Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asri Hasanah

NPM : 21610016

Prodi : Pendidikan Bahasa & Sastra B.Indonesia

UTS SASRTA TEORI SASTRA STRUKTURAL

1.      Terangkanlah pengertian pendekatan ekspresif karya sastra.

2.       Apa yang menjadi dasar pemikiran pendekatan ekspresif.

3.       Apa kelebihan dan kelemahan pendekatan ekspresif.

4.       Bagaimana pendapat Anda tentang pendekatan ekspresif ini.

5.       Terangkan dan beri contoh yang dimaksud: (a) defamiliarisasi, dan (b) deotomatisasi dalam
pendekatan formalis.

6.       Terangkanlah pengertian pendekatan struktural dalam karya sastra.

7.       Apa yang dimaksud struktur karya sastra.

8.       Apa yang dimaksud pendekatan instrinsik karya sastra.

JAWABAN !

1. Pendekatan ekspresif memandang karya sastra sebgai ekspresif dunia batin pengarang.karya
sastra diasumsikan sebgai curaha gagasan, angan-angan, cita-cita, pikiran, kehendak,
pengalaman. Pengalaman batin meruoakan pendorong kuat lahirnya karya sastra. Pengalaman
tersebut lebih individual dan bersifat imajinatif. Pendekatan ekspresif
merupakan pendekatan dalam kajian sastra yang menitikberatkan kajian pada ekspresi perasaan
atau temperamen penulis, dalam pendekatan ini penilian terhadap karya seni, ekspresi
kehidupan pengarang. Karya sastra terbagi dalam beberapa bentuk yaitu prosa, puisi, dan
drama.
2. Mendasarkan pada aspek latar belakang pengarang, kepribadia, dan hal uhwal yang meliputi
pengarang. Pengarang menjadi focus penelitian, yaitu berkaitan dengan psikologi dan proses
kreatifitas pengarang. Dalam rangka mendapatkan data pengarang, peneliti dapat mewawancai
atau membaca biodata pengarang.
3. -Kelebihan pendekatan ekspresif
-Kelemahan pendekatan eksprensif cenderung menyamakan secara langsung realitas yang ada
dalam karya sastra dengan realitas yang dialami sastrawan atau pengarang.

4. Menurut saya pendekatan ekspresif ini menekankan kepada pengaran atau penyair dalam
mengungkapkan ataumencurahkan segala pikiran, perasaan, dan pengalaman  pengarang ketika
melakukan proses penciptaan karya sastra. Pengarang menciptakannya berdasarkan
subjektifitasnya saja, bahkan ada yang beranggapan arbitrer.
5. (a) defamiliarisasi adalah konteks sifat sastra yang aneh atau asing. Keanehan tersebut akibat
hasil sulapan pengarang dari bahan-bahan netral. Akibatnya, teks sastra sulit dikenali karena
mengguakan bahasa yang sefesifik.
Contohnya
Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu
– untuk lukisan Jeihan
Di kota kata masih ada mata yang hening pandang.
Mata waktu, mata sunyi: memanggil, menelan.
Seperti gua yang menyimpan hangat di dalam.
Ceruk cinta yang haus warna. Ceruk perempuan.
Malam ini aku akan tidur di matamu.

Defamiliarisasi dapat dilihat dari keseluruhan ungkapannya. Di kota kata masih ada mata yang
hening pandang. Tidak ada kota yang diberi nama “kata” ataupun kota yang berisi kata yang di
dalamnya masih ada mata yang hening pandang. Ketidaklaziman pada larik ini semakin
menambah ketertarikan pembaca.
Pada larik kedua ditemukan penggunaan majas personifikasi. Mata waktu, mata sunyi:
memanggil, menelan. Mata waktu dan mata sunyi adalah benda mati yang tidak dapat
memanggil dan menelan. Selain itu, defamiliarisasi terlihat jelas pada larik ini.

(b) deotomatisasi karena adanya pengasingan (defaliarisasi), bahasa atau sarana sastra yang
lain menjadi tidak otomatis dikenali oleh pembaca .
Contohnya
Ketika ingin mengatakan “aku cinta padamu”itu tidak di ungkapkan secara langsung melainkan
ungkapan lain dengan “selalu, aku gemetar, memekarkan ribuan kelopak mawar, ketika
kutemukan telaga bening di kedua matamu.maka biarkan aku tiba di jantungmu, hingga reda
seluruh demamku” cara ungkapan semacam inilah yang dimaksud dengan memberikan persepsi
baru: dari yang tasinya otomatis (ungkapan “aku mencintaimu”), menjadi tidak otomatis atau
yang kemudian diistilahkan sebgai “deotomatisasi” itu.
6. Pendekatan struktural merupakan suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya
menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari
hubungan atau keterkaitan unsur-unsur unsur-unsur yang satu dengan yang lain dalam rangka
mencapai kebulatan makna.
7. Karya sastra mempunyai struktur, yaitu suatu kesatuan yang bulat dan bersistem. Setiap unsur
di dalam karya sastra saling berkaitan dan fungsional atau saling berkaitan. Nilai
keseluruhan karya sastra dibentuk atas nilai unsur-unsurnya.
8. pendekatan intrinsik adalah pendekatan karya sastra dengan menerapkan teori dan kaidah
sastra yang penelaahannya bertolak dari karya sastra itu sendiri.
Unsur Instrinsik
Tema dan Amanat
Tema merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan karya sastra, karena apabila tidak
adanya tema, maka tidak aka nada karya sastra.
Amanat merupakan pemecahan persoalan didalam karya sastra yang diberikan oleh pengarang,
dan biasanya amanat ini selalu dihubungkan dengan sisi nilai moral, yang kemudian juga bisa
disebut dengan pesan.

Anda mungkin juga menyukai