Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERKEMBANGAN POLITIK DAN

EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN

PRESIDEN B.J.HABIBIE

1. Goklas Sihombing
2. Ira Meliana Nababan
3. Yostin Siburian
4. Kamelia Sianturi
5. Lidia Sianturi
6. Lisda Togatorop
7. Jesicha Togatorop

SMA NEGERI 1 PARANGINAN


TAHUN AJARAN 2023/ 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan
Politik dan Ekonomi pada masa Pemerintahan B.J.Habibie”. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Ibu F.L(Ferinita Lubis) selaku guru pengampu mata pelajaran Sejarah
yang memberi arahan dan bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan. Dengan segala
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik maupun saran yang membangun, agar
penyusunan karya selanjutnya menjadu lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih dan semoga karya kami ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Paranginan, 06 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….. ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………... 3
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………. 3
D. Manfaat Penulisan ……………………..……………………..…………………………... 3
E. Metode ……………………..……………………..……………………..……………….. 3
BAB II PEMBAHASAN.………………………………………………………………………… 4
A. Perkembangan Ekonomi pada Masa Pemerintahan B.J. Habibie……………………….. 4
B. Perkembangan Politik pada Masa Pemerintahan B.J.Habibie………………………….. 4
C. Kebijakan Ekonomi pada Masa Pemerintahan B.J.Habibie …………………………… 5
D. Kebijakan Politik Masa Pemerintahan B.J.Habibie ……………………………………. 6
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………..…. 8
A. Kesimpulan ………………………………………..…………………………………….. 8
B. Saran ………………………………………..…………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa pemerintahan B.J.Habibie merupakan masa yang tersingkat bila di
bandingkan dengan presiden Indonesia sebelumnya, namun pada masa pemerintahan
B.J.Habibie ada banyak kebijakan yang dikeluarkan pada era pemerintahannya. Inilah yang
mejadi tolak ukur dimana Habibie memberikan dampak yang besar bagi perubahan di
Indonesia.
Adapun permasalahan yang di keluarkan B.J.Habibie pada masanya seperti penguatan
nilai tukar Rupiah. Searah dengan pemikirannya untuk keluar dari krisis ekonomi dan
mewujudkan perekonomian yang sehat, langkah pertama yang di lakukan Habibie adalah
melakukan pemisahan Bank Indonesia (BI) dari campur tangan pemerintah. Hal ini belum
pernah dilakukan sebelumnya. Ia menghendaki kemandirian BI dan tidak menghendaki
presiden, menteri, atau siapapun ikut camupur dalam urusan Bank Indonesia. Habibie juga
terpacu untuk melakukan penataan ulang mengenai utang swasta domestik dan utang luar
negeri serta mempercepat rekapitalisasi perbankan. Standard and Poor’s Corporation
menyatakan bahwa upaya-upaya yang ditempuh Pemerintah Indonesia dan didukung IMF itu
telah dapat memulihkan disiplin moneter, menstabilkan nilai rupiah, dan menurunkan inflasi
dari 70% pada tahun 1998 menjadi 25% pada Maret 1999.
Selain mengatasi krisis ekonomi, Habibie juga melakukan reposisi dan pencabutan
dwifungsiABRI (Angkatan Bersejata Republik Indonesia) sekaligus menghapus bisnis-bisnis
militer atau biasa di sebut sebagai agenda reformasi TNI yang merupakan tuntutan
masyarakat dalam melaksanakan reformasi. Pada reposisi ABRI dimana kedudukannya
dipisah antara Kepolisian RI dimana bertugas untuk keamanan dan ketertiban masyarakat
sedangkan TNI bertugas hanya pada pertahanan Negara yang dilaksanakan pasa 1 April
1999.
Penghapusan dwifungsi ABRI dilaksanakan setelah reformasi, peran ABRI mulai
