Survei Integritas Oleh KPK Terhadap K/L
Survei Integritas Oleh KPK Terhadap K/L
SELURUH K/L/PD
PESERTA SPI 2022
www.kpk.go.id i
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Diterbitkan oleh:
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Cetakan Pertama, Desember 2022
ii www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Kata Pengantar
K
orupsi menimbulkan berbagai masalah dan menghambat pembangunan
suatu negara. Oleh sebab itu, berbagai upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi terus dilakukan, baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Namun, upaya-upaya
tersebut belum memiliki indikator capaian atas dampak yang dihasilkan di tingkat
lembaga, yang lantas dirasakan oleh pegawai dan masyarakat secara luas.
Tim Penyusun
Survei Penilaian Integritas 2022
www.kpk.go.id iii
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Daftar Isi
iv www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id v
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Ringkasan Eksekutif
S
urvei Penilaian Integritas (SPI) dibangun enumerator. SPI dilakukan pada 631 instansi
untuk memetakan risiko korupsi dan yaitu 94 kementerian/lembaga, 34 pemerintah
kemajuan upaya pencegahan korupsi provinsi, dan 503 pemerintah kabupaten/kota.
yang dilakukan kementerian/lembaga/ Hasil SPI 2022 menunjukkan Indeks SPI rata-
pemerintah daerah (K/L/PD). Hasil SPI rata seluruh K/L/PD peserta berada di angka
dijadikan dasar untuk menyusun rekomendasi 71,94. Berdasarkan pengelompokkan peta
peningkatan upaya pencegahan korupsi di risiko, maka secara umum, Indonesia masih
masing-masing K/L/PD sesuai karakteristik berada dalam wilayah rentan korupsi. Berikut
dan temuan pemetaan empiris. adalah rangkuman umum terkait risiko korupsi
di Indonesia yang ditemukan dari hasil SPI
Berdasarkan rekomendasi tersebut, K/L/PD 2022:
diharapkan mampu menindaklanjuti dengan
menyusun rencana aksi pencegahan korupsi Risiko Tinggi:
di instansi masing-masing dan menjadikannya
sebagai gerakan perubahan. Secara •• Secara umum, pelaksanaan tugas di
berkelanjutan, hasil SPI di tahun berikutnya berbagai K/L/PD di Indonesia memiliki risiko
akan menjadi alat ukur keberhasilan dampak korupsi yang tinggi dan ditemukan di 56%
yang diciptakan dari perubahan tersebut. kementerian/lembaga dan 76% pemerintah
daerah, setidaknya dalam satu komponen
Survei Penilaian Integritas (SPI) berusaha pelaksanaan tugas, seperti:
menangkap penilaian persepsi dan • penerimaan gratifikasi/suap dalam
pengalaman berbagai pemangku kepentingan melaksanakan tugas/memberikan
di instansi K/L/PD, yaitu pegawai, pengguna layanan publik;
layanan/mitra kerjasama, dan eksper/ahli • penyalahgunaan fasilitas kantor untuk
dari beragam kalangan. Dimensi penilaian kepentingan pribadi;
mencakup transparansi, integritas dalam • konflik kepentingan yang dipengaruhi
pelaksanaan tugas, perdagangan pengaruh oleh suku, agama, hubungan
(trading in influence), pengelolaan anggaran, kekerabatan, almamater, dan
pengelolaan pengadaan barang dan jasa (PBJ), sejenisnya dalam pelaksanaan tugas
pengelolaan SDM, dan sosialisasi antikorupsi atau memberikan layanan publik;
di setiap instansi. • atasan yang memberi perintah tidak
sesuai aturan termasuk juga pegawai
Hasil survei yang berbentuk angka indeks yang melanggar aturan.
menunjukkan level integritas instansi, dengan •• Penyalahgunaan pengelolaan anggaran
skala 1 hingga 100. Semakin tinggi angka juga diyakini masih berada pada tingkat
integritas sebuah instansi, maka sistem yang risiko yang tinggi, setidaknya dalam satu
berjalan untuk mendeteksi risiko korupsi dan aspek pengelolaan anggaran di 66%
menangani ketika terjadi tindak pidana korupsi kementerian/lembaga dan 77% pemerintah
di K/L/PD tersebut pun semakin baik. daerah. Risiko ini dapat terjadi berbagai hal
terkait pengelolaan anggaran, seperti:
Sama seperti pada 2021, kuesioner elektronik • penggunaan anggaran perjalanan
SPI 2022 diisi secara self-administered dinas;
(pengisian sendiri) dengan dua jenis • penerimaan honor/uang transport
pengiriman kuisioner, melalui elektronik lokal/perjadin tidak sesuai dengan SPJ
(whatsapp blast dan email blast) maupun yang ditandatangani; dan
melalui tatap muka secara CAPI di gawai • penyalahgunaan anggaran kantor oleh
1 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 2
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
3 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 4
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Pendahuluan
P
raktik-praktik korupsi seperti penyuapan, korupsi. Di Indonesia upaya tersebut telah
pemerasan, gratifikasi, hingga diinisiasi oleh berbagai K/L/PD. Inisiasi tersebut
penyalahgunaan wewenang untuk antara lain berupa pencanangan pembangunan
kepentingan pribadi masih rawan terjadi di Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
kementerian/lembaga/pemerintah daerah Korupsi, penyampaian Laporan Hasil Kekayaan
(K/L/PD), yang dalam pelaksanaan tugas Penyelenggara Negara (LHKPN), Monitoring
bersentuhan langsung dengan masyarakat. Center for Prevention (MCP), dan sebagainya.
Namun, capaian upaya pemberantasan korupsi
Permasalahan korupsi dialami hampir tersebut belum memiliki ukuran yang objektif.
semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perlu perangkat diagnostik
Korupsi menjadi ancaman serius yang dapat yang mampu membantu organisasi publik
membahayakan perkembangan sendi-sendi untuk memetakan persoalan integritas,
kehidupan bangsa karena menggerogoti mengembangkan program pencegahan dan
pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Di penindakan, serta mengukur keberhasilan
Indonesia, korupsi secara langsung merusak strategi pencegahan korupsi.
pertumbuhan ekonomi di tingkat pemerintahan
daerah (Alfada, 2019). Dalam perkembangannya, Berdasarkan kebutuhan tersebut, KPK
korupsi tidak hanya makin luas, tetapi juga menyelenggarakan Survei Penilaian Integritas
dilakukan secara sistematis. Tidak berlebihan (SPI). Sejak awal membangun instrumen SPI,
jika korupsi dianggap sebagai extraordinary yaitu pada 2016, KPK dibantu oleh BPS. BPS
crime (kejahatan luar biasa) seperti terorisme dinilai mampu membangun instrumen untuk
dan narkotika, sehingga penanganannya perlu mengidentifikasi permasalahan integritas
diprioritaskan. dalam organisasi dan mengumpulkan data
dengan lebih objektif. Namun, sejak 2020, KPK
Indonesia, melalui Undang-Undang Nomor 7 telah melaksanakan survei secara mandiri
Tahun 2006, ikut meratifikasi United Nations dengan dibantu oleh pihak ketiga. Dalam jangka
Convention Against Corruption (Konvensi panjang, mekanisme penilaian integritas akan
Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti-Korupsi, dilakukan secara mandiri oleh masing-masing
UNCAC) 2003. Undang-undang tentang K/L/PD, sebagai alat pemetaan risiko korupsi
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) serta dan kemajuan upaya pencegahan korupsi.
