Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT


A. CERITA RAKYAT
1. Pengertian Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah cerita masa lampau yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan menjadi
ciri khas masyarakat tersebut sehingga diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.

2. Ciri-Ciri Cerita Rakyat


a. Disampaikan secara lisan atau dari mulut ke mulut.
b. Bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya.
c. Bersifat statis atau ceritanya tidak mengalami perubahan.
d. Bersifat komunal atau dianggap sebagai milik bersama.
e. Bersifat didaktis atau memiliki nilai pendidikan dan moral.

3. Fungsi dan Manfaat Cerita Rakyat


a. Sebagai sarana hiburan
b. Sebagai sarana pendidikan moral
c. Sebagai sarana pelestarian budaya
d. Sebagai sarana penggalang kesetiakawanan masyarakat pemilik cerita tersebut.

4. Macam-macam Cerita Rakyat


a. Mite, adalah cerita yang berhubungan dengan dewa-dewi disertai dengan kepercayaan
terhadap suatu benda atau makhluk gaib di suatu tempat. Contoh: Dewi Padi dll.
b. Sage, adalah cerita rakyat yang berhubungan dengan sejarah yang terdapat di daerah
tersebut. Contoh: Jaka Tingkir, Arya Kamandanu dll.
c. Legenda, adalah cerita rakyat yang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat seperti
desa, danau, gunung dll. Contoh: Terjadinya Danau Toba, Gunung Tangkuban Perahu dll.
d. Fabel, adalah cerita rakyat yang tokoh-tokohnya adalah hewan yang bisa bertindak
seperti manusia. Contoh: Kanci dan Buaya, Kerbau yang Bodoh dd.
e. Parabel, adalah cerita rakyat yang menanamkan ajaran kebaikan dan moral. Biasanya
mengandung pengibaratan dan perumpamaan. Contoh: Bawang Merah Bawang Putih.
f. Cerita Orang Pandir, adalah cerita rakyat yang mengisahkan tentang kelucuan atau
kebodohan tokohnya. Contoh: Pak Lebay, Pak Belalang.
.

Anda mungkin juga menyukai