemuan staf medis, berhak untuk
berpartisipasi aktif mengikuti berbagai kegiatan staf medis serta menghadiri
pertemuan-pertemuan staf medis berhak melaksanakan kegiatan pelayanan medis
di kelompok staf medis sesuai penempatannya
c. Dokter tamu adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis
yang bekerja paru waktu di RSUD saparua dan tidak mendapat gaji tetap baik
melalui Sie Pelayanan RSUD saparua. maupun anggaran pemerintah lainnya.
Setiap dokter tamu berhak untuk memilih tetapi tidak memiliki hak untuk dipilih pada
berbagai jabatan staf medis, memiliki hak bicara pada pertemuan staf medis,
berpartisipasi aktif dalam kegiatan staf medis, menghadiri pertemuan-pertemuan
staf medis serta berhak melaksanakan kegiatan pelayanan medis di kelompok staf
medis sesuai penempatannya.
d. Dokter kehormatan adalah dokter yang tidak lagi memiliki hubungan kerja dengan
RSUD Saparua namum keinginan untuk memberikan konstribusi aktif bagi
pengembangan RSUD saparua. Setiap dokter kehormatan tidak berhak untuk dipilih
dan memilih pada jabatan staf medis,memilki hak berbicara pada pertemuan staf
medis, memilih hak untuk berpartisipasi aktif pada kegiatan staf medis dan
menghadiri pertemuan-pertemuan staf medis jika di undang.
Pasal 15
1. Setiap staf medis memiliki kesempatan dan hak yang sama menggunakan fasilitas
dan sumber daya RSUD Saparua.
2. Jika tempat tidur yang tersedia terbatas jumlahnya dan atau kamar operasi/ruang
tindakan sangat terbatas maka pioritas pertama menyelenggarakan pelayanan
medis diberikan pada dokter tetap/organik selanjutnya perioritas berikutnya dapat
diberikan pada dokter tamu.
BAB V
KEWENANGAN KLINIS
( CLINICAL PREVILEGES )
Pasal 16
pasal 17
1. Atas permintaan Direktur, Komite Medik memerintahkan Sub Komite Etika untuk
menyelidiki dugaan terjandinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalaggunaan kewenan klinis lainnya.
2. Sub Komite Etika menyampaikan laporan hasil penyelidikan kepada Komite Medik
secara tertulis dengan tembusan kepada Direktur RSUD saparua.
3. Jika terdapat bukti-bukti pendahuluan yang cukup maka Komite Medik
memerintahkan Sub Komite Etika mengadakan rapat untuk memanggil staf medis
terlapor untuk diminta keterangan.
4. Untuk menjaga prinsip penyelesaian yang adil maka rapat Sub Komite Etika yang
dilaksanakan karena terjadinya pelanggaran etika profesi, malpraktek atau
penyalahgunaan kewenangan klinis lainnya harus dihadiri oleh Direktur dan atau
kepala bidang pelayanan medis.
Pasal 21
Pasal 23
Staf Medis mempunyai fungsi sebagai pelaksana medis, pendidikan dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan di bidang medis.
Pasal 24
Pasal 25
Kewenangan masing-masing staf medis disusun oleh ketua kelompok staf medis
kemudian diusulkan oleh Komite Medik kepada Direktur untuk ditetapkan dengan surat
keputusan.
Bagian Kedua
Komite Medik
Pasal 26
Pasal 27
1. Ketua Komite Medik diangkat dan ditetapkan oleh Direktur dari dokter tetap atau
dokter Organik menjadi ketua kelompok Staf Medik
2. Sekertaris Komite Medik dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Komite Medik dari staf
RSUD Saparua.
3. Ketua, dan Sekertaris Komite Medik merangkap sebagai anggota Komite Medik
dan dapat menjadi ketua dari salah satu sub komite
Pasal 28
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh
semua kelompok staf medis.
Pasal 30
Pasal 33
1. Setiap staf medis wajib menjaga kerahasiaan informasi tentang pasien
2. Pemberian informasi medis yang menyangkut kerahasiaan pasien hanya dapat
diberikan atas persetujuan Direktur/kepala bidang pelayanan medis
BAB X
PENGAWASAN
Pasal 34
Pasal 35
1. Komite Medik wajib membuat laporan pengawasan etika dan mutu pelayanan
secara berkala kepada Direktur
2. Direktur atau kepala bidang pelayanan medis bertanggung jawab menindak lanjuti
laporan yang terkait dengan fasilitas dan tenaga yang bukan staf medis
3. Direktur memerintahkan Komite Medik untuk menindak lanjuti laporan yang terkait
dengan profesi medis.
BABXI
KETENTUAN PERUBAHAN
Pasal 36
1. Review dan perubahan medical staff by laws dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan RSUD Saparua.
2. Usulan review dan perubahan diajukan oleh Komite Medik kepada Direktur
Rumah Sakit untuk mendapatkan persetujuan.
BAB XII
PENUTUP
Medical staff by laws berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan seluruh staff medis
RSUD Saparua diwajibkan untuk mengentahui dan menyebar luaskan.
Ditetapkan di : Saparua
Pada tanggal : 16 Agustus 2023
Andreson Souisa,SE
NIP:19730422 199303 1002