Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA

PROGRAM INDONESIA SEHAT UNTUK ATASI


MASALAH KESEHATAN

NAMA KELOMPOK
HANIF ZAIDAN NUR FAUZAN (23050033)
MUHAMMAD ZAQKY ALFARISI (23050044)
WAJEH PUJE MAS’UD (20050108)
RICARDO M. VALADARIS (23050017)
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat
diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak ada
yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa
dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai
ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung
dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.
Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilainilainya
telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi
nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang
dijadikan pandangan hidup. Tindak –tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak
dahulu kala telah tercermin dalam nilainilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik
indonesia berusaha merumuskan nilainilai luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama
pancasila.
BAB II PEMBAHASAN

A. PROGRAM INDONESIA SEHAT UNTUK ATASI MASALAH KESEHATAN


Indeks pembangunan manusia Indonesia dari tahun ke tahun meningkat,
walaupun saat ini Indonesia masih berada pada ranking 108 dari 187 negara di dunia.
Pembangunan manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan manusia
kembali. Adapun upaya yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh proses
kehidupan manusia itu sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI dan imunisasi
hingga lanjut usia, dengan memberikan jaminan sosial. Kebutuhan-kebutuhan pada
setiap tahap kehidupan harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih
bermartabat.
Seluruh proses ini harus ditunjang dengan ketersediaan pangan, air bersih,
sanitasi, energi dan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, jelas Menkes Prof.
Dr. dr. Nila F. Moeleok, Sp.M(K) saat Jumpa Pers Awal Tahun tentang program kerja
Kemenkes, di Jakarta (3/2).
Dalam rangka mendorong pembangunan manusia secara menyeluruh, perlu
perhatian pada kesehatan sejak dini atau sejak Balita. Kita lihat bahwa sangat penting
untuk melakukan investasi yang tepat waktu agar pertumbuhan otak anak sampai usia
5 tahun dapat berjalan dengan baik, untuk menghindari loss generation, terang
Menkes.
Ditegaskan, salah satu ancaman serius terhadap pembangunan kesehatan,
khususnya pada kualitas generasi mendatang, adalah stunting. Dimana rata-rata angka
stunting di Indonesia sebesar 37.2%. Menurut standar WHO, persentase ini termasuk
kategori berat.

Menkes juga mencermati angka kejadian pernikahan dini yang masih


cukup tinggi dan kerentanan remaja pada perilaku seks berisiko serta HIV/AIDS
khususnya pada kelompok usia produktif.
Kematian ibu juga menjadi tantangan dari waktu ke waktu. Ada berbagai
penyebab kematian ini baik penyebab langsung maupun tidak langsung, maupun
faktor penyebab yang sebenarnya berada di luar bidang kesehatan itu sendiri, seperti
infrastruktur, ketersedian air bersih, transportasi, dan nilai-nilai budaya. Faktor-faktor
non-kesehatan inilah yang justru memberikan pengaruh besar karena dapat
menentukan berhasil tidaknya upaya penurunan angka kematian ibu, ungkap Menkes.
Guna mengurangi dampak kesehatan seperti contoh di atas, Kemenkes
menyelenggarakan Program Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Kementerian Kesehatan akan melakukan penguatan pelayanan
kesehatan untuk tahun 2015-2019. Penguatan dilakukan meliputi 1) Kesiapan 6.000
Puskesmas di 6 regional; 2) Terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional; serta
Terbentuknya 184 RS Rujukan regional.
Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, di bangun RS kelas D
Pratama dengan kapasitas 50 Tempat Tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan rujukan. Pada regional Papua akan didirikan 13 Rumah Sakit Pratama.
Sementara pada Regional Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi
akan didirikan 55 Rumah Sakit Pratama.
Menkes menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah melakukan implementasi
e-catalogue pada pengadaan obat dan alat kesehatan di lingkup Satuan Kerja
Pemerintah. Hal ini telah dimulai sejak tahun 2013 untuk obat, dan awal tahun 2014
untuk alkes. Ini merupakan wujud nyata tindak lanjut arahan Presiden RI agar
pengadaan barang/jasa di lingkup Pemerintah dilakukan secara elektronik.

Kartu Indonesia Sehat (KIS)


KIS yang diluncurkan tanggal 3 November 2014 merupakan wujud program
Indonesia Sehat di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi. Program ini 1) menjamin
dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat pelayanan
kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan; 2) perluasan cakupan PBI termasuk
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Bayi Baru Lahir dari peserta
Penerima PBI; serta 3) Memberikan tambahan Manfaat berupa layanan preventif,
promotif dan deteksi dini dilaksanakan lebih intensif dan terintegrasi.
1. Analisis Terhadap Kesesuaian / Ketidaksesuaian Kebijakan Dengan
Pancasila
Menurut saya, kebijakan tersebut sesuai dengan Pancasila sila ke-5 yang
berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sebagaimana diatur
dalam UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 pasal 4 yang berbunyi “Setiap orang berhak
atas kesehatan”, dan juga dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Pemerataan kesehatan harus dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia.
Pelayanan kesehatan secara menyeluruh baik tenaga medis maupun sarana dan
prasarana kesehatan yang mendukung harus tersebar merata di seluruh Indonesia tidak
hanya di kota besar tetapi juga di daerah terpencil.
2. Solusi
Namun dalam penerapannya masih terdapat daerah-daerah yang belum
mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Hal ini seharusnya menjadi
perhatian lebih bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan di
daerah tersebut agar seluruh rakyat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang
adil dan merata.
BAB III PENUTUP
Dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang sudah ada memang sebagian sudah
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila namun masih ada juga kebijakan yang dinilai
belum sesuai dengan nilia-nilai Pancasila.

2. SARAN
Pemerintah harus lebih mempertimbangkan kebijakan yang akan dikeluarkan
agar tidak melenceng dari nilai-nilai pancasila yang menjadi landasan ideologi bangsa
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai