Anda di halaman 1dari 8

TEKS CERITA

RAKYAT
Deflin H.C.Gani
X MIPA 4
PENGERTIAN
Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang disetiap daerah dan
menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah; cerita
yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita
rakyat merupakan bagian dari dongeng. Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :
1. Cerita rakyat disampaikan secara lisan
2. Disampaikan secara turun-temurun
3. Tidak diketahiu siapa pertama kali membuatnya
4. Kaya nilai-nilai luhur
5. Bersifat tradisional
6. Memiliki banyak versi dan variasi
7. Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara
pengungkapannya.
TUJUAN
 Tujuannya adalah agar bisa mengetahui asal usul suatu tempat dan
kejadian disuatu tempat yang terdapat dalam cerita rakyat kegunaannya
adalah menambah wawasan tentang asal usul suatu tempat dan
menambah wawasan tentang tempat yang diceritakan dalam cerita rakyat
CIRI-CIRI
Berikut ini adalah ciri-ciri dari cerita rakyat :
 Disampaikan secara turun-temurun.
 Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya (anonim) karena berasal dari
mulut ke mulut tanpa ada kaidah penulisan.
 Kaya akan nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan.
 Bersifat tradisional.
 Memiliki banyak versi dan variasi akibat penyampaiannya yang secara lisan selama
bertahun-tahun sehingga besar kemungkinan tercampur dengan budaya baru.
 Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
 Berkembang dari mulut ke mulut.
 Cerita rakyat disampaikan secara lisan.
JENIS-JENIS
 Fabel atau cerita binatang, yakni sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa
binatang, dan binatang berikut dapat berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil yang
Cerdik dan cerita Serigala yang Licik.
 Legenda, yakni sebuah cerita yang memuat mengenai asal-usul terjadinya suatu
tempat, andaikata saja cerita Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan
Terbentuknya Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal bersama dengan cerita
” Baru Klinting”
 Mite, adalah cerita yang memuat mengenai dewa-dewi atau cerita sifatnya sakral dan
penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.
 Sage, yakni sebuah cerita yang isinya mempunyai kandungan unsur sebuah sejarah,
misalnya, Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
 Epos, yakni sebuah cerita kepahlawanan, misalnya, Ramayana dan Mahabarata.
 Cerita jenaka, yakni sebuah cerita yang menceritakan mengenai kebodohan atau
sesuatu yang lucu, andaikata cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan.
STRUKTUR
 Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita
rakyat.
 Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi,
umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
 Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian
sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah
kehendak penulis teks cerita rakyat.
KAIDAH PEMBAHASAAN
 Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
 Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan
tempat.
 Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan
oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya
menulis, mengepel, menyapu.
 Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan
peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata
penghubung temporal.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai