Anda di halaman 1dari 75

MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNET

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNET

Tujuan:
Mahasiswa mampu memahami dan
menyelesaikan persoalan medan magnet,
induksi elektromagnet

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Apa yang dimaksud Magnet?
Jika sebuah kawat yang diletakkan
vertikal di sekitar tumpukan serbuk besi
diberi arus listrik, maka serbuk besi ini
akan membentuk garis-garis konsentris
dengan kawat sebagai pusatnya.

Garis-garis ini menggambarkan bahwa di


sekitar kawat tersebut medan magnet
Medan magnetik diberi simbol : B

Medan Magnet: merupakan ruang


magnet yang di dalamnya masih bisa di
rasakan adanya gaya magnet

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Magnet
Ditemukan di Magnesia
(sebuah kota di Asia Kecil) lebih dulu dari listrik.

Di tempat tersebut terdapat batu-batuan yang saling


tarik menarik.

Magnet besar Bumi


(sudah dimanfaatkan untuk navigasi sejak dulu)

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


MAGNET DAN KUTUB MAGNET
• Kutub magnet:
bagian magnet yang paling kuat
pengaruh kemagnetannya
• Kutub-kutub magnet:
utara (U) dan selatan (S)
• Jarum untuk kompas :
secara bebas mengarah ke utara
dan selatan
• Bumi sebagai magnet :
Kutub-kutub magnet bumi sedikit
bergeser dari kutub- kutub
geografi
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Medan Magnet (B)

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Perbedaan antara gaya listrik dan gaya magnet

Gaya Listrik Gaya Magnet


 Bekerja searah dengan  Bekerja dalam arah tegak
medan listrik lurus medan magnet
 Bekerja pada partikel  Bekerja pada partikel
bermuatan tanpa bermuatan hanya jika
memperdulikan partikel tersebut bergerak
apakah bergerak atau  Tidak bekerja untuk
tidak memindahkan partikel
 Bekerja memindahkan
partikel

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


1. Medan magnet disekitar/akibat arus listrik

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
•Terjadinya medan magnet oleh arus listrik
Daerah disekitar magnet dimana benda lain masih
mengalami gaya magnet dinamakan dengan medan magnet.
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis –garis gaya
magnet yang keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan.
Terjadinya medan magnetic disekitar arus listrik ditunjukkan
oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.
Arah induksi medan magmetik disekitar arus listrik
bergantung pada arah arus listrik, dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kanan.
Perhatikan gambar berikut!

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Gaya magnet pada kawat berarus

Fmagnet  ILxB

Fmagnet  ILB sin 

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Medan magnet di sekitar kawat berarus
 B  ds   I
0

B  ds  B ds
r
I
B  konstan

 B  ds  2rB
2rB  0 I
atau 0 I
B
2r
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Medan magnet di sekitar kawat berarus

a
tan  
x
a
sin  
r r
a

ds x

ds  dx 2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


a
tan   
x
r

  0  ds  rˆ
r̂ a


dB    I
ds x
4
  r
2

ds  dx

Besar:
Arah:
ds  rˆ  ds rˆ sin   dx sin 
B berarah keluar
2
r
a  a 
r 
2

dB
sin   sin  

 0   sin     0 I  sin  
r 2 3

dB   2017_Ukrida_Dr.
I  sin  dx    2 dx
  4  a
ds
 4   a  
Marzuki Silalahi
a
tan   
x
r
r̂ a

ds x
ds  dx

a dx a a
x  dx  d
tan d sin 2  sin 
2

  0 I  sin     0 I  sin   a   0 I 
3 3
dB     2 dx    2  2 d  sin d
 4  a  4  a 
  sin    4a 

 0 I  0 I 0 I 0 I
B   dB    sin  d    cos  180
  2  
 4a   4a 2a
0
4 a
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Medan magnet di dalam kawat berarus I0

a r 2 r 2

A I  I0  2 I0  2 I0
R
r
A R

0 I
 B  ds  2rB   I
Circle
0 B
2r
B  0
r
2R
I
2 0

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Medan magnet di sekitar kawat panjang berarus

r
B  0 I
2R 2 0

B
0 I 0
B
2r

R
r
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Satuan SI untuk B adalah : tesla (T)
1 tesla = 1 newton / (coulomb meter/detik)
= 1 newton / (ampere meter)
Kalau dikaitkan dengan “definisi “ medan magnet : Jika sebuah kawat dengan
panjang 1 meter dan berarus listrik 1 ampere dalam pengaruh medan magnet
menghasilkan gaya 1 Newton, maka besar medan magnet tersebut adalah 1 tesla.

