diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Puisi Indonesia
dosen pengampu: Dr. Muhammad Fuad, M. Hum.
Dr. Munaris, M. Pd.
Oleh:
Ridha Adilla AR (1923041005)
Oleh
Karya sastra adalah sebuah struktur yang kompleks. oleh karena itu, untuk
dapat memahaminya haruslah karya sastra dianalisis (Hill dalam Pradopo, 2013:
108). Puisi sebagai sebuah karya sastra dapat dikaji dengan berbagai macam
pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan struktural. menurut Abrams dalam
Pradopo (2013: 140-141), Teori struktural merupakan teori kritik sastra objektif
yang menganggap karya sastra sebagai sesuatu yang otonom, terlepas dari alam
sekitarnya, pembaca, dan pengarang. maka dalam karya sastra ini yang penting
adalah karya sastra itu sendiri, yang khusus dianalisis unsur intrinsiknya.
Ciri khas teori struktural adalah adanya anggapan bahwa dalam diri karya
sastra merupakan suatu struktur yang otonom yang dapat dipahami sebagai suatu
kesatuan yang bulat. Secara definitif strukturalisme memberikan perhatian terha-
dap analisis unsur-unsur. Berikut kajian terhadap puisi “Setelah Kau Pamit” karya
Isbedy Stiawan ZS dengan menggunakan pendekatan pengkajian struktural.
Setelah Kau Pamit
: bayangmu
di bawah padam lampu
141009: 00.55
waktu menguburmu menekankan makna ketika seseorang pergi, maka cepat atau
lambat waktu akan menguburkan segala kenangan tentang orang tersebut. Maksud
penyusunan tipografi tersebut untuk menekankan makna dan suasana puisi terse-
but.
Selain itu, ada deep structure yang menekankan unsur tema, pesan, atau
makna yang tersirat dari struktur luar. Untuk sampai pada esensi makna, dapat di-
lakukan dengan model yang dikembangkan oleh Culler, yakni menggunakan mo-
del recuperation, yaitu proses mencari dan menggunakan kata-kata kunci. Kata-
kata kunci yang terdapat dalam puisi tersebut adalah setelah, pamit, rindu,
penggunaan kata ganti orang pertama tunggal berupa ku dan aku, serta pengguna-
an kata ganti orang kedua tunggal berupa kau dan mu. Penggunaan kata-kata kun-
ci tersebut mempunyai kontribusi terhadap keseluruhan makna secara singkat pu-
isi tersebut yakni perasaan “aku” setelah seseorang pergi meninggalkannya. Bisa
saja seseorang itu berupa pacar, berupa istri. Serta kerinduan dan kesedihan yang
didapat setelah peristiwa tersebut.
Selanjutnya, dalam pendekatan struktural, dapat dikaji melalui unsur in-
trinsik dan unsur ekstrinsik puisi. Unsur intrinsik puisi berupa tema, tipografi,
amanat, nada, rasa, enjambemen, diksi, akulirik, rima, verifikasi, majas, serta
citraan. Unsur ekstrinsiknya berupa biografi penulis, unsur nilai, serta unsur
kemasyarakatan.
Tema yang diangkat dalam puisi tersebut adalah tentang kehilangan.
Secara tersirat terukir dari judul puisi tersebut yakni Setelah Kau Pamit. Tipografi
yang terdapat dalam puisi tersebut menggunakan huruf kecil semua dan menggu-
nakan tanda baca lengkap, beberapa kata dalam akhir bait juga dibuat menjorok ke
dalam. Bila dibaca secara vertikal memberikan penekanan makna pada bagian bait
tersebut. Contohnya:
waktu menguburmu menekankan makna ketika seseorang pergi, maka cepat atau
lambat waktu akan menguburkan segala kenangan tentang orang tersebut.
Dalam penggalan puisi tersebut terdapat imaji taktil. Pembaca seolah-olah mera-
sakan sentuhan perasaan. Penggalan puisi tersebut membuat pembaca mengalami
rasanya mengenang seseorang.
Struktur lahir puisi berupa verifikasi membahas tentang rima. Rima yang
ditemukan dalam puisi Setelah Kau Pamit berupa pemilihan asonansi atau
keruntutan vokal pada satu kalimat yakni, setelah kau pamit di pagi itu lalu waktu
seperti menguburmu, bahkan aku tak lagi ingat tentangmu, asalusulmu, dan
berapa usiamu sekarang?, serta banyak baris dalam puisi tersebut. Secara keselu-
ruhan dalam puisi tersebut, penyair menempatkan banyak asonansi u. Pengulang-
an vokal u secara tidak langsung telah memunculkan satu keselarasan bunyi pada
puisi tersebut.
Struktur lahir puisi berupa tipografi yakni menggunakan huruf kecil semua
dan menggunakan tanda baca lengkap, beberapa kata dalam akhir bait juga dibuat
menjorok ke dalam. Bila dibaca secara vertikal memberikan penekanan makna
pada bagian bait tersebut. Selanjutnya, adalah imaji dengan nama lain citraan
citraan yang terdapat dalam puisi tersebut. Dalam penggalan bait pertama puisi
tersebut terdapat citraan penglihatan yang ditunjukkan oleh frasa di pagi itu lalu
waktu seperti menguburmu. Penggalan bait kedua puisi tersebut terdapat citraan
gerak yang ditunjukkan oleh frasa sambil kutinggalkan jalan itu. penggalan bait
ketiga s.d. bait ketujuh puisi tersebut terdapat citraan penglihatan. Hal terakhir
dalam struktur lahir puisi adalah kata konkret. Terdapat banyak kata konkret yang
terdapat dalam puisi tersebut diantaranya: pamit, rindu, air mata, sedih, wajah,
menangis, perjumpaan, berpisah, bayangmu, dan lain-lain.
Pembahasan terakhir dalam pengkajian puisi menggunakan pendekatan
struktural adalah struktur batin pada puisi. Struktur batin berupa tema, tema yang
terdapat dalam puisi itu adalah tentang kehilangan. Secara tersirat terukir dari
judul puisi tersebut yakni Setelah Kau Pamit. Amanat yang terdapat dalam puisi
tersebut adalah memperlakukan seseorang dengan baik agar orang tersebut tidak
pergi. Emosi atau rasa yang terdapat dalam puisi tersebut berkaitan erat dengan
waktu yang saat penyair menuliskan puisinya yakni pukul 00.55, saat yang tepat
untuk mengenang baik itu tentang manusia ataupun tentang kejadian buruk yang
pernah dialami. Nada atau tonasi yang dipakai dalam puisi tersebut adalah nada
sinis yang menggambarkan suasana hati yang kurang senang. Tekanan suara agak
rendah dan perlahan, yaitu bersesuaian dengan puisi yang bertemakan hal yang
tidak disukai atau kurang dipersetujui.
Daftar Pustaka:
Endraswara, Suwardi. 2013. Prinsip, Falsafah, dan Penerapan Teori Kritik
Sastra. Yogyakarta: Buku Seru.
Fananis, Zainuddin. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Pradopo, Rachmad Djoko. 2013. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga