PTA 2022/2023
Di Susun oleh :
2KB02
Senin / Shift 1
Agung Tri Purnomo / 20122073
Chrisna Dwi Nugroho / 20122296
Dafa Raihan Ranindra Putra / 20122304
Kelas : 2KB02
Hari/Shift : Senin/Shift 1
Penguji I Penguji II
( …………….. ) (...............)
( …………….. ) (................)
Nilai
Nama Alat Makalah Presentasi Total
1. Agung Tri Purnomo
2. Chrisna Dwi Nugroho
3. Dafa Raihan Ranindra
Putra
i
KATA PENGANTAR
Pertama – tama kami panjatkan puji dan syukur kehadiran ALLAH Yang Maha
Esa, karena telah memberikan kami kemampuan akal dan pikiran sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas proyek yang diberikan pada praktikum elektronika
dasar, yaitu “Pulse Width Modulation” beserta makalahnya dengan tepat waktu.
Dengan adanya makalah ini kami mengharapkan agar dapat lebih memahami
tentang prinsip kerja dari PWM ini, beserta teori – teori dasar tentang elektronika.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas serta
melengkapi proyek pembuatan rangkaian, pada studi Praktikum Elektronika
Dasar. Kami mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini khususnya Asisten – asisten Praktikum
Elektronika Dasar yang memberikan sedikit banyak ilmu yang kami butuhkan
untuk makalah ini, serta teman – teman kami yang membantu kami serta
kelompok kami atas segala kerja samanya.Kami menyadari bahwa makalah ini
belum sepenuhnya dapat dijadikan sebagai suatu bahan untuk pembahasan yang
lebih luas lagi. Namun kami sudah berusaha secara maksimal untuk dapat
menyajikan yang terbaik dan inilah yang dapat penulis sajikan.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun motivasi kami agar lebih baik lagi dalam membuat suatu karya tulis
ilmiah berikutnya, khususnya Asisten–asisten Praktikum Elektronika Dasar serta
pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian proyek makalah ini, demi
sempurnanya pembuatan makalah dan proyek yang akan datang untuk it, kami
ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................1
1.2 Batasan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................3
1.4 Metode Penulisan.......................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................4
iii
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram.................................39
3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail.............................................41
3.3 Block Activator.........................................................................39
3.4 Block Input...............................................................................39
3.5 Block Process...........................................................................39
3.6 Block Output.............................................................................39
BAB V PENUTUP....................................................................................46
5.1 Kesimpulan...................................................................................46
5.2 Saran..............................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................viii
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3. 2 : Kondisi Switch 1...........................................................................37
Gambar 3. 3 : Kondisi Switch posisi 3.................................................................37
Gambar 3. 4: Blok Timer (IC 555N)....................................................................37
Gambar L. 1: Schematic......................................................................................viii
Gambar L. 2 : Skema Layout..............................................................................viii
Gambar L. 3 : Gambar fisik PWM........................................................................ix
vi
DAFTAR TABLE
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Metode Pustaka
Teori-teori yang berhubungan dengan proyek didapat melalui
pencarian dibuku -buku dan media elektronik, khususnya dari internet.
b. Metode Penganalisaan
Analisa rangkaian dibuat dengan dibantu saran-saran yang didapat
dari konsultasi yang telah kami lakukan sebelum penyusunan
makalah. Hal ini bertujuan agar prinsip cara kerja alat dan komponen
dapat dipahami
c. Metode Lapangan
Setelah penganalisaan dilakukan kemudian dibuatlah berupa alat
peraga dengan beberapa kali dilakukan percobaan pada alat yang telah
dibuat untuk mengetahui apakah alat tersebut telah berjalan sesuai
dengan yang diinginkan
4
: BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang penyusunan makalah mulai dari latar belakang
masalah, batasan makalah, tujuan penulisan makalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan makalah.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan beserta saran mengenai pembuatan alat “Pulsa
Width Modulation”.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1. Resistor
Jika Resistor tidak dialiri arus, maka tegangan kedua ujungnya sama.
Jika Resistor dialiri arus, maka beda tegangan antara kedua ujungnya
adalah I.R, dimana I adalah besarnya arus dan R adalah nilai hambatan.
Tipe resistor dibagi menjadi dua yaitu resistor tetap dan resistor tidak
tetap. Resistor tetap adalah resistor dengan nilai hambatan tetap. Resistor
tetap (umum) ini berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan
6
Tabel di atas ini memberikan nilai - nilai warna gelang secara jelas.
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang
toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama
7
watt - nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan
terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar
ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan
disipasi daya resistor tersebut.
2.1.2. Kapasitor
1 µF = 10−6 F
1 nF = 10−9 F
1 pF = 10−12 F
Fungsi Kapasitor
Tipe Kapasitor
a. Kapasitor Electrostatic
b. Kapasitor Electrolic
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lainlain, yang sering juga
disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor tantalum ada yang cair tetapi ada
juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan
electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu
manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki
kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain
itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih
tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil
Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
c. Kapasitor Electrochemical
2.1.3. Dioda
2. Jenis-Jenis Dioda
a. Dioda hubungan
c. Dioda Zener
Dioda zener adalah tipe dioda yang spesial, dimana arus dapat
mengalir pada arah kebalikan. Dioda zener sebenarnya sama seperti
dioda biasa dapat mengalirkan arus pada arah bias maju. Jika di bias
terbalik juga bekerja seperti biasa, kecuali bila mencapai tegangan
yang bekerja pada zener / breakdown voltage, dioda zener akan
mengalirkan arus listrik dalam arah bias terbalik atau mundur. Dioda
menolak aliran arus pada arah kebalikan selama tegangan balik
(reversing voltage) tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati batas
breakdown, dioda zener akan dialiri arus pada arah kebalikan. Dengan
kata lain tahanan dioda zener breakdown mendekati nol dan arus balik
(reverse current) dapat mengalir.
18
e. Dioda Foto
3. Aplikasi dioda
Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai anti shock
tegangan. Contoh aplikasinya adalah pada jenis relay diberikan dioda
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian. Arus
balik listrik ini dapat berasal dari induksi medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya lebih tinggi tegangannya
dibandingkan dengan tegangan sumber. Untuk mencegah terjadinya
kerusakan akibat terjadinya tegangan induksi ini maka pada rangkaian
relay dipasangkan rangkaian dioda.
a. Forward Bias
Apabila tegangan dikaki anoda lebih positif dari kaki katoda sehingga
arus mengalir dari anoda ke katoda
b. Reverse Bias
Apabila tegangan dikaki katoda lebih positif dari kaki anoda sehingga
arus tidak mengalir dari anoda ke katoda
2.1.4. Transistor
diode yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter - basis, atau
disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor - basis, atau disingkat
dengan dioda kolektor. Berikut ini merupakan gambar dan simbol dari
transistor, baik NPN maupun PNP.
21
2.1.5. Relay
1. Vcc
2. CO (Change Over)
3. Ground
4. NO ( Normally Open )
5. NC ( Normally Close )
c. Changeover
Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
membuat kontak lainnya berhubungan.
1. Keuntungan relay :
a. Dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC
b. Relay dapat men - switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat
24
2. Kekurangan relay :
a. Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor
b. Relay tidak dapat switch dengan cepat
c. Relay butuh daya lebih besar dibanding transistor
d. Relay membutuhkan arus input yang besar
2.1.6. Motor
Selain itu, terdapat motor universal yang dapat bekerja baik dengan
sumber AC maupun sumber DC. Akan tetapi dalam praktiknya banyak
yang menggunakannya dengan sumber AC. Motor AC merupakan motor
dengan sumber AC ( Alternate Current ). Pengelompokkan motor AC ini
biasanya berdasarkan phase-nya. Yang diperhatikan pada motor AC ini
pada umumnya adalah Horsepower, speed dalam RPM dan startup torque.
Berikut ini akan diberikan gambar motor AC :
Motor yang akan kita gunakan dan akan dibahas lebih lanjut dan
digunakan pada alat ini adalah motor DC atau dinamo. Motor DC ini tidak
berisik dan dapat memberikan daya yang memadai untuk tugas - tugas
berat. Motor DC standar berputar secara bebas, berbeda halnya dengan
motor stepper. Motor DC ini biasanya terdiri dari 2 kutub atau 2 inputan
pin, harus terjadinya perbedaan tegangan misalnya tegangan baterry
dengan ground. Berikut ini diberikan cara menggerakkan motor DC.
1. Konfigurasi H-Bridge
Gambar 2. 13 : H-Bridge
2.1.7. Switch
Disamping itu, switch yang akan digunakan pada alat ini terdapat 3
jenis yaitu switch on – off atau switch dengan dua kondisi ( terhubung atau
putus ), switch toggle dan push button.
Keterangan Pin :
1. Offset Null
2. Inverting Input
3. Non Inverting Input
4. –VCC : Tegangan aktivator negatif
5. Offset Null
6. Output
7. +VCC : Tegangan aktifator positif
8. No Connection (NC)
Amp
Inverting Amplifier
Non-Inverting
Amplifier
Pada penguat
non – pembalik
memiliki bati
minimum
bernilai 1
dikarenakan
tegangan sinyal masukan terhubung langsung dengan masukan pada
penguat operasional maka impedansi masukan bernilai
Rumus :
Ia + Ib = Ic
Ia + Ib = 0
Maka :
0 – Vin + Vout – Vin = 0
Rin Rf
Vout = Vin ( Rf + 1 )
( Rf Rin)
Voltage
Comparator
2.1.9 IC 555N
Pin 1 (Ground). Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal
dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian internal maupun
rangkaian eksternalnya.
Pin 2 (Trigger). Berfungsi untuk membuat output high, ini terjadi pada
saat level tegangan pin trigger dari High menuju < 1/3 Vcc
Pin 3 (Output). Output mempunyai 2 keadaan, High dan Low
Pin 4 (Reset). Pada saat low, pin 4 akan reset. Pada saat reset, output
akan Low. Supaya bisa bekerja, pin 4 harus diberi High.
Pin 5 (Voltage Control). Jika pin 5 diberi tegangan, maka level tegangan
threshold akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5. Level tegangan trigger
akan berubah dari 2/3 Vcc menjadi V5
Pin 6 (Threshold). Untuk membuat output Low, terjadi pada saat
tegangan pin 6 dari Low menuju > 1/3 Vcc
36
2.1.10. Potensiometer
Metode yang kami lakukan untuk membuat jalur pada PCB yaitu metode
manual, metode tersebut menurut kami sangat mudah diterapkan,
membutuhkan waktu yang relatif singkat, dan biaya yang sedikit.
38
RANGKAIAN
AKTIVATOR
1. Aktivator
Bagian ini berfungsi untuk mengaktifkan seluruh bagian input,
proses dan output jika diberikan tegangan +12v.
2. Input
Yang masuk pada rangkaian ini adalah input berupa sakelar yang
berfungsi sebagai penentu arah dan kondisi gerakan output yaitu
motor DC. Adapun Ground yang juga berfungsi sebagai beda
potensia serta terdapat potensiometer.
38
39
3. Proses
Terdapat 3 bagian jenis dalam proses pembuatan alat yaitu :
a. Blok komparator
b. Blok Switching
c. Blok Timer
4. Output
Yang menjadi output dalam alat ini ialah motor DC. Dimana
gerakan putarannya dapat searah maupun berlawanan dengan arah
jarum jam. Diberii dengan lem atau penanda untuk menentukan
arah daripada motor DC.
40
Gambar 3. 1 : Skematik
Motor dalam keadaan normal, sebab pada kondisi ini switch dalam
keadaan off. Sehingga arus serta tegangan tidak masuk menuju motor DC.
Saklar IC 1 IC 2 Potensiometer
PIN 2 PIN 3 PIN 6 PIN 2 PIN 3 PIN 6
ON
ON
OFF
IC 3 Potensiometer
PIN 1 PIN 2 PIN 3 PIN 4 PIN 5 PIN 6 PIN 7 PIN 8
Saklar IC 1 IC 2 Potensiometer
PIN 2 PIN 3 PIN 6 PIN 2 PIN 3 PIN 6
IC 3 Potensiometer
PIN 1 PIN 2 PIN 3 PIN 4 PIN 5 PIN 6 PIN 7 PIN 8
46
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa sistem yang telah dirancang, maka memperoleh
hasil kesimpulan sebagai berikut;
Sistem dirancang dengan memanfaatkan switch dan potensiometer sebagai kendali utama
pengatur gerak searah jarum jam, pengatur gerak berlawanan arah jarum jam yang
memproses masukan dari rangkaian pwm (Pulse width Modulatioan) untuk
menggerakkan motor sebagai output
IC yang digunakan sebagai timer berfungsi mengatur waktu di pergerakan motor pada
saat motor berputar.Sedangkan relay dan transistor digunakan sebagai saklar yang
menentukan arah perputaran motor DC. Pada relay dipasang dioda dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian. Arus balik listrik ini dapat berasal dari
induksi medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya
lebih tinggi tegangannya dibandingkan dengan tegangan sumber. Untuk mencegah
terjadinya kerusakan akibat terjadinya tegangan induksi ini maka pada rangkaian relay
dipasang dioda.
Rangkaian PWM adalah teknologi yang penting dan serbaguna yang memiliki
banyak aplikasi dalam kehidupan manusia. Rangkaian PWM dapat digunakan untuk
mengontrol kecepatan motor, mengatur intensitas cahaya, mengatur volume suara,
mengkonversi sinyal analog ke digital, memodulasi sinyal RF, dan mengatur daya.
SARAN
1. https://ilhammawmaw.wordpress.com/2011/10/28/makalah-proyek-eldas-
pwmpulsa-width-modulation/
2. http://komponenelektronika.net/fungsi-dioda.html
3. http://www.sahabat-informasi.com/2012/04/macam-macam-jenis-
jenisresistor.html
4. https://id.scribd.com/document/335233975/Pulse-Width-Modulation-
PWM-PROPTA-13142KB109-pdf
5. https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
6. https://www.gurupendidikan.co.id/dioda/
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Gambar L. 1 : Schematic
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 4
a. Tegangan di IC 555
IC Tegangan
KAKI 1 6v
KAKI 2 5v
KAKI 3 6v
KAKI 4 5v
KAKI 5 5v
KAKI 6 6v
KAKI 7 5v
KAKI 8 5v
IC Tegangan
KAKI 1 5v
KAKI 2 9v
KAKI 3 5v
KAKI 4 5v
KAKI 5 5v
KAKI 6 7v
KAKI 7 10 v
KAKI 8 0v
x
c. Tegangan di IC 741 (2)
IC Tegangan
KAKI 1 1v
KAKI 2 5v
KAKI 3 10 v
KAKI 4 1v
KAKI 5 2v
KAKI 6 2v
KAKI 7 10 v
KAKI 8 0v
xi