Satuan yang lebih awal untuk B (bukan SI)


adalah : gauss.

1 tesla = 104 gauss

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


•Induksi magnetic disekitar kawat berarus

a. untuk kawat lurus dan panjang

i
I o I
B  2k 
a a 2 a
P

Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
a = jarak tegak lurus titik yang diamati
ke kawat (m)
k = o /4 10-7 wb/A.m
o  permeabilitas ruang hampa

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


b. untuk kawat melingkar
kawat melingkar terbuka
0 I  r  
a.dititik P B
b.untuk sebuah lilitan 4 a 3

0 N I  r  
•untuk N buah lilitan B
4 a3

Dititik M 0 I  
•untuk sebuah lilitan B
4 r 2
untuk N buah lilitan 0 N I  
B
4 r 2
Keterangan :
r = jari-jari lingkaran (m)
a = jarak dari lingkaran arus ke titik yang ditinjau
l = panjang lingkaran arus (m)
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
kawat melingkar penuh
•dititik P
untuk sebuah lilitan 0 I
B sin 2 
2 a

untuk N buah lilitan 0 N I


B sin 2 
2 a

•dititik M, berarti a = r dan  = sin 90o = I 0 I


B
•untuk sebuah lilitan 2 r

0 N I
•untuk N buah lilitan B
2 r
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
untuk solenoida (kumparan kawat yang rapat)
Tanda = arah menembus bidang kertas

Tanda = arah keluar bidang kertas

 0 .i.N
B
•induksi magnet pada ujung solenoida 2

•induksi magnet ditengah solenoida  0 .i.N


B   0 .i.n

Keterangan:
l = panjang solenoida (m)
i = arus pada solenoida (A)
N = banyaknya lilitan
panjang (N/ l )
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
n = banyaknya lilitan persatuan
toroida adalah solenoida yang dilengkungkan
besar induksi magnet pada sumbunya:
B   0 .i.n
l = 2R (keliling slingkaran)
Contoh soal 1
Tentukan besarnya induksi magnet disuatu titik yang berjarak
2 cm dari kawat lurus panjang yang berarus listrik 30 A?
Penyelesaian:
Diketahui: a = 2 cm = 2 x 10-2
I = 30 A
μo= 4  x 10 -7 Wb/A.m
ditanya : B ?
Jawab:
B

 0 .i 4  10 7 .30


2a 
2 2  10 2 
B  30  10 5  3  10 4 wb / m 2
Jadi induksi magnetnya 3 x 10-4 wb/m2
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Contoh soal 2
Arus sebesar 2,5 A mengalir dalam kawat berupa lingkaran dengan jari-jari 3
cm. Berapa besar induksi magnet dititik P, bila:
1.titik P berada disumbu lingkaran yang berjarak 4 cm dari pusat
lingkaran
2.titik P berada di pusat lingkaran

Penyelesaian:
1.induksi magnet disumbu lingkaran.
i = 2,5 A
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
-2 a  r 2  x 2  32  4 2  25  5 cm  5  10 2 m
x = 4 cm = 4 x 10 m
sin  = r/a = 3/5, maka sin2 = (3/5)2 = 9/25
0 I
B sin 2 
2 a
4  10 7  2,5 9
B
2  5  10  2 25
10  10 7 9
B
10  10  2 25
B    10 5  0,36  3,6  10 6 wb / m 2
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Jadi Induksi magnet di dititik P sebesar 3,6 x 10-6 wb/m2
2. Partikel bermuatan dalam Medan magnet

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


  
F  qv  B
v Gaya Lorentz
Fmagnet

B
Muatan uji, +q
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Sebuah elektron yang bermuatan 1,6 x 10−19 C bergerak dengan
kecepatan 5 x 105 m/s melalui medan magnet sebesar 0,8 T
seperti gambar berikut. Tentukan :
a) besar gaya magnetik saat elektron berada dalam medan
magnet
b) arah gaya magnetik yang bekerja pada elektron