dikurangi secara bertahap yaitu mulai dari 75 orang menjadi 38 orang. Seperti yang telah
dikatakan Jenderal TNI, Wiranto, bahwa secara bertahap akan mundur dari area politik dan
memusatkan perhatian pada pertahanan Negara. Anggota yang masih menduduki jabatan
birokrasi diperintahkan untuk memilih yaitu kembali kesatuan ABRI, atau pensiun dari,
militer untuk berkarir di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/DPD makin
berkurang dan akhirnya di tiadakan. Disamping itu bisnis-bisnis militer pun ikut di
1
hapuskan. Bisnis-bisnis militer yang dicabut pada hari itu seperti, Yayasan Darma Putra
Kostrad, Yamabri, Inkopau, Inkopad, Bank Bahari,Inkopol, bahkan sampai pedesaan bisnis
militer dicabut seperti Puskud, dan sebagainya.
Dalam rangka mengatasi krisis ekonomi Presiden Habibie melihat adanya masalah
yang sangat mengganjal yang menjatuhkan kredibilitas Indonesia di mata internasional,
termasuk melakukan negosiasi dengan lembaga ekonomi internasional yang mengaitkan
dengan masalah HAM (Hak Asasi Manusia). Dan hal itu berkaitan dengan masalah Timor-
Timur terus diangkat oleh PBB oleh Negara-negara anti Indonesia.
Indonesia mengambil langkah untuk mengatasi krisis tersebut, kemudian B.J.Habibie
mencari penyelesaian masalah Timor-Timur. Presiden B.J.Habibie memberikan kebebasan
kepada rakyat Timor-Timur untuk menentukan nasibnya sendiri,apakah akan bergabung atau
memisahkan diri dari Indonesia.
Pada tanggal 30 Agustus 1999 merupakan hari bagi rakyat Timor-Timur untuk
memberikan suara dan jajak pendapat untuk menentukan akan bergabung dengan Indonesia
atau melepaskan diri. Hasil jajak pendapat diumumkan pada 4 Septermber 1999 di Dili dan
New York , dari hasil tersebut diketahui bahwa 78,2% memilih mereka dan 21,8% memilih
tetapbergabung dengan Indonesia.
Sehubungan dengan hasil jajak pendapat yang menghendaki Timor-Timur merdeka,
pemerintah Indonesia menyatakan menghormati pilihan tersebut. Selanjutnya kebijakan
yang dikeluarkan ialah undang-undang politik sebagai dasar penyelenggaraan pemilu. Untuk
melaksanakan pemilu 1999,lebih dahulu dipersiapkan sejumlah undang-undang sebagai
landasan baru proses pemilu. Undang-undang tersebut antara lain memunculkan ratusan
parpol yang awalnya ratusan tinggal 48 partai.
Banyak kalangan baik dari dalam maupun luar negeri menilai bahwa pemilu 1999
merupakan pemilu paling demokratis pertama setelah tahum 1995. Komisi Pemilihan Umum
(KPU) sebagai penyelenggara pemilu diisi semua wakil-wakil parpol dan diketuai oleh
Rudini. Bahkan ketika KPU belum berhasil mengumumkan hasil pemilu, Habibie
mengambil alih dan mengumumkan hasil pemilu. Ia menandatangani suara pemenang
pemilu sebagai Kepala Negara.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbullah permasalahan-permasalahan pokok
sebagai berikut;
1. Bagaimana perkembangan ekonomi pada masa pemerintahan B.J.Habibie selama
menjabat menjadi presiden RI?
2. Bagaimana perkembangan politik pada masa pemerintahan B.J.Habibie selama
menjabat menjadi presiden RI?
3. Apa kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan B.J.Habibie selama menjabat
menjadipresiden RI?
4. Apa kebijakan politik pada masa pemerintahan B.J.Habibie selama menjabat menjadi
presiden RI?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di paparkan sebelumnya,
maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui perkembangan ekonomi dan politik B.J.Habibie selama menjabat
selama menjabat sebagai presides RI ke-III.
2. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik B.J.Habibie selama
menjabat selama menjabat sebagai presides RI ke-III

D. Manfaat Penulisan
Ada pun manfaat penulisan, yaitu;
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai perkembangan ekonomi dan
politik B.J.Habibie selama menjabat sebagai presiden RI yang ke-III.
2. Dapat menjadi sumber informasi dan edukasi

E. Metode
Metode yang digunakan adalah metode Heuristik, yang merupakan tahapan yang
diarahkan dalam penjajakan, pencarian, serta pengumpulan sumber yang berkaitan dengan
yang akan di teliti. Pengumpulan sumber dilakukan dengan cara pengkajian dari data buku,
karya ilmiah maupun internet yang berhubungan dengan topik yang diteliti.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ekonomi pada Masa Pemerintahan B.J. Habibie


Untuk mengatasi krisis ekonomi, pemerintah B.J.Habibie mengambil
beberapa kebijakan penting, sebagai berikut:
1. Di bidang moneter, dimulai dengan mengendalikan jumlah suku uang yang
beredar, menaikkan suku bunga Sertifikat BI menjadi 70% dan menerapkan
bank sentral independen.
2. Di bidang perbankan, diterbitkan obligasi senilai Rp.650 triliun untuk
menalangi perbankan, menutup 38 bank dan mengambil alih 7 bank.
3. Di bidang fiskal, sejumlah proyek infrastruktur dibatalkan,juga perlakuan
khusus bagi mobil nasional, dan juga membiayai program Jaring Pengaman
Sosial.
4. Di bidang korporasi, utang swasta direkturisasi melalui skema Indonesian
Debt Restructuring Agency (INDRA) dan prakarsa Jakarta, serta menghentikan
praktek monopoli yang selama ini dilakukan Bulog dan Pertamina.
Ditengah gonjang-ganjingnya situasi polhukam saat itu, pemerintah harus dengan
cepat mengambil keputusan walau beresiko tinggi.Terbukti, gerakan cepat pemerintah saat
itu membawa hasil. Satu tahun kemudian, reformasi ekonomi yang di terapkan saat itu
memiliki beberapa dampak antara lain jatuhnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dari
semula Rp.7.000 menjadi Rp.17.000. namun disisi lain pertumbuhan ekonomi tampak
menunjukkan perbaikan dari yang sebelumnya -13%menjadi 2%, angka inflasi pun sukses
diturunkan dari 77,6% menjadi 2%. .

B. Perkembangan Politik pada Masa Pemerintahan B.J.Habibie


Dalam pidato pertamanya tanggal 21 Mei 1998, setelah di lantik sebagai presiden
di Istana Merdeka, Habibie menyatakan tekadnya unruk melaksanakan reformasi. Pidato
tersebut merupakan visi kepemimipinan Habibie untuk menjawab tuntutan reformasi
secara cepat, beberapa poin penting dari pidatonya tersebut adalah kabinetnya akan
menyiapkan proses reformasi dalam 3 bidang.

4
1. Dalam bidang politik antara lain dengan memperbaharui perundang-undangan dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan kehidupan politik yang bertumpu pada
PEMILU sebagaimana diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Dalam reformasi bidang politik ada beberapa hal yang di lakukan B.J.Habibie adalah
- Di berlakukannya otonomi daerah yang lebih demokratis dan semakin luas.
- Kebebasan berpolitik di lakukan dengan pencabutan dan pembatasan partai politik.
- Pencabutan surat ketetapan untuk meminta surat izin terbit (SIT) bagu media massa
cetak tidak lagi khawatir di bredel melalui mekanisme pencabutan surat izin terbit.
- Untuk menghindarkan munculnya penguasa yang otoriter dengan di berlakukan
pembatasan masa jabatan presiden.
- Pelaksanaan Referendum Timor-Timur.
2. Dalam bidang hukum antara lain menunjau kembali undang-undang subversi.
3. Dalam bidang ekonomi dengan mempercepat penyelesaian undang-undang yang
menghilangkan praktik-praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.

C. Kebijakan Ekonomi pada Masa Pemerintahan B.J.Habibie


Adapun kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan B.J.Habibie antara lain:
1. Kerja Sama dengan IMF
IMF (International Moneter Fund) adalah lembaga dari PBB yang bertanggung jawab untuk
membuat dan menjaga sistem moneter internasional. Presiden B.J.Habibie menjalin kerja
sama antara pemerintahan Indonesia dengan IMF dengan membantu proses pemulihan
ekonomi Negara. Sebab, IMF menawarkan bantuan atau pinjaman dana untuk Negara-
negara yang butuh untuk memperbaiki neraca pembayarannya.
2. Independensi Bank Indonesia
Independensi Bank Indonesia berarti Bank Indonesia bebas dan campur tangan
pemerintah atau pihak tertentu untuk mengatasi krisis. Presiden B.J,Habibie menerapkan
independensi BI agar hanya memfokuskan tugasnya untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
3. Melikuidasi Beberapa Bank
Dikutip dari UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan
Likuidasi Bank, terdapat pengertian likuidasi bank. Pada UU Nomor 25 tahun 1999 Pasal
1 ayat(4), likuidasi bank adalah tindakan penyelesaian seluruh hak dan kewajiban bank
sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank.

5
4. Meningkatkan Nilai Tukar Rupiah
Presiden B.J.Habibie juga menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika hingga
di bawah Rp10juta. Hasilnya, mulai 20 Mei 1998, tercatat nilai rupiah menguat dari
Rp.11.200/US$ menjadi Rp7.385/US$ sampai 20 Oktober 1999. Hingga pada akhir masa
kepemimpinan Habibie kembali hingga mencapai Rp 8.000 perdollar Amerika.
5. Membentuk Lembaga Ekonomi
Presiden B.J.Habibie juga membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah
utang luar negeri.

D. Kebijakan Politik Masa Pemerintahan B.J.Habibie


1. Berakhirnya Diskriminasi terhadap Etnis Tionghoa
Inpres Nomor 26 dan 4 Tahun 1999 yang dikeluarkan oleh Habibie merupakan titik awal untuk
mengakhiri perilaku untuk diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia. Dalam Inpres
menghapuskan larangan untuk berbicara dan mengajar bahasa Mandarin. Diskriminasi
terhadap etnis Tionghoa ini di wariskan dari masa pemerintahan Soeharto yang
sebelumnya memberlakukan program anti-komunis yang berimbas pada diskriminasi
terhadap etnis tertentu.
2. Kemerdekaan Timor Leste
Referendum atau pemisahan diri Timor Leste dari NKRI terlaksana pada masa
pemerintahan Habibie. Referendum ini menghantarkan Timor Leste menjadi sebuah
Negara yang merdeka. Peristiwa referendum Timor Leste ini sempat mendapat
pertidaksetujuan dari pihak militer Indonesia, akan tetapi Habibie tetap melaksanakan
referendum Timor Leste.
3. Lahirnya Komnas Perempuan
Pada peristiwa Mei 1998, banyak kasus kekerasan seksual yang menimpa perempuan
terutama dari etnis Tionghoa , hal ini memicu lahirnya tuntutan dari masyarakat agar
masalah ini tidak terulang kembali. Untuk memenuhi tuntutan ini, Habubue mengeluarkan
Keputusan. Presiden Nomor 181 Tahun 1998 yang akhirnya melahirkan komisi nasional
perempuan diIndonesia.

6
4. Wewenang Bank Indonesia
Pada tahun 1998, habibie melaksanakan restrukturisasi perbankan di Indonesia dan
memutuskan bahwa Bank Indonesia (BI) harus berpisah dari pemerintahan agar tetap
bersifat obyektif dan tidak terpengaruh oleh politik. Pemisahan BI dari pemerintahan ini
di atur dalam UU Nomor 23 Tahun 1999. BI sebagai bank sentral di Indonesia di
harapkan dapat membantu mengatasi krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun
1998 dengan cara meningkatnya suku bunga sebesar 70% dan di terbitkannya obligasi
senilai Rp650triliun untuk menalangi perbankan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tugas yang di emban oleh Presiden B.J.Habibie adalah memimpin pemerintahan
transisi untuk menyiapkan dan melaksanakan agenda reformasi yang menyeluruh dan
mendasar, serta sesegera mungkin mengatasi masalah yang terjadi.
Menjawab kritik-kritik atas dirinya yang dinilai sebagai orang tidak tepat
menangani keadaan Indonesia yang sedang di lamda krisis yang luar biasa. Namun
segala upaya dilakukan dan pemerintahnya akan menjalankan reformasi secara
bertahap dan konstitusional serta komitmen terhadap aspirasi rakyat untuk
memulihkan kehidupan politik yang demokratis dan meningkatkan kepastian hukum.
B. Saran
Dari peristiwa-peristiwa yang telah di bahas, itu merupakan suatu langkah yang patut
dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa sebagai salah satu upaya untuk menegakkan keadilan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hamonangan, Iskandar. “Reformasi Menuju Demokrasi : Kebijakan luar negeri masa
presidensi BJ Habibie.” no. April (2019):1-3
KURNIAWAN, Ahmad Depri. Kebijakan Politik BJ Habibie dalam demokratisasi di
Indonesia
(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

RIDWAN RUDINI1. Indonesia pasa Masa Pemerintahan BJ Habibie (1998-999). Diss. FIS,
2015

NGENGET, Indiana; JAYA,Indra. Mengenang Kebijakan BJ Habibie Dalam Lepasnya


Timor Leste dari Indonesia. JISHUM: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora,2023,1.3:710-716
ACHIDSTI,Safya Auliya. Kepemimpinan Negara Krisis Kajian Langkah dan Kebijakan
Pemerintah BJ Habibie dalam Konteks Masa Transisi 1998-1999).2016. PhD Thesis.
Universitas Gadjah Mada.
RADHI, Fahmy. Kebijakan ekonomi pro rakyat. Penerbit Republika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai