Anda di halaman 1dari 12

IDENTITAS

A. IDENTITAS PENGUSUL

Nama : Desy Mardianti Muchtar, S.Pd


Tempat, Tanggal Lahir : Kwandang, 24 Desember 1993
Alamat : Kelurahan Buladu, Kecamatan
Kota Barat
Kabupaten/Kota : Gorontalo
Kontak : 0813 5582 4834
Riwayat Pendidikan : SD : SDN 1 Moluo
SMP : SMP Negeri 1 Kwandang
SMA : SMA Negeri 1 Kwandang
S1 : Prodi PG-PAUD Universitas Negeri Gorontalo
Profesi : Prodi PPG Universitas Khairun
Riwayat Organisasi : 1. Pembina Organisasi Seventeen
2. Tim Kreator Gorontalo Privat Center
3. Anggota IGTKI Kab. Gorontalo
4. Ketua KKG PAUD-TK Kecamatan Telaga

B. IDENTITAS LEMBAGA

Nama Lembaga : Komunitas Pengembang Pembelajaran Abad 21


(KUMPARAN-21)
Nama Pimpinan Langsung : Desy Mardianti Muchtar, S.Pd
Nama Instansi : TK Negeri Pembina Telaga
Nama Pimpinan : Warni Yusuf, M.Pd
ABSTRAK

A. RINGKASAN
Nama Inovasi : Pembelajaran Abad 21
Inisiator : Desy Mardianti Muchtar, S.Pd
Tahapan Inovasi : Uji Coba

√ Penerapan

Jenis Inovasi : √ Digital


Non Digital
Bentuk Inovasi : Tata Kelola Pemerintahan
√ Pelayanan Publik
Lainnya
Waktu Uji Coba : 1 Bulan (Mulai pada 27 Juli 2021 s.d 26 Agustus 2021)
Waktu Implementasi Inovasi : 27 Agustus 2021 sampai dengan sekarang (2023)

B. RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN


Komunitas Pengembang Pembelajaran Abad 21 atau yang dikenal dengan
KUMPARAN-21 adalah komunitas yang berperan dalam pengembangan pembelajaran
dengan mengkolaborasikan metode dan model pembelajaran yang lebih variatif dengan
media digital. Komunitas ini terbentuk sejak tahun 2021 dan terus berkembang hingga saat
ini. Komunitas ini terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari kelompok
Guru TK Negeri Pembina Telaga hingga pada masyarakat luas.
Pada umumnya kegiatan pembelajaran selalu dilaksanakan dengan metode klasikal
yang memposisikan guru sebagai pembicara utama dalam pembelajaran, sedangkan siswa
adalah pendengar yang baik. Model pembelajaran yang seperti ini seharusnya telah
ditinggalkan sejak lama, karena terkesan sangat monoton. Pembelajaran dengan metode
klasikal akhirnya tidak dapat bertahan pada masa Covid-19. Dengan adanya lockdown maka
pembelajaran secara tatap muka terhenti begitu saja.
Semangat menghidupkan kembali kegiatan pembelajaran yang sempat terhenti, maka
Komunitas Pengembang Pembelajaran Abad 21 hadir memberikan solusi terbaik, dimana
pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun, merobohkan batasan ruang dan
waktu. Kami percaya dengan inovasi pembelajaran abad 21 kegiatan pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan lebih kreatif, menarik dan berdiferensiasi. Setelah melakukan uji coba
Pembelajaran Abad 21, komunitas ini semakin percaya diri dalam merekrut guru-guru kreatif
dan siapapun yang ingin menjadi guru kreatif. Karena kami adalah KUMPARAN-21 yang
akan terus berkembang dan memberi manfaat pada masyarakat.
BAB I. PENDAHULUHUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru
pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk
senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan
profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran peserta didik terutama dalam dunia digital sesuai
perkembangan zaman pada abad 21.
Dengan karakteristik anak yang unik, pembelajar yang aktif dan merupakan
masa yang paling potensial untuk belajar, maka pembelajaran harus melibatkan
anak secara langsung dan memasukan kehidupan nyata didalamnya. Hal tersebut
dikarenakan dalam belajar anak akan terbantu dalam mengenal dirinya, mengenal
dengan siapa anak hidup dan mengenal lingkungan tempat dimana anak tinggal.
Sehingga lingkungan dimana anak belajar, baik fisik maupun psikologis (nilai-nilai
dan norma) sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang akan diterima oleh
anak. Begitu juga dengan lingkungan budaya, khususnya budaya lokal dimana
anak tinggal juga sangat berperan dalam membentuk karakter anak dalam
menerima pembelajaran tentang diri dan dunianya.
Di masa pandemi Covid-19, membuat rangkaian kegiatan belajar mengajar
menemui kendala, Terutama di Taman Kanak-Kanak (TK). Terkait dengan proses
belajar mengajar, hendaknya guru mengarahkan dan membimbing siswa aktif
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta interaksi yang baik antara guru
dengan siswa maupun dengan sesamanya. Hal ini dapat dilakukan melalui
pemilihan model dan metode yang bisa membuat siswa berperan aktif. Apabila hal
ini diperhatikan dengan baik, tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
Namun hal ini tidak dapat tercapai dengan peniadaan pembelajaran tatap muka
yang membuat pihak sekolah maupun guru harus pintar mencari solusi. Salah satu
solusi yang paling banyak dibuat adalah menyediakan media pembelajaran atau
alat bantu yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Pembuatan Media Pembelajaran diharapkan mampu menjadi perantara yang
digunakan guru dalam menyampaikan informasi atau materi kepada peserta didik.
Namun hal ini tetap saja tidak memberikan dampak yang signifikan dikarenakan
kurangnya partisipasi orangtua untuk menjemput media pembelajaran yang telah
dibuat oleh guru. Selain itu media pembelajaran yang dibuat oleh guru bersifat
klasik dan tidak menggunakan cara baru.
Cara klasik guru dalam membuat media tentu tidak sesuai dengan
perkembangan zaman, apalagi para orangtua siswa di taman kanak-kanak sebagian
besar merupakan generasi milenial dan membutuhkan informasi yang lebih mudah
diakses kapanpun dan dimanapun. Selain itu, perlu adanya inovasi yang dibuat oleh
guru untuk keberlangsungan pembelajaran di masa covid-19, agar pembelajaran
tetap dapat dilaksanakan tanpa adanya pembelajaran tatap muka.
Sebagaimana amanat Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo,
M.Pd yaitu “Dalam rangka digitalisasi pendidikan, pemerintah Kabupaten
Gorontalo telah mencanangkan visinya kabupaten Gorontalo gemilang menuju
masyarakat madani. Kita tidak sekedar pintar tapi juga harus produktif. mendorong
bagaimana menyelesaikan masalah dan sekaligus produktif”. Beliapun
menambahkan bahwa “Digitalisasi menjadi kebutuhan di semua lini termasuk di
desa. karena hari ini, dengan digital antara desa dan kota itu sepertinya tidak
berbeda lagi . apa yang didapatkan orang desa sama dengan yang didapatkan orang
kota. Informasi tidak bisa dibatasi”.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita Nasional dan Amanat Bupati tersebut,
maka KUMPARAN-21 akan terus menciptakan kegiatan pembelajaran yang
menarik dan kreatif melalui Pembelajaran Abad 21.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Inovasi


Inovasi ini, bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk menjawab tantangan global dalam menghadapi zaman terutama pada
abad 21,
2. Untuk memberi dukungan kepada guru dalam meningkatkan skill mengajar
abad 21,
3. Untuk menghadapi gaya pembelajaran yang terus berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.

1.3 Manfaat Pelaksanaan Inovasi


Pelaksanaan inovasi ini, bermanfaat sebagai :
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar,
2. Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik,
3. Memfasilitasi masyarakat dalam mengakses konten pembelajaran dengan
mudah,
4. Mendukung pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan.

BAB II. METODOLOGI


Adapun metode yang digunakan dalam menerapkan inovasi Pembelajaran Abad 21,
meliputi :
Tahap I (Persiapan Awal)
a. Pendefinisian Permasalahan dan Kebutuhan. Menggambarkan secara jelas masalah
yang harus diselesaikan dan apa saja solusi yang dibutuhkan.
b. Penetapan Ide dan proses kerja. Berdasarkan alternatif solusi dari permasalahan
dan menetapkan proses kerja.
c. Memilih Model dan Metode Pembelajaran serta media pembelajaran yang sesuai
dengan pembelajaran abad 21.
d. Membuat Desain Pembelajaran dengan menyiapkan paket perangkat pembelajaran
berupa RPPH, Bahan Ajar, LKPD, Media Pembelajaran serta Kisi-kisi, Instrumen
dan Rubrik Penilaian.
e. Membuat media pembelajaran secara digital, agar dapat dipublikasikan dan diakses
oleh masyarakat.
Tahap II (Uji Coba)
Pada tahapan ini, dilakukan pengujian untuk penerapan inovasi Pembelajaran Abad 21
untuk mengukur keberhasilan dan kendala yang dihadapi. Tahapan ini dilaksanakan selama
empat pekan atau satu bulan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penyediaan set perangkat pembelajaran,
2. Pembelajaran dilaksanakan di dalam dan luar kelas dengan menggunakan media
pembelajaran abad 21,
3. Evaluasi menyeluruh dengan instrumen yang telah disediakan untuk mengukur
keberhasilan Pembelajaran Abad 21.
Tahapan III (Penerapan/Implementasi)
Tahapan ini dilakukan setelah melihat hasil uji coba dilapangan bahwa penerapan
Pembelajaran Abad 21 mendapat respon yang baik dari Siswa, Kepala Sekolah dan Orangtua
serta melihat persentasi peningkatan kemampuan perkembangan anak. Setelah dilaksanakan
penerapan, terjadi peningkatan pada pencapaian perkembangan anak.
Tahap IV (Monitoring dan Evaluasi)
Pada tahap ini dilakukan pengukuran melalui instrumen evaluasi secara digital (akan
disertakan link) dan non digital untuk mengukur keberhasilan Pembelajaran Abad 21.

