Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN

TRANSFER PASIEN

RSUD PANDEGA PANGANDARAN


2020
1

DAFTAR SINGKATAN

ABC : Air Way, Breathing, Circulation

ALS : Advanced Life Support

BLS : Basic Life Support

CT-Scan : Computed Tomography – Scan

DPJP : Dokter Penanggung Jawab Pasien

EKG : Electrokardiogram

HCU : High Care Unit

ICU : Intensive Care Unit

ICCU : Intensive Cardiology Care Unit

HD : Hemodyalisis

MRI : Magnetic Resonance ImaginR

NICU : Neonatal Intensive Care Unit

OK : Operation Kabin

RR : Recoverry Room

RSU : Rumah Sakit Umum

SDM : Sumber Daya Manusia

TT : Tempat Tidur
2

DAFTAR ISI

A. DEFINISI

B. RUANG LINGKUP

1. Kriteria Transfer Pasien

2. Jenis Transfer Pasien

a. Transfer Intra Rumah Sakit

b. Transfer Antar Rumah Sakit

C. TATA LAKSANA

1. Maksud dan Tujuan Tansfer Pasien

2. Standarisasi SDM

3. Standarisasi Transfer Pasien

4. Tingkat Penanganan Pasien

5. Tata Cara Transfer Pasien

6. Etika dan Keputusan Transfer Pasien

7. Model Transportasi Antar Rumah Sakit

8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung

9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan

D. DOKUMENTASI

Rujukan

Lampiran - lampiran
3

PANDUAN TRANSFER PASIEN

A. DEFINISI
1. Transfer pasien adalah memindahkan pasien dari satu ruangan ke ruang perawatan /
ruang tindakan lain didalam rumah sakit (intra rumah sakit) atau memindahkan pasien
dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain (antar rumah sakit).
2. Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
upaya kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat, dan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
3. Instalasi adalah pengelompokan unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan yang sejenis.
4. Unit Pelayanan adalah tempat diselenggarakan pelayanan rumah sakit.
5. Pasien adalah orang yang menerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
6. Ambulance adalah kendaran transportasi untuk melakukan transfer pasien.
Ambulance digunakan untuk membawa pasien ke luar rumah sakit atau memindahkan
pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut.
7. Brankar atau Kereta Dorong adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak
bisa duduk atau berdiri.
8. Kursi Roda adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa berjalan.

B. RUANG LINGKUP
1. Kriteria Transfer Pasien
Kondisi pasien yang menjalani prosedur transfer berbeda – beda tergantung dari
keadaan umum pasien itu sendiri, hal tersebut dapat dijabarkan dengan kriteria di
bawah ini :
a. Pasien dengan kondisi derajat 0
Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang rawat inap biasa dengan
hemodinamik stabil.
b. Pasien dengan kondisi derajat 0,5
Pasien orang tua atau dellirium.
c. Pasien dengan kondisi derajat 1
Pasien dengan resiko perburukan kondisi, atau pasien yang menjalani perawatan di
4

HCU yang sudah memungkinkan untuk perawatan di ruang perawatan biasa dengan
sasaran ruang perawatan.
d. Pasien dengan kondisi derajat 2
Pasien yang membutuhkan observasi atau intervensi lebih ketat, termasuk
penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pasca operasi besar.
e. Pasien dengan kondisi derajat 3
Pasien yang membutuhkan bantuan pernafasan lanjut (advanced respiratory
support) atau bantuan pernafasan dasar (basic respiratory support) dengan
dukungan atau bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk pasien – pasien
yang membutuhkan penanganan kegagalan multi organ.

2. Jenis Transfer Pasien


a. Transfer Intra Rumah Sakit
Transfer pasien didalam rumah sakit adalah transfer antara unit / instalasi yang ada
di lingkungan RSUD Pandega Pangandaran terdiri dari :
- Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat ke Instalasi Rawat Inap.
- Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, Kamar Operasi
(IBS) ke ICU/HCU.
- Transfer pasien dari IGD ke Kamar Operasi (IBS).
- Transfer pasien dari Kebidanan IGD ke Kamar Operasi (IBS) dan ruang
kebidanan.
- Transfer pasien dari Kebidanan IGD ke rawat inap dan ICU.
- Transfer pasien dari Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap.
- Transfer pasien dari Instalasi Rawat Inap ke ICU (Masuk ICU).
- Transfer pasien dari Kamar Operasi ke Instalasi Rawat Inap.
- Transfer pasien dari Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap ke Ruang
Radiologi.
Selama transfer berlangsung semua peralatan yang berhubungan dengan pasien
letaknya harus berada sejajar atau di bawah pasien.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam Transfer Intra Rumah Sakit adalah sebagai
berikut :
1. Standar : pemantauan minimal, pelatihan dan petugas yang berpengalaman
diaplikasikan pada transfer intra dan antar rumah sakit.
2. Sebelum transfer, lakukan analisis mengenai risiko dan keuntungannya.
3. Sediakan yang cukup untuk mengantisipasi kejadian emergensi. Fasilitas
cadangan oksigen dan daya baterai
4. Peralatan listrik harus terpasang ke sumber daya ( stop kontak ) dan oksigen
sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan.
5

5. Petugas yang mentrasfer pasien ke ruang pemeriksaan radiologi harus paham


akan bahaya potensial yang ada.
6. Semua peralatan yang digunakan pada pasien tidak boleh melebihi level pasien.
b. Transfer Antar Rumah Sakit
Transfer pasien antar rumah sakit terdiri dari :
- Transfer pasien dari RSUD Pandega Pangandaran ke Rumah Sakit yang lain
atau sebaliknya.
- Transfer pasien dari RSUD Pandega Pangandaran ke rumah pasien atau
sebaliknya.
- Transfer pasien dari kejadian kecelakaan lalu lintas, musibah masal / bencana
dan sebagainya.

C. TATA LAKSANA TRANSFER PASIEN


1. Maksud dan Tujuan Transfer
Ada dua ( 2 ) alasan untuk mentransfer :
a. Transfer Untuk Perawatan Klinis
Prosedur transfer dimana pasien membutuhkan pengobatan / tindakan medis
spesialistik yang tidak dapat disediakan di instalasi/ unit/ rumah sakit asal pasien
berobat.
b. Transfer Untuk Non Klinis
Diperlukan karena beberapa alasan seperti :
- Kurangnya SDM.
- Tidak tersedianya tempat tidur perawatan dimana permintaan tempat tidur rawat
inap penuh.
Sehingga RSUD Pandega Pangandaran perlu membuat keputusan untuk
mentransfer pasien ke rumah sakit lain yang masih mempunyai kapasitas tempat
tidur yang kosong.
2. Standarisasi SDM
a. RSUD Pandega Pangandaran melalui bidang diklat memfasilitasi pelatihan untuk
transfer pasien mulai dari merencanakan, menyediakan, memfasilitasi dan
membiayai pelatihan tersebut.
b. Dokter / perawat di semua instalasi / unit pelayanan di RSUD Kabupaten Ciamis
harus mampu menstabilkan dan melakukan resusitasi pada pasien kritis pada saat
transfer berlangsung.
3. Standarisasi Transfer Pasien
Mentransfer pasien baik intra rumah sakit maupun antar rumah sakit terutama yang
sakit kritis membutuhkan koordinasi dengan banyak pihak. Hal tersebut menyangkut
kerjasama antar rumah sakit / instalasi / unit pelayanan, ketersesdiaan SDM yang
6

berkompeten / terlatih, ketersediaan peralatan utama sampai pada alat transportasi


seperti brankar / kursi roda atau ambulance ( untuk transfer antar rumah sakit ) yang
memadai dan sesuai standar dan perundang–undangan yang berlaku. Koordinasi ini
semua bertujuan untuk menyediakan proses transfer pasien dengan standar terbaik
seperti yang ditampilkan pada tabel ini.

Tabel I
Tansfer Intra Rumah Sakit

Petugas Keterampilan
Peralatan
No Pasien Pendamping Yang
Utama
Minimal Dibutuhkan
1 Derajat 0
Pasien yang dapat terpenuhi - PORTIR - BHD - Brankar
kebutuhannya dengan ruang - Kursi Roda
rawat biasa dengan
hemodinamik stabil
2 Derajat 0,5
Orang tua/ Dellirium - Perawat - BHD - Brankar
- PORTIR - Kursi Roda
3 Derajat 1
Pasien dengan resiko - Perawat - BHD, PPGD - Oksigen
perburukan kondisi atau - BHD - Suction
pasien yang menjalani - Tiang infus
perawatan di HCU yang portable
sudah memungkinkan untuk - Infus pump
perawatan di ruang dengan baterai
perawatan biasa dengan - Pulse
sarana ruang perawatan oksimetri
4 Derajat 2
Pasien yang membutuhkan - Dokter dan - BHD, PPGD - Semua
observasi atau intervensi Perawat yang Mengikuti peralatan
lebih ketat, termasuk berkompetensi pelatihan untuk diatas,
penanganan kegagalan satu penanganan transfer pasien ditambah
system organ atau pasien kritis dengan sakit monitor EKG
perawatan pasca operasi - PORTIR berat / kritis dan tekanan
darah dan
defibrilator,
ambubag
7