Pembahasan
a) besar gaya magnetik saat elektron berada dalam medan magnet
Gunakan persamaan
F = BQV sin θ
dimana B adalah besarnya medan magnetik (Tesla), Q adalah besarnya
muatan (Coulomb), V adalah kecepatan gerak muatan (m/s) dan θ adalah
sudut yang dibentuk antara arah gerak muatan dengan arah medan magnet.
Pada soal diatas 90° sehingga nilai sinusnya adalah 1.
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
F = (0,8)(1,6 x 10−19)(5 x 105)(1) = 6,4 x 10−14 Newton.
b) arah gaya magnetik yang bekerja pada elektron
Untuk menentukan arah gaya magnetik gunakan kaidah tangan
kanan sebagai berikut:

4 jari = arah medan magnet


ibu jari = arah gerak muatan
telapak tangan = arah gaya magnetik → jika muatan berjenis positif
punggung tangan = arah gaya magnetik → jika muatan berjenis
negatif
Jika diketahui dua kutub magnet maka arah medan magnet adalah dari
kutub utara (U) menuju kutub selatan (S) dan karena elektron adalah
muatan negatif, maka arah gaya yang bekerja sesuai arah punggung
tangan yaitu keluar bidang2017_Ukrida_Dr.
baca. Marzuki Silalahi
Gaya yang bekerja pada muatan yang bergerak dalam
medan magnet

 Besarnya gaya magnetik FB yang bekerja pada suatu partikel


sebanding dengan muatan q dan laju partikel |v|

 arah dari gaya FB bergantung pada arah kecepatan partikel v


dan arah medan magnetik B

 Ketika partikel bergerak sejajar dengan vektor medan


magnetik, gaya magnetik yang bekerja pada partikel adalah
nol

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Ketika vektor kecepatan partikel v membuat sudut   0
dengan medan magnetik, gaya magnetik bekerja dalam arah
yang tegak lurus dengan v dan B. Dengan kata lain F 
bidang yang dibentuk oleh v dan B

Gaya magnetik yang bekerja pada muatan positif


berlawanan arah dengan gaya magnetik yang bekerja pada
muatan negatif yang begerak dalam arah yang sama

Besarnya medan magnetik yang bekerja pada partikel yang


bergerak sebanding dengan sin  dimana  adalah sudut
yang dibentuk vektor kecepatan partikel dan medan
magnetik B

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


Menentukan arah gaya Lorentz :

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


GAYA LORENTZ

Ke mana arah Fmagnet?


2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Partikel bermuatan dalam medan magnetik serba sama

Medan menembus bidang FB  qv  B


+
Perhatikan laju
+ tidak berubah
tetapi arah berubah
+
FB Force is always
+
+  to v
+ +

v v
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Medan menembus bidang

Karena gaya selalu dalam


FB  qv  B arah radial, ia bekerja untuk
+ mempertahankan
partikelbergerak dalam
lingkaran

FB 2
FB  qvB mv

+ r
mv mv
v
qB  r
r qB
2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Contoh soal 4
Elektron bergerak dengan kecepatan mula-mula 2x107
m/det masuk secara tegak lurus medan magnet 0,1 T.
Jelaskan jejak partikel ini (cari radius lingkaran dsb.).
e= 1,6 x 10-19 Coulomb. Massa elektron = 9,1 x 10-31kg.

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi


2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi
Induksi Elektromagnetik

G
Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya
arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat
perubahan jumlah garis gaya magnet
Kutub Utara magnet bergerak menjauhi kumparan

Arah arus listrik induksi

G
dc G

• Memutus mutus arus pada kumparan primer yang


didekatnya terdapat kumparan sekunder
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi

1. GGL Induksi
sebanding
dengan
kecepatan
perubahan
flug magnet.
G

ΔΦ
ε
Δt

G
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi

1. GGL Induksi
sebanding
dengan jumlah
lilitan

ε N

G
Besar GGL Induksi :
1. Sebanding dengan jumlah lilitan
2. Sebanding dengan kecepatan perubahan jumlah garis
gaya magnet yang memotong kumparan

ΔΦ
ε  N
Δt
ε  ggl induksi (volt)
N  jumlah lilitan
ΔΦ
 kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet (Weber/s)
Δt
contoh
• Sebuah kumparan yang ΔΦ
memiliki jumlah lilitan 300 ε  N
lilitan bila terjadi perubahan
Δt
jumlah garis gaya magnet di 1000 - 3000
dalam kumparan dari 3000 ε  300
Wb menjadi 1000 Wb 60
dalam setiap menitnya - 2000
tentukan besar ggl induksi ε  300
yang dihasilkan ? 60
ε  10000volt
Alat-alat yang menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik

1. Dinamo AC

Cincin luncur
Magnet

Sikat karbon

Kumparan

Bentuk gelombang AC
V

t
2. Dinamo dc

Sikat karbon Magnet

Komutator
Cincin belah
Kumparan

V Bentukgelombang dc

t
3. Dinamo Sepeda

Roda dinamo
Sumbu dinamo
Magnet
Inti besi
kumparan
4. Transformator
• Bagian utama Transformator
Sumber
Tegangan AC

Kumparan Kumparan Kumparan Kumparan


primer sekunder primer sekunder
Inti besi Inti besi
Jenis Transformator
1. Transformator step up 2. Transformator step down
Ciri – ciri Ciri – ciri
Penaik Tegangan Penurun Tegangan
Ns > Np Ns < Np
Vs > Vp Vs < Vp
Is < Ip Is > Ip

Np Ns Np Ns
Vp Vs Vp Vs
Persamaan Transformator
Pada trnasformator jumlah lilitan transformator sebanding
dengan tegangannya.
• Np = Jumlah lilitan primer
Np Vp • Ns = Jumlah lilitan sekunder
 • Vp = Tegangan primer
Ns Vs • Vs = Tegangan sekunder
Transformator ideal jika energi yang masuk pada transformator
sama dengan energi yang keluar dari transformator
Wp = Ws
Vp. Ip . t = Vs . Is . t
Vp Is • Is = kuat arus sekunder

Vs Ip • Ip = kuat arus primer
Np Ns
Vp Vs

Lampu

Primer Sekunder
Masukan Keluar
In Put Out Put
Dicatu Hasil
Dihubungkan pada Dihubungkan pada lampu
sumbertegangan
Contoh Jawab
Sebuah transformator memiliki Np Vp
=
jumlah lilitan primer dan Ns Vs
sekunder adalah 6000 lilitan 6000 240 V
=
dan 200 lilitan jika kumparan 200 Vs
primer transfomator diberi
6000 Vs = 240 V. 200
tegangan 240 volt maka
tegangan yang dihasilkan 240 V. 200
transformator adalah Vs =
6000

Vs = 8 volt
Efisiensi Transformator
• Efisiensi Transformator adalah perbandingan energi yang keluar
dari transformator dengan energi yang masuk pada
transformator

η
Ws
x100% η = Efisiensi transformator
Wp Ws = energi sekunder
Wp = energi primer
Ps Ps = daya sekunder
η x100%
Pp Pp = daya primer
Vs Is
η x100%
Vp Ip
Penggunaan transformator pada transmisi
energi listrik jarak jauh

20 kV

Trafo
Step
Generator PLTA down
Trafo
30MW Step
10000 V Up

220 V
Trafo
Step
down
Transmisi energi listrik jarak jauh
Bila pada PLTA gambar di atas menghasilkan daya 30 MW dan
tegangan yang keluar dari generator 10.000 volt akan di
transmisikan jika hambatan kawat untuk transmisi 10 Ω.
1. Dengan Arus Besar 2. Dengan Tegangan Tinggi
Kita tentukan kuat arus transmisi Kita tentukan kuat arus transmisi
P P
I I
V V
30.000.000 watt 30.000.000 watt
I I
10.000 volt 150.000 volt
I = 3.000 A kuat arus tinggi I = 200 A kuat arus rendah
Daya yang hilang diperjalanan karena Daya yang hilang diperjalanan karena
berubah menjadi kalor adalah berubah menjadi kalor adalah
P = I2 R P = I2 R
= 3.0002 . 10 = 2002 . 10
= 90 MW daya yang hilang besar = 0,4 MW daya yang hilang kecil
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik ialah gejala terjadinya arus listrik
dalam suatu penghantar akibat adanya perubahan medan
magnet di sekitar kawat penghantar tsb.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas

Gaya gerak listrik induksi


a). (Percobaan Faraday)

Sebuah kumparan yang kedua ujungnya dihubungkan


dgn galvanometer digerakkan dalam medan magnet U.