didirikannya Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam pemberantasan korupsi juga Rumusan Masalah
menjadi wujud keseriusan pemerintah Indonesia
untuk meminimalisir korupsi. Penindakan Berbagai upaya perbaikan sistem untuk
yang tegas, pendidikan anti-korupsi kepada mencegah korupsi sudah banyak dilakukan
seluruh masyarakat sejak usia dini, serta dan diinisiasi oleh kementerian/lembaga/
upaya pencegahan yang efektif diharapkan pemerintah daerah di Indonesia seperti
dapat mempercepat pemberantasan korupsi di reformasi birokrasi, sosialisasi dan kampanye
Indonesia. nilai antikorupsi, monitoring center for
prevention, zona integritas, wilayah bebas
Integritas di level individu, organisasi, dan korupsi, wilayah birokrasi bersih dan melayani,
5 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Hasil SPI 2022 memiliki banyak manfaat baik Survei Penilaian Integritas (SPI) 2022
bagi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 yang dilaksanakan pada 631 K/L/PD dengan jumlah
menjadi lokus survei maupun publik secara sampel di yang berbeda-beda di setiap K/L/
umum. Bagi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022, PD sesuai dengan jumlah populasi pegawai
SPI 2022 memiliki manfaat antara lain: dan pengguna layanan/penerima manfaat
pelaksanaan tugas. Secara agregat, Survei
Penilaian Integritas 2022 mendapatkan 392.785
responden.
www.kpk.go.id 6
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Metodologi
B
erbagai upaya pencegahan korupsi telah 4. Triangulasi data
dilakukan, baik secara kolektif maupun 5. Menjadi alat untuk mendorong adanya
secara individual oleh kementerian/ intervensi yang berdasarkan pada bukti
lembaga/pemerintah daerah (K/L/PD). Namun, empiris.
Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception
Index atau CPI) negeri ini menunjukkan SPI merupakan adaptasi dari Integrity
pertumbuhan yang melambat dalam 10 tahun Assessment yang dikembangkan oleh Anti-
terakhir. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Corruption and Civil Rights Commission (ACRC)
2003–2012 meningkat sebesar 13 poin, Korea Selatan sejak 2002 (ACRC, 2015). Untuk
sedangkan 2012 hingga 2021 hanya naik 6 poin mengukur risiko korupsi, SPI menggabungkan
(Transparency International, 1995; 2022). sudut pandang internal, eksternal, dan eksper/
ahli untuk menilai berbagai dimensi sebagai
Sepanjang 27 tahun pengukuran CPI di bentuk triangulasi data. Dengan cara ini,
Indonesia, K/L/PD di Indonesia masih kesulitan survei memungkinkan untuk bisa menangkap
menindaklanjuti hasil CPI. Lantaran absennya perspektif berbeda dari berbagai pihak yang
rekomendasi khusus yang perlu dilakukan oleh menghadapi risiko korupsi berbeda-beda
instansi yang bersangkutan, sebagai panduan (Graycar & Smith, 2011). Metode triangulasi
perbaikan atas hasil CPI. Itu sebab, berbagai data juga memungkinan untuk mendapatkan
negara kini berupaya mengembangkan pengukuran risiko yang lebih tepat (UNDP, 2008).
bentuk pengukuran risiko korupsi agar dapat Pendekatan persepsi juga dikombinasikan
memberikan gambaran yang lebih spesifik. dengan pengalaman dari responden internal
dan eksternal. Metode kombinasi ini digunakan
Survei Penilaian Integritas merupakan alat ukur dalam SPI karena persepsi dan pengalaman
yang dikembangkan oleh KPK sejak 2007 dan memiliki gap dalam mengukur risiko korupsi
mencoba memetakan risiko korupsi dengan melalui survei (Rose & Mishler, 2007).
pendekatan multidimensi dan multi perspektif.
Tujuan KPK mengembangkan SPI adalah Risiko korupsi diukur dari berbagai dimensi
agar pemerintah Indonesia memiliki alat ukur pertanyaan seperti perdagangan pengaruh
yang dapat menggambarkan area yang perlu (trading in influence), pengelolaan pengadaan
diperbaiki untuk dapat mencegah korupsi barang/jasa, pengelolaan anggaran, pengelo-
(UNDP, 2008). laan sumber daya manusia (SDM), integritas
dalam pelaksanaan tugas, sosialisasi
Dalam proses mengembangkan alat ukur antikorupsi, dan transparansi di setiap
tersebut, KPK melakukan kajian terhadap alat instansi. Pengelompokan dimensi dilakukan
ukur korupsi yang dikembangkan dan digunakan berdasarkan hasil analisis SPI 2022 di mana
di berbagai negara. Graycar dan Smith (2011) setiap variabel memiliki kecenderungan saling
menjabarkan beberapa kesamaan fitur berkorelasi tinggi ketika dikumpulkan ke dalam
metodologi berbagai pengukuran risiko korupsi satu dimensi tersendiri.
yang dikembangkan oleh banyak negara, yaitu:
1. Dimiliki oleh negara itu sendiri Beberapa dimensi dalam SPI adalah antara
2. Pendekatan partisipatif lain integritas pelaksanaan tugas, perdagangan
7 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
pengaruh dari eksternal, dan sosialisasi pelaksanaan norma serta nilai integritas.
nilai-nilai antikorupsi. Dimensi-dimensi ini
merupakan bagian dari budaya suatu organisasi Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) juga
yang sangat penting dibangun integritasnya menjadi faktor yang berkaitan erat dengan
untuk menciptakan lingkungan agar suatu korupsi. Penelitian empiris di Departemen Pajak
organisasi dapat membangun kepatuhan dan di Yunani, Antonakas, et al. (2014) menemukan
fakta bahwa rekrutmen, penilaian, dan promosi
budaya integritas (Torsello, 2018). Meskipun
pegawai publik yang tidak sesuai dan tidak
hubungan antara budaya organisasi dan korupsi
dilakukan secara objektif serta menjunjung
tidak dapat langsung dilihat secara kasat mata, tinggi meritokrasi (berdasarkan prestasi atau
namun hal tersebut dapat diidentifikasi melalui performa), berpengaruh terhadap masih
tiga pendekatan (Torsello, 2018). tingginya tingkat korupsi. Pengelolaan SDM
yang lemah di sektor publik dapat menyebabkan
Pertama, pendekatan dengan melihat layanan publik tidak kompeten (Chêne, 2015).
kecenderungan perilaku korupsi sebagai Pengelolaan yang lemah, struktur insentif, serta
tindakan atau keputusan individu dalam etos kerja yang tidak baik, akan membuat sektor
pelaksanaan tugas yang dapat membebani publik yang kuat, efisien, dan akuntabel, lebih
organisasi. Sebagai contoh, individu yang sulit dicapai (Chêne, 2015).
memutuskan untuk melakukan suap/gratifikasi,
hingga menyalahgunakan fasilitas organisasi Korupsi dan pengelolaan anggaran hingga
untuk kepentingan pribadi. Kedua, pendekatan pengelolaan pengadaan barang dan jasa, tidak
yang melihat korupsi sebagai pola kolusi dapat dipisahkan. Dalam dua dekade terakhir,
antara individu dengan lingkungan kerjanya. berbagai institusi internasional, donor, hingga
Perilaku korupsi serupa ini biasanya melibatkan akademisi mendorong agar pengelolaan
manajemen tingkat menengah hingga tinggi anggaran dan proses pengadaan di sektor publik
di suatu organisasi, dengan menciptakan dapat diakses oleh masyarakat luas (Cimpoeru
sistem yang korup. Contohnya, nepotisme, & Cimpoeru, 2015). Secara empiris, berdasarkan
konflik kepentingan, keberadaan calo, hingga studi terhadap data 59 negara di dunia,
penyalahgunaan wewenang oleh atasan. Cimpoeru dan Cimpoeru (2015) menemukan
Ketiga, pendekatan dengan melihat hubungan bahwa pengelolaan anggaran yang transparan
perilaku korupsi dan budaya organisasi, yang dapat mendorong kemajuan ekonomi yang
saling dipengaruhi dengan budaya asal individu lebih cepat di sebuah negara. Sebab, berbekal
tersebut. Berdasarkan tiga pendekatan ini, informasi anggaran yang transparan, para
Torsello (2018) menyampaikan pentingnya pelaku ekonomi dapat bertindak lebih tepat.