Petugas Keterampilan
Peralatan
No Pasien Pendamping Yang
Utama
Minimal Dibutuhkan
5 Derajat 3
Pasien yang membutuhkan - Dokter dan Dokter : minimal - Semua
bantuan pernafasan lanjut perawat yang 6 bulan peralatan
(advanced respiratory berkompetensi pengalaman diatas
support) atau bantuan penanganan bekerja di ICU ditambah
parnafasan dasar (basic pasien kritis atau telah - Jackson Rees
respiratory support) dengan - PORTIR mengikuti : - Scoop
dukungan atau bantuan pada - Keterampilan Sretcher
minimal 2 sistem BHD dan PPGD - Long Spine
organ,termasuk pasien – - Keterampilan Board
pasien yang membutuhkan menangani
pananganan kegagalan multi permasalahan
organ. jalan nafas dan
pernafasan
- Telah mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit
berat / kritis
Perawat :
- Keterampilan
ALS
- Telah mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit
berat / kritis
- BHD
8

Tabel 2
Transfer Antar Rumah Sakit

Petugas Pendamping Keterampilan Peralatan


No Pasien
Minimal Yang Dibutuhkan Utama
1 Derajat 0
Pasien yang dapat - Petugas ambulance - BHD - Kendaraan
terpenuhi High
kebutuhannya Dependency
dengan ruang rawat Service (HDS)
biasa dengan / Ambulance
hemodinamik stabil
2 Derajat 0,5
Orang tua/ Dellirium - Perawat - BHD - Kendaraan
- Petugas Ambulance (HD) /
Ambulance
3 Derajat 1
Pasien dengan resiko - Dokter, Perawat - BHD,PPGD - Kendaran
perburukan kondisi - Petugas Ambulance HDS/
atau pasien yang - BHD Ambulance
menjalani perawatan - Oksigen
di HCU yang sudah - Suction
memungkinkan - Tiang infus
untuk perawatan di portable
ruang perawatan - Infus pump
biasa dengan sarana dengan baterai
ruang perawatan - Pulse
oksimetri
- Ambubag
- Obat
emergency
4 Derajat 2
Pasien yang - Dokter dan Perawat - BHD, PPGD - Kendaraan
membutuhkan yang berkompetensi - Mengikuti HDS /
observasi atau penanganan pasien pelatihan untuk Ambulance
intervensi lebih kritis transfer pasien - Semua
ketat, termasuk - Petugas ambulance dengan sakit berat peralatan
penanganan / kritis diatas,
9

kegagalan satu - BHD ditambah


system organ atau - Monitor EKG
perawatan pasca - Tekanan
operasi Darah
- Defibrilator
5 Derajat 3
Pasien yang - Dokter dan perawat Dokter : minimal 6 - Semua
membutuhkan yang berkompetensi bulan pengalaman peralatan
bantuan pernafasan penanganan pasien bekerja di ICU atau diatas
lanjut (advanced kritis telah mengikuti : ditambah
respiratory support) - Petugas ambulance - Keterampilan - Ventilator
atau bantuan BHD dan PPGD portable
parnafasan dasar - Keterampilan
(basic respiratory menangani
support) dengan permasalahan
dukungan atau jalan nafas dan
bantuan pada pernafasan
minimal 2 sistem - Telah mengikuti
organ,termasuk pelatihan untuk
pasien – pasien yang transfer pasien
membutuhkan dengan sakit berat
pananganan / kritis
kegagalan multi Perawat :
organ. - Keterampilan
ALS
- Telah mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit berat
/ kritis
- BHD
10

4. Tingkat Penanganan Pasien

Derajat Kondisi
No Tingkat Perawatan Unit Pelayanan
Pasien
1. Intensive Care 3 ICU, HCU, OK

2. High Care 1 dan 2 HCU, RR, HD

- Semua ruang rawat


3. Pelayanan lain selain 1 dan 2 di atas 0
inap.
- Semua pelayanan
rawat jalan.
- Semua pelayanan
yang tidak
termasuk intensive
care dan high care.

