Skripsi Elvira - Reviewed Pak Chrisna 31 Mei 2023
Skripsi Elvira - Reviewed Pak Chrisna 31 Mei 2023
Skripsi
Oleh :
19.0201.0022
FAKULTAS HUKUM
2023
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................8
a. Tujuan penelitian secara umum..............................................................................8
b. Tujuan penelitian secara khusus.............................................................................8
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................8
a. Manfaat teoritis......................................................................................................8
b. Manfaat praktis.......................................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................10
A. Penelitian terdahulu...........................................................................................10
B. Kerangka Teori..................................................................................................15
a. Hak Eksklusif dalam Hak Cipta.......................................................................15
b. Personality........................................................................................................26
BAB III...........................................................................................................................30
METODE PENELITIAN..............................................................................................30
A. Jenis Penelitian...................................................................................................30
B. Pendekatan Penelitian........................................................................................30
C. Objek penelitian.................................................................................................31
D. Sumber Data.......................................................................................................31
E. Teknik Pengambilan Data.................................................................................31
F. Teknik analisis data...........................................................................................32
BAB IV............................................................................................................................33
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................33
A. Kedudukan Hukum AI Sebagai Penghasil Kreasi dan Inovasi Dalam Hukum
Hak Cipta....................................................................................................................33
B. Akibat Hukum Pada Ciptaan Yang Dibuat oleh AI........................................44
2
BAB V.............................................................................................................................54
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................54
A. Kesimpulan.........................................................................................................54
B. Saran...................................................................................................................55
Daftar Pustaka...............................................................................................................56
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2019 hingga mencapai 5,59% pada tahun 2020 (Badan Pusat Statistik,
2021).
berkembang pada saat ini adalah eksistensi Artificial Intelligence (AI) atau
4
John McCharty tahun 1955 pertama kali memperkenalkan AI yang
persoalan yang rumit dengan cara yang lebih tepat dan tetap diarahkan
oleh keperluan manusia (Karim et al., 2020; Neary & Chen, 2017). Hal ini
Satwiko, 2021). Hingga pada suatu masa bahwa tidak hanya karya
5
Era perkembangan teknologi saat ini yang semakin meningkat
AI adalah ide untuk membuat komputer cerdas atau ilmu komunter yang
fokus pada desain sistem komputer yang meniru kecerdasan manusia (M.
P. Indah, 2015). Lain daripada itu, cara kerja AI adalah menerima input
yang Ai-Da lihat dan amati sehingga Ai-Da mampu menghasilkan karya
menghasilkan sebauh karya lukisan. Cara kerja kecerdasan buatan satu ini
6
menggunakan pola menggambarkan atau mengidentifikasi serta
pengguna juga dapat menyunting sesuai selera yang disukai oleh mereka
tentang Hak Cipta (UUHC 2014) disebutkan bahwa ciptaan adalah setiap
hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang
7
dari adanya perlindungan Hak Cipta adalah sebagai stimulus inovasi dan
uraian diatas perlu adanya sebuah penelitian untuk mengkaji secara yuridis
kedudukan hukum AI dan status hukum ciptaan yang dihasilkan oleh AI.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
yang ingin diperoleh dari penelitian ini baik untuk peneliti maupun
pembaca yaitu :
a. Manfaat teoritis
cipta.
b. Manfaat praktis
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu
karya berupa lukisan atau gambar yang dihasilakan oleh media digital atau
biasa disebut dengan digital painting yang merupakan salah satu dari
ke dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang merujuk pada
huruf p UUHC 2014 yang berbunyi kompilasi Ciptaan atau data, baik
hasil karya cipta digital painting merupakan sebuah hasil dari format
pemrograman komputer.
10
Indonesia dengan adanya perkembangan teknologi. Dalam penelitian
terhadap karya, serta dapat juga meninjau keaslian dari karya tersebut
dikemudian hari. Dengan demikian, Perlu adanya aturan hukum yang pasti
Cipta 2014. Hal tersebut dapat merujuk kepada Uni Eropa dengan
ditimbulkan oleh AI. Hal ini berdasarkan pada beberapa kriteria subjek
hukum yaitu:
menurut hukum.
