Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arfiko Dandys Sutanto

NIM : 21537144034
Kelas : Teknologi Informasi 21 / J

Tugas 9
Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Diskusikan perbedaan sistem pemerintahan Indonesia pada periode “awal kemerdekaan” (18
Agustus 1945 sampai dengan 12 Desember 1949) dengan sistem pemerintahan Indonesia
pada periode saat berlakunya Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949, serta sistem
pemerintahan Indonesia pada periode berlakunya UUD Sementara 1950!
Pada periode awal kemerdekaan Indonesia, yaitu dari 18 Agustus 1945 hingga 12
Desember 1949, Indonesia menganut sistem pemerintahan "Demokrasi Terpimpin." Sistem
ini didasarkan pada Pancasila dan dibentuk oleh pemerintah yang dipimpin oleh presiden.
Pada Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949 Indonesia menganut sistem pemerintahan
federal.
Pada periode berlakunya UUD Sementara 1950, Indonesia menerapkan sistem
pemerintahan parlementer. Setelah tahun 1959, Indonesia kembali pada sistem pemerintahan
presidensial dengan UUD 1945 yang diamandemen.

2. Diskusikan perbedaan sistem pemerintahan Indonesia pada periode “demokrasi terpimpin”


(orde lama), dengan sistem pemerintahan Indonesia pada periode orde baru (1966-1998)!
Perbedaan mendasar antara kedua sistem pemerintahan ini:
1. Konsep Dasar dan Pemimpin Tertinggi:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Konsep dasar adalah Demokrasi Terpimpin
yang dicetuskan oleh Soekarno. Pemimpin tertinggi adalah presiden yang
memiliki kekuasaan besar.
- Orde Baru: Konsep dasar adalah Pembangunan Nasional yang dipimpin oleh
Soeharto. Kekuasaan lebih terpusat pada presiden dan militer.
2. Pembagian Kekuasaan:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Soekarno memiliki peran besar dan
pemerintahan lebih terpusat di tangan presiden.
- Orde Baru:Soeharto mendirikan pemerintahan yang lebih otoriter dengan
kontrol yang ketat dari pemerintah pusat.
3. Politik Partai:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Pada awalnya, terdapat sistem multipartai,
tetapi seiring waktu, partai politik kehilangan independensinya dan menjadi
bagian dari "Nasakom" (Nasionalisme, Agama, Komunisme).
- Orde Baru: Sistem dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
diperkenalkan, dan partai politik diharuskan menjadi "partai terpimpin" yang
mendukung pemerintah.
4. Ekonomi:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Ekonomi lebih mengutamakan sosialisme
dan ekonomi terencana. Fokus pada ekonomi sosialis dan pertanian
- Orde Baru: Munculnya kebijakan ekonomi liberal, termasuk program
transmigrasi dan pembangunan proyek-proyek besar. Munculnya ekonomi
liberal dan pertumbuhan ekonomi yang pesat
5. Hubungan Internasional:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Keberpihakan pada Gerakan Non-Blok dan
peran besar dalam Konferensi Asia-Afrika.
- Orde Baru: Menjalin hubungan erat dengan Barat dan menjadi anggota G-77.
8. Durasi Pemerintahan:
- Demokrasi Terpimpin (Orde Lama): Berlangsung dari kemerdekaan hingga
pertengahan 1960-an.
- Orde Baru: Dimulai pada tahun 1966 dan berakhir pada tahun 1998 setelah
demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan di seluruh negeri.

3. Diskusikan perbedaan sistem pemerintahan Indonesia pada era orde baru, dengan sistem
pemerintahan Indonesia pada era reformasi (setelah amandemen UUD 1945) !
Periode Orde Baru dan Era Reformasi (setelah amandemen UUD 1945) adalah dua
fase yang sangat kontras dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Berikut adalah
beberapa perbedaan antara keduanya:

1. Pemimpin dan Pemerintahan:


- Orde Baru: Soeharto memegang kekuasaan selama lebih dari tiga dekade,
memimpin pemerintahan otoriter dan mengendalikan sebagian besar aspek
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial.
- Era Reformasi: Pembubaran Orde Baru membawa perubahan besar dengan
munculnya pemimpin yang dipilih secara demokratis dan sistem pemerintahan
yang lebih terbuka.
2. Partai Politik:
- Orde Baru: Partai politik diarahkan untuk mendukung pemerintah dan diawasi
ketat oleh pemerintah. Dominasi Golkar sebagai partai pemerintah.
- Era Reformasi: Munculnya kebebasan berpartai dan partai politik independen.
Pluralisme politik meningkat.
3. Kebebasan Politik:
- Orde Baru: Terdapat pembatasan terhadap kebebasan berpendapat, berkumpul,
dan berserikat. Pengawasan terhadap oposisi dan media.
- Era Reformasi: Munculnya kebebasan politik, kebebasan pers, dan hak asasi
manusia. Berkembangnya ruang untuk kritik dan oposisi.
4. Hubungan dengan Militer:
- Orde Baru: Militer memiliki peran besar dan diintegrasikan dalam struktur
pemerintahan. Konsep Dwifungsi ABRI, di mana militer memiliki peran dalam
politik dan keamanan.
- Era Reformasi: Reduksi peran militer dalam politik dan peningkatan sipil-
militer.
5. Ekonomi:
- Orde Baru: Menerapkan kebijakan ekonomi liberal dan mengalami pertumbuhan
ekonomi, tetapi dengan tingkat korupsi yang tinggi dan ketidaksetaraan yang
meningkat.
- Era Reformasi: Pembaruan kebijakan ekonomi, termasuk upaya mengurangi
korupsi dan ketidaksetaraan. Fokus pada pembangunan berkelanjutan.
6. Pemberantasan Korupsi:
- Orde Baru: Korupsi menjadi permasalahan serius dengan tingginya nepotisme
dan kolusi.
- Era Reformasi: Pemberantasan korupsi menjadi fokus utama dengan
didirikannya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
7. Otonomi Daerah:
- Orde Baru: Sentralisasi kekuasaan dengan pemerintahan yang sangat terpusat di
Jakarta.
- Era Reformasi: Munculnya otonomi daerah dan desentralisasi kekuasaan untuk
memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah.
8. Hak Asasi Manusia:
- Orde Baru: Pencabutan hak asasi manusia dan pelanggaran berat hak asasi
manusia, terutama dalam kasus-kasus seperti Tragedi 1965.
- Era Reformasi: Peningkatan perlindungan hak asasi manusia dan upaya
penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu.
9. Pemilihan Umum:
- Orde Baru: Pemilihan umum sering kali dianggap kurang demokratis dengan
kecenderungan manipulasi.
- Era Reformasi: Pemilihan umum yang lebih terbuka dan demokratis dengan
partisipasi yang lebih besar dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai