Oleh:
JUNI 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
“PENERIMAAN”
Maret 1943
A. Unsur Fisik
2. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang dipergunakan oleh para penulis atau
penyair dalam mengarang suatu karya sastra termasuk juga puisi. Pemilihan kata
dalam puisi sangat berkaitan dengan makna, keselarasan bunyi dan urutan kata.
Pemilihan kata pada puisi PENERIMAAN menggunakan kata yang sederhana
sehingga Bahasa yang digunakan memudahkan pembaca dalam memahami, dalam
puisi tersebut terdapat kata yang memakai konotasi, seperti:
Bak : bagaikan
Cermin : bayangan
3. Citraan
Citraan yaitu kesan yang dapat kita pahami pada kalimat atau baris pada
puisi atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dibagi menjadi tiga, yaitu imaji
auditif (suara), imaji visual (penglihatan), dan imaji taktil (raba atau sentuh). Imaji
dapat mengakibatkan pembaca seakan ikut melihat, mendengar, serta merasakan
apa yang dirasakan oleh penyair . pada puisi PENERIMAAN karangan Chairil
Anwar ini citraan yang dipakai adalah citraan penglihatan, sehingga hal-hal yang
tidak terlihat seakan dapat terlihat, seperti:
/jangan tunduk!/
Citraan peraba, citraan yang timbul gambar yang dapat dirasakan oleh indra peraba
atau perasaan. Seperti :
/Bak kembang sari sudah terbagi/ dengan membayangkan seperti apa bunga yang
telah terbagi.
4. Bunyi
Menurut KBBI bunyi adalah sesuatu yang terdengar atau ditangkap oleh
telinga, atau bisa dikatakan bunyi merupakan suatu nada atau laras yang dapat
menciptakan suasana tertentu pada saat pembacaan puisi. Bunyi yang digunakan
dalam puisi PENERIMAAN ini adalah bunyi euphony. Bunyi euphony yaitu bunyi
yang digunakan untuk mendatangkan keceriaan atau kebahagiaan. Dalam puisi
PENERIMAAN tersebut terdapat rasa semangat dan bahagia oleh seseorang yang
akan kembali walaupun didalamnya juga mengandung bunyi Chacophony karena
didalamnya juga terdapat nada cemas serta ketakutan dalam pengharapan serta
suasana haru karena adanya cinta yang tulus pada puisi tersebut.
5. Irama
Rima adalah persajakan bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata
dalam larik dan bait pada puisi. Puisi PENERIMAAN ini memiliki rima yang indah
dan bagus karena di setiap akhir baris puisi selalu menggunakan huruf “i” dari awal
hingga akhir.
Puisi dapat digolongkan dalam puisi yang berirama terbuka dan berirama
datar. Karena suku akhir pada baris puisi diatas termasuk suku terbuka dengan
menggunakan huruf yang sama yaitu huruf i (rima terbuka) dan kata-kata yang
berima terdapat pada baris yang sama (rima datar). Seperti :
7. Gaya Bahasa
Majas Personifikasi
8. Kata Konkret
Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap atau dipahami oleh indera
yang memungkinkan adanya citraan. Kata-kata ini berhubungan dengan lambang-
lambang. Pada puisi PENERIMAAN terdapat kata konkret seperti :
Bak kembang sari sudah terbagi, yang memiliki arti wanita yang sedang mendua
atau selingkuh
Sedang degan cermin aku enggan berbagi, artinya yaitu si “aku” tidak ingin
cintanya diduakan, ia hanya menginginkan dirinya menjadi satu-satunya.
B. Unsur Batin
1. Tema
Ia memberi kesempatan kepada sang kekasih untuk bersikap tegas dan konsisten
agar dapat kembali dengan sepenuh hati tanpa ada orang kedua, hal ini tergambar
pada bait yang selanjutnya
2. Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap permasalahan yang terjadi dalam puisi
tersebut. Rasa yang ada pada puisi PENERIMAAN ini adalah rasa semangat
memberi harapan namun ada rasa cemas disetiap baitnya. Harapan serta kecemasan
yang dirasakan oleh seseorang yang memberi harapan kepada sang kekasih untuk
kembali namun rela melepas kekasih yang baru.
3. Nada
Nada adalah sikap yang berasal dari hati oleh penyair terhadap pembaca.
Penyair dapat mengekspresikan tema yang ada pada puisi PENERIMAAN dengan
nada menguasai, acuh tak acuh, masa bodoh, dll. Pada puisi ini ada harapan serta
kecemasan yang menyelimuti perasaan seseorang, di satu sisi ia memberikan
harapan kepada sang kekasih untuk kembali padanya, namun di sisi lain ia cemas
akan dilema yang dirasakan sang kekasih. Suasana yang timbul pada puisi ini
adalah romantisme, suasana seperti ini akan mengakibatkan munculnya rasa haru
akan cinta yang tulus untuk menerima kembali mantan kekasihnya da ingin hidup
Bersama dengan lembaran yang baru.
4. Amanat
Amanat yang dimaksud yaitu pesan yang dapat disampaikan oleh pembaca
melalui isi karya sastra. Amanat yang terdapat pada puisi PENERIMAAN adalah
agar seseorang mantan yang diberi kesempatn mampu mengambil keputusan yang
tegas dan bijak untuk dapat kembali Bersama lagi dengan si “aku” serta amanat
yang dapat dipetik dari puisi ini adalah kita tidak boleh menduakan dan tidak boleh
menyia-nyiakan orang yang kita sayangi, karena kita tidak tau apakah akan ada lagi
orang yang bisa menyayangi kita seperti orang yang sedang kita sia-siakan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Saya menyadari masih banyak kekurangan pada hasil analisis ini, karena
kurangnya pengetahuan, serta pengalaman saya mohon maaf atas segala
kekurangan. Bilamana ada dorongan serta masukan yang bisa disampaikan saya
berterimakasih sebanyak-banyaknya untuk membimbing kedepannya agar lebih
baik lagi.