Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Kemitraan merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
prinsip saling membutuhkan dan saling membersarkan.
Konsep kemitraan mengacu pada konsep kerjasama antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau usaha besar disertai pembinaan, dengan memperhatikan prinsip saling
menguntungkan dan memperkuat. Pola kemitraan sebagai suatu inovasi mengandung
pengertian bahwa telah terjadi proses pembaharuan terhadap pola kemitraan dalam
banyak hal. Kartasasmita (1996) mengemukakan bahwa kemitraan usaha, terutama
dalam dunia usaha adalah hubungan antar pelaku usaha yang didasarkan pada ikatan
usaha yang saling menguntungkan dalam hubungan kerja yang sinergis, yang hasilnya
bukanlah suatu zero-zum-game, tetapi positive-zum-game atau win-win situation.
Dengan perkataan lain, kemitraan usaha merupakan hubungan kerja sama antar usaha
yang sejajar, dilandasi prinsip saling menunjang,dan saling menghidupi berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan.

1. Maksud dan Tujuan


Monitoring atau survey bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi
kebutuhan program yang sudah berjalan, untuk mengetahui kesenjangan antara
perencanaan dan target. Dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program
dapat membuat penyesuaian dengan memanfaatkan umpan balik tersebut. Tujuan
dari kegiatan survey kepuasan Lembaga Mitra terhadap Layanan kerjasama ini adalah
:
1) Untuk mengetahui pelaksanaan kerjasama yang telah
dilaksanakan dengan lembaga mitra kerjasama telah sesuai
dengan yang telah direncakan.
2) Memperoleh informasi berkenaan dengan mutu dan manfaat
kegiatan kerjasama bagi kedua belah pihak
3) Memperoleh informasi berkenaan dengan kepuasan Lembaga
Mitra terhadap hasil kegiatan kerjasama dan layanan kerjasama
dari RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan
4) Menjamin keberlanjutan kerjasama Lembaga Mitra dengan
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan

2. Ruang Lingkup
Kegiatan yang dilaksanakan adalah membagikan kuisioner mengenai
pengukuran kepuasan dan penilaian mitra kerja sama selaku pengguna.

Untuk mengumpulkan data tentang kepuasan mitra kerja sama digunakan google form
yang diukur dengan 6 indikator layanan yang disediakan dalam bentuk kuisioner
secara terbuka. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membagikan kuisioner kepada
pihak mitra untuk menilai sejauh mana kepuasan yang didapat selama bekerjasama
dengan RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan, adapun skor penilaian sebagai
berikut :
1. Sangat Puas
2. Puas
3. Tidak Puas
4. Sangat Tidak Puas

1. Waktu dan Tempat


Survey kepuasan lembaga mitra terhadap layanan kerjasama pelayanan
kesehatan RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan pada bulan
Februari 2023

2. Metode dan Instrumen Pengambilan Data


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Teknik dan cara yang digunakan dalam melakukan
pengumpulan data adalah menggunakan kuisioner. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab, dengan tujuan untuk memperoleh informasi
yang relevan mengenai variabel penelitian yang diukur pada survey ini. Distribusi
kuisioner dilakukan dengan pengisian langsung pada form yang disediakan secara
online:
https://forms.gle/Ej6G3pN9bFuSEoFK7
Instrumen pengambilan data atau kuisioner penilaian berisi deskripsi
mengenai pengukuran kepuasan lembaga mitra terhadap layanan kerjasama yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut : memberikan peningkatan kinerja terhadap
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan dan fasilitas pendukung, memberikan
manfaat dan kepuasan kepada mitra, dan menjamin keberlanjutan kerjasama dan
hasilnya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Teori merupakan salah satu hal yang paling mendasar yang harus dipahami ketika
melakukan penelitian karena teori dapat menjadi acuan untuk menemukan dan
merumuskan sebuah permasalahan. Sesuatu baru dikatakan menjadi sebuah teori jika
sudah terbukti melalui serangkaian proses dan eksperimen dan kemudian
diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Sebuah teori dapat berubah atau mengalami
perkembangan hal itu terjadi apabila teori yang ada sudah tidak relevan dengan
keadaan yang ada. Seperti yang dikemukakan oleh Cooper dan Schindler bahwa teori
adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis
sehingga dapat dipergunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
(Sugiyono, 2012:52). Selanjutnya Haditono menyatakan bahwa suatu teori akan
memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan
dan meramalkan gejala yang ada (Sugiyono, 2012:53). Berdasarkan definisi-definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori mempunyai 3 fungsi, yakni untuk
menjelaskan, meramalkan dan pengendalian suatu gejala. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teori-teori sebagai berikut:

Pengertian Kemitraan
Kemitraan adalah perjanjian formal antara dua pihak atau lebih untuk
mengurus bisnis dan membagi keuntungannya. Perjanjian formal ini dibuat dan
disepakati untuk keperluan bisnis seperti menjadi rekanan, pembagian tanggung
jawab menjalankan perusahaan, serta membagi pendapatan atau kerugian dalam
bisnis.

Jenis kemitraan
Berikut jenis-jenis kemitraan berdasar pembagian tanggung jawab:
1. Kemitraan umum (general partnership)

Dalam kemitraan umum, semua mitra bertanggung jawab atas pengelolaan bisnis,
termasuk utang piutang perusahaan. Pembagian keuntungan pun dibagi secara adil
sesuai kesepakatan.
2. Kemitraan terbatas (limited partnership)

Kemitraan terbatas berarti tanggung jawab mitra hanya pada jumlah uang yang
diberikan pada usaha bersama. Biasanya kemitraan ini berisi investor pasif yang tidak
berperan dalam pengelolaan bisnis sehari-hari
Cara kerja kemitraan

Kemitraan memang bisa berbeda satu sama lain. Namun, cara kerja kemitraan
umumnya hampir sama yaitu sebagai berikut:

 Memilih jenis kemitraan yang ingin dilakukan.


 Memilih ingin memulai kemitraan dengan bisnis baru atau ikut dalam bisnis
yang sudah berjalan dan sudah memiliki mitra sebelumnya.
 Buat Memorandum of Understanding (MoU) atas kontrak bisnis. MoU ini
berisi hak dan tanggung jawab secara hukum, serta ketentuan pembagian hasil,
pajak, dan lain sebagainya.
 Setelah menyetujui dan menandatangani MoU, hak dan tanggung jawab
tertulis akan melekat pada pihak yang terlibat. Nantinya, kedua pihak atau
lebih yang menandatangani MoU harus melakukan peran dan kewajiban
sesuai dalam kontrak.

Karakteristik kemitraan
1. Kontrak atau formasi

Kontrak kemitraan di antara setiap mitra wajib dimiliki.

2. Kewajiban tidak terbatas


Kewajiban tidak terbatas berarti tanggung jawab pembayaran utang harus dimiliki
setiap mitra. Bahkan tidak menutup kemungkinan pembayaran utang mengharuskan
mitra melikuidasi aset pribadinya.

3. Kontinuitas

Jika kemitraan mengalami bangkrut, mati, dan lain sebagainya, maka bentuk
kemitraan akan dibubarkan. Sisa mitra yang lain harus membuat kemitraan baru. Hal
tersebut karena kemitraan tidak bisa diwariskan, tetapi harus dengan persetujuan mitra
lainnya.

4. Jumlah maksimal anggota

Jumlah maksimal anggota kemitraan adalah 10 anggota untuk perusahaan perbankan


dan 20 anggota untuk perusahaan lainnya.

5. Agen reksa

Walaupun seluruh mitra bertanggung jawab atas operasional perusahaan, tetapi ada
satu mitra yang bertanggung jawab mengawasi dan mengambil tindakan tertentu.

Keuntungan kemitraan

Kemitraan tentu berdampak positif bagi perusahaan dalam hal menjalin rekanan.
Berikut keuntungan melakukan kemitraan:

1. Sumber daya lebih besar sehingga beban kerja dan pendanaan usaha lebih ringan.
2. Mengurangi beban kerja.

3. Memperoleh berbagai keterampilan dari masing-masing pekerja.

4. Fleksibilitas cukup tinggi karena memiliki banyak waktu dan tenaga untuk
mengembangkan usaha.

5. Mengurangi beban pembayaran pajak.

Indikator Keberhasilan

Kemitraan Untuk dapat mengetahui keberhasilan pengembangan kemitraan


diperlukan adanya indikator yang dapat diukur. Dalam penentuan indikator sebaiknya
dipahami prinsip-prinsip indikator yaitu : spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,
realistis, dan tepat waktu. Sedangkan pengembangan indikator melalui pendekatan
program menurut Ditjen P2L & PM dalam Kuswidanti (2008:22) dijelaskan sebagai
berikut:
1. Indikator Keberhasilan Kemitraan

1) Indikator input Tolok ukur keberhasilan input dapat diukur dari tiga indikator,
yaitu:

a. Terbentuknya tim wadah atau sekretariat yang ditandai dengan adanya


kesepakatan bersama dalam kemitraan.

b. Adanya sumber dana/biaya yang memang diperuntukkan bagi pengembangan


kemitraan.

c. Adanya dokumen perencanaan yang telah disepakati oleh institusi terkait. Hasil
evaluasi terhadap input dinilai berhasil apabila ketiga tolok ukur tersebut terbukti
ada.

2) Indikator proses Tolok akur keberhasilan proses dapat diukur dari indikator
sebagai frekuensi dan kualitas pertemuan tim atau sesuai kebutuhan. Hasil evaluasi
terhadap proses nilai berhasil, apabila tolok ukur tersebut terbukti adanya yang
dilengkapi dengan agenda pertemuan, daftar hadir dan notulen hasil pertemuan.

3) Indikator output Tolok ukur keberhasilan output dapat diukur dari indikator
sebagai berikut: jumlah kegiatan yang dikerjakan oleh institusi terkait sesuai dengan
kesepakatan peran masing-masing

BAB III
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil survey kepuasan lembaga mitra terhadap layanan kerjasama di
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai