Anda di halaman 1dari 18

INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai Keterangan


1. Rata-rata tingkat partisipasi (APS) < 60% = 20 Rata-rata tingkat partisipasi = tingkat
2. Rata-rata tingkat partisipasi (APS) 60 - 79 % = 15 partisipasi PAUD + tingkat partisipasi
Tingkat partisipasi (20) SD + tingkat partisipasi SMP + tingkat
3. Rata-rata tingkat partisipasi (APS) 80 - 94 % = 10 partisipasi pendidikan Non Formal
4. Rata-rata tingkat partisipadi (APS) 95 - 100% = 0 dibagi 4 (empat).
1. Sudah menetapkan kebijakan =10
Dukungan terhadap capaian
Kebijakan SPM (10) Tim 2. Sedang proses = 5 Peraturan Bupati/Walikota
SPM (50)
3. Belum menetapkan = 0
1. Sudah membentuk Tim = 10
Tim Koordinasi SPM (10) 2. Sedang proses = 5
3. Belum membentuk Tim = 0
1. Sudah Melaporkan = 10
Pelaporan SPM (10)
2. Belum Melaporkan = 0
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan
laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
bobot maksimal indikator
1-PAUD;
2-SD; 1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)
3-SMP; Tingkat kepatuhan pelaporan
2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 5 (rendah)
4-SKB . kemajuan pelaksanaan DAK per
Pendidikan 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 10 (sedang)
5-SMA Dan triwulan; n-1 (20)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 15 (tinggi)
SMK (Untuk
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 20 (sangat
Papua dan
tinggi)
Papua Barat)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 20
1. Sesuai kewenangan = 10
Kesesuaian Kewenangan (10)
2. Tidak sesuai kewenangan = 0
1. Tidak Tersedia = 0
1.Daerah dengan kinerja pendidikan rendah
dan kemampuan fiskal rendah.
2. Tersedia sebagian = 10
2.mendukung
pembangunan/pengembangan kawasan
Indikator yg disepakati dengan prioritas, pelaksanaan Major Project, dan
K/L (20) pengembangan sektor prioritas nasional
(khususnya sektor pariwisata dan industri)

3.Lokasi Prioritas yang telah disepakati 3. Tersedia semua = 20

4. kelengkapan dokumen dan data kriteria


umum dan teknis
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PENDIDIKAN (PERPUSTAKAAN) TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai

Mendukung PN RKP : PN 4 : Revolusi mental dan


Mendukung PN RKP = 10
pembangunan kebudayaan
Dukungan terhadap Prioritas
Nasional/Prioritas Urusan (20)
Mendukung major project pendidikan dan pelatihan untuk Mendukung PN RKP dan major project = 20
vokasi industri 4.0 serta 10 destinasi pariwisata prioritas

Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari,


ketersediaan laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK
Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal indikator

1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) =


0 (sangat rendah)
2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
Tingkat kepatuhan dalam penyampaian = 10 (rendah)
Pendidikan Perpustakaan pelaporan Triwulan I - IV (40) 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
= 20 (sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
= 30 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot
maksimal) = 40 (sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK
maka mendapatkan bobot maksimal = 40
1. Tidak sesuai kewenangan = 0
Kesesuaian Kewenangan (20)
2. Sesuai kewenangan = 20
1. Tidak Tersedia = 0
2. Tersedia sebagian = 10
1. Ketersediaan readness criteria
Indikator yg disepakati dengan K/L (20) 3. Tersedia semua = 20
2. Kelengkapan data dukung
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2023 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA
Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai Keterangan

1. Memiliki data target penduduk yang akan diberikan 12 jenis Data target tertera dalam
Pelayanan Dasar SPM Bidang Kesehatan kabupaten/kota = 15 rancangan RKPD dan Renja
Kelengkapan Data (15)
OPD tahun 2024 atau dalam
Dokrenda Kabupaten/Kota
Dukungan terhadap 2. Memiliki data target = 0
capaian SPM (50) 1. Sudah Melaporkan= 15
Pelaporan SPM (15)
2. Belum Melaporkan= 0
Laporan capaian pelaksanaan SPM Urusan Kesehatan daerah Lihat capaian pelaksanaan
provinsi tahun 2021 : SPM tahun N-1 (pelaksanaan
Aspek Implementasi (20) 1. 100 % - 90% = 20
spm kab/kota tahun 2022)
2. 89% - 70% = 15
3. 69% - 50% = 10
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan
Penguatan Penurunan laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
Angka Kematian Ibu dan bobot maksimal indikator
Bayi; 1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat
Kesehatan
rendah)
Penguatan Sistem
Tingkat kepatuhan pelaporan 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 7.5 (rendah) Lihat capaian pelaksanaan SPM
Kesehatan.
kemajuan pelaksanaan DAK tahun N-1 (pelaksanaan spm
per triwulan; n-1 (30) 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15 (sedang) kab/kota tahun 2022)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 22,5 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 30 (sangat
tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 30
Kesesuaian Kewenangan Sesuai kewenangan =10
(10) Tidak sesuai kewenangan = 0
Indikator yg disepakati 1. Sesuai lokasi prioritas = 5
1. Lokasi Prioritas yang telah
dengan K/L (10) 2. Sesuai kelengkapan dokumen dan data kriteria umum dan
disepakati
teknis = 5
2. kelengkapan dokumen dan 3. Tidak memiliki lokasi prioritas dan dokumen tidak lengkap
data kriteria umum dan teknis =0
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN (KELUARGA BERENCANA) TAHUN 2024 PROVINSI
TERHADAP KABUPATEN/KOTA
Bidang Sub Bidang Indikator Nilai Keterangan
Angka pemakaian kontrasepsi modern atau Modern
Dukungan terhadap Prioritas
Contraceptive Prevalence Rate tinggi (25) Sumber Data: Pendataan
Nasional/Prioritas Urusan
Angka pemakaian kontrasepsi modern atau Modern Keluarga
(45)
Contraceptive Prevalence Rate Rendah (45)
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari
ketersediaan laporan Triwulanan (TW) pada Sekber
DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal
indikator
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
= 0 (sangat rendah)
Tingkat kepatuhan 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
pelaporan kemajuan = 5 (rendah)
Aplikasi Morena
pelaksanaan DAK per 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
triwulan; n-1 (20) = 10 (sedang)
Keluarga 4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal)
Kesehatan
Berencana = 15 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot
maksimal) = 20 (sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK
maka mendapatkan bobot maksimal = 20
Sesuai = 5
Kesesuaian Kewenangan (5)
Tidak sesuai = 0

Indikator lain yang


disepakati dengan 1. Kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani atau Unmet Sumber Data: Pendataan
kementerian dan lembaga Need tinggi =25, Rendah=0; Keluarga
terkait (30)
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG JALAN TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


Kondisi Jalan Kab/Kota:
Dukungan terhadap Prioritas
1. Kondisi mantap > 60% = 35
Nasional/Prioritas Urusan (70)
2. Kondisi mantap < 60% = 70
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan
laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda,
dikalikan bobot maksimal indikator
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat
rendah)
Jalan Jalan 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 7.5
(rendah)
Tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15
pelaksanaan DAK per triwulan; n-1 (30)
(sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 22,5
(tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 30
(sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka
mendapatkan bobot maksimal = 30
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG AIR MINUM TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


1. Sudah menetapkan Perkada =15
Kebijakan SPM = 15 2. Sedang proses = 5
3. Belum berproses = 0
Dukungan terhadap capaian
1. Sudah menetapkan SK Tim =15
SPM (70)
Tim Koordinasi Penerapan SPM = 15 2. Sedang proses = 5
3. Belum berproses = 0
1. Sudah Melaporkan = 40
Pelaporan SPM = 40
2. Belum melaporkan = 0
Tingkat kepatuhan
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan
pelaporan kemajuan
laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
pelaksanaan DAK per
bobot maksimal indikator
Air Minum Air Minum triwulan; n-1 (30)
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat
rendah)

2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 7.5 (rendah)

3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15 (sedang)

4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 22,5 (tinggi)

5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 30 (sangat


tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 30
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG SANITASI TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


1. Sudah menetapkan Perkada =15
Kebijakan SPM = 15 2. Sedang proses = 5
3. Belum berproses = 0
1. Sudah menetapkan SK Tim =15
Dukungan terhadap capaian SPM (70) Tim Koordinasi Penerapan SPM =
2. Sedang proses = 5
15
3. Belum berproses = 0
1. Sudah Melaporkan = 40
Pelaporan SPM = 40
2. Belum melaporkan = 0
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan
Tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan
laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
pelaksanaan DAK per triwulan; n-1 (30)
bobot maksimal indikator
Sanitasi Sanitasi
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat
rendah)

2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 7.5 (rendah)

3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15 (sedang)

4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 22,5 (tinggi)

5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 30 (sangat


tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 30
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG IRIGASI TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


Kondisi Jaringan Irigasi :
Dukungan terhadap Prioritas
1. Kondisi baik >60% = 35
Nasional/Prioritas Urusan (70)
2. Kondisi baik < 60% = 70
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari,
ketersediaan laporan Triwulanan (TW) pada Sekber
DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal
indikator
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal)
= 0 (sangat rendah)
Irigasi Irigasi 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal)
Tingkat kepatuhan pelaporan
= 7.5 (rendah)
kemajuan pelaksanaan DAK per
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal)
triwulan; n-1 (30)
= 15 (sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal)
= 22,5 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot
maksimal) = 30 (sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK
maka mendapatkan bobot maksimal = 30
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PERTANIAN TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Nilai


Pertanian Dukungan terhadap Prioritas 1. Daerah Sentra Produksi Tanaman Pangan
Nasional/Prioritas Urusan (40) dan/atau hortikultura dan/atau perkebunan
dan/atau peternakan = 40
2. Non = 0
Pelaporan Triwulan I-IV (20) Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK
diperoleh dari ketersediaan laporan Triwulanan
(TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda,
dikalikan bobot maksimal indikator
1. Tidak Pernah Melaporkan = 0 (sangat rendah)
2. Melaporkan 1 kali triwulan = 5 (rendah)
3. Melaporkan 2 kali triwulan = 10 (sedang)
4. Melaporkan 3 kali triwulan = 15 (tinggi)
5. Melaporkan 4 kali triwulan = 20 (sangat
tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu
DAK maka mendapatkan bobot maksimal = 20
Indikator yang disepakati dengan K/L (35)1. Perda LP2B = 20
2. Lokasi Prioritas yang telah disepakati = 15
3. Tidak ada = 0
Dokumen Pendukung dan/atau data Kriteria Tidak ada = 0
Umum dan Teknis (5) ada = 5
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


30: Persentase dukungan anggaran urusan Koperasi dan UKM dalam RKPD
Tahun 2024 > 2,5%
20: Persentase dukungan anggaran urusan Koperasi dan UKM dalam RKPD
Dukungan terhadap Prioritas Tahun 2024 antara 1% s.d. 2,5%
Nasional/Prioritas Urusan (30) 10: Persentase dukungan anggaran urusan Koperasi dan UKM dalam RKPD
Tahun 2024 < 1%

Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan


laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
bobot maksimal indikator

1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)


Tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan
Usaha Mikro, Kecil dan pelaksanaan DAK per triwulan; n-1 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 7.5 (rendah)
PLUT
Menengah Portal Sekber DAK http://101.255.10.240 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15 (sedang)
(30) 4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 22,5 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 30 (sangat
tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 30
Tidak sesuai = 0
Kesesuaian Kewenangan (15)
Sesuai = 15
1.Lokasi Prioritas yang telah
1. Tidak Tersedia = 0
Indikator yg disepakati dengan K/L disepakati
(25) 2. kelengkapan dokumen dan 2. Tersedia semua = 25
data kriteria umum dan teknis
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2024
PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


Lingkungan Lingkungan Dukungan Lokasi Prioritas 1. Daerah yang telah menetapkan kebijakan strategis pengelolaan sampah (Jakstrada);
Hidup Hidup terhadap Prioritas (10)
Nasional/Prioritas 2. Daerah peraih penghargaan Adipura 1 (satu) tahun terakhir; (10)
Urusan (40)
3. Daerah yang memiliki nilai indeks kualitas lingkungan hidup perkotaan/kebersihan
masuk kategori baik (IKLH= > 73); (5)

4. Daerah yang dilintasi DAS prioritas dan DAS tercemar berat; (10)
5.Daerah yang merupakan sekitar kawasan DPSP (Daerah Pariwisata Super Prioritas);
(5)
Tingkat kepatuhan Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan laporan Triwulanan
pelaporan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal indikator
kemajuan
pelaksanaan DAK 1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)
per triwulan; n-1 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 5 (rendah)
(20)
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 10 (sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 15 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 20 (sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan bobot
maksimal = 20
Kesesuaian 1. Sesuai kewenangan = 20
Kewenangan; (20) 2. Tidak sesuai kewenangan = 0
1.Perda/Perkada ttg penetapan Dinas Lingkungan Hidup 1. Tidak Tersedia = 0

2. Surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan


Indikator yg untuk menganggarkan biaya operasional, biaya
3. Tersedia semua = 20
disepakati dengan pemeliharaan dan penunjang yang dibiayai dari APBD
K/L (20) secara berkesimbungan

3. kelengkapan dokumen dan data kriteria umum dan


teknis
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP
KABUPATEN/KOTA
Bidang Sub Bidang Indikator Nilai Keterangan

Termasuk lokasi prioritas DAK Tematik


Dukungan terhadap Prioritas Pariwisata (15)
Nasional/Prioritas Urusan (30) Jarak dari Kecamatan Lokasi DTW:
Dibawah 20 km (15)
Diatas 20 km (10)
Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan
DAK diperoleh dari, ketersediaan
laporan Triwulanan (TW) pada Sekber
DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
bobot maksimal indikator
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30
(bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)
2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30
Perindustrian Industri Kecil Menengah
(bobot maksimal) = 7.5 (rendah)
Tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30
pelaksanaan DAK per triwulan; n-1 (30)
(bobot maksimal) = 15 (sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30
(bobot maksimal) = 22.5 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x
30 (bobot maksimal) = 30 (sangat
tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak
memperoleh pagu DAK maka
mendapatkan bobot maksimal = 30

Ketersediaan dokumen teknis dan 1. Tersedia Sebagian = 20 Jenis Dokumen Teknis sesuai dengan
administratif (40) 2. Tersedia Semua = 40 BA MM DAK Fisik IKM Tahun 2024
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai


1. Sudah menetapkan Perkada =10
Kebijakan SPM (10) 2. Sedang proses = 5
3. Belum berproses = 0
Dukungan terhadap capaian SPM 1. Sudah menetapkan SK Tim =10
(40) Tim Koordinasi Penerapan SPM (10) 2. Sedang proses = 5
3. Belum berproses = 0
1. Sudah Melaporkan = 20
Pelaporan SPM (20)
2. Belum melaporkan = 0

Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan


laporan Triwulanan (TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan
bobot maksimal indikator

Perumahan dan Perumahan dan 1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 0 (sangat
Permukiman Permukiman rendah)
Pelaporan triwulan I-IV (20) 2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 5 (rendah)
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 10 (sedang)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 15 (tinggi)
5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 20 (sangat
tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan
bobot maksimal = 20
1. SK Kawasan Kumuh 1. Tidak Tersedia = 0
Indikator yang disepakati dengan
2. Lokasi Prioritas yang telah disepakati (harus 2. Tersedia semua = 15
K/L (15)
sesuai dengan kewenangan daerah)
Kesesuaian dengan kewenangan 1. Sesuai kewenangan = 25
(25) 2. Tidak sesuai kewenangan = 0
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TAHUN 2023 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Menu Kegiatan Indikator Nilai

15 = merupakan daerah sekitar 10 destinasi wisata prioritas/kabupaten/kota


Dukungan terhadap Prioritas Nasional/Prioritas
Urusan (15)
10 = termasuk daerah sekitar 8 destinasi pariwisata pengembangan, daerah major
project dan kawasan unesco global geopark

Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan laporan Triwulanan
(TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal indikator
1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)

2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 5 (rendah)


Tingkat kepatuhan pelaporan kemajuan
pelaksanaan DAK per triwulan; n-1 3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 10 (sedang)
Portal Sekber DAK http://101.255.10.240 (20)
4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 15 (tinggi)
Pembangunan/revitalisasi 5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 30 (bobot maksimal) = 20 (sangat tinggi)
PERDAGANGAN pasar rakyat tematik
wisata *Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan bobot maksimal
= 30

10 = jumlah kunjungan wisatawan tahun 2019 paling sedikit 1.000.000 orang

10 = terdapat pedagang non bapok yang menjual kuliner dan produk khas daerah

5 = tersedia trayek angkutan umum darat

Indikator lain yang disepakati dengan K/L (50) 5 = ketersediaan infrastruktur pendukung seperti jaringan listrik, internet dan air

10 = komitmen pemerintah daerah untuk bekerjasama dengan berbagai pihak

5 = ketersediaan lahan 10.000 - 20.000 m2

5 = Lokasi Prioritas yang telah disepakati


Kesesuaian dengan kewenangan (15) Sesuai =15, Tidak Sesuai =0
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG TRANSPORTASI PERAIRAN TAHUN 2024 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Nilai


25 = dukungan terhadap peningkatan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas penumpang
Dukungan terhadap Prioritas Nasional/Prioritas Urusan (25) dan barang dari daerah yang termasuk dalam wilayah 3TP.
10 = bukan merupakan dukungan.

