Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN GERONTIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TEKNIK RELAKSASI BENSON

PENGERTIAN Teknik pernapasan dalam yang melibatkan keyakinan seseorang dengan


kata-kata/frase religi yang diyakini dapat menurunkan beban yang
dirasakan atau dapat meningkatkan kesehatan.

TUJUAN Memperbaiki kualitas dan kuantitas tidur tanpa obat-obatan

INDIKASI Nyeri, stress, kecemasan, gangguan kebutuhan dan pola tidur


(Insomnia)

KONTRA Pada klien yang tidak sadarkan diri, klien yang tidak mampu melakukan
INDIKASI napas dalam karena serangan asma akut yang dapat menyebabkan sesak
nafas dan pada klien hemoptysis, deformitas dinding dada dan tulang
belakang.

WAKTU Selama 30-45 menit, 1x sehari, dan sebaiknya sebelum makan.

PERSIAPAN 1. Pengukur waktu


ALAT 2. Catatan observasi klien
3. Pena dan buku catatan kecil

PERSIAPAN 1. Identifikasi pola kebiasaan tidur klien


KLIEN 2. Kaji kesiapan klien dan perasaan klien
3. Berikan penjelasan tentang terapi Benson
4. Minta klien mempersiapkan kata-kata yang diyakini
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman di sekitar klien

TAHAP 1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri


ORIENTASI 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
3. Membuat kontrak waktu
4. Mengatur posisi klien untuk relaksasi benson

PROSEDUR 1. Anjurkan klien mengambil posisi yang dirasakan paling nyaman,


bisa berbaring atau duduk.
2. Anjurkan pasien memejamkan mata dengan pelan tidak perlu
dipaksakan, sehingga tidak ada ketegangan otot sekitar mata.
3. Anjurkan pasien agar tenang dan mengendorkan otot-otot tubuh dari
ujung kaki, betis, paha, perut, dan lanjutkan ke semua otot tubuh
sampai dengan otot wajah dan rasakan serileks mungkin.
4. Tangan dan lengan diulurkan pada posisi senyaman mungkin,
kemudian lemaskan dan biarkan terkulai wajar. Usahakan agar tetap
rileks.
5. Mulai instruksikan kepada pasien agar menarik nafas dalam dengan
lambat lewat hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan lewat mulut.
Disertai dengan mengucapkan dalam hati do’a atau kata-kata yang
sudah dipilih pada saat menarik napas dan diulang saat
mengeluarkan napas. Lemaskan seluruh tubuh disertai dengan sikap
pasrah.
6. Instruksikan pasien untuk membuang pikiran negatif, dan tetap
fokus pada nafas dalam dan do’a atau kata-kata yang diucapkan.
7. Ulang terus poin 5-6 selama kurang lebih 15-30 menit.
8. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap
menutup mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan-
lahan.

EVALUASI 1. Evaluasi kondisi dan perasaan pasien setelah relaksasi benson


2. Lakukan kontrak pertemuan selanjutnya
3. Akhiri dengan salam

DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan


2. Catat respon klien selama tindakan
3. Catat hasil observasi di dalam buku catatan perkembangan pasien.

REFERENSI Endeshaw. (2006). Sleep Diosder in the elderly. In Agronin ME.


Maletta GJ. Principle And Practice Of Geriatric Psychiatry .
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Petit L, Azad N, Byszewski A, Sarazan F, Power B., 2003,
‘Non-pharmacological management of primary and secondary
hypertension and insomnia among older people: review
ofassessment tools and treatments’, Age and Ageing, vol.32, hal.19-
25

Anda mungkin juga menyukai