Selama kumparan tsb bergerak dalam medan magnet


jarum galvanometer menyimpang dari kedudukan
seimbangnya, ini berarti pada kumparan terjadi arus listrik.

Ketika kumparan digerakkan keluar medan magnet jarum


juga menyimpang, ini berarti bahawa arus kedua
berlawanan arah dengan gerakan pertama.

Pada percobaan diatas dapat dikatakan bahwa pada


ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak listrik induksi (ggl
= beda potensial
Gaya gerak listrik (GGL) induksi adalah energi (usaha)
untuk memindahkan satu satuan muatan listrik yang
dinyatakan sebagai berikut:

e ind = - B l v

Dimana

e ind = gaya gerak listrik induksi (volt)


l = panjang kawat konduktor (m)
v = kecepatan gerak konduktor (m/dt)
B = kuat medan magnet sekitar penghantar (Wb/m2)
b) Hukum Faraday
Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik
yang diinduksikan oleh medan magnet bergantung pada tiga hal
berikut:
1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin
besar tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya
magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan
induksi.
3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya
magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan
induksi.
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
Banyaknya garis gaya magnet ( B ) yang dilingkupi oleh
daerah abRQ disebut fluks magnetic (f
fB.A
Bila perubahan fluks magnetik yang dilingkungi Δf dalam
waktu Δt, maka ggl induksi rata-rata selama selang waktu itu.

e 
t
 = cepat perubahan fluks (wb/s)
t
Bila kawat penghantar berupa kumparan dengan N lilitan, maka
ggl induksi yang terjadi:

e  N
t
Dengan:
e = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
Contoh Soal 5

Sepotong kawat bergerak dengan kecepatan 1 m/s


memotong tegak lurus medan magnet homogen 0,5
wb/m2. Bila panjang kawat 10 cm, berapa ggl induksi yang
terjadi pada kawat?

Penyelesaian:

v = 1 m/s
B = 0,5 wb/m2
l = 10 cm = 0,1 m
ditanya: e
dijawab: e ind = - B l v
= - 0,5 x 0,1 x 1
= - 0,05 volt
Jadi ggl induksi yang terjadi besarnya 0,05 volt (dinyatakan
positif)
Contoh soal 6

Sebuah kumparan mempunyai 600 lilitan. Fluks magnetic yang


dikurungnya mengalami perubahan 5 x 10-5 selama 2 x 10-2 detik
Berapa ggl induksi yang terjadi pada kumparan?

Penyelesaian :

N = 600 lilitan
Δf = 5 x 10-5 weber
Δ = 2 x 10-2 detik
Ditanya: e
dijawab: 
e  N
t
5  10 5
e  600
2  10  2
e  300  5  10 3
e  1,5 volt
Penerapan Induksi Elektromagnetik

Relai
Generator arus bolak-balik (AC)
generaotor arus searah (AC)
Arus Pusar (tungku induksi dan rem magnetic)
Transformator (trafo)

Transformator

Adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil tegangan listrik


arus bolak-balik yang berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.
Traformator penurun tegangan = trafo step down
Transformator penaik tegangan = trafo step up
Dasar kerja transformator

Kumparan primer (N1)

Tegangan
Tegangan
output (V2)
input (V1)

Kumparan skunder (N2)

Symbol transformator Perhatikan gb diatas!

Jika kumparan primer N1 mengalirkan arus bolak-balik maka timbul medan


magnet yang berubah-ubah pada seluruh inti besi (teras).
Medan magnet yang berubah-ubah pada teras ini menimbulkan ggl yang
berubah-ubah (arus bolak-balik) pada kumparan sekunder N2.
Besarnya tegangan input: Besarnya tegangan input:
f f
V1   N1 V2   N 2
t Pers 1… t pers 2…
Bagi pers 1 dengan pers 2, maka diperoleh:

Pada tranformator ideal daya input (Pin) sama dengan


V1 N1
 daya output (P out)
V2 N 2

P in = Pout  V1 . i1 = V2 . i2
Keterangan :
V1 = tegangan primer atau tegangan input
V2 = tegangan skunder atau tegangan output
N1 = jumlah lilitan primer
N2 = jumlah lilitan skunder
P in = daya yang masuk (watta)
P out = daya yang keluar (watt)
I in = arus yang masuk (A)
I out = daya yang keluar (A)
Efisiensi Transformator (η)

P1 V .i
 100% Atau   2 1 100%
P2 V1.i1

atau

V2 .i2  .V1.i1

dengan:
  efisiensi transformator ( 0 < < 1
V1= tegangan primer (volt)
V2= tegangan skunder (volt)
I1 = arus primer (ampere)
I2 = arus skunder (ampere)
N1= banyaknya lilitan primer
N2= banyaknya lilitan skunder
Contoh soal 7
Sebuah kawat berbentuk persegi panjang dengan luas 20 cm2 diletakkan
didalam medan magnet B = 10-2 tesla. Hitung fluks magnet pada kawat tersebut
jika :
a. B tegak lurus bidang kawat!
b. B membentuk sudut 300 dengan bidang kawat!

Penyelesaian:
A = 20 cm2 = 20 x 10-4 m2
B = 10-2 tesla

Ditanya: a. f jika B tegak lurus


b. f jika B membentuk sudut

dijawab:

a. f  B  A sin 90 0 b. f  B  A sin 
2 4  10  2  20 10  4 sin 300
 10  20  10 1
 2 10 5  0,5
 2  10 5 weber
 10 5 weber
Contoh soal 8
Sebuah transformator step down digunakan untuk mengubah tegangan
dari 220 volt menjadi 24 volt. Bila jumlah lilitan primernya 275 lilitan,
berapa jumlah lilitan skundernya?

Penyelesaian:
V1 = 220 volt
V2 = 24 volt
N1 = 275 lilitan
Ditanya: N2?
Dijawab:

V1 N1

V2 N 2
275  24
N2   30 lili tan
220
Contoh soal 9:
Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80% mengubah tegangan
1000 volt menjadi 220 volt. Transformator tsb digunakan untuk menyalakan
lampu 220; 40 watt. Berapa besar arus pada bagian primer?

Penyelesaian:
Pout = 40 watt
Vin = 1000 volt
Vout = 220 volt
 = 80%
Ditanya: Pin?
Dijawab:
Pout
  100% Pin
Pin Ip 
Vp
P
Pin  out  100%
 50

40 10000
  100%
80%  0,05 Ampere
 50 watt
Soal:

1. Sepotong kawat bergerak dengan kecepatan 0,5 m/s memotong tegak


lurus medan magnet homogen 2 wb/m2. Bila panjang kawat 5 cm, berapa
ggl induksi yang terjadi pada kawat?

2. Sebuah kumparan mempunyai 1000 lilitan. Fluks magnetic yang


dikurungnya mengalami perubahan 20 x 10-5 selama 5 x 10-2 detik. Berapa
ggl induksi yang terjadi pada kumparan?

3. Sebuah kawat berbentuk persegi panjang dengan luas 25 cm2 diletakkan


didalam medan magnet B = 2 x 10-2 tesla. Hitung fluks magnet pada kawat
tersebut jika :
a. B tegak lurus bidang kawat!
b. B membentuk sudut 300 dengan bidang kawat!
Referensi
1. Young and Freedman, Sears and Zemansky’s University Physics:with
modern physics, 12th edition, Pearson Addision-Wesley, 2008
2. Raymond A. Serway, Jhon W. Jewett, Jr., Physics for Scientists and
Engineers with modern physics, seventh edition, Thomson, USA,
2008.
3. Behrouz A. Forouzan, Data Communications and Networking, fourth
edition, McGraw-Hill, New York, 2007
4. Yasuharu Suematsu, Ken-Ichiga , Introduction to Optical Fiber
Communication , John Wiley & Sons, 1982.
5. Anil K. Maini, Digital Electronics Principles, Devices and Applications,
John Wiley & Sons, Ltd., England, 2007.
6. Julian Templeman, Microsoft Visual C++/CLI Step by Step, Microsoft,
2013
7. MultisimTM, User Guide, Nationals instruments, 2007

2017_Ukrida_Dr. Marzuki Silalahi

Anda mungkin juga menyukai