Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN-ALIRAN SASTRA

Oleh:

KELOMPOK III

RAHMAT KURNIAWAN

FITRIANI

INTAN SANGADAH

CHUSNUL KHATIMAH

NORINAH

ASMAUL HUSNAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN BAHASA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
BAB I
PENDAHULUAN

Aliran-aliran dalam kesusastraan memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang
lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial.
Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan pengarang
dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka. Artinya, kita memasukkan
seorang sastrawan atau sastrawati ke dalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta
mereka.

Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke dalam beberapa aliran, karena
corak karyanya yang bermacam-macam. Sementara itu, sebuah novel, cerpen, puisi atau teks
drama bisa dijadikan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa seorang pengarang menganut
beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk
menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya
disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum lama. .

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Sastra


Aliran sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang mulai muncul di
Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-
golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama.

Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup,


politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran
sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan
dalam karangannya.

B. Jenis-jenis Aliran Sastra


1. Naturalisme
Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa
mempedulikan baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya
menulis tentang skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan
tajam. Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka.
Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan
naturalisme ini sebagai gaya mereka. Contoh karya sastra pada Aliran Naturalisme ini
adalah Belenggu karya Armyn pane, Surabaya karya Idrus
2. Idealisme
Dalam dunia sastra, idealisme berarti aliran yang menggambarkan dunia yang
dicita-citakan, dunia yang diangan-angankan, Aliran dalam kesusastraan yang
mengungkapkan hal-hal yang ideal, pengarangnya penuh perasaan dan cita-cita. Mereka
berpendapat, bahwa sastra punya peran untuk suatu perubahan sosial ke arah yang positif.
Sastra bertenden, sebutan untuk karya-karya pengarang idealis. diharapkan mampu
mengubah sikap hidup masyarakat atau pembaca dari yang kurang baik menjadi baik,
dari yang statis menjadi dinamis, dari yang malas menjadi rajin, dan seterusnya. Contoh
karya sastra Aliran Idealisme Candi karya Sanusi pane, puisi-puisi karya Chairil Anwar.

3
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangpun kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
3. Realisme
Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan
kenyataan EKE apa adanya. Pengarang tidak menambah ataupun mengurangi suatu
kejadian yang dilihatnya secara positif, yang diuraikan yang baik-baik saja.
Contoh: Karya sastra angkatan 45, baik prosa maupun puisi, banyak yang beraliran
realisme. Seperti puisi berjudul pertemuan karya Chairil Anwar.

Kalau kau mau kuterima kau kembali


Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tantang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
4. Ekspresionisme
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada perasaan jiwa pengarangnya.
Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar, Sutardji CB, Subagio Sastrowardojo, Toto
Sudarto Bachtiar.

Puisi Doa, karya Charil Anwar


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
5. Impresionisme
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa,
kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang
mengambil hal-hal yang penting-penting saja.
6. Determinisme
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan suatu peristiwa atau kejadian dari sisi jeleknya
saja. Biasanya menyoroti pada ketidakadilan, penyelewengan dan lain-lain yang dianggap
kurang baik pengarang. Contoh: Sebagian besar puisi angkatan 66.
7. Surelaisme
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit
dipahami oleh penikmat atau pembaca. Contoh: Bib-Bob (drama) Karya Rendra, Lebih
hitam dari hitam (cerpen) karya Iwan Simetupang, Pot (Puisi) karya Sutardji Calzoum
Bachri.
8. Romantisme
Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil penuh
perasaan. Contoh: Dian Yang Tak Kunjung Padam, karya Sutan Takdir Ali Syahbana,
Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana. Cintaku jauh di Pulau karya Chairil
Anwar.Cintaku jauh di pulau

Gadis manis, sekarang iseng sendiri


Perahu melancar, bukan memancar
Di leher kukalungkan oleh-oleh buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi tersa
Aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air tenang, angin mendayu
Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata
“Tujukan perahu ke pelabuhanku saja”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku
Manisku jauh di pulau
Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri
9. Psikologisme
Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan. Contoh:
Ziarah (roman) karya Iwan Simatupang, Belenggu (roman) karya Abdul Muis.
10. Didaktisme
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada aspek-aspek pendidikan. Dalam sastra
lama banyak karya yang bersifat mendidik. Contoh: Salah Asuhan, roman, karya Abdul
Muis, Karena Kerendahan Budi, karya HSD Muntu, Syair Perahu, syair karya Hamzah
Fansuri.
11. Miktisme
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan
nafas ketuhanan dan keabadian. Contoh : Syair Perahu, karya Hamzah Fansuri, Nyanyi
Sunyi, karya Amir Hamzah, Kekasih Abadi, karya Bahrum Rangkuti, Rindu Dendam,
karya J.E. Tetengkeng

12. Simbolisme
Pengungkapan simbolis tidak secara harfiah, melainkan dengan simbol-simbol. Sebuah
simbol berarti sesuatu yang bermakna sesuatu yang lain. Bunga mawar sebagai simbol
dari kecantikan. Simbolisme merupakan aliran dalam sastra yang mencoba
mengungkapkan ide-ide dan emosi lebih dengan sugesti-sugesti daripada menggunakan
ekspresi langsung, melalui objek-objek, kata-kata dan bunyi. Aliran ini merupakan reaksi
terhadap realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Sastra
simbolik banyak menggunakan simbol atau lambang dalam mengungkapkan pemikiran,
emosi, secara samar-samar dan misterius. Contoh karya sastra Aliran Simbolisme
Tinjaulah Dunia Sana Karya Maria Amin
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aliran sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang
dalam membuat suatu karya sastra. Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan
prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya
sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang
dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.

Dalam aliran sastra terdapat beberapa macam diantaranya, Naturalisme, Idealisme,


raelisme, dll.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah yang kami sajikan, dapat menambah khazanah
keilmuan kita tentang aliran sastra.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://seri-bahasa-indonesia.blogspot.com/2014/02/aliran-aliran-sastra.html?m=1

9
REVIEW ARTIKEL

- Nama Penulis : Istiqamah


- Judul Artikel : Romantisme dalam Kumpulan Puisi Senyawa Karya Andrei
Aksana
- ISSN : 2655-8491
- Halaman : 34-38
- Tahun : Januari, 2019
- Volume :I
- Nomor :1
- Metode Penelitian : jenis/metode penelitian yang digunakan penulis adalah
kualitatif deskriptif
- Hasil penelitian : Puisi merupakan salah satu sari banyaknya ragam karya sastra
yang merupakan ciri Bahasa yang padat dan sarat akan makna. Karya sastra puisi adalah
karya sastra yang terikat oleh bunyi Bahasa (rima, irama, intonasi), oleh penggunaan
Bahasa yang padat. Dalam sastra, ada banyak aliran-aliran sastra, salah satunya adaalah
romatisme. Aliran romantisme merupakan teori yang menunjukkan minat yang besar
pada keindahan nurani, dan lain sebagainya. Teori romantisme ini bisa kita lihat pada
puisi-puisi yang kemudian termasuk pada dalam artikel ini.
- Kelebihan : Artikel ini dengannya kita mampu mengenal dengan baik
aliran sastra romantisme
- Kekurangan : Kita tidak dapat mengetahui macam-macam dari aliran sastra
yang banyak. Artikel tersebut hanya berfokus pada satu aliran saja yaaitu romantisme.

- Kesimpulan/ Saran : Untuk kedepannya, agar perlu adanya penelitian lebih lanjut
terkait aliran aliran sastra lainnya.

10

Anda mungkin juga menyukai