Oleh:
KELOMPOK III
RAHMAT KURNIAWAN
FITRIANI
INTAN SANGADAH
CHUSNUL KHATIMAH
NORINAH
ASMAUL HUSNAH
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Aliran-aliran dalam kesusastraan memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang
lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial.
Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan pengarang
dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka. Artinya, kita memasukkan
seorang sastrawan atau sastrawati ke dalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta
mereka.
Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke dalam beberapa aliran, karena
corak karyanya yang bermacam-macam. Sementara itu, sebuah novel, cerpen, puisi atau teks
drama bisa dijadikan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa seorang pengarang menganut
beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk
menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya
disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum lama. .
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangpun kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
3. Realisme
Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan
kenyataan EKE apa adanya. Pengarang tidak menambah ataupun mengurangi suatu
kejadian yang dilihatnya secara positif, yang diuraikan yang baik-baik saja.
Contoh: Karya sastra angkatan 45, baik prosa maupun puisi, banyak yang beraliran
realisme. Seperti puisi berjudul pertemuan karya Chairil Anwar.
12. Simbolisme
Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah
simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol
dari kecantikan. Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba
mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan
ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi
terhadap realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra
simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran,
emosi, secara samar-samar dan misterius. Contoh karya sastra Aliran Simbolisme
Tinjaulah Dunia Sana Karya Maria Amin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang
dalam membuat suatu karya sastra. Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan
prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya
sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang
dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah yang kami sajikan, dapat menambah khazanah
keilmuan kita tentang aliran sastra.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://seri-bahasa-indonesia.blogspot.com/2014/02/aliran-aliran-sastra.html?m=1
9
REVIEW ARTIKEL
- Kesimpulan/ Saran : Untuk kedepannya, agar perlu adanya penelitian lebih lanjut
terkait aliran aliran sastra lainnya.
10