melihat integritas individu dan budaya organisasi Transparansi anggaran dan pengadaan barang/
dengan melibatkan aspek sosiokultural. jasa dilihat sebagai alat yang vital untuk
menekan angka keuntungan yang ilegal dan
Secara empiris, kepemimpinan, kendali, dan korup yang diperoleh para pelakunya.
sistem yang dibangun di sebuah organisasi
dapat mempengaruhi prevalensi korupsi di Dalam menganalisis data terkait dengan
sebuah organisasi (Hechanova, et al., 2014). pengalaman, SPI menggunakan prinsip “one
Studi kuantitatif di Filipina menunjukkan, sistem is too many”. Artinya, setiap responden yang
antikorupsi serta transparansi yang bekerja menyatakan mereka melihat atau mendengar
dengan baik dapat memperkecil prevalensi adanya kejadian korupsi di instansinya, maka
korupsi di sebuah organisasi. Sistem antikorupsi bobot jawaban yang akan diberikan cukup
yang diuji secara empiris ini meliputi sosialisasi tinggi. Hal ini didasari prinsip bahwa korupsi
norma dan nilai integritas, tindak lanjut terhadap merupakan kejahatan yang tersembunyi, seperti
laporan korupsi dan perlindungan terhadap gunung es. Dengan demikian, ketika ada satu
pelapornya, transparansi proses pemberian saja responden yang berani mengungkapkan
layanan dan/atau pelaksanaan tugas, hingga kejadian korupsi di instansinya, memberikan
cara lingkungan organisasi memberi contoh sinyal bahwa kejadian korupsi bisa lebih banyak
www.kpk.go.id 8
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
9 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
tersebut merupakan mitra strategis KPK berdasarkan unit kerja, khususnya di K/L besar
dalam melaksanakan SPI. seperti klaster A, pemilihan sampling unit kerja
2. Badan Layanan Umum (BLU)/Badan dilakukan secara systematic random sampling
Layanan Umum Daerah (BLUD). dengan perhitungan MoE 5% untuk menentukan
Alasannya, unit tersebut memiliki tujuan jumlah unit kerja yang menjadi sampling. Tabel
yang spesifik yaitu keuntungan/profit dan sampling frame unit kerja terlebih dahulu
pengelolaannya sudah dilakukan secara disiapkan oleh K/L yang bersangkutan untuk
‘semi swasta’. kemudian dilakukan pengacakan secara
3. Unit kerja non-induk. Unit kerja non-induk proporsional, berdasarkan distribusi jumlah
merupakan unit dengan ukuran organisasi sampling unit kerja tersebut. Distribusi secara
yang besar yang jika dimasukkan dalam proporsional mempertimbangkan unit eselon
populasi akan membutuhkan representasi I yang menaunginya dan berdasarkan wilayah
jumlah sampling yang besar. Contoh unit geografis (jika dibutuhkan). Dengan demikian,
kerja non-induk adalah Unit Pengelola tidak seluruh unit kerja pada Klaster A akan
Teknis/Unit Pengelola Teknis Daerah menjadi sampling SPI. Hanya unit kerja yang
(UPT/UPTD), Satuan Pendidikan, Pusat terpilih secara acak yang menjadi sampling
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), SPI. Sedangkan untuk klaster B dan C, seluruh
Rumah Sakit, Kelurahan, dll. SPI 2022 unit kerja menjadi sampling dalam SPI dan
hanya mengambil unit kerja induk seperti pemilihan sampel di seluruh unit kerja dilakukan
Ditjen Pendidikan Tinggi, Dinas Pendidikan, secara acak.
Dinas Kesehatan, Kecamatan, dll.
4. Khusus untuk pemerintah daerah, Sementara untuk pemerintah daerah, seluruh
meskipun Sekretariat Dewan Perwakilan unit kerja menjadi sampling dalam SPI dan
Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah pemilihan sampel di seluruh unit kerja dilakukan
satu OPD pada Pemda, namun dikeluarkan secara acak dengan penekanan tambahan data
dari sampling SPI 2022 karena sulit eksternal dari beberapa bidang (a.l. Unit Kerja
memisahkan citra sekretariat DPRD dengan Pengadaan Barang dan Jasa atau UKPBJ).
lembaga politis DPRD secara keseluruhan.
Pemilihan dilakukan secara random sampling
Secara khusus, pemilihan unit kerja pada untuk memastikan bahwa setiap pegawai dan
kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah pengguna layanan yang memenuhi kriteria
daerah (Pemda) adalah sebagai berikut: memiliki peluang yang sama untuk dapat
terpilih sebagai responden. Sehingga, kondisi
Kementerian/lembaga dibagi menjadi tiga secara utuh suatu instansi dapat diwakilkan
kelompok klaster sesuai dengan ukuran oleh responden yang terpilih secara acak
organisasi dan wilayah kerjanya. Klaster tersebut. Dengan demikian, angka yang
A merupakan kementerian/lembaga yang dihitung sebagai indeks suatu kementerian/
memiliki unit kerja di berbagai wilayah di lembaga/pemerintah daerah merupakan indeks
Indonesia dengan cakupan pelaksanaan tugas/ yang menggambarkan instansi tersebut secara
layanan seluruh Indonesia. Klaster B merupakan keseluruhan dan tidak hanya di unit yang rawan/
kementerian/lembaga yang tidak memiliki unit nihil korupsi saja.
kerja di luar wilayah kantor pusat kementerian/
lembaga tersebut, dengan cakupan pelaksanaan Pemilihan Sampel Internal
tugas/layanan di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian/lembaga klaster C berlaku untuk Cakupan responden internal pada setiap lokus
kementerian/lembaga yang tidak memiliki unit adalah pegawai pada unit kerja di eselon II.
kerja di luar wilayah kantor pusat dan cakupan Alokasi sampel internal dilakukan secara
pelaksanaan tugas/layanan yang terbatas. proporsional berdasarkan basis data jumlah
pegawai di masing-masing lokus dengan
Untuk menjamin keterwakilan distribusi sampel
www.kpk.go.id 10
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
11 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 12
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
P
erhitungan Indeks Integritas dilakukan Penyidikan (SPDP) dari seluruh penegak hukum,
dengan menggabungkan penilaian dari jumlah kejadian pengarahan yang dilakukan
tiga sudut pandang, yaitu penilaian instansi sebelum pelaksanaan survei ini, dan
internal, penilaian eksternal, dan penilaian hasil observasi pelaksanaan survei.
eksper/ahli. Penilaian internal dihitung
berdasarkan penilaian pegawai pada masing- Penentuan bobot pada masing-masing
masing lokus survei terkait integritas unit kerja perspektif, dimensi, hingga variabel dalam
dan/atau organisasi. Sedangkan perhitungan survei dihitung menggunakan metode Principal
untuk penilaian eksternal berasal penilaian Component Analysis (PCA) yang ditetapkan
para pengguna layanan publik di lokus survei. pada 2021. Metode PCA digunakan sekaligus
Sementara, penilaian eksper/ahli dihitung untuk melihat pengelompokan variabel yang
berdasarkan penilaian beberapa narasumber ditanyakan ke dalam satu dimensi yang sama.
