Di dalam kurikulum 2013 revisi terbaru telah menerapkan soal-soal HOTS tersebut.
Sehingga guru di satuan pendidikan wajib memberikan pelajaran sesuai dengan level
kognitif para siswa, agar nantinya mampu mengerjakan serta menyelesaikan soal-soal
HOTS.
Kata kognitif atau kognisi mempunyai pengertian sebagai proses mendapatkan serta
mengolah pengetahuan lewat aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, membayangkan dan berbahasa.
Jadi bila dikaitkan dengan pengertian diatas, maka level kognitif merupakan tingkatan
yang dibuat dalam pendidikan yang mampu menunjukkan kegiatan siswa dalam proses
belajar-mengajar mulai dari mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
serta membayangkan hingga berbahasa.
Level Kognitif C1 – C6 :
Tingkatan level kognitif dapat terbagi menjadi 6 (enam) tingkatan. Tingkatan Cognitive
(C) terbagi ke level C-1, C-2, C-3, C-4, C-5 dan C-6. Berikut uraian tingkat kognitif C1
sampai C6 berdasarkan dasarnya :
1. Level Kognitif C1 Mengingat : pada level ini peserta didik perlu mengingat istilah,
fakta, & detail tanpa perlu memahami konsep materinya.
2. Level Kognitif C2 Memahami : pada level ini peserta didik perlu menyusun
ringkasan & menjelaskan gagasan utama menggunakan kata-kata serta
bahasanya sendiri tanpa menghubungkannya dengan pembahasan lainnya.
3. Level Kognitif C3 Menerapkan : pada level ini peserta didik perlu
mengaplikasikan atau menerapkan hasil belajar ke kehidupan sehari-hari
maupun ke masalah dengan konteks berbeda dari contoh yang sudah pernah
diberikan.
4. Level Kognitif C4 Menganalisis : pada level ini peserta didik perlu melakukan
analisis pemecahan masalah melalui tahap memisahkan bagian-bagian
permasalahan, menguraikan pola permasalahan hingga menghubungkan sebab-
akibat antara suatu materi terhadap bagian lainnya.
5. Level Kognitif C5 Mengevaluasi : di level ini peserta didik harus
mengekspresikan pendapat pribadi atau penilaian terhadap suatu materi melalui
kriteria, ide serta metode pendekatan terbaik berdasarkan bukti internal &
eksternal.
6. Level Kognitif C6 Menciptakan : pada level terakhir ini peserta didik perlu
menyusun ataupun membuat sebuah inovasi baru melalui penggabungan
berbagai materi yang telah dipelajari untuk menghasilkan solusi unik suatu
permasalahan.
Selain menggunakan acuan kognitif C1 – C6 dasar di atas, masih ada metode lain
dalam penyusunan kognitif soal, yakni melalui taksonomi Bloom. Sesuai hasil penelitian
psikolog pendidikan di Amerika bernama Benjamin Bloom di tahun 1956, level kognitif
dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) tingkat, yakni L1 (Level 1), L2 (Level 2) serta L3
(Level 3).
Level Kognitif 1 :
Level Kognitif 2 :
Di level 2 taksonomi Bloom isinya berfokus pada tingkat kognitif C3. Artinya kognitif L2
taksonomi Bloom mempunyai standar minimal berupa kemampuan pengaplikasian
(Applying). Sehingga dapat diartikan bahwa standar minimum bagi peserta didik level 2
di antaranya adalah:
Di level terakhir yakni level 3 taksonomi Bloom, isinya mencakup tingkat kognitif C4, C5
serta C6 dengan standar minimal berupa kemampuan penalaran dan logika
(Reasoning). Dimana standar minimum bagi peserta didik level 3 di antaranya adalah:
Menunjukkan pengetahuan & pemahaman lebih luas terkait materi pelajaran &
juga penerapan ide maupun konsep untuk kondisi serupa maupun kondisi
berbeda.
Melakukan analisis, sintesis & evaluasi terhadap gagasan & informasi terfaktual.
Menjabarkan hubungan konseptual sebuah gagasan & informasi terfaktual.
Membuat penafsiran & penjelasan gagasan kompleks suatu ilmu pelajaran.
Menyampaikan gagasan nyata & akurat menggunakan istilah (terminologi) yang
benar.
Melakukan pemecahan masalah menggunakan berbagai cara & variabel yang
berkaitan.
Membuat demonstrasi hasil pemikiran orisinal.