TENTANG
MEMUTUSKAN
dr.DESTRIANA,M.Kes
NIP. 19791204 200902 2 003
-3-
A. PENGERTIAN
Monitoring adalah pengamatan secara rutin, berkala dan insidentil
sebagai deteksi awal masalah dalam pelaksanaan kegiatan program sehingga
dapat segera dilakukan tindakan perbaikan.
B. TUJUAN
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah ada
dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil
keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau
program terkait, baik yang sedang berjalan maupun
pengembangannya di masa mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang
adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti
dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja
program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu
dan dari waktu ke waktu. (Permenkes 44 tahun 2016).
C. RUANG LINGKUP
Secara garis besar lingkup monitoring penilaian kinerja Puskesmas tersebut
berdasarkan pada upaya - upaya Puskesmas dalam penyelenggaraan
-4-
D. TATA LAKSANA
Monitoring kinerja dilakukan dengan cara:
1. Laporan bulanan
Para penanggung jawab/koordinator program UKM maupun UKP
menyusun laporan kepada Kepala Puskesmas paling lambat sudah
diserahkan pada tanggal 1 tiap awal bulan, Kepala Puskesmas akan
menganalisis laporan sebagai persiapan untuk lokakarya mini
2. Lokakarya mini bulanan
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan pada awal bulan paling
lambat tiga hari sesudah laporan bulanan diterima oleh Kepala
Puskesmas. Lokmin bulanan wajib dihadiri oleh seluruh pegawai
Puskesmas. Tujuan lokmin bulanan adalah mengevaluasi
pencaipaian kinerja pada bulan lalu dan pencapaian dari bulan Januari
kumulatif sampai bulan lalu.
3. Supervisi terencana
Kepala puskesmas dan penanggung jawab menyusun rencana
supervisi dalam tiap bulan, untuk memantau apakah pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.
4. Supervisi insidentil
Jika ada permasalahan di lapangan dan Kepala Puskesmas
menganggap perlu dilakukan supervisi, maka supervisi insidentil
dilakukan dengan langkah-langkah sama seperti pada supervisi
terencana. Hasil supervisi wajib ditindak lanjuti.
5. Audit internal
Salah satu mekanisme monitoring adalah dilakukannya audit internal
oleh tim audit internal dengan tujuan membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, dalam rangka meningkatkan mutu dan
kinerja organisasi, yang dilakukan secara periodik dan terencana.
E. DOKUMENTASI
1. SOP-SOP
a. laporan bulanan
b. lokakarya mini bulanan
c. supervisi terencana
d. supervisi insidentil
e. audit internal
2. Undangan, daftar hadir, dan notulen baik rapat mingguan maupun lokakarya
mini bulanan, bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi rapat
3. Form-form laporan bulanan
4. Bukti-bukti pelaksanaan supervisi dan tindak lanjutnya. Rencana audit
internal, form-form instrument audit, bukti pelaksanaan audit dan tindak
lanjutnya.
dr.DESTRIANA,M.Kes
NIP. 19791204 200902 2 003