atau eksper/ahli yang dianggap memiliki Pembobotan menggunakan PCA memiliki
pengetahuan komprehensif terkait masalah keunggulan, yaitu bobot yang terbentuk berasal
integritas dan korupsi pada K/L/PD tertentu. dari distribusi data itu sendiri dengan melakukan
perhitungan korelasi antar-variabel. PCA lebih
Perhitungan Indeks Integritas juga tepat digunakan untuk menganalisis multivariat
memasukkan faktor koreksi sebagai bagian yang komprehensif, karena dapat mengukur
yang tidak terpisahkan dalam pembentukan seberapa penting sebuah variabel dan dimensi
Indeks Integritas. Faktor koreksi berperan relatif terhadap variabel dan dimensi lainnya
menyeimbangkan indeks yang dihasilkan dari (Wu et al., 2011; Kurek et al., 2022).
penilaian internal, eksternal, dan eksper/ahli
sesuai dengan kondisi riil integritas K/L/PD. Sementara itu, data sekunder terkait Laporan
Faktor koreksi selanjutnya dijadikan pengurang Pengaduan Masyarakat ke KPK untuk keperluan
besaran indeks dengan menggunakan perhitungan faktor koreksi disediakan oleh KPK.
beberapa data sekunder, seperti laporan KPK sebagai lembaga yang dinilai memiliki
Penilaian Internal
(0.305) + Penilaian Ekternal
(0.328) + Penilaian Eksper
(0.367) - Faktor Koreksi
(0.2)
Integritas dalam
Pelaksaanaan Tugas
13 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
pemahaman mendalam mengenai seluk- masing penilaian pada tiga dimensi utama,
beluk korupsi di Indonesia, juga turut andil kemudian hasilnya dikurangi dengan perkalian
dalam memberikan judgement bobot faktor bobot dari faktor koreksi. Secara visual, rumus
koreksi sebesar 20 persen berdasarkan hasil perhitungan indeks dapat dilihat pada Gambar
eksperimen ekonomi yang dilakukan lembaga 3.2. Nilai Indeks Integritas berkisar dari skala
itu pada 2017. 0 sampai dengan 100. Semakin mendekati
100 menunjukkan suatu lembaga makin
Perhitungan Indeks Integritas dilakukan dengan berintegritas.
menjumlahkan perkalian bobot dengan masing-
www.kpk.go.id 14
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
pemerasan. 4 4
5 5
6 6
Variabel dalam Penilaian Eksper
Interval Skor dari Variabel Negasi
Penilaian eksper/ahli tersusun atas 12 variabel, Eksternal_R405 Eksternal_R406
yang meliputi transparansi, mengedepankan 1 1
kepentingan umum, taat pada prosedur 2 2
yang berlaku, pemberian perlakuan khusus, 3 3
penyalahgunaan wewenang, keberadaan suap, 4 4
dan sebagainya. 5 5
6 6
15 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 16
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
17 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Sudut pandang internal (pegawai ASN/non- Untuk dimensi perdagangan pengaruh (trading
ASN yang menjalankan tugas dan fungsi pokok in influence), pengelompokan risiko korupsinya
dari instansi) terdiri dari 7 (tujuh) dimensi, 5 menjadi:
www.kpk.go.id 18
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
19 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 20
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, menjadi di atas atau di bawah rata-rata dari
dimensi transparansi dan sosialisasi antikorupsi seluruh KLPD yang menjadi peserta SPI 2022.
memiliki pengelompokan yang berbeda. Sehingga, referensi rata-rata untuk dimensi
Penilaian dimensi transparansi dikelompokkan transparansi adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk upaya sosialisasi antikorupsi, nilai yang dijadikan referensi pengelompokan
pengelompokan nilai terdiri dari Rendah, dimensi sosialisasi antikorupsi adalah sebagai
Kurang, Sedang, dan Tinggi. Sehingga, rentang berikut:
21 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, seluruh KLPD yang menjadi peserta SPI 2022.
dimensi transparansi dan sosialisasi antikorupsi Sehingga, referensi rata-rata untuk dimensi
memiliki pengelompokan yang berbeda. transparansi adalah sebagai berikut:
Penilaian dimensi transparansi dikelompokkan
menjadi di atas atau di bawah rata-rata dari
www.kpk.go.id 22
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Sedangkan penilaian untuk dimensi Integritas untuk dimensi integritas pegawai berdasarkan
Pegawai berdasarkan sudut pandang eksternal sudut pandang eksternal adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: Sedangkan penilaian
Dalam penilaian upaya pencegahan korupsi, Rendah, Kurang, Sedang, dan Tinggi. Dengan
dimensi Sistem antikorupsi dari penilaian demikian, rentang nilai yang dijadikan referensi
eksternal memiliki pengelompokan yang sama pengelompokan dimensi sistem antikorupsi
dengan penilaian dimensi sosialisasi antikorupsi sebagai berikut:
dari internal. Pengelompokan nilai terdiri dari
23 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 24
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
S
ecara garis besar, responden SPI Profil Responden Seluruh K/L/PD
dapat dikelompokkan berdasarkan Peserta SPI 2022
jenis instrumen pengumpulan data
yang dilakukan. Kelompok pertama berasal Profil Responden Internal Seluruh K/L/PD
dari responden internal yang merupakan
Peserta SPI 2022
aparatur sipil negara (ASN) pada lokus survei.
Kelompok kedua berasal dari responden
Total sampel internal untuk Seluruh K/L/PD
eksternal yang merupakan para pengguna
Peserta SPI 2022 yang eligible yakni sebanyak
layanan pada lokus survei. Sedangkan
212.319 responden, sementara terdapat
kelompok ketiga berasal dari beberapa ahli/
sejumlah 10.151 responden non-eligible yang
tokoh masyarakat yang menguasai betul
tidak dimasukkan ke dalam analisis. Gambar
kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh
4.1 menampilkan profil responden internal
instansi pada lokus bersangkutan.
Gambar 4.1 Profil Responden Internal Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
25 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
berdasarkan jenis kelamin, usia responden Profil Responden Eksternal Seluruh K/L/
jabatan responden, dan pendidikan terakhir PD Peserta SPI 2022
responden. Mayoritas responden internal
berjenis kelamin Laki-laki, dengan proporsi
Eligible respondent adalah pengguna layanan
sebesar 60,1 persen. Kemudian, sebagian
yang sudah pernah mengalami pelayanan
besar responden berusia 35 hingga 44 tahun
yang diberikan oleh dinas terkait dari awal
dengan persentase sebesar 38,5 persen.
Sementara untuk tingkat pendidikan, sekitar sampai dengan selesai dalam kurun waktu
53,5 persen responden internal berstatus maksimal pelayanan 12 bulan terakhir.
pendidikan Setingkat S1. Sampel eksternal yang termasuk sebagai
eligible respondent dalam survei ini adalah
sebanyak 142.319 responden, sementara
terdapat 19.836 responden yang non-eligible
dan tidak dimasukkan ke dalam analisis.
Gambar 4.2 Profil Responden Eksternal Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 26
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Kemudian, sebagian besar responden berusia targeting sampling atau metode pengambilan
25 hingga 34 tahun dengan persentase sampel dengan pertimbangan target populasi
sebesar 55,8 persen. Berdasarkan persentase, yang ditetapkan.
48,7 persen responden pernah berurusan
dengan salah satu unit kerja di Seluruh Realisasi responden eksper yang memberi
K/L/PD Peserta SPI 2022 sebanyak 1 kali. penilaian terhadap Seluruh K/L/PD Peserta
Sementara itu, sekitar 52,5 persen responden SPI 2022 adalah sebanyak 8160. Gambar 4.3
eksternal berhubungan dengan unit kerja adalah profil responden eksper berdasarkan
dalam rangka Kepentingan pekerjaan/ kantor jenis kelamin responden, usia responden, dan
tempat bekerja (bukan perantara/biro jasa). pendidikan terakhir responden.
Gambar 4.3 Profil Responden Eksper Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
27 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 28
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.1 Risiko Korupsi Aspek Perdagangan Pengaruh Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
29 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
b. Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Sumber PD Peserta SPI 2022 relatif turun jika
Daya Manusia Seluruh K/L/PD Peserta SPI dibanding tahun lalu.
2022 2. Masih ada 26 persen responden yang
berpendapat bahwa faktor hubungan
Risiko korupsi dalam aspek pengeloalaan kekerabatan berpengaruh terhadap
SDM diukur dari penilaian, pemahaman, dan kebijakan promosi dan mutasi pegawai di
pengalaman pegawai terhadap nepotisme Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022. Mayoritas
dengan berbagai faktor dalam promosi/ K/L/PD memiliki risiko rendah meskipun
mutasi pegawai hingga dugaan adanya jual/ masih ada lebih dari 30% Pemerintah
beli jabatan dengan pemberian suap/gratifikasi Daerah berada pada tingkat risiko tinggi dan
dalam promosi/mutasi di unit kerja/organisasi sangat tinggi. Meskipun berisiko rendah, hal
tersebut. Profil risiko berikut mengukur penilaian ini tidak boleh diabaikan. Pada saat yang
dan pemahaman pegawai terkait keberadaan sama, dibanding tahun lalu, risiko tersebut di
perlindungan terhadap pelapor korupsi di unit Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung
kerja/organisasi pegawai tersebut. turun.
3. Masih ada 32 persen responden yang
Secara umum, tingkat risiko korupsi yang terkait
berpendapat bahwa faktor kedekatan
dengan pengelolaan SDM di Seluruh K/L/PD
dengan pejabat berpengaruh terhadap
Peserta SPI 2022 berada pada level Sedang,
kebijakan promosi dan mutasi pegawai di
dengan uraian per komponen sebagai berikut:
Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022. Meskipun
1. Beberapa responden, yaitu 30 persen berisiko rendah, tidak boleh diabaikan karena
mengatakan, jika ada pegawai melaporkan lebih dari 10% K/L dan 40% pemerintah
praktik korupsi di Seluruh K/L/PD Peserta daerah berada dalam risiko tinggi dan
SPI 2022 akan mendapat respons negatif sangat tinggi. Sementara itu, tahun ini,
(dikucilkan, diberi sanksi, dimutasi, karier risiko pengaruh tersebut di Seluruh K/L/PD
dihambat, dll). Kendati risikonya masih Peserta SPI 2022, relatif menurun.
rendah secara rata-rata dan mayoritas K/L/ 4. Ada 22 persen responden yang berpendapat
PD, tapi tidak boleh diabaikan. Sementara, bahwa kesamaan almamater/golongan/
pada tahun ini, risiko pelapor korupsi organisasi berpengaruh terhadap kebijakan
mendapat respons negatif di Seluruh K/L/ promosi dan mutasi pegawai di Seluruh
Tabel 4.2 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan SDM Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 30
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
K/L/PD Peserta SPI 2022. Walaupun c. Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Anggaran
berisiko rendah, tidak boleh dibiarkan karena Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
lebih dari 15% K/L dan 40% Pemda berada
di rentang risiko tinggi dan sangat tinggi. Risiko korupsi aspek pengelolaan anggaran
Sedangkan dibanding tahun lalu, risiko diukur dari penilaian, pemahaman, dan
tersebut di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 pengalaman pegawai terhadap pengelolaan
relatif tidak berubah. anggaran di lingkungan unit kerja/organisasi.
5. Sejumlah 17 persen responden sering Dalam dimensi ini, variabel yang diukur
mendengar bahwa seseorang di Seluruh merupakan variabel terkait penyalahgunaan
K/L/PD Peserta SPI 2022 mendapat anggaran dalam berbagai bentuk seperti
promosi/mutasi karena faktor hubungan membuat laporan perjalanan dinas yang tidak
kekerabatan, kedekatan dengan pejabat, sesuai dengan keadaan sesungguhnya hingga
dan kesamaan almamater/golongan/ pejabat yang menyalahgunakan anggaran untuk
organisasi/dst. Meskipun berisiko rendah, kepentingan pribadinya.
harus diperhatikan karena mayoritas K/L
berada di risiko sedang dan mayoritas Tingkat risiko korupsi terkait dengan pengelolaan
pemda berada di risiko sangat tinggi. anggaran di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
Sementara, dibanding tahun lalu, risiko berada pada level Tinggi. Berikut adalah uraian
pengaruh tersebut di Seluruh K/L/PD risiko korupsi per komponen:
Peserta SPI 2022 relatif tidak berubah.
1. Masih ada 11 persen responden yang
6. Masih ada responden yang menilai bahwa
percaya bahwa ada penyalahgunaan
pemberian (uang, barang, ataupun fasilitas)
anggaran di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
berpengaruh terhadap kebijakan promosi
2022. Meski risikonya rendah, perlu menjadi
dan mutasi pegawai di Seluruh K/L/PD
perhatian. Sedangkan, dibanding tahun lalu,
Peserta SPI 2022. Meski risikonya rendah
risiko penyalahgunaan anggaran di Seluruh
dan mayoritas K/L/PD berada di risiko
K/L/PD Peserta SPI 2022 relatif sama.
rendah, seharusnya tidak dibiarkan karena
2. Masih terdapat 11 persen responen yang
lebih dari 20% Pemda berada di risiko sangat
menilai bahwa terjadi penyalahgunaan
tinggi. Pada saat yang sama, dibanding
anggaran dalam proses pengadaan barang/
tahun lalu, tingkat risiko tersebut di Seluruh
jasa (pemilihan vendor pengadaan barang/
K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung turun.
jasa) di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022.
Meskipun berisiko rendah, tidak boleh
diabaikan. Sementara, risiko pengelolaan
anggaran di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
2022 cenderung berkurang dibanding tahun
lalu.
3. Sebesar 10 persen responden percaya, ada
pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
2022 yang membuat kuitansi hotel, biaya
transportasi (sewa kendaraan, tiket, dsb)
atau biaya lain dalam perjalanan dinas yang
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Secara rata-rata, risikonya adalah sedang
dan harus diwaspadai karena sekitar
48% K/L dan lebih dari setengah jumlah
pemerintah daerah memiliki risiko tinggi dan
31 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
sangat tinggi. Sementara itu, risiko tersebut di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 yang
di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 relatif menerima honor/uang transport lokal/
stagnan tahun ini. perjadin tidak sesuai dengan SPJ yang
4. Dalam 12 bulan terakhir, ada 4 persen mereka tanda tangani. Risikonya tinggi dan
responden yang pernah melihat/mendengar tersebar di 25% K/L dan hampir 60% Pemda,
pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 sehingga harus segera ada tindakan yang
membuat kuitansi hotel, biaya transportasi serius. Risiko pada tahun 2022 juga lebih
(sewa kendaraan, tiket, dsb) atau biaya besar jika dibanding tahun lalu.
lain dalam perjalanan dinas yang tidak 7. Perlu kewaspadaan tinggi untuk merespons
sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berisiko risiko di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022,
sedang namun harus ada tindakan serta mengingat 7 persen responden meyakini,
selalu butuh kewaspadaan melihat bahwa ada pejabat yang menggunakan anggaran
kurang lebih 40% dari K/L/PD memiliki risiko kantor untuk kepentingan pribadi di lebih
tinggi dan sangat tinggi. Risiko tersebut di dari setengah K/L/PD Peserta SPI 2022.
Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 relatif Sementara itu, risikonya pada tahun di
stagnan tahun ini. Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 juga lebih
5. Sebagian responden atau 9 persen yakin, besar jika dibanding tahun lalu.
ada pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 8. Sebanyak 4 persen responden pernah
2022 yang menerima honor/uang transport melihat/mendengar ada pejabat yang
lokal/perjadin tidak sesuai dengan SPJ yang menggunakan anggaran kantor untuk
mereka tanda tangani. Dengan risiko yang kepentingan pribadi di Seluruh K/L/PD
tinggi dan tersebar di hampir 30% K/L dan Peserta SPI 2022. Risikonya tergolong
60% Pemda, risiko korupsi ini memerlukan sedang dan perlu diwaspadai karena
penanganan serius. Dibanding tahun lalu, tersebar di sekitar 50% di K/L/PD yang
risiko pegawai menerima honor/uang menjadi peserta SPI 2022. Sedangkan,
transport lokal/perjadin tidak sesuai dengan risiko tersebut di Seluruh K/L/PD Peserta
spj di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 juga SPI 2022, tidak berubah jika dibanding tahun
cenderung bertambah. lalu.
6. Sebesar 5 persen responden mengaku
pernah melihat/mendengar ada pegawai
Tabel 4.3 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Anggaran Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 32
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.4 Risiko Korupsi Aspek Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
33 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Sedangkan, risikonya di Seluruh K/L/PD Tingkat risiko korupsi yang terkait dengan
Peserta SPI 2022 lebih besar jika dibanding Integritas Pelaksanaan Tugas di Seluruh K/L/
tahun lalu PD Peserta SPI 2022 pada tahun 2022 berada
4. Menurut 6 persen responden, mereka pada tingkat Tinggi. Berikut adalah uraian risiko
pernah mendengar/melihat pemenang korupsi per komponen:
paket pengadaan barang/jasa merupakan
peserta yang memberikan sesuatu (uang, 1. Menurut 10 persen responden, pegawai
barang, fasilitas, dan sejenisnya) kepada di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 telah
menggunakan fasilitas kantor untuk
pihak terkait di Seluruh K/L/PD Peserta
kepentingan pribadi (termasuk teman,
SPI 2022. Perlu segera mengatasi kondisi
keluarga, dll). Risiko sedang terhadap
berisiko tinggi ini karena tersebar di lebih integritas ini harus segera diatasi karena
dari 40% K/L dan hampir 70% Pemerintah mayoritas pemerintah daerah juga
Daerah. Risiko korupsi ini juga relatif tetap berada pada tingkatan risiko ini. Pada
jika dibanding tahun lalu. saat yang sama, dibanding tahun lalu,
5. Banyak responden, yaitu 5 persen, yang risiko penggunaan fasilitas kantor untuk
dalam 12 bulan terakhir pernah melihat/ kepentingan pribadi di Seluruh K/L/PD
mendengar ada hasil pengadaan barang/ Peserta SPI 2022, relatif sama.
jasa yang tidak bermanfaat di Seluruh K/L/ 2. Sebanyak 17 persen responden
PD Peserta SPI 2022. Tergolong berisiko mengatakan, suku, agama, hubungan
tinggi sehingga harus ditangani serius kekerabatan, almamater, dan sejenisnya
karena lebih dari 60% K/L/PD peserta SPI dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam pelaksanaan tugas
2022 memiliki risiko tinggi dan sangat tinggi.
pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
Pada saat yang sama, tahun ini risiko hasil
2022. Ada risiko sedang yang harus
pengadaan tidak bermanfaat di Seluruh K/L/ diwaspadai dalam kondisi ini. Sementara
PD Peserta SPI 2022 relatif tidak berubah itu, hampir 50% pemerintah daerah memiliki
jika dibandingkan dengan tahun lalu. tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi terkait
risiko diskriminasi dalam pelaksanaan
tugas ini. Dibandingkan dengan tahun lalu,
e. Risiko Korupsi Aspek Integritas risiko ini juga cenderung stagnan.
Pelaksanaan Tugas Seluruh K/L/PD Peserta 3. Sejumlah 4 persen responden di Seluruh
SPI 2022 K/L/PD Peserta SPI 2022 mengatakan,
atasan memberikan perintah yang tidak
Risiko korupsi pada integritas dalam sesuai peraturan. Kendati risikonya rendah,
pelaksanaan tugas diukur berdasarkan penilaian kondisi ini seharusnya tidak dibiarkan.
dan pemahaman responden pegawai unit Sedangkan, tingkat risiko atasan memberi
kerja/organisasi terkait dengan pelaksanaan perintah tak sesuai aturan di Seluruh K/L/
tugas pegawai yang sesuai dengan aturan PD Peserta SPI 2022, cenderung menurun
yang berlaku. Variabel yang diukur dalam dibanding tahun lalu.
4. Menurut 7 persen responden, banyak
dimensi ini terdiri dari penggunaan fasilitas
pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
kantor untuk kepentingan pribadi, perintah dari
bertindak tidak sesuai aturan. Secara rata-
atasan dan tindakan dari pegawai yang tidak rata dan tersebar pada sekitar 30% K/L/PD
sesuai dengan aturan yang berlaku, nepotisme peserta SPI 2022 risiko pegawai bertindak
dalam pelaksanaan tugas, hingga keberadaan tidak sesuai aturan berada pada tingkatan
penerimaan suap/gratifikasi dari pengguna sedang sehingga perlu diwaspadai. Hal ini
layanan/penerima manfaat pelaksanaan tugas juga cenderung stagnan dibanding tahun
dari pegawai di unit kerja/organisasi. lalu.
www.kpk.go.id 34
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.5 Risiko Korupsi Aspek Integritas Pelaksanaan Tugas Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
35 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.6 Upaya Pencegahan Korupsi Aspek Transparansi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 36
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
g. Upaya Pencegahan Korupsi di Seluruh K/L/ 1. Ada 86 persen responden yang percaya para
PD Peserta SPI 2022: Sosialisasi Antikorupsi pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
melaporkan LHKPN/LHKASN. Sosialisasi
Upaya pencegahan korupsi dalam bentuk antikorupsi yang dilakukan tergolong sedang
sosialisasi antikorupsi mengukur penilaian dan perlu ditingkatkan. Sementara itu, tahun
dan pemahaman responden internal (pegawai) ini, upaya pencegahannya di Seluruh K/L/
terhadap frekuensi dari berbagai kegiatan PD Peserta SPI 2022, relatif sama dibanding
sosialisasi antikorupsi yang telah dilaksanakan tahun lalu.
di unit kerja/organisasi selama 1 (satu) tahun 2. Menurut 66 persen responden, pegawai
terakhir. Sosialisasi antikorupsi ini terdiri dari di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 telah
berbagai hal yang terkait dengan tindakan melaporkan/menolak gratifikasi. Ini berarti
korupsi atau hal-hal yang dapat menjadi upaya sosialisasi antikorupsinya rendah
pintu masuk dari tindak pidana korupsi itu dan perlu perbaikan segera. Sedangkan,
sendiri seperti mengelola konflik kepentingan, dibanding tahun lalu, upaya pencegahan
menolak/melaporkan gratifikasi, melaporkan dengan menolak gratifikasi di Seluruh K/L/
LHKPN/LHKASN, hingga melaporkan tindak PD Peserta SPI 2022 cenderung stagnan.
pidana korupsi yang dilihat/didengar/diketahui 3. Sedikit sekali, yaitu 65 persen responden
oleh pegawai. yang yakin bahwa pegawai di Seluruh K/L/
PD Peserta SPI 2022 melaporkan/menolak
Tingkat upaya pencegahan korupsi melalui suap. Kondisi ini menunjukkan sosialisasi
sosialisasi antikorupsi di Seluruh K/L/PD antikorupsi yang masih rendah sehingga
Peserta SPI 2022 pada tahun 2022 berada pada membutuhkan intervensi. Sementara, upaya
tingkat Rendah. Berikut adalah uraian upaya pencegahan tersebut di Seluruh K/L/PD
pencegahan korupsi per komponen: Peserta SPI 2022, cenderung stagnan jika
Tabel 4.7 Upaya Pencegahan Korupsi dalam bentuk Sosialisasi Antikorupsi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
37 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 38
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Risiko Korupsi & Upaya Pencegahan transparansi dan keadilan layanan di Seluruh
Korupsi Eksternal K/L/PD Peserta SPI 2022 adalah Tinggi. Secara
keseluruhan, aspek transparansi dan keadilan
Integritas organisasi dalam pelayanan publik layanan pada tahun 2022 dapat dijelaskan oleh
dinilai berdasarkan adanya transparansi dalam berbagai observasi berikut
pelayanan publik, akuntabilitas penanganan
laporan korupsi, serta akuntabilitas pegawai. 1. Terdapat 7 persen responden yang memberi
Dalam hal ini, penilaian integritas menggunakan penilaian buruk terhadap kejelasan informasi
kombinasi pendekatan persepsi dan tentang standar dan prosedur pelaksanaan
pengalaman (langsung maupun tidak langsung) tugas/layanan di Seluruh K/L/PD Peserta
oleh pihak eksternal tentang bagaimana SPI 2022. Kondisi ini menunjukkan risiko
organisasi yang diwakili oleh pegawai atau tinggi, bahkan risiko tinggi dan sangat
pejabat publik melaksanakan tugas. tinggi tersebar di lebih dari 70% K/L/PD,
sehingga membutuhkan langkah perbaikan
a. Risiko Korupsi dari sisi Transparansi dan segera. Pada saat yang sama, tahun ini,
Keadilan Layanan risiko ketidakjelasan informasi di Seluruh
K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung tetap
Dimensi Transparansi dan Keadilan Layanan dibanding tahun lalu.
mengukur bagaimana pegawai/petugas di unit 2. Harus ada penanganan segera, untuk
kerja/organisasi memberikan layanan yang mengatasi risiko tinggi di lebih dari 70% K/L/
sifatnya transparan, mudah diakses, dan tidak PD peserta SPI 2022, lantaran sebanyak 8
diskriminatif terhadap pengguna layanan/ persen responden menilai standar dan
penerima manfaat dari pelaksanaan tugas prosedur terkait tugas/layanan yang
dan fungsi unit kerja/organisasi tersebut. ditetapkan, sulit diikuti. Sementara itu,
Transparansi dan keadilan layanan berkaitan angka risikonya di Seluruh K/L/PD Peserta
erat dengan risiko korupsi yang terjadi di SPI 2022, relatif sama dibanding tahun lalu.
suatu lembaga, dimana apabila pelayanan 3. Ada risiko tinggi berupa pemberian perlakuan
tidak dilakukan secara transparan dan adil istimewa/khusus yang tidak sesuai aturan
mengindikasikan kemungkinan adanya praktik untuk pengguna layanan/stakeholder/pihak
korupsi. tertentu di sekitar 30% K/L dan lebih dari
70% Pemerintah Daerah peserta SPI 2022,
Secara umum, level risiko korupsi dari sisi seperti disampaikan 31 persen responden,
Tabel 4.8 Risiko Korupsi dari Transparansi dan Keadilan Layanan Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
39 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
sehingga perlu ditangani serius. Pada saat b. Risiko Korupsi dari Sisi Integritas Pegawai
yang sama, risiko munculnya perlakuan Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
istimewa yang melanggar aturan di Seluruh
K/L/PD Peserta SPI 2022, cenderung naik Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit
dibanding tahun lalu. kerja/organisasi, integritas pegawai menjadi
4. Menurut 30 persen responden, suku, salah satu hal yang sangat penting karena
agama, kekerabatan, almamater, komunitas, pegawai tersebut merupakan representasi dari
dan hubungan kedekatan lainnya dapat unit kerja/organisasi tersebut, baik terhadap
mempengaruhi petugas di Seluruh K/L/PD pengguna layanan/penerima manfaat tertentu
Peserta SPI 2022 tatkala melaksanakan maupun terhadap masyarakat umum secara
tugas atau memberikan pelayanan atau luas. Semakin tinggi integritas dari pegawai
memproses perizinan. Risikonya tinggi dan di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022, semakin
harus ditangani secara serius. Sementara rendah juga risiko korupsi.
itu, pada tahun ini risiko tersebut di Seluruh
K/L/PD Peserta SPI 2022 meningkat Secara umum, level risiko korupsi dari sisi
dibanding tahun lalu. integritas pegawai di Seluruh K/L/PD Peserta
SPI 2022 adalah Sedang. Aspek integritas
pegawai di tahun 2021 dapat dijelaskan oleh
hasil observasi berikut:
Tabel 4.9 Risiko Korupsi dari sisi Integritas Pegawai Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 40
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
41 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Tabel 4.10 Situasi Sistem Antikorupsi/Upaya Pencegahan Korupsi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 42
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Risiko Korupsi & Upaya Pencegahan cenderung tidak berubah dibanding tahun
Korupsi Eksper lalu.
5. Risiko intervensi dari pihak lain terhadap
Integritas organisasi dalam pelayanan publik layanan di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
juga dinilai dari pandangan eksper yang ahli cukup besar seperti disampaikan 24 persen
dan mengerti tentang instansi yang disurvei. responden. Kondisi ini menggambarkan
Hal ini dinilai berdasarkan pengamatan beserta risiko tinggi serta perlu penanganan serius.
pengalaman berinteraksi eksper terkait dengan Sementara itu, dibanding tahun lalu, risiko
instansi selama satu tahun terakhir. terjadinya intervensi pihak lain di Seluruh
K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung
Berikut adalah uraian mengenai risiko korupsi stagnan.
berdasarkan pandangan eksper di Seluruh K/L/ 6. Sebanyak 18 persen responden yang
PD Peserta SPI 2022: memberi penilaian buruk terhadap kualitas
transparansi anggaran di Seluruh K/L/
1. Terdapat 16 persen responden yang PD Peserta SPI 2022, dalam setahun
mengatakan, sering terjadi praktik suap terakhir. Tingkat risikonya tinggi serta
di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022, yang harus ditangani secara serius. Sedangkan,
berarti risiko suap tergolong sedang, angka risiko terhadap kualitas transparansi
sehingga perlu diwaspadai. Sementara itu, anggaran di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
dibanding tahun lalu, risiko praktik suap di 2022, cenderung sama dibanding tahun lalu.
Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 relatif 7. Ada risiko yang tinggi di Seluruh K/L/
tidak berubah. PD Peserta SPI 2022, sebab 19 persen
2. Sekitar 16 persen responden menyatakan responden menyebut bahwa kualitas
bahwa sering ada pungli di Seluruh K/L/PD transparansi dan akuntabilitas pengadaan
Peserta SPI 2022 dalam setahun terakhir, barang dan jasa di Seluruh K/L/PD Peserta
yang berarti berisiko sedang dan harus SPI 2022 buruk, dalam setahun terakhir.
diwaspadai. Sedangkan, risiko pungli di Dibutuhkan penanganan yang serius.
Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung Sementara, dibanding tahun lalu, kondisi
stagnan dibandingkan tahun lalu. risiko terhadap kualitas transparansi dan
3. Sebanyak 25 persen responden meyakini, akuntabilitas pengadaan barang dan jasa di
sering terjadi konflik kepentingan pada Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 cenderung
pejabat/pegawai di Seluruh K/L/PD sama.
Peserta SPI 2022 dalam 12 bulan terakhir, 8. Sebesar 21 persen responden menyebutkan,
yang menunjukkan adanya risiko sedang dalam setahun terakhir tingkat objektivitas
dan membutuhkan kewaspadaan. kebijakan SDM di Seluruh K/L/PD Peserta
Tetapi, dibanding tahun lalu, risiko konflik SPI 2022 bernilai buruk. Angka tersebut
kepentingan di Seluruh K/L/PD Peserta SPI menunjukkan risiko tinggi, sehingga perlu
2022 cenderung turun. ditangani secara serius. Pada saat yang
4. Berdasarkan penilaian buruk oleh 14 persen sama, risiko terhadap objektivitas kebijakan
responden terhadap kualitas transparansi sdm di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022,
layanan publik dalam setahun terakhir, cenderung tidak berubah dibanding tahun
Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 memiliki lalu.
risiko yang tinggi, sehingga dibutuhkan 9. Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 memiliki
penanganan serius. Pada saat yang sama, risiko tinggi, karena karena 23 persen
risiko terhadap kualitas transparansi layanan responden menyatakan kemampuan pihak
publik di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022, internal di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
43 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
2022 untuk mendeteksi kasus korupsi, Peserta SPI 2022 cenderung tidak berubah.
sangat buruk. Dibutuhkan penanganan 12. Ada banyak responden, yaitu 30 persen
yang serius. Sementara itu, risiko terhadap yang menyatakan, Seluruh K/L/PD
kemampuan Seluruh K/L/PD Peserta SPI Peserta SPI 2022 tidak cukup memberi
2022 mendeteksi kasus korupsi, cenderung kesempatan kepada masyarakat terlibat
stagnan dibanding tahun lalu. dalam pencegahan korupsi, seperti
10. Sebanyak 27 persen responden membuka akses pengaduan, transparansi
berpendapat, penerapan pesan-pesan anggaran, transparansi layanan, dll. Kondisi
sosialisasi antikorupsi di kalangan pegawai- ini menggambarkan risiko sangat tinggi
pejabat di Seluruh K/L/PD Peserta SPI sehingga harus segera ditangani secara
2022 sangat rendah dalam 12 bulan terkhir. serius. Pada saat yang sama, risiko tersebut
Angka tersebut menunjukkan risiko tinggi di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
yang membutuhkan penanganan serius. meningkat dibanding tahun lalu.
Sedangkan, dibanding tahun lalu, risiko
tersebut di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
2022 cenderung stagnan.
11. Penilaian buruk terhadap integritas pegawai
di Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
diberikan oleh 14 persen responden, yang
menunjukkan risiko tinggi dan perlu ditangani
secara serius. Sementara, dibanding tahun
lalu, risiko tersebut di Seluruh K/L/PD
Tabel 4.11 Risiko Korupsi Eksper Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
www.kpk.go.id 44
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Gambar 4.4 Perubahan Situasi Integritas Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022 menurut Jenis Responden
45 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Faktor Koreksi Seluruh K/L/PD Peserta Faktor koreksi dihitung dengan memanfaatkan
SPI 2022 2 (dua) komponen, yaitu prevalensi korupsi dan
integritas pelaksanaan SPI. Untuk tahun 2022,
Skor indeks integritas untuk setiap peserta SPI faktor koreksi Seluruh K/L/PD Peserta SPI 2022
2022, termasuk Seluruh K/L/PD Peserta SPI adalah sebagai berikut:
2022, akan dikurangi dengan suatu faktor koreksi.
Catatan Pelaksanaan SPI 2022 2022 secara akurat. Secara umum, terdapat
52 lembaga peserta SPI 2022 yang mengalami
Pelaksanaan SPI 2022 di Seluruh K/L/PD masalah anomali data. Hal ini menjadi catatan
Peserta SPI 2022 memiliki tambahan catatan. khusus dalam pelaksanaan SPI 2022, dimana
Mengingat kerangka sampel yang digunakan Pimpinan dan Satuan Pengawas Internal di
merujuk pada daftar pegawai dan pengguna lembaga-lembaga tersebut perlu memberikan
yang diberikan instansi peserta SPI, kualitas perhatian lebih dalam pelaksanaan SPI di tahun
dari hasil survei juga dapat dipengaruhi oleh mendatang.
kerangka sampel.
Hasil observasi terhadap data internal dan
Dari data yang diterima dari Seluruh K/L/ eksternal menggunakan Kolmogorov-Smirnov
PD Peserta SPI 2022 secara rata-rata, setiap normality test diketahui bahwa data tidak
lembaga memiliki sebesar 51.4 persen pegawai berdistribusi normal hal ini mengindikasikan
yang memiliki informasi memadai untuk masuk bahwa KLPD memiliki ketimpangan yang sangat
sebagai kriteria sampel. Sementara itu, untuk jauh. Analisis selanjutnya menggunakan Grubbs
data pengguna layanan, rata-rata nasional test for two opposite outliers menunjukkan
setiap lembaga memiliki 42.4 persen pengguna bahwa data internal dan eksternal memiliki
layanan yang memenuhi kriteria sampel. nilai p > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak
cukup bukti untuk mengatakan bahwa nilai
Selain catatan terkait kerangka sampel, KPK maksimum dan minimum adalah outlier.
juga melakukan analisis terkait anomali data Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dan Grubbs
survei yang didapatkan dari responden. Anomali dapat dilihat pada lampiran. Temuan-temuan
merujuk pada keadaan dimana jawaban ini menjadi tantangan dan catatan dalam
responden berpotensi tidak merepresentasikan penelitian untuk pelaksanaan selanjutnya.
situasi integritas di Seluruh K/L/PD Peserta SPI
www.kpk.go.id 46
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
47 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 48
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
49 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Daftar Pustaka
www.kpk.go.id 50
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Lampiran
51 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Uji Normalitas Distribusi Jawaban Responden Internal SPI 2022 (Metode Shapiro-Wilk)
www.kpk.go.id 52
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
53 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 54
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
55 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 56
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
(Jawaban Responden Dalam Bentuk Skala 1 – 6 Dikelompokkan Ada & Tidak Ada dan sebaliknya)
57 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 58
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
59 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 60
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Uji Normalitas Distribusi Jawaban Responden Eksternal SPI 2022 (Metode Shapiro-Wilk)
Tidak Ada)
61 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Uji Normalitas Distribusi Jawaban Responden Eksper SPI 2022 (Metode Shapiro-Wilk)
www.kpk.go.id 62
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
63 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
Uji Normalitas Distribusi Jawaban Responden Eksper SPI 2022 (Metode Shapiro-Wilk)
(Jawaban Responden Dalam Bentuk Skala 1 – 6 Dikelompokkan Ada & Tidak Ada dan sebaliknya)
www.kpk.go.id 64
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
SURVEI PENILAIAN INTEGRITA
65 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
AS INDONESIA TAHUN 2022
www.kpk.go.id 66
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
67 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 68
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
69 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 70
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
71 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 72
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
73 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 74
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
75 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 76
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
77 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 78
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
79 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 80
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
81 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 82
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
83 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 84
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
85 www.kpk.go.id
Survei Penilaian Integritas Tahun 2022
www.kpk.go.id 86