OLEH
SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
AMBON
2023
ii
iii
iv
v
Puji dan Syukur selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta kasih sayang-Nya sehingga penulis
ada kesalahan, baik dalam penyusunan kata, kalimat maupun secara struktural
penulisan skripsi yang bisa dibilang jauh dari kata sempurna. Sehingga kritik
dan saran yang sangat membangun dari semua pihak sangat diharapkan dari
bimbingan, bantuan, petunjuk dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dari lubuk hati yang paling
dalam kepada:
2. Dr. Rory Jeff Akyuwen, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum
4. Dr. H. Salmon, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan II Bidang Umum dan
yang telah mendidik dan membina penulis selama ini, yang juga
6. Dr. Renny H. Nendissa, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Tata
8. Dr. Dezonda Rosiana Pattipawae, S.H., M.H sebagai Penguji II dan Ibu
Heillen M.Y. Tita, S.H., M.H sebagai Penguji III dalam ujian akhir yang
Negara yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu per satu yang
vii
Pattimura.
10. Bapak dan Ibu Dosen Bagian Hukum Pidana, Bagian Hukum Perdata
Pattimura yang telah banyak memberikan ilmu sebagai salah satu acuan
dalam penulisan Skripsi ini, yang tidak dapat menyebutkan nama satu
demi satu.
12. Kedua orang tua tercinta, Ayah penulis Burhan Mahmud dan Ibu
penulis Wa Ani atas kasih sayang dan dukungan yang diberikan dari
kecil hingga saat ini serta motivasi, didikan dan nasehat sebagai salah
semangat dalam belajar, terima kasih yang tidak terhingga atas segala
studi ini.
disebutkan namanya satu per satu yang sudah saling mendukung satu
dengan yang lain, dalam proses studi sampai pada tahap akhir ini.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat
ABSTRAK
Penjabat Negeri melakukan tindakan sewenang-wenang dalam mengangkat
dan memberhentikan Saniri tanpa adanya musyawarah dari setiap marga atau
soa yang mempunyai hak dan kewenangan dalam mengangkat dan
memberhentikan Saniri Negeri Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tengah
No. 04 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penataan Saniri Negeri/Badan
Pemusyawaratan Desa menjelaskan pada Pasal 19 Poin 1 “Saniri Negeri dipilih
berdasarkan keterwakilan sesuai adat istiadat, hukum adat dan budaya
setempat”.
Dalam penulisan ini membahas dua masalah yaitu: 1) Apakah Penjabat Negeri
berwenang dalam mengangkat dan memberhentikan Saniri Negeri sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan. 2) Apa akibat hukum Pengangkatan
Saniri oleh Penjabat Negeri. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan
menganalisis kewenangan Penjabat Negeri dalam mengangkat dan
memberhentikan Saniri Negeri dan Akibat hukum Pengangkatan Saniri oleh
Penjabat Negeri. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
penelitian hukum normatif.
DAFTAR ISI
1. Jenis Penelitian............................................................. 20
Negeri ................................................................................ 54
PENDAHULUAN
atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
1
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta:
2010, hlm. 22
2
Pemerintah Daerah di dalam Pasal 1 ayat (5). “yang dimaksud otonomi daerah
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
keanekaragaman suku etnis, adat istiadat, bahasa, warna kulit, pakaian, dan
Indonesia barat dan diluar jawa atau Indonesia timur sama. Daerah otonom
yang disebut desa memang telah menjadi istilah umum. 4 Pertama kalinya
disebut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1 ayat (1),
2
Titik Triwulan dan Tutik., Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Amendemen UUD 1945, Kencana Pramedia Group Jakarta: 2010, hlm.243.
3
Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrhim, Pengantar HukumTata Negara
Indonesia,cet.VIII, CV. Sinar Bakti, Jakarta: 1998 .hlm.284.
4
Titik Triwulan, op.cit., hlm.276
3
bahwa Desa dibagi menjadi Desa dan Desa adat. Desa menjalankan
dalam setiap bidang pemerintahan desa sesuai dengan hak asal-usul serta adat
harus dijaga dan dilestarikan karena sudah ada sejak lama. pengaturan
masyarakat hukum adat sesuai dengan ketentuan Pasal 18B ayat (2) untuk
diatur dalam suatu pemerintahan sesuai dengan ketentuan Pasal 18 ayat (7)
ikatan yang kuat satu sama lain dan yang bekerja sebagai unit yang kohensif.
5
Muhamad A. Rauf, Politik Hukum Pembentukan Desa Adat dalam Sistem
Pemerintahan di Indonesia, De Lega Lata: Jurnal Hukum Vol.1 No.2, 2016 hlm. 415.
6
Djamanat Samosir. HukumAdat Indonesia, CV Nuansa Aulia, Medan. 2013, hlm.
69.
4
yang ada di Indonesia secara umum, namun peneliti lebih memfokuskan atau
membatasi objek kajiannya pada pemerintahan Desa adat yang ada di Maluku
istiadat dan hukum adat. Dalam hal mengatur pemerintahan dalam lingkup
Negeri atau dusun, Saniri membantu Raja atau Kepala Pemerintahan Negeri.
Sekelompok orang yang dikenal dengan Saniri Negeri terdiri dari kepala soa,
atau pemimpin dari berbagai marga atau fam (kata untuk sistem keluarga di
Maluku, yang biasanya berdasarkan garis keturunan ayah dan ditentukan dari
generasi ke generasi).8
mereka lakukan selama bertahun-tahun dan aturan ini tidak melanggar aturan
7
H. Erwin Owan Hermansyah dkk, Buku Ajar Hukum Adat, Madza Media, Malang,
2021, hlm. 45.
8
Ronald Alfredo, Lembaga Adat “saniri” Sebagai Forum Komunikasi Dalam
Penyelesaian Masalah Publik Di Ambon, Jurnal Komunikasi Kareba, Ambon, Universitas
Pattimura,Vol. 1 No. 3 2011, hlm 336.
5
hukum formal dalam undang-undang sementara tidak berjalan dari jalan satu
pemerintah desa sesuai dengan prinsip (check and blances). Dalam hal ini
9
Suharno dan Milwan Milwan, Ketahanan Saniri Dalam Dinamika Kebijakan
Monokultural, Jurnal Internasional Rehabilitasi Psikososial, Vol. 24, Edisi 09, 2020, hlm. 2653.
6
peninggalan leluhur yang masih hidup sampai saat ini. Berbagai dinamika
Kaba Kecamatan Telutih, Kab Maluku Tengah. Pada tanggal 09 April 2022
antar waktu Saniri baru terhadap Saniri lama Negeri Laha Kaba. Penjabat
Saniri Negeri lama tanpa adanya musyawarah dari setiap marga/soa yang
mempunyai hak dan wewenang dalam pengangkatan Saniri Negeri. Tentu ini
Negeri tersebut.
musyawarah setiap marga atau soa dan berhak mengusulkan satu nama untuk
menjadi Saniri Negeri. Hal tersebut juga dipertegas dalam Peraturan Daerah
BAB VI Tata Cara Pemilihan Anggota Saniri Bagian Kedua Pasal 19 Poin 1
adat dan budaya setempat” serta dalam BAB VIII Pemberhentian dan
(a) meninggal dunia. (b) permintaan sendiri; (c) tidak lagi memenuhi syarat
yang ditentukan.
diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan golongan tertentu, melakukan
B. Rumusan Masalah
Negeri?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bagi pengetahuan ilmu hukum pada umumnya dan Hukum Tata Negara/
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Konseptual
1. Kewenangan
sebagai “Legal power; a right to command or act; the right and power of
hubungan kekuasaan terdiri dari satu orang yang memerintah dan yang
lainnya tunduk pada aturan itu (the rule and the ruled).11 Menurut undang-
10
Abdul Latif, Hukum Administrasi Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi, Pernada
Media Grup, Jakarta, 2014, hlm. 6
11
Miriam Budiarjo Dasar-Dasar Ilmu politik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1998, hlm. 35-36
12
Indroharto, Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, dalam Paulus Efendie
Lotulung, Himpunan Makalah Asas-Asas Pemerintahan yang Baik, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1994, hlm. 65
11
adalah apa yang disebut kekuasaan formal, kekuasaan yang berasal dari
sekelompok orang tertentu atau atau atas suatau wilayah (atau bidang
pemerintahan;.
13
Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1981, hlm. 29
14
Aminudin Ilmar, Hukum Tata Pemerintahan, Prenanda Media Grup,
Jakarta,2014.hlm.111.
15
Ridwan H.R, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2018, hlm.102.
12
namanya;
Kewenangan adalah ciri khas inti dari suatu negara, yang mana
yang menunujuk hampir segala resiko atau tanggung jawab, yang mungkin
mencakup segala karakter hak dan keharusan secara aktual dan potensial
atau pada masa yang akkan datang. Responsibility berarti hal yang bisa
16
Aminudin Ilmar, Op.Cit, hlm.118-120.
17
Renny Heronia Nendissa, Eric Stenly Holle, Hukum Kewenangan, Pattimura
Univesitas Press, Ambon, 2023, hlm. 23
14
pertanggungjawaban politik. 18
tindakan tertentu atau bahwa dia memikul tanggung jawab hukum subyek
berarti bahwa dia bertenggung jawab atas suatu hukuman dalam hal
tambahan dari pemenuhan suatu peran, baik hak dan kewajiban maupun
segala pelaksanaan tugas dan segala penggunaan hak yang baik, yang
18
Ridwan H.R, Op.Cit hlm. 249-250
19
Hans Kelsen, sebagaimana diterjemahkan oleh Somardi, General Theory Of Law
and State, teori Umum Hukum dan Negara, Dasar-Dasar Ilmu Hukum normative Sebagai Ilmu
Hukum Deskriptif Empirik, BEE Media Indonesia, Jakarta, 2007, hlm. 81
15
yaitu.21
menimbulkan kerugian.
20
Julista Mustamu, Pertanggungjawaban Hukum pemerintah. Jurnal Sasi, Vol. 20,
No. 2 2014, hlm. 22
21
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2010, hlm. 336
16
dari Pasal 1365 KUH Perdata yang juga memuat hukum perdata.23 Namun
menjadi dua periode, yaitu periode sebelum tahun 1919 dan periode
22
Titik Triwulan dan Shinta, Perlindungan Hukum Bagi Pasien, Prestasi Pustaka,
Jakarta, 2010, hlm. 48
23
T. Bustomi. Hukum Perdata dan Hukum Tata Negaradalam Teori Praktik. Alumni,
Bandung,1994. hlm. 19
17
setelah tahun 1919. Sebelum tahun 1919, ketentuan Pasal 1365 KUH
oleh mazhab legisme yang dominan pada saat itu. Mazhab ini
24
Ridwan H.R. Op.Cit. hlm. 272
18
lahir setelah tahun 1919, dan kriteria penanganan pelanggaran hukum yang
25
Soerjono Soekanto, Penegakan Hukum, Bina Cipta, Bandung. 1983, hlm. 47
19
undangan formal yang sah dan kesusilaan dalam masyarakat, apa Hal-hal
yang diperlukan harus dipatuhi oleh pihak yang berwenang, dan tindakan
26
Indoharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. 1993, hlm 248
20
seharusnya dipatuhi.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Masalah
27
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta, 1993, hlm. 124
28
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudja , Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 13-14
21
Daerah.
Pemerintahan.
Pemusyawaratan Negeri.
29
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2017, hlm. 133-135
22
Setiap karya hukum yang bukan catatan resmi. Publikasi hukum dapat
tersebut di atas.
asas dan mengacu pada standar hukum yang terdapat dalam peraturan
BAB II
diangkat dan pejabat yang dipilih. Pejabat terpilih dapat direkrut melalui
(Electoral College), atau biasa disebut dengan nama lain, atau bisa juga
30
Juang Rambe, “Kewenangan Penjabat Sementara Kepala Desa dalam
Menjalankan Pemerintahan Desa Silangge Kec. Dolok Kab. Padang Lawas Utara”, Skripsi,
Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, 2017, hlm. 12
24
31
Nuraini dan Irwan Nasution, “Kinerja Aparat Desa Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa Pantai Labu Pekan”, Jurnal Ilmu Pemerinahan dan Sosial Politik Vol. 2
No.2 2014, hlm. 100.
32
Agus Adhari, “Analisis Hukum Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Dalam
Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Desa di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat”,
Dialogia Lulidca: Jurnal Hukum Bisnis dan Inverstasi, Vol. 9 No. 1, 2017, hlm. 14
25
dan kewajiban kepala desa bersifat sementara atau yang mungkin kita
Dapat kita ketahui bahwa penjabat adalah pejabat sementara yang diberi
33
Poerwasunata, Kamus Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2003, hlm. 25
26
pengganti kepala desa tetap adalah pejabat sementara atau biasa disebut
kewajiban dan tanggung jawab serta mempunyai hak yang sama dengan
kepala desa.
jadi kita bisa melihatnya dari tugas dan wewenangnya. Upacara pelantikan
masyarakat. Oleh karena itu, suatu negara dapat dikatakan demokratis jika
hingga saat ini. Penjabat Kepala desa biasanya diangkat apabila kepala
Penjabat kepala desa adalah orang yang ditunjuk oleh pejabat yang
diberhentikan dengan sisa masa jabatan kurang dari satu tahun atau sisa
masa jabatan lebih dari satu tahun, sebelum pemilihan kepala desa
dilaksanakan.
28
yang menyatakan:
a. Meninggal dunia;
c. Diberhentikan.
c karena:
(dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, atau pengahapusan
Desa;
sementara atau biasa disebut Penjabat Kepala Desa yang merupakan Pegawai
34
Abdul Rohman, “Kewenangan Penjabat Kepala Desa dalam Mengangkat
Perangkat Desa”, Syiar Hukum Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 18, No. 1, hlm. 69
30
Undangan
Republik Indonesia.
disebutkan bahwa:
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”
peran dan fungsi Badan Saniri, seperti yang berkaitan dengan rekrutmen
oleh staf Negeri dan juga Badan Saniri Negeri/BPN. Selanjutnya disingkat
Perda Kab Maluku Tengah No. 04 Tahun 2006 tentang Pedoman Penataan
peraturan Negeri.
35
Farah Dessy Tuasamu, Kedudukan Dan Fungsi Badan Saniri Negeri (Badan
Permusyawaratan Desa) Di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jurnal Caraka
Prabu , Vol.1, No.1 2017, hlm. 39
32
penting, karena sebagai bagian dari lembaga yang paling dekat dengan
36
Farah Dessy Tuasamu, Ibid., hlm. 44
33
Saniri Negeri lengkap terdiri dari: anggota Saniri, para tua-tua adat
Negeri sebagai pimpiinan pelaksana adat dalam negeri dan tuan tanah.
37
Farah Fahmi Namakule, Saniri Negeri Dalam Tata Hukum Nasional, Jakarta, Zahir
Publishing, 2022, hlm. 3
34
masyarakat desa.
Negeri.
Belanja Negeri.
35
Saniri Negeri
pihak yang berwenang. Oleh karena itu, kewenangan sering dikaitkan dengan
semua peraturan dan standar akan dihormati oleh setiap komunitas. Dengan
dimiliki oleh pemimpin, yang dapat bersifat lisan atau tertulis, berdasarkan
hukum dasar artinya kewenangan harus didasarkan pada hukum yang jelas;
mempunyai standar yang jelas (untuk otoritas umum) dan standar khusus
38
Nurjanah Ohorella, Victor Juzuf Sedubun, Reny Heronia Nendissa, Kewenangan
Penetapan dan Pelantikan Raja Negeri Tulehu oleh Kepala Pemerintah Kabupaten Maluku
Tengah, Jurnal Tatoho Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 03. 2022, hlm. 310
36
mengikuti hukum tertulis dan tidak tertulis, 40 yang selanjutnya untuk hukum
“asas-asas umum pemerintahan yang baik” hal ini sesuai dengan penjelasan
yang berbunyi : “Negara hukum adalah Negara yang dalam segala aspek
39
Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha
Negera, Op. Cit. hlm. 12
40
Indroharto, Ibid. hlm. 69
41
Nurjanah Ohorella, Victor Juzuf Sedubun, Reny Heronia Nendissa, Kewenangan
Penetapan dan Pelantikan Raja Negeri Tulehu oleh Kepala Pemerintah Kabupaten Maluku
Tengah, Op.Cit. hlm. 307
37
oleh (satu) orang sekretaris, 3 (tiga) orang kepala urusan dan beberapa
berkuasa tidak membuat program kerja jangka panjang dan jangka pendek
wewenang diantaranya:
f. Membina perekonomian.
kuasa hukumnya.
yang bersangkutan.
tugas serta tanggung jawab sebagai Kepala Pemerintahan Negeri, seperti yang
pemerintahan desa.
Negeri adat yang mempunyai hak asal usul, batas wilayah, dan
Pasal 19:
Peraturan Negeri.
Pasal 24:
diberhentikan karena:
b) Meninggal Dunia
Pasal 25:
41
a) Meninggal Dunia
ayat (1) diatur lebih lanjut dalam peraturan tata tertib Saniri Negeri
BAB III
PENJABAT NEGERI
istilahnya, ada yang memakai istilah perbuatan dan ada pula yang memakai
dilakukan sang pejabat tata usaha negara dalam rangka melaksanakan urusan
42
Muh. Jufri Dewa, Hukum Adminiatrasi Negara, Unhalu Press, Kendari, 2011.
hlm.246
43
Tidak sedikit dari kalangan msyarakat luas kurang memahami apa itu
tindakan pemerinthan dan apa bentuk atau wujud dari tindakan tersebut.
sesuatu, padahal ruang lingkup tindakan pemerintahan lebih luas dari itu,
ketika dilihat lebih dalam, masyarakat sebagai pihak yang dikenakan tindakan
dan akibat hukum yang timbul. Kondisi ini semata-semata hanya sebagai
segala aspek kehidupan masyarakat yang diatur dan diurus oleh pemerintah.
untuk mengatasi sesuatu. Jika hanya kata tindak yang dipakai, maka hanya
diartikan sebagai langkah atau perbuatan. Secara prinsip, setiap subjek hukum
tidak ada relevansinya dengan hukum dan oleh karenanya tidak menimbulkan
hukum baru, perubahan, atau pengakhiran hubungan hukum yang ada. Secara
43
C.J.N Versteden dan H.D. van Wijk./Willem Konijnenbelt dalam Ridwan
H.R.,2018,Op.Cit.,hlm.109
44
Huisman,R.J.H.M., Algemeen Bestuursrecht, een Inleiding, Kobra, Amsterdam ,
1983. hlm, 111
45
yang dimiliki;
menetapkan tindakan;
peraturan perundang-undangan;
menjalankan tugasnya;
kewenanganya;
pelanggaran.
penyelenggara negara tersebut. Tentu saja tindakan yang diambil oleh badan
tata usaha negara didasarkan pada ketentuan hukum tata usaha negara
(functionele rechtsregels).
47
negara dan masyarakat secara impulsif dan mencakup otoritas yang lebih
tinggi dan lebih rendah. Komisi Van Poelje, menurut laporannya pada tahun
dengan hukum publik) sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh pejabat
disangkal bahwa tindakan faktual ini tidak terlepas dari wewenang publik
Secara prinsip, tindakan ini tidak terbatas pada tindakan aktif saja
namun juga tindakan pasif. Yang dimaksud tindakan pasif berupa sikap
diam pemerintah akan sesuatu hal. Contoh dari pendiaman/ tindakan pasif
45
Philipus M.Hadjon, Op,Cit.,hlm.176-178
49
bersifat sepihak dan bersegi satu oleh karena yang masuk kedalam ranah
hukum adalah pelindung hak dan kewajiban (de dragger van de rechten n
dapat harmonis, seimbang, dan setara dalam arti setiap subjek hukum
pemerintah.
kebijakan, norma jabatan, rencana, dan keputusan. Salah satu contoh dari
46
Ridwan H.R.,Op.Cit.,hlm.265
47
S,F.Marbun., Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di
Indonesia.Liberty.Yogyakarta, 1997. hlm.103.
51
keadaan hukum tertentu yang sudah ada. Bentuk keputusan negatif berupa:
c. Suatu penolkan.48
perangkat desa yang lengkap, hal ini akan menciptakan tata kelola
baik adalah yang mendukung standar kesusilaan, kepatutan, dan hukum untuk
48
S.F. Marbun, Ibid, hlm 151
49
Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah, Hukum Pemerintahan Daerah, Pustaka Bani
Quraisy, Bandung, 2005, hlm.80
52
Kepala Desa tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan tenggat waktu, hal
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Kepala Desa berhenti karena:
a. meninggal dunia;
c. diberhentikan.
karena:
tempat tinggal penulis, yaitu Desa Laha Kaba Kecamatan Telutih Kabupaten
53
Maluku Tengah pada tahun 2021, Bapak M. Nur Lapelelo selaku Kepala
dengan peran mengayomi adat istiadat dan hukum adat, mengawasi Kepala
Negeri.
Negeri dilakukan oleh Penjabat Negeri yang terjadi di Negeri Laha Kaba,
Saniri Negeri baru tanpa adanya musyawarah dari setiap marga atau soa yang
Tentang Pedoman Penataan Saniri Negeri serta adat istiadat Negeri Laha
Dalam kegiatan kita sehari-hari, tanpa kita sadari telah terbentuk suatu
peristiwa atau gejala hukum yang berupa suatu perbuatan hukum, yang tentu
pengertiannya, akibat hukum adalah segala akibat, akibat yang timbul dari
segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum terhadap subjek
hukum atau akibat lain yang disebabkan oleh suatu peristiwa tertentu, sebab
yang telah ditetapkan atau dianggap sebagai akibat hukum oleh undang-
undang yang bersangkutan. Atau hasil suatu perbuatan yang dilakukan untuk
ialah segala akibat yg timbul dari segala perbuatan hukum yg dilakukan oleh
50
Muhamad Sadi Is, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana, Jakarta, 2015, hlm. 90.
55
istilah perkataan akibat hukum, hal tadi bisa dikenakan di tindakan hukum
atau perbuatan aturan, delik baik delik dibidang hukum pidana (perbuatan
melawan hukum). Akibat hukum ada tiga macam, yaitu akibat hukum berupa
tertentu. serta akibat hukum berupa hukuman, baik sanksi pidana maupun
Akibat hukum sendiri ialah suatu akibat dari tindakan yang dilakukan
untuk memperoleh suatu akibat yang dibutuhkan oleh pelaku hukum. Akibat
51
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Kencana, Jakarta, 2015, hal. 275-276.
56
lanjut dalam Pasal 8 ayat (1) undang-undang yang sama juga menyatakan
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Oleh karena itu, sah atau
Pasal 40 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Negeri menjadi tidak sah dan cacat hukum, dikarenakan Saniri
Laha Kaba.
dilakukan oleh Penjabat Negeri Laha Kaba adalah cacat hukum dalam arti
bertentangan dengan asas-asas hukum adat masyarakat Negeri Laha Kaba dan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
hak dan wewenang serta kewajiban Kepala Pemerintahan Negeri dalam kurun
oleh Bupati ini berasal dari Pegawai Negeri Sipil dari Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
dari setiap marga/soa yang menunjuk satu orang perwakilan untuk menjadi
anggota atau ketua Badan Saniri Negeri. Surat Keputusan Bupati Maluku
Tengah tentang Pengangkatan Saniri baru Negeri Laha Kaba adalah tidak
B. Saran
Negeri masih berpegang pada adat istiadat maka perlu adanya Peraturan
A. BUKU-BUKU
H. Erwin Owan Hermansyah dkk, Buku Ajar Hukum Adat, Madza Media,
Malang, 2021
Muh. Jufri Dewa, Hukum Adminiatrasi Negara, Unhalu Press, Kendari, 2011
Titik Triwulan dan Tutik., Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Amendemen UUD 1945, Kencana Pramedia Group Jakarta: 2010
B. JURNAL Dan SKRIPSI