MANAJEMEN PEMASARAN
Diajukan Oleh :
MARSAKTIAN PUTRA
235041009
MARULAM DAMANIK
235041010
Dosen Pengampuh :
Prof. Dr. H. SULBAHRI MADJIR, S.E., M.M.
0016035101
C. Design (Desain)
Seiring meningkatnya persaingan, desain menawarkan cara ampuh untuk membedakan dan
memposisikan produk dan perusahaan jasa. Desain adalah totalitas fitur yang memengaruhi cara
produk terlihat, terasa, dan berfungsi bagi konsumen. Ini menawarkan manfaat dan banding
fungsional dan estetika baik sisi rasional maupun emosional kita .
1. Design Leaders (Pemimpin Desain)
Beberapa negara telah mengembangkan reputasi yang kuat untuk keterampilan dan prestasi
desain mereka, seperti Italia dalam pakaian dan furnitur dan Skandinavia dalam produk dirancang
untuk fungsionalitas, estetika, dan lingkungan kesadaran. Nokia Finlandia adalah yang pertama
kali memperkenalkan penutup yang dapat diubah pengguna untuk ponsel, yang pertama kali
dimiliki bentuk elips, lembut, dan ramah, dan yang pertama dengan layar besar, semua
berkontribusi pada pendakian yang luar biasa. Ketika kemudian gagal berinovasi desain ponsel
pintarnya peruntungan menurun secara dramatis. Braun, sebuah divisi Jerman dari Gillette,
memiliki desain tinggi ke seni tinggi di listriknya alat cukur, pembuat kopi, pengering rambut, dan
pengolah makanan.
2. Power Of Design (Kekuatan Desain)
Dalam budaya yang berorientasi visual, mentransmisikan makna dan pemosisian merek
melalui desain sangat penting. "Di sebuah pasar yang ramai, ”tulis Virginia Postrel dalam The
Substance of Style,“ estetika seringkali merupakan satu-satunya cara untuk membuat sebuah
produk menonjol.
3. Approaches to Design (Pendekatan Desain)
Desain lebih dari sekadar kreativitas, atau fase dalam menciptakan produk, layanan, atau
aplikasi. Itu cara berpikir yang dapat mengubah seluruh perusahaan. Desain seharusnya menembus
semua aspek dari program pemasaran aspek desain bekerja bersama. Bagi perusahaan, produk
yang dirancang dengan baik mudah dibuat dan didistribusikan. Untuk pelanggan, menyenangkan
untuk melihat dan mudah untuk membuka, menginstal, menggunakan, memperbaiki, dan
membuang. Perancang harus mengambil semua tujuan ini diperhitungkan. Berpikir desain adalah
pendekatan yang sangat didorong oleh data dengan tiga fase: observasi, ideasi, dan implementasi.
Berpikir desain membutuhkan studi etnografi intensif konsumen, kreatif sesi brainstorming, dan
kerja tim kolaboratif untuk memutuskan bagaimana membawa ide desain menjadi kenyataan.