5. Tata Cara Transfer


a. Kategori 1
Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih tinggi ke
kondisi derajat yang lebih rendah

Intensive Care
( derajat 3 ) 3

High Care 1-2


( Derajat 1 – 2 )

Pelayanan lain selain 1 dan 2


( Derajat 0 ) 0

Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dari ruang ICU, dimana Kondisi
pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan bantuan pernapasan, dimana pasien
dapat dirawat di ruangan seperti di High Care atau dapat langsung dirawat di Ruang
Rawat Inap.
11

Berikut Algoritmenya :
 Dari Intensive Care ke HCU atau Dari Intensive Care ke Ruang Rawat Inap

PASIEN

Sudah tidk memerlukan perawatan


intensive

DPJP INTENSIVE CARE

Memutuskan pasien memenuhi


Kriteria keluar intensive care
Tidak

PERAWAT INTENSIVE CARE


Menghubungi HCU/RanapMengenai kesiapan TT

TT
Tersedia

Ya

DOKTER & PERAWAT HCU / RANAP


Mendatangi pasien di Intensive CareUntukpersiapantransfer

TRANSPORTER & PERAWAT HCU / RANAP


Mempersiapkan brankar, obat – obatan & peralatan sesuai kondisi pasien

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER HCU/ RANAP


Mentrasfer pasien menuju HCU/RANAP
12

 Dari HCU ke Rawat Inap

PASIEN
Sudah tidak memerlukan perawatan
HCU

DPJP HCU
Memutuskan pasien memenuhi
Kriteria keluar HCU

Tidak
PERAWAT HCU
Menghubungi Ranap mengenai kesiapan TT

TT
Tersedia

Ya

PERAWAT RANAP
Mendatangi pasien di High Care untuk persiapan transfer

TRANSPORTER & PERAWAT RANAP


Mempersiapkan brankar, obat – obatan & peralatan sesuai kondisi
pasien.

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER RANAP


Mentransfer pasien menuju RANAP.

Pada prosedur transfer dari Intensive Care ke HCU, transporter dan petugas
pendamping berasal dari HCU, demikian juga pada saat pasien keluar dari
Intensive Care ke Rawat Inap, transporter dan petugas pendampingnya berasal
dari Rawat Inap. Pada saat pasien keluar dari HCU ke Rawat Inap, pasien
dijemput oleh transporter dan petugas pendampingnya yang berasal dari Rawat
Inap.
13

b. Kategori 2

Intensive Care
3
( derajat 3 )

High Care
1-2
( Derajat 1 – 2 )

Pelayanan lain selain 1 dan 2


( Derajat 0 )
0

Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih rendah
ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Rawat Inap ke High Care atau
dari High Care ke ICU atau bisa dari Rawat Inap langsung ke ICU. Perpindahan
perawatan dari kondisi derajat yang lebih rendah ke perawatan yang lebih tinggi
diperlukan karena mengingat kondisi pasien dengan Airway, Breathing,
Circulation ( ABC ) yang tidak stabil sangat membutuhkan observasi ketat dan
intervensi yang mendalam.
14

Berikut Algoritmanya :
Dari Rawat Inap ke HCU atau dari Rawat Inap ke ICU

MULAI

DOKTER JAGA RAWAT INAP


Menghubungi Dokter Jaga ICU / HCU

Tidak
DOKTER JAGA ICU / HCU
Datang ke Rawat Inap Memeriksa Kondisi Pasien

Indikasi Masuk ICU / HCU

Ya

PERAWAT ICU / HCU


Telpon Unit ICU / HCU Untuk Persiapan Perawatan

TRANSPORTER & PERAWAT ICU / HCU


Mempersiapkan brankar, obat – obatan & peralatan sesuai kondisi pasien

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER RUANGAN RANAP


Mentransfer Pasien Menuju Ruang Perawatan
Intensive Care / HCU

Selesai
15

 Dari HCU Ke ICU

MULAI

DOKTER JAGA HCU


Menghubungi Dokter Jaga ICU

Tidak
DOKTER JAGA ICU
Datang ke HCU Memeriksa Kondisi Pasien

Indikasi Masuk ICU

Ya

PERAWAT ICU
Telpon Unit ICU Untuk Persiapan Perawatan

TRANSPORTER & PERAWAT HCU


Mempersiapkan brankar, obat – obatan & peralatan sesuai kondisi pasien

TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER HCU


Mentrasfer Pasien Menuju Ruang Perawatan ICU

Selesai
16

c. Kategori 3

Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama

Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat yang
sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat atau
dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan di tuju.
Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka
darimanapun petugas pendamping / transporter berasal tidak akan membahayakan
kondisi pasien tersebut sepanjang petugas pendamping memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan. Pada situasi ini yang diperlukan adalah komunikasi 2 arah antara
unit pengirim dan unit penerima.
17

Berikut Algoritme nya :

PASIEN
Diputuskan untuk ditransfer ke Unit/Instalasi lain
karena Tempat Tidur penuh

DPJP TEMPAT PASIEN DI RAWAT


Menilai derajat kesehatan pasien sebelum
dilakukan transfer

PERAWAT TEMPAT PASIEN DI RAWAT


Menghubungi ruang perawatan yang dituju
mengenai kesiapan TT /sarana lain

PERAWAT TEMPAT PASIEN


Tidak TT / sarana lain
DIRAWAT
tersedia

Ya

PERAWAT
Melakukan komunikasi dengan petugas diruang perawatan
tujuan mengenai kesepakatan prosedur transfer
Tidak

Terjadi kesepakatan

Ya

TRANSPORTER / PETUGAS PENDAMPING


Mentransfer pasien menuju ruang perawatan yang dituju

6. Etika dan Keputusan Transfer Pasien


Berbagai pertimbangan perlu diambil sebelum transfer dilakukan, yaitu :
a. Apabila keputusan transfer telah diambil, lakukan komunikasi dengan instalasi /
unit penerima. Bila transfer antar rumah sakit maka perlu terlebih dahulu kontak
dengan rumah sakit penerima.
18

b. Berikan informasi yang sejelas – jelasnya kepada pasien dan keluarga mengenai
alasan dilakukannya transfer.
c. Tidak menganggap remeh resiko yang akan dialami pasien selama proses transfer
berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua peralatan medis dan obat-
obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa.
d. Keputusan mentransfer pasien harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien
berikut kriteria kondisi umum pasien.

7. Kendaraan Transfortasi Antar Rumah Sakit


Ambulance adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit
atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan medis. Istilah Ambulance
digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa peralatan medis
kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah sakit untuk
perawatan lebih lanjut. Ambulance harus di service secara berkala dan begitu pula
dengan semua peralatan minimal yang diperlukan dalam proses transfer pasien harus
terpelihara dengan baik dan dikalibrasi secara berkala.

8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung


a. Portirisi pasien harus stabil selama perjalanan.
b. Semua peralatan harus aman disimpan di portirisi bawah dari tempat tidur pasien.
c. Pasien harus dipantau terus – menerus sepanjang transfre dan dicatat pada formulir
transfer.
d. Monitor, Ventilator, Infus Pump dan tabung oksigen harus terlihat dan mudah
dijangkau.
e. Jika kebutuhan klinis timbul di mana pasien memerlukan intervensi, maka
kendaraan harus berhenti ditempat yang aman, karena petugas mungkin
memerlukan tempat untuk bergerak di luar kendaraan.

9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan


Setibanya di rumah sakit / instansi / unit tujuan, harus ada serah terima resmi antara
tim transfer dengan dokter / perawat jaga yang berada di rumah sakit /instalasi / unit
penerima yang selanjutnya akan bertanggung jawab atas perawatan pasien tersebut
satu salinan formulir transfer pasien yang berisi catatan medis pasien seperti Tanda
Tanda Vital, hasil laboratorium, hasil X – Ray / Scan, serta kondisi pasien selama
transfer berlangsung ( jika terjadi insiden dimana pasien tiba – tiba mengalami kondisi
kritis selama transfer berlangsung) diserahkan kepada rumah sakit / instalasi / unit
penerima, dan satu salinan akan disimpan oleh rumah sakit / instalasi / unit perujuk
dan dimasukkan ke dalam rekam medis.
19

D. DOKUMENTASI

1. SPO Transfer Pasien Di Dalam Rumah Sakit


2. SPO Transfer Pasien Ke Luar Rumah Sakit
3. Formulir perjalanan trasfer
4. Formulir serah terima transfer

DIREKTUR
RSUD PANDEGA
KABUPATEN PANGANDARAN
20

Anda mungkin juga menyukai