Anda di halaman 1dari 7

Kajian teori analisis Puisi Berdasarkan Analisis Struktural

Guru pembimbing : ZumrMarfuhah, M.Pd.I


Disusun oleh : Asri Diah Andini (09)
Kelas : IX IPS 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JOMBANG

i
BAB I Latar Belakang
Sajak (karyasastra) merupakan sebuah struktur. Struktur di sini dalam
arti bahwa karya sastra Itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem,
yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, saling
menentukan. Strukturalisme itu pada dasarnya merupakan cara berpikir
tentang dunia yang terutama berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi
struktur-struktur. Strukturalisme dapat paling tuntas dilaksanakan apabila yang
dianalisis adalah sajak yang merupakan keseluruhan, yang unsur-unsur atau
bagian-bagiannya saling erat berjalinan. Menganalisis sajak bertujuan
memahami makna sajak. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan
memberimakna kepada teks sajak. Karya sastra itu merupakan struktur yang
bermakna. Hal ini mengingat bahwa karya sastra merupakan system tanda
yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa
sebagai medium karya sastra sudah merupakan system semiotic kata
ketandaan, yaitu system ketandaan yang mempunyai arti.
Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian
yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktural itu.
Pendekatan struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu
fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai
individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula
kepada hubungan antar unsurnya. Analisis struktural merupakan tugas
prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan
makna intiristik yang dapat digali dari karya itu sendiri.Pendekatan struktural
yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi,
citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai bunyi,
persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan dalam menulis puisinya.
Untuk menunjang menganalisis puisi. Pendekatan struktural dalam
analisis puisi dab kritik sastra berguna untuk pengembangan dan pembinaan
ilmu sastra (teori sastra). Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra,
analisis struktur cerita, gaya bahasa, gaya bahasa teknik penceritaan dan
sebagainya.
BAB II Analisis Puisi

1 ) Analisis Puisi
Menganalisis puisi pada intinya adalah proses menggunakan sejumlah alat
untuk menyelidiki setiap aspek puisi: bentuk, struktur, isi, sejarah, makna, dll.
Dengan tujuan memahami dan .engapresiasi karya yang bersangkutan.
Selain menerapkan pengetahuan dan pemikiran individu, pembaca juga
memanfaatkan keterampilan yang diperoleh selama studi mereka untuk
mengidentifikasi sejumlah teknik sastra yang lebih sering digunakan untuk
menekankan poin atau perasaan tertentu.
Kata ‘puisi’ dan ‘puisi’ berasal dari kata Yunani ‘poiēma’ (membuat) dan ‘poieo’
(membuat), dengan jelas menunjukkan fakta bahwa puisi adalah ciptaan,
bukan sesuatu yang dihasilkan dari ketiadaan .
Oleh karena itu, puisi harus memiliki substansi. Itu harus datang dari suatu
tempat dan seseorang , dan sementara sebuah puisi bisa memiliki banyak
bentuk, ada banyak alasan untuk ingin menganalisis puisi itu.
Misalnya, Anda mungkin merasa perlu untuk menyelidiki puisi orang lain untuk
meningkatkan
Penguasaan bidang Anda sendiri, Anda mungkin ingin membaca lebih lanjut
tentang penulisan metrik untuk memahami teknis puisi dan bagaimana puisi
mencapai efek pada pembacanya atau anda mungkin hanya ingin mempelajari
puisi lebih lanjut untuk lebih memahami pesan emosional yang
dikomunikasikan oleh penyair.

2) Pendekatan struktural
Pendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan
karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
Pendekatan tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan
terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal
yang ada di luar karya sastra (Satoto, 1993: 32). Pendekatan struktural
mencoba .menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya
sastra sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna
menyeluruh (Teeuw, 1984: 135). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara
kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari
dalam, serta mencari relevansi atau keterkaitan unsur-unsur tersebut dalam
rangka mencapai kebulatan makna.