Nilai tingkat pelaporan pelaksanaan DAK diperoleh dari, ketersediaan laporan Triwulanan
(TW) pada Sekber DAK Ditjen Bina Bangda, dikalikan bobot maksimal indikator

1. 0% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 0 (sangat rendah)

2. 25% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 5 (rendah)


Pelaporan DAK per Triwulan (20)
3. 50% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 10 (sedang)

4. 75% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 15 (tinggi)

5. 100% (ketersediaan Lap. TW) x 20 (bobot maksimal) = 20 (sangat tinggi)


Transportasi Transportasi *Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK maka mendapatkan bobot maksimal
Perairan Perairan = 20
5 = termasuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN), untuk daerah wisata
memiliki Rencana Induk Pariwisata Nasional/Daerah;
10 = memiliki data/dokumen Pendukung sesuai kriteria penilaian teknis dari K/L;

Indikator lain yang disepakati dengan K/L (30)


5 = daerah Provinsi yang merupakan daerah di Kawasan Timur Indonesia yang
mengandalkan Transportasi Perairan sebagai transportasi utama orang dan barang;
5 = Lokasi Prioritas yang telah disepakati

5 = Adanya Kelembagaan Pengelola Pelabuhan dan atau Sarana Transportasi Perairan

25 = merupakan aset kewenangan pemerintah Provinsi, serta status aset dan pengelolaan
dermaga/pelabuhan milik Pemerintah Provinsi
Kesesuaian dengan kewenangan (25)
0 = bukan aset dan tidak sesuai kewenangan.
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG TRANSPORTASI PERDESAAN TAHUN 2024 PROVINSI
TERHADAP KABUPATEN/KOTA
Bidang Sub Bidang Indikator Nilai
Transportasi Transportasi Dukungan terhadap Prioritas 40 = Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Perdesaan Perdesaan Nasional/Prioritas Urusan (40) Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar pada
konektivitas;
10 = tidak mendukung Prioritas Nasional
Pelaporan DAK per Triwulan (20) 5 = hanya ada laporan triwulan I
10 = ada laporan triwulan I dan II
15 = ada laporan triwulan I-III
20 = laporan triwulan lengkap
* Jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu DAK
maka mendapatkan bobot maksimal = 20
Indikator lain yang disepakati dengan K/L 5 = termasuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional
(15) (RIPN) dan memiliki Rencana Induk Pariwisata
Nasional/Daerah untuk daerah wisata;
5 = memiliki data/dokumen Pendukung;
5 = daerah kabupaten/kota yang bercirikan kepulauan,
perbatasan, dan kab. Tertinggal yang memiliki wilayah
perairan dan dermaga/pelabuhan (laut/sungai/danau)
sebagai moda transportasi utama, serta memiliki pulau-
pulau kecil Terluar (3T).

Kesesuaian dengan kewenangan (25) 25 = merupakan kewenangan pemerintah kabupate/kota,


serta status aset dan pengelolaan dermaga/pelabuhan
milik Pemerintah kabupaten/kota.
0 = bukan aset dan tidak sesuai kewenangan.
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2023 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENDAGRI TERHADAP PROVINSI
Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai
30: Persentase dukungan anggaran urusan kelautan dan perikanan dalam RKPD
Tahun 2023 > 2,5%
Dukungan terhadap Prioritas
20: Persentase dukungan anggaran urusan kelautan dan perikanan dalam RKPD
Nasional/Prioritas Urusan
Tahun 2023 antara 1% s.d. 2,5%
(skor tertinggi: 30)
10: Persentase dukungan anggaran urusan kelautan dan perikanan dalam RKPD
tahun 2023 < 1%

40: Laporan triwulan lengkap atau jika tahun sebelumnya tidak memperoleh pagu
DAK
Pelaporan DAK per triwulan (skor
30: Melaporkan Laporan Triwulan I sampai dengan Triwulan III
tertinggi: 40)
20: Melaporkan Laporan Triwulan I sampai dengan Triwulan II
10: Tidak ada Laporan/Laporan tidak lengkap

30: Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dan RKPD Provinsi Tahun
Kelautan dan Kelautan dan Perikanan 2024 telah mengakomodir seluruh indikator Rakortekrenbang Tahun 2023
Perikanan Provinsi dengan seluruh target yang sesuai atau lebih tinggi dari kesepakatan

20: Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dan RKPD Provinsi Tahun
Indikator lain yang disepakati 2024 telah mengakomodir seluruh indikator Rakortekrenbang Tahun 2023
dengan K/L minimal 8 target yang sesuai atau lebih tinggi dari kesepakatan
(skor tertinggi: 30)

20: Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dan RKPD Provinsi Tahun
2024 telah mengakomodir seluruh indikator Rakortekrenbang Tahun 2023
minimal 4 target yang sesuai atau lebih tinggi dari kesepakatan

5: Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dan RKPD Provinsi Tahun 2024
belum mengakomodir seluruh atau sebagian indikator Rakortekrenbang Tahun
2023
INDIKATOR DAN PEMBOBOTAN VERIFIKASI DAK FISIK BIDANG PARIWISATA TAHUN 2023 PROVINSI TERHADAP KABUPATEN/KOTA

Bidang Sub Bidang Indikator Sub Indikator Nilai Keterangan


Jumlah Kunjungan Wisman dan Wisnus ke DTW yang diusulkan DAK dalam 1 1. < 50.000 Orang = 5
Jumlah Wisman + Wisnus
tahun (10) 2. > 50.000Orang = 10
Tidak ada = 0
Ketersedian aksesibilitas Jalan, Aksesibilitas Bandara, Aksesibilitas Pelabuhan Informasi jarak Jalan ke DTW, Informasi
Hanya Sebagian = 5
menuju Daya Tarik Wisata dan sarana eksisting Daya Tarik Wisata (10) Bandara dan Pelabuhan terdekat
Terpenuhi semua = 10
Jumlah PAD Sektor pariwisata
Dukungan terhadap Prioritas
1. < 2 % = 0 (penerimaan dari Pajak Restoran,
Nasional/Prioritas Urusan (40)
Kontribusi Sektor Pariwisata Dalam Pendapatan Daerah (10) 2. 2 - 5% = 5 Penjualan Souvenir, Hotel dan Tiket
3. > 5% = 10 Masuk DTW ) dalam 3 tahun terakhir
2019, 2020, 2021
1. <1% = 0
Anggaran Dinas yang membidangi
Komitmen daerah dalam mengalokasikan APBD untuk sektor pariwisata (10) 2.1-5% = 5
Pariwisata dari total APBD
3.>5% = 10

Nilai dari laporan data sekber


dikalikan bobot maksimal indikator
1.0% (data sekber) x 25 (bobot
masimal) = 5 (sangat rendah)
Pariwisata Pariwisata 2.25% (data sekber) x 25 (bobt
Maksimal) = 10 (sedang)
Tingkat kepatuhan pelaporan 3.50% (data sekber) x 25 (bobot
kemajuan pelaksanaan DAK maksiml) =15 (Sedang)
per triwulan; n-1 (25) 4.75% (data sekber) x 25 (bobot
makiml) = 20 (tinggi)
5.100% (data sekber) x 25 (bobot
maksimal) = 25 (sangat tinggi)
*Jika tahun sebelumnya tidak
memperoleh pagu DAK maka
mendapatkan bobot maksimal = 25

1. RIPPARDA, Dokumen Master Plan/Site Plan DTW dan Sertifikat Lahan Clear
and Clean dan struktur Organisasi dan kelembagaan Perangkat Daerah. 2.
Surat Kesanggupan Daerah, Dokumen Rencana Pengelolaan Destinasi 1.Tidak Lengkap =0
Indikator yang disepakati
Pariwisata, DED, Revenue stream rencana pendapatan DTW (daerah membuat 2.Hanya Sebagian = 20
dengan KL (35)
proyeksi pendapatan yang akan diperoleh setelah pembangunan fisik dalam 3.Lengkap = 35
bentuk rupiah dan kunjungan wisatawan per tahun) dan Pemeliharaan Aset
melalui APBD
RTRW Pariwisata = masterplan DTW
Revenue stream rencana pendapatan DTW (daerah membuat proyeksi pendapatan yang akan diperoleh setelah pembangunan fisik dalam bentuk rupiah dan kunjungan wisatawan per tahun)

Anda mungkin juga menyukai