BAB III. PELAKSANAAN INOVASI


3.1 Langkah dan Tahapan Inovasi
Pelaksanaan inovasi Pembelajaran Abad 21, dilakukan dengan langkah dan tahapan
sebagai berikut:
a. Penetapan Lokasi Pelaksanaan Inovasi
b. Lokasi pelaksanaan adalah di TK Negeri Pembina Telaga
c. Publikasi dan Pelatihan
Telah dipublikasi pada saat rapat sekolah, pada proses pembelajaran di dalam
kelas, publikasi di website sekolah, dan di kalangan masyarakat belajar lainnya.
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan agar dapat melakukan perbaikan pada Pembelajaran Abad 21
dan terus mengembangkannya.

3.2 Keterlibatan pemangku kepetingan


Pemanfaatan model Pembelajaran Abad 21 diusahakan memperoleh hasil yang
baik, maka dalam hal ini melibatkan beberapa pihak diantaranya :
1. Kepala TK Negeri Pembina Telaga
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo
3. Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo

BAB IV. HASIL INOVASI DAERAH


4.1 Cara Kerja Inovasi
Inovasi Pembelajaran Abad 21 berfungsi sebagai model pembelajaran
terbarukan yang mengkolaborasikan berbagai model dan metode pembelajaran dengan
pendekatan dan media pembelajaran berbasis digital dan non digital agar dapat menarik
minat anak dalam belajar dan meningkatkan keberhasilan pencapaian perkembangan
sesuai dengan harapan. Selain itu pembelajaran abad 21 dapat dilaksanakan dimanapun
dan kapanpun. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat diakses melalui
beberapa platform seperti website sekolah maupun Grup Komunitas di Media Sosial.
Apabila seorang siswa tidak dapat hadir untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di
sekolah, maka siswa ataupun orangtua siswa dapat mengakses pembelajaran melalui
website sekolah dengan memanfaatkan media pembelajaran digital seperti Augmented
Reality yang telah dikoneksikan berbagai platform seperti youtube, wordwall, dan
sebagainya.
Berikut contoh tampilan pembelajaran abad 21 :

Model PjBL dengan Pendekatan STEAM

Model PBL dengan Pendekatan STEAM

Model PBL dengan Pendekatan STEAM


Model PjBL dengan Pendekatan Natural Messy Play

Model PBL dengan Pendekatan Teams Games Tournament

Model PjBL dengan Pendekatan Natural Messy Play


Model PBL dengan Media Augmented Reality

Contoh Pembelajaran yang dapat diakses melalui website Sekolah :


https://tknpembinatelaga.wordpress.com

Contoh Pembelajaran yang dapat diakses oleh orangtua dengan menggunakan kartu AR :
4.2 Replikasi
Penerapan inovasi Pembelajaran Abad 21 yang telah dilaksanakan di TK
Negeri Pembina telah di replikasi oleh sekolah lain. Komunitas Pengembang
Pembelajaran Abad 21 atau Kumparan-21 telah merekrut anggota yang akan dilatih
untuk mengembangkan Pembelajaran Abad 21 dan diterapkan di sekolah-sekolah
yang lain.

BAB V. PENUTUP
5.1 Strategi Keberlanjutan
Pada tahapan tindak lanjut berdasarkan hasil dari pelaksanaan ini yaitu
mempublikasikan informasi mengenai Pembelajaran abad 21 pada masyarakat luas.
Dalam merealisasikan keberlanjutan inovasi ini, maka dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mendorong Kelompok Kerja Guru PAUD-TK yang ada di kecamatan Telaga
untuk senantiasa menerapkan pembelajaran abad 21,
2. Merekrut anggota Komunitas Pengembang Pembelajaran Abad 21 lebih
banyak, agar terjadi pertukaran informasi yang lebih terbarukan,
3. Berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, dalam hal ini instansi
terkait agar dapat mendampingi pelaksanaan inovasi serta pengembangannya.

5.2 Evaluasi
Evaluasi terus dilakukan dalam pelaksanaan inovasi Pembelajaran Abad 21,
evaluasi ini dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu pada setiap akhir semester.
Bentuk evaluasi dilaksanakan dalam bentuk penelitian dan hasil survey. Berikut ini
hasil evaluasi terakhir dari Inovasi.

Tabel 1. Hasil Penelitian Pencapaian Perkembangan Anak / Hasil Belajar


menggunakan Pembelajaran Abad 21

Capaian Perkembangan Siklus I Siklus II


BB 57,14% 0%
MB 42,86% 7,14%
BSH 0% 28,57%
BSB 0% 64,29%

Tabel 2. Hasil Observasi Kompetensi Guru dalam menggunakan


Pembelajaran Abad 21
Hasil Penilaian
Kategori Penilaian
Rekan Sejawat Kepala Sekolah
Kuisioner Penilaian Kompotensi Guru 100 100
Kuisioner Terlaksananya item pembelajaran 95 100
Wawancara Positif Positif

Anda mungkin juga menyukai