3) Analisis Puisi Chairil Anwar


Penerimaan
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Analisi puisi Chairil Anwar menggunakan pendekatan Objektif:

1. Bentuk dan Struktur Fisik Puisi a. Tipografi


Makna puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar terdapat enam bait dengan
pola 2-1-2-1. Tiap bait puisinya berbeda, pada bait pertama, ketiga dan kelima
terdapat dua larik sedangkan bait Kedua, keempat, dan keenam terdapat satu
larik.

b. Diksi
Diksi yang terdapat pada puisi “Penerimaan” terdapat beberapa kata yang
memakai konotasi, Seperti:
Bak: bagaikan
Kembang sari: wanita perawan atau keperawanan
Tunduk: menghadapkan wajah kebawah (malu)
Tentang : dekat dihadapan muka (menemui)
Cermin : alat pantul atau bayangan

c. Imaji
Imaji yang dipakai dalam puisi “Penerimaan” ini adalah imaji visual
(pengelihatan), seperti:
/kau bukan yang dulu lagi/, /Jangan tunduk!/, /dengan cermin aku enggan
berbagi/.

d. Kata konkret
Pada puisi “Penerimaan” terdapat kata konkret seperti bak kembang sari
sudah teterbagi artinya wanita yang sudah kehilangan keperawanannya.
Sedangkan dengan cermin aku berbagi artinya si “aku” tidak ingin wanitanya
mendua bahkan dengan bayangannya sekalipun.

e. Bahasa figuratif (majas):


Majas yang digunakan adalah majas personifikasi yaitu majas yang
mengambarkan benda Mati seolah-olah hidup. Seperti pada bait keenam yaitu
‘’sedang dengan cermin aku enggan Berbagi’’.
f. Rima
Puisi ini memiliki rima yang sama karena seluruh baris pada puisi ini berakhiran
huruf i dari Awal hingga akhir.

2. StrukturBatinPuisi a. Tema
Tema yang diangkat Chairil Anwar pada puisi “Penerimaan” yaitu tentang
percintaan.
Tentang seorang lelaki yang masih menerima kekasihnya kembali meskipun
sang kekasih Sudah bersama orang lain.

b. Rasa
Rasa yang ada pada puisi ini adalah rasa semangat pengharapan dengan sedikit
kecemasan pada setiap baitnya.
c. Nada
Pada puisi “Penerimaan” ini, Chairil Anwar menuangkan perasaan harap-harap
cemas dan ketegasan. Pengharapan yang ia rasakan dikarenakan pada
dasarnya ia masih mencintai Kekashnya yang dulu.
d. Amanat
Agar perempuan mempertimbangkan penawaran si “aku” dan memutuskan
dengan tegas keputusan yang akan diambil perempuan tersebut. Jangan
pernah menduakan seseorang yang mencintai dengan tulus dan tanpa pamrih.
Karena ketika ketulusan itu ternodai maka akan ada yang terluka. Jika diduakan
itu sakit, maka jangan pernah menduakan cinta seseorang yang benar-benar
tulus menyayangi, mengasihi, dan mencintai kita.
BAB III Kesimpulan
Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapa
tmemahami nya haruslah dianalisis. Akan tetapi, tidak semua analisis sama
baiknya. Analisis yang tidak benar akan menghasilkan kumpulan fragmen atau
koleksi fragmen. Unsur koleksi bukan lah bagian struktur yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, dalam analisis haruslah dilihat hubungan antar bagiannya,
mengingat unsure dalam struktur adalah unsur yang fungsional. Sampai
sekarang dikenal analisis dikotomis bentuk dan isi karya sastra. Analisis bentuk
dan isi itu tidak menggambar kan wujud puisi yang sebenar nya karena bentuk
dan isi puisi itu tidak dapat dipisah kan secara mutlak.
Analisis structural adalah analisis yang melihat bahwa unsur-unsur struktur
sajak itu saling berhubungan secara erat, saling menentukan artinya sebuah
unsure tidak mempunyai makna dengan sendirinya. Struktur di sini dalam arti
bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang
antara unsur-unsur nya terjadi hubungan yang timbale balik, saling
menentukan.
Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita,
gaya bahasa, gaya bahasa teknik penceritaan dan sebagainya.Pendekatan
struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas
terhadap diksi, citraan, bahasa kias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai
dan bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam
menulis puisinya. Menurut pikiran strukturalisme, dunia (karya sastra
merupakan dunia yang diciptakan pengarang) lebih merupakan susunan
hubungan dari pada susunan benda-benda.

Anda mungkin juga menyukai