Anda di halaman 1dari 10

Teks Puisi

DEFLIN H.C.GANI
2018091/ X Mipa 4
Pengertian Teks Puisi
Sumardi mengatakan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan
bahasa yang dipersingkat, dipadatkan bahasanya dan diberi irama
sesuai bunyi yang padu dengan pemilihan kata kiasan yang bersifat
imajinatif. Berbeda dengan herman waluyo yang menyebut bahwa
pengertian puisi merupakan karya sastra tertulis yang paling awal
ditulis manusia dalam sejarah.
Menurut Thomas Carlye "Pengertian puisi adalah ungkapan pikiran
yang disampaikn secara musikalisasi".
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita
simpulkan bahwa pengertian puisi secara umum adalah sebuah karya
sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik dan
menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan
estetika bahasa yang padu.
Manfaat dan Tujuan Teks Puisi

Manfaat Tujuan
• a. Puisi dapat dijadikan arahan dalam a. Bagi penyair puisi bisa dijadikan media
membentuk kepribadian. untuk mengkritik kehidupan sosial dan
b. Melatih diri untuk lebih merubahnya.
berimajinasi. b. Memberikan gambaran kepada pembaca
c. Mampu menggambarkan kehidupan mengenai suatu hal yang disampaikan
manusia dan lingkungannya. penyair.
d. Mampu membangkitkan semangat c. Memberikan motivasi kepada pembaca
pembaca. agar mampu mengapresiasikan karya
e. Mampu memberikan motivasi bagi sastra.
pembaca.
f. Puisi dapat dijadikan sebagai media
dalam menyampaikan protes sosial
oleh penyair
Ciri-Ciri Teks Puisi

• Bersifat simetris atau memiliki bentuk rapih.


• Memiliki sajak yang teratur.
• Lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
• Umumnya berbentuk empat seuntai.
• Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
• Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Jenis-Jenis Teks Puisi
Jenis-Jenis Teks Puisi
1. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan
romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang
Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah
percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik
Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu elegi, ode, dan serenade.
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka
penyair di Kota Jakarta.
Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.
Rendra banyak menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah
Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan sifat nyanyian
cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.
Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan
terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi contohnya Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator
(karya Leon Agusta).
3. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik
perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau
menyatakan keadaan sebaliknya.
Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun
Struktur Teks Puisi
Struktur Fisik Puisi
• Rima atau Irama adalah persamaan bunyi yang terdapat pada puisi, baik itu di awal, tengah, atau di akhir baris puisi.
• Imaji merupakan suatu kata atau susunan kata-kata yang mampu untuk dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti perasaan, penglihatan, dan
pendengaran.
• Diksi yaitu pemilihan beberapa kata-kata yang dilakukan penyair dalam karya puisinya.
• Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan menggunakan indera yang dapat memungkinkan munculnya imaji.
• Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan efek serta menimbulkan konotasi tertentu.
• Tipografi adalah bentuk puisi seperti pada halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris pada tiap puisi yang
tidak selalu dimulai dengan menggunakan huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut menentukan dalam pemaknaan terhadap puisi.

Struktur Batin Puisi


• Tema atau makna; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah suatu hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus memiliki suatu makna baik itu tiap
kata ataupun keseluruhan.
• Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok permasalahan yang ada dalam puisinya.
• Nada atau tone adalah sikap penyair terhadap pembacanya serta nada berhubungan dengan tema dan rasa.
• Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari penyair kepada pembaca puisi tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Puisi
1. Pemadatan bahasa
Sebuah puisi bukan hanya sekedar deretan kata-kata yang tidak berarti, yang disusun menjadi kalimat dan paragraf.
Bahasa puisi adalah bahasa yang dipadatkan semedikian rupa oleh penulis. Hal itu membuat kata-kata dalam puisi
seakan bernyawa sehingga mampu menyihir pembaca.

2. Pemilihan kata khas


Penyair dapat diibaratkan seperti seseorang koki yang sedang meramu bumbu-bumbu agar dapat menghasilkan
masakan yang lezat. Bagi penyair, bumbu-bumbu tersebut adalah kata-kata. Oleh karena itu, seorang penyair harus
mencicipi kata-kata yang diramunya, sehingga puisi yang ditulisnya semakin bermakna. Faktor yang dipertimbangkan
dalam memilih kata untuk puisi adalah sebagai berikut : makna kias, lambang, persamaan bunyi (rima).

3. Kata konkret
Saat menulis puisi, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh
karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih
jelas.

4. Pengimajian
Penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau
rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa
imajinasi pembaca. Pengimajian dapat dibagi menjadi 3 jenis :
Imaji visual, yaitu menampilkan kata atau kata-kata tertentu yang menyebabkan hal-hal yang digambarkan penyair
seperti dapat dilihat oleh pembaca.
imaji auditif (pendengaran), yaitu penciptaan ungkapan oleh penyair agar pembaca seolah-olah dapat mendengarkan
Contoh dan Analisis Teks Puisi
Penerimaan

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi

Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

Analisi puisi Chairil Anwar menggunakan pendekatan Objektif:

A. Bentuk dan Struktur Fisik Puisi

1. Tipografi:

Pada puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar terdapat enam bait dengan pola 2-1-2-1. Tiap bait puisinya berbeda, pada bait pertama, ketiga dan kelima terdapat dua larik sedangkan bait kedua, keempat, dan keenam terdapat
satu larik.

2. Diksi:

Diksi yang terdapat pada puisi “Penerimaan” terdapat beberapa kata yang memakai konotasi, seperti:

Bak: bagaikan

Kembang sari: wanita perawan atau keperawanan

Tunduk: menghadapkan wajah kebawah (malu)

Tentang: dekat dihadapan muka (menemui)

Cermin: alat pantul atau bayangan


3. Imaji:
Imaji yang dipakai dalam puisi “Penerimaan” ini adalah imaji visual (pengelihatan), seperti: /kau bukan yang dulu lagi/, /Jangan tunduk!/, /dengan cermin
aku enggan berbagi/.
4. Kata konkret:
Pada puisi “Penerimaan” terdapat kata konkret seperti bak kembang sari sudah terbagi artinya wanita yang sudah kehilangan keperawanannya.
Sedangkan dengan cermin aku berbagi artinya si “aku” tidak ingin wanitanya mendua bahkan dengan bayangannya sekalipun.
5. Bahasa figuratif (majas):
Majas yang digunakan adalah majas personifikasi yaitu majas yang mengambarkan benda mati seolah-olah hidup. Seperti pada bait keenam yaitu
sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
6. Rima:
Puisi ini memiliki rima yang sama karena seluruh baris pada puisi ini berakhiran huruf i dari awal hingga akhir.

B. Struktur Batin Puisi

1. Tema atau makna:


Tema yang diangkat Chairil Anwar pada puisi “Penerimaan” yaitu tentang percintaan. Tentang seorang lelaki yang masih menerima kekasihnya
kembali meskipun sang kekasih sudah bersama orang lain.
2. Rasa:
Rasa yang ada pada puisi ini adalah rasa semangat pengharapan dengan sedikit kecemasan pada setiap baitnya.
3. Nada:
Pada puisi “Penerimaan” ini, Chairil Anwar menuangkan perasaan harap-harap cemas dan ketegasan. Pengharapan yang ia rasakan dikarenakan pada
dasarnya ia masih mencintai kekashnya yang dulu.
4. Amanat:
Agar perempuan mempertimbangkan penawaran si “aku” dan memutuskan dengan tegas keputusan yang akan diambil perempuan tersebut. Jangan
pernah menduakan seseorang yang mencintai dengan tulus dan tanpa pamrih.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai