Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanief Azka Khalifa

NIM : 23020122140162

Kelas : Teknologi Pangan B

Keseluruhan kehilangan hasil terjadi mulai dari kegiatan panen dan pasca panen padi
hingga beras sampai di tangan konsumen, dan tergantung pada panjangnya rantai tahapan dan
lama penanganan yang dilakukan. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan
berkembangnya teknologi, pengeringan tidak perlu bergantung pada sinar matahari.
Pengeringan buatan merupakan alternatif cara pengeringan bila penjemuran tidak dapat
dilakukan. Pengering buatan berbahan baku sekam dapat menghemat biaya bahan bakar
Penggunaan flat bed dryer (tipe stasioner) perlu memerhatikan ketebalan pengeringan karena
dapat memengaruhi rendemen dan mutu beras.

Alternatif kedua yang digunakan adalah tahapan pasca panen pengeringan dan
penggilingan merupakan dua kondisi kritis yang saling terkait. Penggunaan mesin pengering
tanpa RMU (Rice Milling Unit) kurang menguntungkan karena kurangnya pasokan gabah,
sedangkan RMU dapat bekerja tanpa mesin pengering akan tetapi tidak optimal dan mutu
hasil yang diperoleh juga belum optimal. Dengan pertimbangan kontinuitas usaha, maka
RMU harus dilengkapi dengan mesin pengering, sehingga suplai bahan baku gabah lebih
terjamin dan petani leluasa dalam melakukan transaksi baik dalam bentuk Gabah Kering
Panen (GKP),

Gabah Kering Giling (GKG) atau beras yang dihasilkan. Dengan dilengkapi mesin
pengering, RMU tidak hanya tergantung pada jasa penggilingan saja tetapi dapat
meningkatkan hari giling dengan cara melakukan pengadaan bahan baku gabah (GKP) dan
dikeringkan lebih dahulu sebelum digiling.

Alternatif ketiga adalah Alternatif lain adalah denga membangun drying center yang
bekerja secara mandiri berupa unit usal tersendiri, sebaga jasa pengolaha ini akan sangat
membantu dan besar perannya dalam menyelamatkan turunnya mutu GKP . Pada skala usaha
tertentu ya dikelola oleh petani maupun kelompok tani perlu adanya perencanaan dasar yang
terkait dengan skala usaha dan komposisi sistem yang akan digunakan.

Skala usaha terkait dengan kapasit pengolahan sehingga penerimaan bahan baku dan
penampungan hasil dapat dipantau, ini dikaitkan dengan periode panen padi sangat singkat,
sebagian daerah sangat tergantung pada musim sehingga ketersediaan bahan baku menjadi
kendala yang penting. Selain yang harus dipertimbangkan dala pemilihan alternatif
pengolahan padi adalah permintaan beras bersih fluktuatif, walaupun secara umum
mengalami peningkatan, baik kuantittatif maupun kualitasnya.

Alternatif yang lainnya adalah dengan menggunaan sistem RPC ini secara umum
diproyeksikan untuk dapat meningkatkan daya saing beras yang dihasilkan melalui mutu dan
harga. Hal tersebut dapat dicapai karena RPC dapat memperbaiki efisiensi pengolahan padi
melalui perbaikan mutu beras, pengurangan tenaga dan biaya, peningkatan rendemen
pengolahan, peningkatan pendapatan petani.
Daftar Pusaka

Sutrisno, S. (2013). Penanganan Pasca Panen Padi di Indonesia. Jurnal Keteknikan


Pertanian, 21(2).

Anda mungkin juga menyukai