DISUSUN OLEH:
Ella
Npm: 2110013411200
Kelas: 4C PGSD
2022
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) ialah proses pendidikan yang ma
yoritas menggunakan aktivitas fisik dalam pembelajarannya. PJOK dianggap sangat mem
iliki pengaruh bagi dunia pendidikan dan masyarakat. Pentingnya olahraga ini diterapkan
di sekolah dilihat dari tujuan pembelajaran PJOK, yang mencakup berbagai faktor yaitu p
engetahuan, sikap dan keterampilan. Pada faktor pengetahuan pendidikan jasmani bukan
hanya mencangkup kemampuan dalam wawasan, namun hal tersebut mencangkup penget
ahuan terhadap segala gerak pada pembelajarannya. Pada faktor sikap tujuan dari pendidi
kan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) ialah demi mewujudkan konsep diri dan kom
ponen kepribadian seperti sifat karakter individu peserta didik.
Sehingga guru harus memahami dan mengerti materi pembelajaran serta mengenali
karakteristik peserta didik untuk menghasilkan situasi belajar lebih interaktif, serta dapat
memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Keikutsertaan peserta didik dalam proses pembelaja
ran merupakan tanda dari keberhasilan pembelajaran PJOK tersebut. Keberhasilan peserta
didik tersebut dapat diukur dari pemahaman dan hasil belajarnya. Semakin tinggi tingkat
keberhasilan memahami dan menguasai materi, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
yang tercapai.
Seorang guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan terkait mengenai
media dan model pembelajaran agar mendapakan kemajuan dalam proses
Secara harfiah bahwa media diartikan sebagai perantara atau alat. Secara istilah bah
wa media adalah wahana, sarana, dan prasarana atau alat bantu pembelajaran untuk mend
ukung kelancaran proses belajar mengajar, agar anak didik merasa terbantu dengan adany
a alat bantu tersebut, sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Media
dapat dikategorikan sebagai media langsung dan tidak langsung; media langsung adalah a
lat bantu pelajaran yang langsung digunakan atau dipakai oleh peserta didik (contohnya r
aket, bola, tongkat, dan lain-lain); dan media tidak langsung adalah media perantara untu
k membantu proses pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif (kartu, gambar, OHV, t
elevisi, dll). Ishak Abdulhak & Djaenudin Harun (2003) memaparkan media adalah segal
a bentuk atau saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi.
Sarana atau tempat belajar merupakan isu sentral dalam penjas di Indonesia, bukan h
anya di kota besar tetapi juga di pedesaan. Salah satu ciri utama dari penjas dan olahraga
adalah bergerak. Ketika individu bergerak, maka tempat atau area merupakan hal yang m
enjadi fokus perhatian untuk gerakan atau aktivitas individu tersebut. Individu ketika tidu
r, duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan meloncat semuanya memerlukan tempa
t, dan tempat merupakan esensi untuk individu berhubungan dengan alam atau individu la
innya. Mengapa media diperlukan?
Fungsi alat bantu dalam pembelajaran penjas dan olahraga sangat penting yaitu seba
gai wahana siswa dalam melakukan aktivitasnya, agar siswa merasa terbantu dalam mela
kukan aktivitas, sehingga hasil belajar siswa efektif. Ada empat komponen utama dalam p
erencanaan pengajaran yaitu tujuan (aims), materi (content), (method), dan evaluasi (asse
sment & evaluasi) (Tinning, et.all (2001).
Di mana posisi media atau alat bantu dalam siklus ini? Sesuai dengan namanya ”alat
bantu” yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi alat bantu antara lain membantu
dan mempermudah siswa dalam menguasai tujuan dan materi yang ditetapkan oleh guru.
Hal ini jelas, bahwa alat bantu harus direncanakan dan dibuat sebelum pembelajaran dimu
lai, dan tentu saja harus sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan tersebut. Pe
milihan alat bantu pelajaran penjas bukan ditinjau dari harga mahal tidaknya, tetapi alat b
antu penjas harus dilihat dari fungsi dan kebermaknaan alat tersebut terhadap pencapaian
tujuan. Artinya bahwa alat bantu pelajaran harus mampu membantu anak dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh guru. Contohnya;
(1). Ketika guru membuat salah satu tujuan pelajaran pada kelas 1 SD:” Siswa dapat mele
mpar bola dengan tepat ke gawang”; guru memilih alat (bola) yang berukuran besar (untu
k siswa kelas V; tidak cocok) dan gawang atau target yang digunakan ukurannya kecil. H
al ini kurang tepat, sebab siswa kelas 1 SD belum mampu untuk melempar tepat ke sasara
n yang ukuran gawangnya kecil.
(2). Siswa SD Kelas IV menggunakan lembing dalam berlajar lempar. Alangkah baiknya
alat bantu yang digunakan antara lain; bola tenis yang dimodifikasi atau sejenisnya.
Pemilihan tempat dan alat yang akan digunakan merupakan hal penting dilakukan
guru dalam pembelajaran penjas. Tidak sedikit guru penjas yang berdiri membelakangi an
ak didiknya dan masih banyak guru penjas tidak pandai memilih alat bantu serta kurang t
erampil menggunakan media pembelajaran yang tersedia, sehingga hasil belajar tidak efe
ktif.” The selection, placement, and use of equipment are important aspects of effective or
ganization of the lesson” (Gallahue, 1996:160).
● Lakukan dengan group yang lebih kecil, agar kesempatan melakukan gerakan lebih b
anyak.
Shuttle formation
● Sering digunakan untuk memimpin dan memberi contoh gerakan, agar siswa dapat
● Guru berdiri di luar atau di belakang lingkaran, agar gerakan siswa dapat terpantau.
Tanda (mark) sering diistilahkan cones, alasannya karena memang bentuknya mengerucut,
jenisnya:
Fungsinya antara lain; (1) sebagai tanda untuk sasaran atau target, (2). siswa lebih termoti
vasi karena warna-warninya, dan (3). Membantu dan memudahkan siswa dalam memaha
mi tujuan atau sasaran belajar.
2. Tali
Beberapa contoh dan jenis-jenis bola yang digunakan dalam penjas dan olahraga:
4. Alat Pemukul
5. Gawang-gawang kecil
6. Dart
C. Contoh Penggunaan Alat Bantu (Media) dalam Penjas dan Olahraga.
1. Permainan “Net games” by : JORG
a. Kayu seperti baki yang dibuat dari bahan triplek ukuran kira-kira 0.5 atau 1 cm, deng
an bentuk seperti gambar di bawah ini.
b. Bola ringan dari bahan karet, plastik atau busa dengan berbagai ukuran serta berat ya
ng berbeda.
c. Lapangan yang dibatasi oleh semacam net dengan ukuran yang disesuaikan.
Cara memainkan:
Melewatkan bola melalui atas net dengan menggunakan alat bantu pemukul.
Metodik bermain:
Catatan: Antara dua orang pemain adalah sebagai pasangan, sehingga terjadi rally yang c
ukup lama. Oleh karena itu tingkat kemampuannya diupayakan sama hingga terjadi kesei
mbangan dalam bermain.
Kata kunci.
2. Permainan INDIACA
Cara memainkan.
Metodik bermain:
3. Racket games (Permainan menggunakan raket/bat) Beach games yang seperti badmi
nton
a. Bat pemukul dengan ukuran untuk anak-anak, yang terbuat dari bahan triplek atau ka
yu tipis ringan atau dari fiber glass.
b. Bola ukuran bervariasi, bahan dapat terbuat dari karet ringan/empuk/kecil, atau dari s
ponge.
c. Net atau tali/karet/pita elastis, dengan ketinggian bervariasi.
Cara memainkan:
a. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda
b. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi
c. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi,
sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang.
d. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi. (panjang tapi tidak terlalu leba
r), sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga da
pat dilakukan pukulan back hand atau forehand. Cara memainkan seperti permainan
no 3 di atas.
a. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda
b. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi
c. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi,
sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang.
d. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi.(panjang tapi tidak terlalu leba
r), sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga da
pat dilakukan pukulan back hand atau forehand.
Cara memainkan:
6. Permainan Badmonton
Cara memainkan:
Metodik bermain:
● chest pass
● bounce pass
● overhead pass
● pivot 13
● no traveling
● no dribble
2) End field/end zone ball (bermain dalam satu arena lapangan) dengan satu penjaga ga
wang – 3 fielder – 3 player+ 1 jocker.
Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran sebesar lapang volley (modif), dengan sat
u bola.
a. Lapangan dengan satu daerah untuk memulai permainan dan beberapa target untuk
membuat score.
b. Lapangan dengan satu daerah untuk membuat score, dan satu daerah untuk memulai
permainan.
c. Lapangan dengan dua daerah untuk membuat score
Cara bermain;
a. Bola dioper-oper tidak boleh driblle. Cara membuat score ialah dengan jalan salah se
orang anggota tim yang menguasai bola menangkap bola di atas target yang ditentuk
an. Bila bola dikuasai lawan maka permainan dimulai dari daerah awal bermain. Jok
er bermain untuk regu penyerang.
b. Sama seperti cara bermain a di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di satu da
erah akhir. Joker bermain untuk regu penyerang.
c. Sama seperti cara bermain b di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di dua da
erah akhir. Joker bermain untuk regu penyerang
Cara bermain;
Bola dimainkan dari garis/daerah di belakang, bola dioper-oper tidak boleh driblle. Memb
uat score dengan jalan memantulkan ke dinding di atas garis batas serta tertangkan oleh te
mannya. Bila tertangkap lawan maka point untuk regu lawan. Jumlah pemain 3 x 3 + 1 jo
ker.
4) Bola pantul
Cara memainkan sama dengan permainan sebelumnya, namun cara membuat score adalah
dengan jalan memntulkan bola ke dalam lingkaran yang ditentukan ( satu atau dua buah),
kemudian bola pantul ditangkap oleh teman regunya. Bila tertangkap lawan maka point u
ntuk lawan.
5) Window ball.
Lapangan bebrbentuk segi empat dengan ukuran modifikasi. Ditengah berdiri semacam g
awang sebagai jendela untuk membuat score, yang dbatasi dengan lingkaran.
Cara bermain:
Bola dimainkan selalu dimulai dai luar lapangan. Tidak boleh driblling, tapi hanya passin
g. Cara membuat score adalah dengan jalan melempar ke dalam jendela dan tertangkap ol
eh temannya atau tertangkap lawan namun point untuk lawan
Mr. Mart memberikan berbagai permainan yang menarik yang dilakukan di luar ruangan
yang menyerupai bola sentuh, soft ball, baseball, dan sepak bola serta tok lele (janda kaye
ek). Kemampuan dia dalam memotivasi siswa membuat pelajaran sederhana menjadi men
arik.
Alat yang digunakan berupa bola tangan/volley atau saft ball. Sabuk sebagai tanda untuk
“hunter” Lapangan berbentuk segi empat dengan di batasai oleh garis diagonal X = Pemai
n yang di buru (fielder), berjumlah 8 - 10 orang 0 = Pemburu (hunter) berjumlah 4 orang.
Cara bermain;
a. Pemburu berusaha membuat score dengan jalan mengoper-oper bola diantara pembu
ru dan mentik yang diburu di daerah diagonalnya.
b. Pemburu tidak boleh menyeberang daerah digonal, sedangkan yang diburu boleh ber
pindah-pindah.
c. Pemburu dan yang diburu dicoba bergantian, kemudian sebagai motivasi tentukan re
gu pemburu yang mengumpulkan point terbanyak dalam waktu yang ditentukan.
Permainan ini mirip soft ball, karena ada base serta berusaha mematikan pelari antara bas
e.
Alat yang diperlukan berupa bola soft ball atau bola tangan atau bola volli yang ringan se
rta pemukul atau tanpa pemukul. Lapangan dapat berbentuk segi empat dengan tiga base.
Pemain. Jumlah pemain adalah: 2 (dua) orang Runner dengan 4 (empat) orang fielder.
Cara bermain:
Fielder menjaga daerah dengan tugas untuk mematikan runner di antara base dengan jalan
di tik/disentuk dengan tangan yang memegang bola. Memulai permainan dengan jalan Ru
nner melemparkan bola ke lapangan permainan, atau memukul bola dengan tangannya ke
lapangan permainan. Setelah itu ke dua runner sekaligus berlari menuju base (pertama). C
ara membuat point/score adalah bila runner dapat berpindah ke salah satu base berarti poi
nt.
Permainan dihentikan apabila fielder dapat mematikan runner di antara base (dapat satu k
ali mati atau dua kali mati) baru ganti tim.
Warming up;
Pemanasan tidak selalu harus lari keliling lapangan, akan tetapi dapat dilakukan dengan b
erbagai gerak lempar tangkap. Misalnya; Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar da
ri atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll.
Kegiatannya:
● Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang berusah
Bola soft ball atau bola tangan atau bola volli Lapangan berbentuk persegi panjang, yang
dibatasi dengan tali atau titik di tiap sudutnya. Di dalam lapangan terdiri dari:
● Daerah pemukul
● Daerah pemain
Jumlah pemain:
Pemain berjumlah 8 x 8 atau modififikasi Daerah pemukul Home Daerah akhir (aman)
Cara bermain:
2 orang Runner melakukan permainan dari daerah pemukul. Bola dilambungkan oleh sala
h serang runner, selanjutnya dipukul dengan tangan nya kedalam lapangan permaianan. S
elanjutnya dua arang raunner secara bersama sama (dengan strategi) berlari ke arah garis
akhir, dan selanjutnya berusaha kembali ke home. Runner boleh istirahat dulu di garis ak
hir (aman). Bila runner dapat kembali dengan aman ke home, maka point didapat.
Ketika runner berlari menuju garis akhir atau kembali ke home, maka fielder atau pemain
lapangan berusaha mematikan pelari dengan jalan mentik dengan tangannya yang memeg
ang bola.
Warming up.
Sama seperti warming up no 2 di atas. Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar dari
atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll. Ke
giatannya:
● Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang berusah
Permainan ini mirip permainan soft ball, karena permainan dimulai dengan pukulan ke da
erah permaianan selanjutnya ada proses lempar tangkap untuk mematikan pelari di antara
base dengan ditik atau di bakar.
Alat yang dipakai adalah: bola soft ball (yang empuk), pemukul/atau tanpa pemukul, base
dan tanda untuk runner (sabuk). Lapangan yang digunakan berbentuk segi empat dengan
batas dari tripot, dengan dua base (dahulu)
Pemanasan:
Lempar tangkap dengan berbagai teknik lemparan misalnya: lempar atas, baounce pass (l
empar pantul) atau di gelundungkan. Lemparan bawah untuk pitcher.
Kegiatannya:
Seorang pemain runner, memulai permainan dengan memukul bola dengan tangannya ke
lapangan permainan. Selanjutnya ia berlari ke base 1. Kalau bola tidak tertangkap atau se
waktu mengoper ke base 1 tidak tertangkap oleh pemain lapangan, runner dapat langsung
menuju base dua dan mendapat point. Batter bila langsung mati tetap dapat mengisi base
1.
Penting.
Supaya ada permainan maka pemain lapangan berusaha agar si runner mau keluar dari ba
se 1 menuju base dua, dan sebaliknya agar terjadi pengepungan (lempar tangkap atau dike
jar), maka si runner berusaha untuk bermain antara base.
Memulai permainan dengan jalan dipukul menggunakan pemukul dengan lambungan sen
diri, dan bola harus diarahkan antara base 1 dan base dua. Pukulan yang syah adalah bola
bounce. Yang lainnya sama dengan yang di atas.
Permainan ini sedah mirip dengan permainan soft ball, yakni ada catcher, ada pitcher dan
basae yang digunakan berjumlah 4 buah. Namun dalah scoring serta teknik memukul dan
lambungan pitcher tetap dimodifi kasi.
Alat yang digunakan adalah: Bola soft ball, pemukul, masker, base, serta sabuk tanda pe
main.
Cara bermain:
Bola dilambung oleh pitcher dengan bola yang mudah untuk dipukul batter. Batter berusa
ha memukul bola dengan jenis bola bounce. Bila bola bagus maka runner dapat segera me
nuju base 1, dan bila mungkin boleh menuju base dua atau tiga.
Bila ada pelari di base pertama, maka pelari base pertama harus segera berlari ke base dua,
dapat boleh dimatikan dengan di bakar. Point terjadi apabila ada pemain dari base 3 (tig
a) yang masuk ke home base.
Penting:
Setiap pemain runner maupun fielder berupaya supaya tercipta permainan pengepungan. I
ni penting, yaitu merangsang terjadinya lempar tangkap buat fielder dalam rangka pengep
ungan, serta bagaimana seorang runner dikepung oleh pemain lapangan.
Permainan ini menyerupai permainan sepakbola, karena menggunakan bola sepak serta b
ola dimainkan menggunakan kaki. Akan tetapi beberapa segi dimodifikasi.
A. Pemanasan
I. Passing,
● Satu pihak passing dengan variasi bola dekat atau agak jauh, sehingga partnernya
● Bola dilambungkan ke temannya, dan temannya menyetop bola itu dengan meng
gunakan:
o Bagian dalam kakinya
o Bagian bola kaki
o Paha
o Dada, dll.
● Bola dilambungkan, kemudian stpp dengan kaki dalam selanjutnya ba geser dulu
B. Bermain/Permainan
I. Bermain 3 x 1
3 orang bermain passing sedangkan yang seorang berupaya merebut bola tersebut antara
ke tiga orang tersebut kita dapat menentukan siapa yang harus melakukan passing langsu
ng tanpa stop dulu, dan siapa yang boleh menyetop dulu.
Target dapat dibuat dari botol aqua diisi air, atau benda lainnya. Cara memainkan. Dua or
ang berhadapan dengan dengan jarak yang ditentukan. Di masing-masing orang ada disim
pan targetnya. Point diberikan pada orang yang dapat menjutuhkan terget tersebut dengan
bola yang dipassing
Variasi:
Untuk meningkatkan gairah bermain, aturan dapt dikembangkan misalnya: Bila target jat
uh, maka orang yang menjatuhkan dapat mengambil target tersebut dan mendekatkan ata
u menyimpan digarisnya. Bila itu terjadi maka dia dapat satu point.
Lawannya yang targetnya dijatuhkan berupaya segera mengambil bola dan menepok yang
membawa target. Dimana ia tertepuk maka di sana target selanjutnya diletakkan. Semakin
dekat target ke garisnya, berarti semakin mudah bagi seseorang untuk menjatuhkannya.
Permainan ini yaitu menjatuhkan target dengan terlebih dahulu harus memantulkan bola p
ada sesuatu benda (bangku swedia/tembok, dll). Caranya. Beberapa target diletakkan di s
uatu tempat secara acak. Sipenembak berusaha menjatuhkan sebanyak mungkin target de
ngan terlebih dahulu memantulkan bola itu pada bangku atau tembok.
Kesimpulan
Seorang guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan terkait mengenai
media dan model pembelajaran agar mendapakan kemajuan dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut bisa membuat suasana belajar menyenangkan, aktif, kreatif serta inovatif bag
i peserta didik, serta menjadikan peserta didik berpikir lebih tanggap dan melatih keteram
pilan sosial dan emosional supaya lebih baik dan tujuan dari pembelajaran pun akan terca
pai.