11
2) Sesuatu yang mendukung hak yang menurut undang-undang
pendukung hak.
kewajiban.
kepentingan dan tujuan tertentu bagi orang lain. Sebagai subjek hukum
12
AI dapat diberikan status sebagai subjek hukum, hal tersebut berdasarkan
menghasikan ciptaan yang memiliki ciri khas tertentu dan bersifat privat.
dalam bentuk bahasa, kode, skema atau bentuk apapun yang bertujuan agar
Penemu yang menemukan dan memegang hak paten atau hak cipta
investor harus orang. Oleh karena itu, AI dikategorikan sebagai objek jika
13
untuk kejahatan atau perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh AI
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Jaya & Goh (2021),
salah satu contoh terobosan yang baru yang dari tidak logika menjadi
logika, yang dari tidak mungkin menjadi mungkin. AI yang bisa bertindak
atas perbuatan hukum yang dilakukan oleh AI, Pengguna AI dan Pencipta
AI dapat membuat akta otentik sebagai identitas AI. Selain itu pihak
14
karya cipta yang dihasilkan oleh AI dan akibat hukum ciptaan yang
B. Kerangka Teori
Hak cipta adalah bagian dari sekumpulan hak yang dinamakan hak-
bahwa hak atas kekayaan intelektual adalah sebagai hak atas harta
Berbicara mengenai hak cipta pertama kali pasti akan tertuju pada
karya cipta lagu, lukisan dan sebagainya yang dihasilkan oleh manusia.
Pada pasal 40 UUHC 2014 telah dijelaskan beberapa kategori yang dapat
pengetahuan;
pantomim;
15
g) Karya seni terapan;
h) Karya arsitektur;
i) Peta;
k) Karya fotografi;
l) Potret;
m) Karya sinematografi;
p) Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca
r) Permainan video;
s) Program Komputer.
16
1) Jika suatu Ciptaan tidak diketahui Penciptanya dan Ciptaan itu
Hak cipta timbul dan lahir dari suatu hasil dan fikiran manusia
dalam bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat
(tiga) komponen penting yang menjadi syarat substantif Hak Cipta atas
17
Jened (2007) berpendapat bahwa Konsepsi Hak Cipta sebagai
milik pribadi yang dapat dilindungi oleh Hak Cipta, sedangkan yang
pikiran, dan rasa individu, bukan ciptaan dari komputer atau binatang.
ekspresi dari suatu ide dalam bentuk material, bukan idenya atau
informasinya.
suatu ciptaan apabila terkandung dua hal yakni: ekspresi dari suatu ide;
hukum, Ekspresi atau penuangan ide dalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi, tidak boleh meniru ide orang lain, berarti ciptaan
18
Hal yang paling mendasar dalam kriteria perlindungan hak cipta
1912 masa hindia belanda, pemberlakuan tersebut karena pada saat ini
melandasi hukum Eropa atau hukum di Belanda pada masa itu. Sampai
19
Kecerdasan intelektual masyarakat dalam suatu bangsa memang
yang memiliki kualitas seni yang tinggi tidak lahir begitu saja
tidak sedikit. Hal tersebut menunjukan bertapa rumit dan berat beban
suatu karya cipta. Dengan begitu, pantas untuk menerima hak yang
sesuai bagi para investor dan pencipta HKI. Melalui rewards tersebut
20
berlaku (Hanoraga & Prasetyawati, 2015). Sebagai hak eksklusif
(exclusive rights), hak cipta mengandung dua esensi hak, yaitu: hak
termasuk judul ataupun anak judul ciptaan (Dewi, 2009). Hak cipta
1. Yang dilindungi dalam hak cipta ialah ide yang telah diwujudkan
pencipta.
2. Hak cipta timbul secara sendirinya atau otomatis. Hak cipta akan
dengan adanya suatu wujud dari sebuah ide ciptaan. Ciptaan yang
21
ciptaan yang telah dihasilkan tidak diumumkan maka hak ciptannya
cipta.
4. Hak cipta dalam suatu ciptaan merupakan hak yang diakui oleh
harus dibedakan.
Hak moral merupakan hak yang menjadi suatu bagian dari pencipta
cipta yang mereka ciptakan (Sulistyo, 2011). Hak moral juga dapat
Pada UUHC 2014 Pasal 5 hak yang melekat secara abadi pada diri
22
d. Mengubah judul dan anak judul Ciptaan; dan
mutilasi
tersebut dapat dialihkan dengan wasiat atau sebab lain sesuai dengan
dunia.
Aspek Hak Moral lainnya adalah the right to object any distortion
Hak ekonomi adalah suatu hak yang dimiliki oleh seorang pencipta
23
a. Hak untuk mempublikasikan atau menerbitkan (right to publish),
(literary works).
dengan ciptaan yang berupa karya music atau yang berisi visual
ciptaannya
Hak Cipta untuk atas Ciptaan. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
melakukan:
a. Penerbitan Ciptaan;
c. Penerjemahan Ciptaan;
f. Pertunjukan Ciptaan;
g. Pengumuman Ciptaan;
i. Penyewaan Ciptaan.
24
Apabila diuraikan, hak Moral dalam Konvensi Bern meliputi:
claim authorship).
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta dan setiap orang yang tanpa
25
program kabel, Droit de Suite, hak pinjam masyarakat (Djumhana,
2014).
tetapi saling berkaitan satu sama lain. Pemisahan antara kedua hak
b. Personality
perbenaran atas hak cipta. Pada teori ini timbul pernyataan bahwa
26
seniman dari pada masyarakat secara keseluruhan saat
Jerman dan Prancis, hal ini terbentuk dari tulisan-tulisan Kant dan
kreatif (Davis & Boone, 2021; Fauzi et al., 2022; Fisher, 2016).
pembenaran untuk hak moral yang kuat dalam bentuk hak cipta
serta untuk menangkis potensi pelanggara pada hak cipta. Jika teori
27
kepribadian bertujuan untuk memberikan pelindungan bagi
28
mengantarkan seseorang untuk mendapatkan apa yang menjadi hak
De Hert, 2020).
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam
diatas penelitian ini mengkaji dari segi aturan hukum yang berlaku pada
intelligence (AI).
B. Pendekatan Penelitian
30
dan Elektronik 2008. Sedangkan, pendekatan Konseptual yaitu
C. Objek penelitian
Objek penelitian pada skripsi ini adalah kedudukan hukum dan akibat
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
b) Bahan hukum sekunder terdiri dari jurnal hukum, buku, media internet
31
E. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini diperoleh dari data primer
dan data sekunder. Data primer berupa data yang didapat dari wawancara
sebagai penghasil karya cipta. Adapun data sekunder diperoleh dari data
jurnal.
yaitu analisis dengan cara menguraikan data dengan kalimat yang teratur,
logis dan tidak tumpang tindih. Data tersebut bersumber dari bahan hukum
32
BAB IV
suatu tindakan atau peristiwa dalam suatu sistem hukum yang berlaku.
sah atau tidak dalam sistem hukum. Kedudukan hukum bergantung dari
dan faktor ekonomi serta pandangan dari beberapa para ahli hukum. Serta
diterima dalam sistem hukum yang berlaku. Dalam sistem hukum yang
subjek hukum harus memiliki kedudukan yang jelas dan diakui oleh
hukum untuk memiliki dan melaksanakan hak serta kewajiban. Hak dan
33
subjek hukum pada posisi hukum yang jelas dalam masyarakat (Chen,
2018).
hak dan kewajiban yaitu manusia dan badan hukum (Tutik, 2008).
hukum adalah suatu pendukung hak yaitu manusia dan badan hukum yang
objek, subjek dan relasi. Manusia sebagai objek yang berwujud lahiriah
dengan tubuh sehingga dapat mengisi ruang. Selain itu, manusia sebagai
objek juga dapat mewujudkan subjek yang berarti memiliki kehendak dan
Manusia sebagai subjek hukum tidak dapat berdiri sendiri tetapi selalu
34
memiliki tanggung jawab serta hubungan timbal balik dengan
manusia adalah orang atau persoon yang mengandung 2 (dua) dalil yaitu;
hak subjektif dan diakui sebagai pihak atau pelaku dalam hukum
subyek kodrati atau purusa kodrat karena pada kodratnya manusia adalah
35
pribadi dimana saja dia berada. Perumusan universal ini pada hakekatnya
merupakan batasan tentang subyek hukum, yaitu pribadi manusia ada dan
dapat memiliki kepribadian hukum yaitu hak dan kewajiban serta harta
36
Sedangkan menurut teori fiksi, badan hukum merupakan hasil
manusia. bila pada manusia, ia bertindak untuk dirinya sendiri maka bila
berikut:
yang tunggal.
2. Tiap-tiap harta dengan tujuan yang tertentu, tetapi dengan tiada yang
37
yang kemudian di dalamnya terdapat harta bersama-sama yang dapat
dibagi-bagi. Suatu pemilik tidak hanya menjadi bagian yang terbagi tetapi
antara lain:
dikatakan bahwa tidak ada keraguan sedikit pun tentang kepribadian badan
pada manusia dan badan hukum yang berkuasa dan berwewenang menjadi
suatu hak. Subjek hukum juga merupakan segala sesuatu yang secara
38
Apabila dikaitkan dengan penjabaran yang telah dijelaskan di latar
tujuan untuk sama seperti manusia bahkan dapat melebihi dari manusia
merupakan orang atau bukan juga merupakan hasil karya cipta dari
beberapa orang.
pakar hukum serta kitab undang-undang hukum perdata diatas pada bagian
tidak dapat dikatakan sebagai subjek hukum karena tidak memenuhi unsur
mandiri.
39
pengembangan AI yang dapat melakukan tugas-tugas tertentu dalam
yang tindakannya harus diatur oleh norma hukum. AI juga tidak dapat
badan hukum karena AI hanya sebuah alat atau teknologi yang diciptakan
badan hukum maka AI harus memenuhi unsur yang salah satunya harus
hak materil secara rata. Sesuai penjelasan diatas badan hukum meliputi
dengan manusia oleh hukum, menjadi subjek hukum untuk pengakuan hak
dan kewajiban.
40
Melihat teknologi AI yang dapat melakukan tindakan dan
khusus terkait dengan AI (Kiki Amaruly Utami, 2022). Dalam hal ini AI
memiliki hubungan yang sangat erat dengan hak cipta, dimana nantinya
pelaku ekonomi kreatif dari sisi orisinalitas dan hak cipta atas kemajuan
2018).
atas karyanya. UUHC Indonesia saat ini belum mengakui revolusi kerja
tentang penciptanya karya oleh AI. Namun, pada dasarnya hak cipta
41
Berdasarkan seminar dengan pemateri Laurensia Andrini dengan
dalam proses menciptakan suatu karya cipta yang dihasilkan oleh AI perlu
menerima pola atau data yang diberikan (Peter Norvig & Stuart Russell,
2020). Setelah melalui tahap train atau pelatihan, sistem AI siap untuk
dioperasikan oleh operator. Pada tahap ini, sistem AI akan diuji coba
Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa sistem AI dapat
42
menghasilkan hasil yang akurat dan konsisten dalam memecahkan
create (pembuatan) dan train (pelatihan data). Oleh karena itu, penulis
hak cipta.
teori personality hak tersebut berupa hak moral yang mana hak untuk
diakui sebagai pencipta karya, hak untuk menjaga itergritas karya dan
untuk menentukan cara dan tempat penggunaan karya (OK Saidin, 2007).
Hak moral merupakan salah satu bagian dari pencipta atas karya
yang telah diciptakan dan hanya dapat dimiliki oleh individu sang
dengan intergritas atau martabat pencipta yang disebut juga dengan right
43
Teori personality dalam hak cipta memberikan sebuah
perlindungan terhadap karya-karya seni yang tidak dapat atau sulit untuk
diukur secara ekonomi. Dalam hal ini karya cipta yang dihasilkan oleh AI
termasuk sebagai karya yang sulit untuk diukur secara ekonomi. Pada
dasarnya hak cipta melindungi ilmu pengetahuan, sastra dan seni yang
2014).
pandangan yang lebih luas terhadap hak cipta sebagai pengakuan atas
kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan create, train dan operate,
44
komputer dan melibatkan pelatihan komputer untuk pengenalan dan
akibat yang dikehendaki oleh pelaku dan yang diatur oleh hukum disebut
(Soeroso, 2015). Jika dijelaskan lebih singkat akibat hukum adalah segala
hukum atau suatu akibat lain yang disebabkan atas terjadinya suatu
konsekuensi atau akibat hukum dari suatu pelanggaran atau tindakan yang
dapat diartikan sebagai dampak atau hasil dari pelanggaran suatu norma
45
hukum. Norma hukum merupakan suatu penilaian yang membahas
dalam hak cipta konsekuensi hukum yang diterima berupa sanksi ganti
rugi yang terdapat pada pasal 113 UUHC 2014 yang menyatakan bahwa
setiap orang yang melanggar hak cipta dapat dikenakan sanksi berupa
46
menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
Orang.
cipta atas karyanya (Novita & Santoso, 2021). Pada pasal 4 ayat (1)
UUHC menyebutkan bahwa hak cipta atau suatu ciptaan yang dihasilkan
Sedangkan pada pasal 7 ayat (1) bahwa pencipta adalah perorangan atau
47
beberapa orang yang secara bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan.
Dengan begitu hingga saat ini hak cipta hanya mengakui orang
hak cipta. Hasil karya cipta yang dihasilkan oleh AI tanpa melibatkan
manusia sangat sulit untuk diberikan hak cipta. Hal tersebut sesuai
sebagai subjek yang memiliki hak cipta. AI sebagai entitas bukan manusia
eksklusif.
layaknya manusia seiring dengan meniru fungsi dari otak manusia dalam
nantinya akan dihasilkan oleh AI. Melalui berbagai upaya yang dilakukan
48
oleh manusia, AI mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
AI yaitu masih bergantung pada pelatihan data yang ada pada AI. Training
telah diberikan oleh pencipta AI. Dataset yang telah diberikan oleh
keputusan secara cepat dan akurat. Namun sangat disayangkan data yang
dapat mempengaruhi hasil karya yang diciptakan. Untuk itu perlu adanya
49
pengawasan dan pengendalian dari pencipta AI untuk memastikan bahwa
kreativitas dan inovasi yang sama seperti yang dimiliki oleh manusia. Hal
data, aturan dan algoritma yang dimasukan oleh manusia. AI tidak dapat
menghasilkan suatu karya yang benar-benar unik yang berasal dari idenya
sendiri melaikan harus melalui inovasi dan kreativitas yang bersumber dari
untuk diakui dalam hak cipta. Copyright ability dalam hak cipta meliputi
1. Originalitas
50
where somothing begins, arises or is derived dimana jika kemudian
pada asal mulai sesuatu (Aditya & Sardjono, 2014). Sebagai salah
satu prinsip dari syarat dimana suatu karya mendapatkan hak cipta,
2005).
Suatu karya tidak dapat ditiru atau di produksi ulang dari karya
51
cipta (Lindsay, 2003). Dapat disimpulkan bahwa suatu karya yang
2. Kreatifitas
berasal dari hasil pemikiran dan kreatifitas inilah yang akan menjadi
syarat bahwa suatu ciptaan benar-benar berasal dari ide pencipta dan
memiliki peran penting dalam suatu karya cipta. Dalam hak cipta
penting agar dapat dilindungi oleh hak cipta (Praja & Riswadi, 2018;
Santya, 2017).
3. Fiksasi
perwujudan atau fiksasi dari suatu ciptaan menjadi salah satu prinsip
dasar hak cipta dan merupakan prinsip yang paling fundamental dari
setiap negara yang mengacu pada Konvensi Bern tahun 1886 tanpa
52
fiksasi ditentukan sebagai syarat untuk memperoleh hak cipta
Menurut Sarjono, (2008) inti dari fiksasi adalah melindungi ide hak
hasil karya ke dalam media yang dapat dibaca atau dilihat langsung
Fiksasi menjadi salah satu tahapan yang penting dalam hak cipta
karena karya yang belom difiksasi tidak dapat dilindungi oleh hak
cipta. Dalam hal ini, fiksasi menjadi bukti yang menyakinkan bahwa
karya tersebut merupakan hasil karya yang orisinal dan memiliki nilai
53
untuk melakukan tugas layaknya manusia, AI pun tidak memiliki
benar berasal dari ide pencipta yang kemudian unsur kreatifitas sejatinya
oleh AI tidak dapat memenuhi unsur originalitas dan kreatifitas. Maka dari
pencipta yang memasukan big data dan membuat algoritma yang nantinya
dapat melibatkan hal yang sangat penting bagi hukum hak cipta. Karena
54
pada dasarnya program yang dihasilkan oleh komputer hanyalah alat yang
(Guadamuz, 2017).
digunakan untuk membuat sebuah karya. Hak cipta pada karya yang
Guadamuz, 2017).
dalam hukum terhadap ciptaan yang dihasilkan oleh AI. Hak tersebut
55
BAB V
A. Kesimpulan
gambar dan karya lainnya. Suatu ciptaan dapat dinilai sebagai ciptaan yang
dilindungi oleh hak cipta jika ciptaan tersebut memenuhi kriteria Standard of
Copyright Ability yaitu ciptaan harus original dengan tidak meniru karya
orang lain, kreatifitas yang berasal dari ide pencipta serta fiksasi yang berarti
melalui perintah manusia. hal ini dapat tercapai melalui penggunaan algoritma
dalam hukum terhadap ciptaan yang dihasilkan oleh AI. Hal tersebut berkaitan
dilakukan oleh AI. Hak-hak tersebut dapat muncul dalam konteks pelanggaran
hak kekayaan intelektual yang dilakukan oleh AI. Hal tersebut memungkinkan
menghasilkan ciptaan
56
B. Saran
bahwa belum adanya kepastian hukum suatu karya cipta yang dihasilkan oleh
hak cipta atas karya yang dihasilkan oleh AI. Perlu dibuat regulasi yang jelas
dan spesifik mengenai karya cipta yang dihasilkan oleh AI. Regulasi tersebut
mempertimbangkan siapa yang akan memiliki hak cipta terhadap karya cipta
kebijakan atau peraturan yang jelas mengenai kepemilikan hak cipta untuk
karya cipta yang dihasilkan oleh AI. Kebijakan tersebut dapat mengatur
tentang siapa yang berhak memiliki hak cipta atas karya cipta tersebut, apakah
tersebut.
57
Daftar Pustaka
406. https://doi.org/10.24269/ars.v8i2.2629
Adisumarto, & Harsono. (1990). Hak Milik Intelektual Khususnya Hak Cipta.
Akademika Pressindo.
Aditya, B., & Sardjono, A. (2014). Penentuan Originalitas Ciptaan Libretto Sang
Rajawali Press.
https://www.wipo.int/wipo_magazine/en/2017/05/article_0003.html
https://doi.org/10.25126/justsi.v1i2.7
58
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta.
Badan Pusat Statistik. (2021). Berita Resmi Statistik. In Bps.Go.Id (Vol. 19, Issue
https://doi.org/10.31078/jk1348
https://doi.org/10.1017/S0020589320000366
https://doi.org/10.1017/S0020589320000366
59
Davis, D. R., & Boone, W. (2021). Using Rasch Analysis to Evaluate the
https://doi.org/10.1016/j.ijedro.2021.100054
Devianto, Y., & Dwiasnati, S. (2020). Kerangka Kerja Sistem Kecerdasan Buatan
https://doi.org/10.22441/incomtech.v10i1.7460
Disemadi, H. S., Yusuf, R. R., Wira, N., & Zebua, S. (2021). Perlindungan Hak
Effendi, A. C., & Satwiko, P. (2021). Peran Artifical Intelligence dalam Tahap
60
Perencanaan dan Perancangan Desain Arsitektur. JoDA Journal of Digital
Esling, P., & Devis, N. (2020). Creativity in the era of artificial intelligence.
Fauzi, R., Ramli, T. S., & Perata, R. R. (2022). Masa Depan Hak Cipta: Tinjauan
https://doi.org/10.53866/jimi.v2i1.51
Fitriani, R. A., Purnomo, M. H., Yang, H. S., & Sarno, R. (2020). Pelatihan Data
117-124.
https://www.wipo.int/wipo_magazine/en/2017/05/article_0003.html
Guswandi, C. P., Ghafila Romadona, H., Ariani, M., & Disemadi, H. S. (2021).
61
Education and Social Sciences, 1(1), 277–283.
https://journal.uib.ac.id/index.php/combines
https://doi.org/10.30641/dejure.2021.v21.541-550
Hanoraga, T., & Prasetyawati, N. (2015). Lisensi Wajib Paten Sebagai Salah Satu
160. https://doi.org/10.12962/j24433527.v8i2.1250
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/5777
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh/article/view/44408
Hartati, R., Maru, S., & Supriana, S. (2020). Perwujudan dalam Bentuk
http://matt-versaggi.com/mit_open_courseware/Artificial_Intelligence_for_H
62
umans/aifh_vol1_fundamental_20131209.pdf
terrain preprocessing
workflows.pdf%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2017.11.003%0Ahttp://
sites.tufts.edu/gis/files/2013/11/Watershed-and-Drainage-Delineation-by-
Pour-Point.pdf%0Awww
49–58).
Ishaq. (2017). Metode Penelitihan Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis serta
Disertasi. Alfabeta.
Iswahyudi, F., & Cipta, H. (2014). Konstitusionalitas masa perlindungan hak cipta
Jaya, F., & Goh, W. (2021). Analisis Yuridis Terhadap Kedudukan Kecerdasan
63
Buatan atau Artificial Intelligence sebagai Subjek Hukum pada Hukum
Kansil, C. S. . (1989). Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Balai
Pustaka.
Karim, A., Bangun, B., Kusmanto, & Purnama, I. (2020). Pengantar Teknologi
Informasi (Tim YLBG (ed.); 1st ed.). Yayasan Labuhan Batu Berbagi
Gemilang. https://books.google.co.id/books?
id=Z7YSEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
intelligidce-dan-perlindungan-kekayaan-intelektual
Komuna, A. P., Putra, A. A., Terbuka, U., & Tarakan, U. B. (2020). Pelanggaran
Utama.
https://doi.org/10.25123/vej.3270
64
Labetubun, M. A. H. (2019). Aspek Hukum Hak Cipta Terhadap Buku Elektronik
https://doi.org/10.47268/sasi.v24i2.128
Era Society 5.0. Citizen: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 129–
137. https://doi.org/10.53866/jimi.v2i1.49
http://arxiv.org/abs/1607.05620
Lindsay, T. (2003). Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar. Asia Law Group.
Mailangky, F. (2017). Kajian Hukum Tentang Hak Moral Pencipta dan Pengguna
Manarep Pasaribu, & Widjaja, A. (2022). Kajian Akademis dan Praktik Artificial
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=KzFfEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=pengertian+artifici
al+intelligence&ots=db6V3jAyU3&sig=YU4U0ehHOR_Ory084q5uQgKK
Nq4&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
65
Margono, S. (2015). Prinsip Deklaratif Pendaftaran Hak Cipta: Kontradiksi
Merges, R. P. (2011). Locke for the Masses: Property Rights and the Products of
https://doi.org/10.2139/ssrn.1323408
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/KP/article/view/19789
Yogyakarta.
https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/
indonesian
Neary, M. A., & Chen, S. X. (2017). Artificial intelligence: Legal research and
Neri, E., Coppola, F., Miele, V., Bibbolino, C., & Grassi, R. (2020). Artificial
66
125(6), 517–521. https://doi.org/10.1007/s11547-020-01135-9
https://inabaacid-my.sharepoint.com/personal/naidi_inaba_ac_id/_layouts/
15/onedrive.aspx?id=%2Fpersonal%2Fnaidi_inaba_ac_id%2FDocuments
Persada.
https://inabaacid-my.sharepoint.com/personal/naidi_inaba_ac_id/_layouts/
15/onedrive.aspx?id=%2Fpersonal%2Fnaidi_inaba_ac_id%2FDocuments
67
Praja, C. B. E., & Riswadi, B. A. (2018). Mengenak Hak Kekayaan Intelektual.
Unimma Press.
https://doi.org/10.47814/ijssrr.v5i2.191
Putranti, D., & Anggraeny, K. D. (2022). Inventor’s Legal Liability Upon the
Rahman, R. F., Cipta, H., Fiktif, K., Geografis, I., Tata, D., & Sirkuit, L. (2014).
Press.
68
Syarif Hidayatullah.
https://doi.org/10.1007/s12369-021-00813-6
Siahaan, M., Jasa, C. H., Anderson, K., & Valentino, M. (2020). Penerapan
Hak Cipta (Studi kasus Pembatalan Pendaftaran Hak Cipta Seni Motif
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2015). Penelitian hukum normatif : suatu tinjauan
Soekanto, S., & Purbacaraka, P. (1993). Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata
69
Soeroso, R. (2015). Pengantar Ilmu Hukum. sinar grafika.
Sufiaria. (2012). Hak Prioritas dan Hak Ekslusif dalam Perlindungan HKI. Adil
https://doi.org/10.36667/jppi.v6i1.156
181–205.
70
Ver. (2023). Orisinalitas Kunci Karya Mendapat Pelindungan Hak Cipta.
https://www.dgip.go.id/artikel/detail-artikel/orisinalitas-kunci-karya-
mendapat-pelindungan-hak-cipta?kategori=agenda-ki#:~:text=“Salah satu
https://ejournal.stmik-time.ac.id/index.php/jurnalTIMES/article/view/6
Sistem Pakar Untuk Menentukan Minat Dan Bakat Siswa Sekolah Dasar.
https://doi.org/10.36341/rabit.v1i2.28
https://law.ui.ac.id/pengaturan-hukum-artifical-intelligence-indonesia-saat-
ini-oleh-zahrashafa-pm-angga-priancha/
71