Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LKPD KABUPATEN DAIRI TA 2014

BUKU I : LHP ATAS LAPORAN KEUANGAN

Opini: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

BUKU II : LHP ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem Pengendalian Intern atas Pengelolaan Keuangan Daerah pada Kabupaten Dairi
belum sepenuhnya memadai, masih terdapat kelemahan sebanyak lima temuan sebagai
berikut:

1. Pengelolaan Pajak Daerah Kabupaten Dairi TA 2014 Tidak Tertib

Analisis:

Kata “Pengelolaan” mengandung pengertian seluruh fungsi-fungsi manajemen yang


meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, s.d. pengendalian (termasuk
penatausahaan dan pelaporan); sedangkan yang dimaksud dalam temuan ini hanya
merupakan “Penatausahaan”. Kata “Kabupaten Dairi TA 2014” tidak perlu ditulis
secara berulang-ulang karena LHP ini merupakan LHP atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi TA 2014. Dengan demikian judul temuan
disempurnakan menjadi “Penatausahaan Pajak Daerah tidak tertib”

2. Pengelolaan Pendapatan Atas Retribusi Menara Telekomunikasi oleh Pemerintah


Kabupaten Dairi Tidak Memadai

Analisis:

Kata “Kabupaten Dairi” tidak perlu ditulis secara berulang-ulang karena LHP ini
merupakan LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi,
sehingga judul temuan disempurnakan menjadi “Pengelolaan Pendapatan Atas
Retribusi Menara Telekomunikasi tidak memadai”

3. Piutang Pajak PBB-P2 Rp2.522.465.710,00 Diragukan Keakuratannya

Analisis:

Judul pada temuan SPI sebaiknya “tidak mencantumkan nilai rupiah”, sehingga judul
disempurnakan menjadi “Piutang Pajak PBB-P2 diragukan keakuratannya”
4. Penatausahaan dan Pencatatan Aset Tetap Belum Tertib.

Analisis:

Kata “Pencatatan” termasuk dalam pengertian “Penatausahaan”, sehingga judul


disempurnakan menjadi “Penatausahaan Aset Tetap belum tertib”

5. Pengelolaan Aset Lain-lain pada Pemerintah Kabupaten Dairi Belum Tertib

Analisis:

Kata “Pengelolaan” mengandung pengertian seluruh fungsi-fungsi manajemen yang


meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, s.d. pengendalian (termasuk
penatausahaan dan pelaporan); sedangkan yang dimaksud dalam temuan ini hanya
merupakan “Penatausahaan”. Selain itu kata “Pemerintah Kabupaten Dairi” tidak
perlu ditulis secara berulang-ulang karena LHP ini merupakan LHP atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi. Dengan demukian judul temuan
disempurnakan menjadi “Penatausahaan Aset Lain-lain belum tertib”

BUKU III : LHP ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN

Terdapat Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan atas Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara TA 2014 pada Kabupaten Dairi sebanyak tiga
temuan sebagai berikut:

1. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi Tidak
Sesuai Ketentuan Sebesar Rp486.820.654,72

Analisis:

Kata “Pemerintah Kabupaten Dairi” tidak perlu ditulis secara berulang-ulang karena
LHP ini merupakan LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi,
sehingga judul temuan disempurnakan menjadi “Realisasi Belanja Perjalanan Dinas
Luar Daerah tidak sesuai ketentuan sebesar Rp486.820.654,72”

2. Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Sebesar Rp625.000.000,00 Tidak


Sesuai

Analisis:

Judul disempurnakan menjadi “Penganggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial


sebesar Rp625.000.000,00 tidak sesuai ketentuan”
3. Persiapan Pemerintah Kabupaten Dairi Menuju Penerapan Laporan Keuangan
Berbasis Akrual Belum Memadai

Analisis:

Kata “Pemerintah Kabupaten Dairi” tidak perlu ditulis secara berulang-ulang karena
LHP ini merupakan LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi.
Selain itu temuan nomor 3 tersebut diatas seharusnya diungkapkan pada LHP Atas
SPI (Buku II), bukan pada LHP Atas Kepatuhan Terhadap Peratutan Perundang-
undangan (Buku III)

Kesimpulan

Berdasarkan analisis atas LHP LKPD Kabupaten Dairi TA 2014 tersebut di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Penyusunan urut-urutan temuan hasil pemeriksaan belum dikelompokan secara


sistematis sebagai berikut:

Temuan atas SPI

a) LRA:
(1) Temuan atas Pendapatan (Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, Lain-
lain Pendapatan yang Sah), yaitu temuan nomor 1 dan 2;
(2) Temuan atas Belanja (Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga),
yaitu temuan nomor -;
(3) Temuan atas Pembiayaan (Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran
Pembiayaan), yaitu temuan nomor -.
b) Neraca:

Aset

(1) Temuan atas Aset Lancar (Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran,
Kas di Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR), Piutang
Lainnya, dan Persediaan), yaitu temuan nomor 3;
(2) Temuan atas Investasi Jangka Penjang (Inventasi Non Permanen dan Investasi
Permanen), yaitu temuan nomor -;
(3) Temuan atas Aset Tetap (Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP); dan Akumulasi Penyusutan), yaitu temuan nomor 4 dan 5;
(4) Temuan atas Dana Cadangan yaitu temuan nomor -;
(5) Temuan atas Aset Lainnya (Tagihan Penjualan Angsuran, TGR, Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, Aset Lain-lain), yaitu temuan nomor -.

Kewajiban

(1) Temuan atas Kewajiban Jangka Pendek (Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
Utang Bunga, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Pendapatan Diterima
Dimuka, Utang kepada Pihak Ketiga, dan Utang Jangka Pendek Lainnya), yaitu
temuan nomor -;
(2) Temuan atas Kewajiban Jangka Panjang, yaitu temuan nomor -.

Temuan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan

a) LRA:
(1) Temuan atas Pendapatan (Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, Lain-
lain Pendapatan yang Sah), yaitu temuan nomor -;
(2) Temuan atas Belanja (Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga),
yaitu temuan nomor 1 dan 2;
(3) Temuan atas Pembiayaan (Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran
Pembiayaan), yaitu temuan nomor -.
b) Neraca:

Aset

(1) Temuan atas Aset Lancar (Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran,
Kas di Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR), Piutang
Lainnya, dan Persediaan), yaitu temuan nomor 1 dan 2;
(2) Temuan atas Investasi Jangka Penjang (Inventasi Non Permanen dan Investasi
Permanen), yaitu temuan nomor -;
(3) Temuan atas Aset Tetap (Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP); dan Akumulasi Penyusutan), yaitu temuan nomor -;
(4) Temuan atas Dana Cadangan yaitu temuan nomor -;
(5) Temuan atas Aset Lainnya (Tagihan Penjualan Angsuran, TGR, Kemitraan
dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, Aset Lain-lain), yaitu temuan nomor -.

Kewajiban

(6) Temuan atas Kewajiban Jangka Pendek (Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
Utang Bunga, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Pendapatan Diterima
Dimuka, Utang kepada Pihak Ketiga, dan Utang Jangka Pendek Lainnya), yaitu
temuan nomor -;
(7) Temuan atas Kewajiban Jangka Panjang, yaitu temuan nomor -.

2. LHP atas LKPD Kabupaten Dairi TA 2014 tidak menyajikan temuan mengenai LHP
atas Belanja Daerah yang dilaksanakan pada Semester II TA 2014.
Rekomendasi

Berdasarkan analisis atas LHP LKPD Kabupaten Dairi TA 2014 tersebut di atas dapat
direkomendasikan kepada Pimpinan BPK bahwa perlu dilakukan pengarahan, pembinaan,
dan pengawasan/supervisi secara terus-menerus dan berkesinabungan kepada seluruh
pemeriksa untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam melaksanakan
tugas pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara agar terwujud
LHP BPK yang berkualitas.

Dadang Gunawan

Anda mungkin juga menyukai