Anda di halaman 1dari 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ADELLA CAELI

Terlihat dari gambar pengukuran gnss metode statik jaring ini, bahwa terbentuk banyak
baseline. Baseline yang terbentuk ada CKRI-CBKA, CKRI-CMUS, CKRI-CKMN, CKRI-
CMTP, CKRI-CBKA, CBKA-CMUS, CMTP-CMEN, CMTP-CKMN, CKMN-CMUS, CKMN-
CPSU, CKMN-CBJY, CKMN-CMEN, CBJY-CMEN, CBJY-CWJP, CPSU-CTRA, CPSU-
CBJY, CTRA-CWJP, CWJP-CMEN. Berdasarkan analisis dari pengukuran dan pengolahan data
menggunakan metode jaring, sejumlah titik menunjukkan nilai yang baik dan memenuhi
toleransi, sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas pada poin ringkasan (standar deviasi)
dan observasi GPS (RMSE). Pada data GPS observasi, terlihat RMSE horizontal dan vertical,
dari data tersebut dapat dilihat mana saja yang masuk toleransi. Titik-titik yang tidak memenuhi
toleransi ditandai dengan warna merah. Hasil yang ditampilkan menunjukkan bahwa beberapa
nilai tidak memenuhi standar pengukuran yang telah ditetapkan, khususnya yang berada di
bawah 0.03.

Alasan didapatkan beberapa nilai yang tidak memenuhi standar pengukuran, karena
beberapa faktor seperti durasi pengukuran yang singkat dan jarak antar titik rover yang cukup
jauh. Faktor-faktor ini dapat berdampak negatif pada kualitas dan akurasi data yang dihasilkan.
Pengaruh lainnya pada hasil ini disebabkan oleh data CORS yang diperoleh, dimana terdapat
CORS yang kadang-kadang mengalami kesalahan dan menghasilkan data yang kurang baik.
Selain itu, akurasi pengukuran ini juga dipengaruhi oleh jarak antar CORS. Mengingat metode
jaring dianggap efektif dan mampu menghasilkan data yang lebih baik dan akurat, disarankan
untuk meningkatkan kualitas hasil pengukuran dengan mengurangi jarak antar rover, menambah
durasi pengukuran, dan mempertimbangkan semua faktor yang memengaruhi kualitas data
pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai