Anda di halaman 1dari 6

Jakarta, Rabu 10 Mei 2023

Lampiran : 1 (satu) berkas


Sifat : Penting
Perihal : PERMOHONAN PENGAKUAN, JAMINAN,
PERLINDUNGAN, KEPASTIAN HUKUM
DAN KEADILAN ATAS PENDIDIKAN

Kepada Yth:

Bpk. NADIEM ANWAR MAKARIM, B.A., M.B.A.


Menteri Pendidikan RI

Di
Tempat

Dengan Hormat,
Salam Sejahtera kepada Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., beserta jajaran di
lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi semoga selalu
diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pertama-tama ijinkan kami memperkenalkan diri kepada Bapak/Ibu yang bertandatangan
dibawah ini:
1. ROBERTO MANURUNG, S.H., NIK: 1218032404950005, tempat tanggal lahir Sialang
Buah, 24 April 1995, Jenis Kelamin Laki-Laki, alamat di Jl. Setia No 19 RT 004/001
Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta
Barat, Provinsi DKI Jakarta.

2. RAFLES MANURUNG, S.H., NIK: 3175050111820007, tempat tanggal lahir, Balata, 1


November 1982, Jenis Kelamin Laki-Laki, alamat di Jl. Dahlia, VI No. 38 Kelurahan
Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

3. FERNANDES TEKAPE JEKSON, S.H., NIK: 317509210379005 tempat tanggal lahir


FLORES, 21 Maret 1979, Jenis Kelamin Laki-Laki, alamat di Komp. BNI 46 Blok TT Rt
008 Rw 004, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan,
Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

4. NOVIYANTO, S.H., NIK: 3173012711850004, tempat tanggal lahir Jakarta, 27


November 1985, Jenis Kelamin Laki-Laki, alamat di Pedongkelan, Rt 001 Rw 016
Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi
DKI Jakarta.

5. RAY ULIANDO PANGGABEAN, S.H., NIK: 120208130197800, tempat tanggal lahir


Medan, 13 Januari 1998, Jenis Kelamin Laiki-Laki, alamat Purbatua, Kelurahan/Desa
Purbatua, Kecamatan Purbatua, Kabupaten/Kota Patanuli Utara, Provinsi Sumatera
Utara.

6. ERWIN ADHA NUR INSANI TOSI., S.H., NIK: 3173011005951003


1202081301978001, tempat tanggal Lahir Purbalingga 10 Mei 1995, Jenis Kelamin
Laiki-Laki, Alamat Di Pedongkelan, Rt 021 Rw 016, Kelurahan Kapuk, Kecamatan
Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

Permohonan 1 dari 6
7. YOGO PURNOMO, S.H., NIK: 317301150691007, tempat tanggal lahir Jakarta, 15
Juni 1996, Jenis Kelamin Laiki-Laki, alamat di Pedongkelan, Rt 017 Rw 013, Kelurahan
Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

8. BAGAS PRAYOGA, S.H., NPM: 16330050043, Jenis Kelamin Laiki-Laki Alamat Jl.
Mengger Rt 02 Rw 03, Kelurahan Mandalasari, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten/Kota
Pandeglang – Provinsi Banten.

9. NGATIYONO TIRTA N, S.H., NPM: 7420117100043, Jenis Kelamin Laiki-Laki, Alamat


Jl. Merinda Blok 1-4 Rt 11 Rw 06 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres,
Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

10. HENDRISON AGUNG ALEXANDRES MUNTE, S.H., NIK: 9271020904980001,


tempat tanggal lahir Sorong, 09 April 1998, Jenis Kelamin Laiki-Laki, alamat di Rusun
BCI Blok Aster 8/8/1-2 RT 024 RW 016, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan
Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

11. ALFONSUS SANTO, S.H., NPM: 16330050016 Jenis Kelamin Laiki-Laki, Kecamatan
Cengkareng, Kabupaten/Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

12. FIRDA HAERUDINA, NPM : 7420117100026, Jenis Kelamin Perempuan, Alamat Jl.
Gg. Persatuan No. 8, Rt 04, Rw 04, Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Provinsi
DKI Jakarta.

Kesemuanya adalah Mahasiswa/I Universitas Satyagama angkatan tahun 2016,


2017, 2018 yang tergabung dalam HIMPUNAN MAHASISWA PEJUANG IJAZAH
(HMPI) alamat di seketariat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universitas
Satyagama, Gedung B Universitas Satyagama JL. Kamal Raya No. 2A, Jakarta
Barat 11730, Telepon/Wa: 0813-7012-0871 (Kordinator) 0812-8428-8790
(Kordinator Lapangan).

Pendidikan Sebagai Hak Asasi

Hak atas pendidikan telah diakui sebagai bagian dari HAM secara universal selama beberapa
dekade, khususnya sejak disahkannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), yang
menetapkan dasar bagi gagasan bahwa pendidikan, sebagai bagian dari HAM, harus
disediakan secara gratis, terutama di tingkat dasar, dan bahwa pendidikan harus dapat diakses
secara setara oleh setiap orang berdasarkan kualitas/prestasinya. Kemudian, kerangka kerja
hukum internasional tentang hak atas pendidikan lebih diperluas lagi di dalam berbagai
perjanjian internasional yang diadopsi setelah DUHAM yaitu, Kovenan Internasional tentang
Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Kovenan Ekosob) Pasal 13 dan 14; Konvensi tentang
Hak Anak, Pasal 28 dan 29; dan Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas, Pasal 24.

Komite untuk Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Komite Ekosob) menguraikan beberapa
unsur pokok yang harus ada di dalam penyelenggaraan pendidikan yaitu unsur-unsur
ketersediaan, aksesibilitas, penerimaan (acceptability), dan dapat diadaptasi (adaptability).
Keempat unsur tersebut sangat perlu untuk dipertimbangkan oleh pemerintah yang menjadi
Negara Pihak di dalam Kovenan Ekosob ketika melaksanakan pemenuhan hak atas
pendidikan di negara mereka masing-masing. Indonesia telah menjadi Negara Pihak di dalam
Kovenan Ekosob sejak tahun 2005, oleh karen itu, Indonesia terikat oleh kewajiban-kewajiban
yang diatur di dalam Kovenan tersebut, termasuk kewajiban-kewajiban untuk menghormati,
melindungi dan memenuhi hak setiap Warga Negara Indonesia atas pendidikan. Selain itu, hak
atas pendidikan juga dijamin di dalam UUD 1945.

Permohonan 2 dari 6
Seperti yang sudah diketahui, menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap
orang. Dengan ilmu, seseorang mampu menemukan dan menciptakan berbagai macam
keperluan yang bermanfaat untuk sehari-hari. Bahkan ilmu pengetahuan juga dipercaya
menjadi salah satu aspek penting bagi perkembangan disuatu Negara sebagaimana Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara tegas dan konkret telah mengalokasikan anggaran
dana sebesar 20 % dari APBN serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
Pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 ayat 4 Undang-Undang Dasar
1945.

Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdesan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan Negara. dan juga Undang-undang Nomor 20
tanun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional Pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa: Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum. yang dimakud pengakuan atas pendidikan, jaminan atas pendidikan, perlindungan
atas pendidikan, kepastian hukum atas pendidikan, dan juga keadilan atas pendidikan, serta perlakuan
yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan.

Untuk mempermudah Bapak/Ibu dalam melihat dan memahami permasalahan Para


Pemohon, untuk itu Para Pemohon membuat uraian singkat sebagai berikut:
1. Bahwa Para Pemohon telah mengikuti dan menyelesaikan semua proses perkuliahan
sesuai dengan kurikulum fakultas hukum yang ada di Universitas Satyagama
diantaranya penyusunan skripsi, administasi dan segala pembayaran;
2. Bahwa pada tanggal 29 November 2020 Universitas Satyagama mendapat sanksi
administratif/pembinaan karena laporan/pengaduan dari mahasiswa sebagaimana
dalam surat Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 1256/E.E3/TU/2020 tentang sanksi administratif/pembinaan sehingga
mengakibatkan ditunda penyelenggaraan sidang skripsi padahal seharusnya
mahasiswa angkatan tahun 2016 menyelenggarakan sidang Skripsi;
3. Bahwa berdasarkan surat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
tertanggal 16 Desember 2021 (kurang lebih (±) 1 Tahun sanksi Pembinaan) yang
pada pokoknya menerangkan bahwa sanksi adnimistrasi sebagaimana dimaksud
dalam surat Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: 1256/E.E3/TU/2020 sanksi
administratif dinyatakan di cabut;
4. Bahwa dari tanggal 16 Desember 2021 sampai pada tanggal 18 Juni 2022 (kurang
lebih (±) 6 bulan setelah sanksi dicabut) diselenggarakan sidang skiripsi dan Para
Pemohon telah dinyatakan lulus dengan terbitnya Surat Keterangan Lulus (SKL) dan
Transkrip Nilai, akan tetapi sampai saat ini belum mendapatkan Ijazah;
5. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2023 (8 bulan setelah sidang skripsi) kami (Para
Pemohon) dari perwakilan mahasiswa bersurat kepada Rektor Universitas Satyagama
untuk melakukan audensi sehingga pada tanggal 15 Februari 2023 kami melakukan
audensi dengan Pihak Rektor Universitas Satyagama yang pada pokoknya Rektor
menerangkan bahwa tanggal 21 Maret 2023 akan diadakan penyelenggaraan wisuda
dan Izajah akan diberikan 1 (satu) bulan setelah wisuda dilaksanakan dan juga Rektor
menyampaikan pada saat audiensi apabila mahasiswa mau berkomunikasi akan
selalu terbuka atau bersedia akan tetapi faktanya tidak benar dan cenderung
menyesatkan;

Permohonan 3 dari 6
6. Bahwa Para Pemohon mulai kuliah dari tahun 2016, 2017, 2018 sedangkan
sidang skripsi dilakukan pada tanggal 18 Juni 2022 sehingga sampai saat ini Para
Pemohon kuliah telah menempuh 5 sampai 7 tahun bahkan tidak ada jaminan,
kepastian sampai kapan ketidakadilan ini Para Pemohon alami, padahal fakta
yang sesunggunya yang membuat Univesitas Satyagama diberikan sanksi
Pembinaan oleh Dirjend Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atas kesalahannya sendiri bukan atas kesalahan mahasiswa (Para
Pemohon). Setelah sidang skripsi tanggal 18 Juni 2022 sampai saat ini Para Pemohon
belum mendapatkan Ijazah, padahal Ijazah sebagai bentuk pengakuan prestasi belajar
dan kepastian hukum sebagaimana perintah dalam “Pasal 61 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
yang menyatakan: Ijazah diberikan kepada perserta didik sebagai pengakuan
prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus
ujian diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi”;
7. Bahwa kami menduga Rektor Universitas Satyagama telah melakukan perbuatan
diskriminatif dan/atau pelanggaran hukum berdasarkan informasi, keterangan dan
pengakuan yang Pemohon dapatkan bahwa mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI)
mulai dari angkatan 2016 sampai angkatan 2018 telah ada yang mendapatkan Izajah
sedangkan masalah yang dialami mahasiwa Fakultas Agama Islam (FAI) dan
Mahasiswa Fakultas Hukum dalam keadaan yang sama bahwa Universitas
Satyagama statusnya dalam keadaan Pembinaan pada saat itu, kalau mahasiswa
Fakultas Agama Islam (FAI) ada yang mendapatkan Izajah seharusnya Mahasiswa
Fakultas Hukum juga mendapatkan perlakuan yang sama;
8. Bahwa Rektor Universitas Satyagama sampai saat ini tidak memberikan Izajah
dan tidak ada kepastian, jaminan, kapan akan diberikan Izajah. oleh kerena itu,
sebagaimana pada poin-poin yang diatas Para Pemohon menduga Rektor Universitas
Satyagama telah melanggar/Inkonstitusional terhadap Pasal 28D ayat (1) Undang-
Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa: Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum;
9. Bahwa atas perbuatan Universitas Satyagama baik dengan sengaja maupun karena
kelalaian yang telah mengakibatkan Para Pemohon menempuh kuliah dari tahun
2016, 2017, 2018 sampai hari ini belum mendapatkan Izajah sehingga Para Pemohon
telah mengalami banyak kerugian materil dan in-materil disebabkan Rektor
Universitas Satyagama sampai saat ini tidak memberikan Izajah dan tidak ada
kepastian, jaminan, kapan akan diberikan Izajah sehingga Para Pemohon sampai saat
ini belum memilki Ijazah oleh karena itu tidak bisa melamar pekerjaan, mendaftar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sangat dibutuhkan Izajah S1 serta perusahaan yang
mensyaratkan Izajah S1 dan juga menempuh pendidikan lebih lanjut dan lain-lainya;
10. Bahwa fakta yang sebenarnya bukan hanya nama-nama Para Pemohon diatas yang
belum mendapatkan Izajah akan tetapi semuanya mahasiswa fakultas hukum
mulai dari angkatan tahun 2016 sampai angakatan 2018 tepatnya 3 (tiga)
angkatan yang pada faktanya yang telah Lulus dan mendapatkan Surat
Keterangan Lulus (SKL) dan Transkrip Nilai akan tetapi belum mendapatkan
Izajah Sarjana (S1);
11. Bahwa penderitaan dan ketidakadilan yang telah dialami mahasiswa fakultas hukum
dan juga dialami oleh fakultas lainya khususnya mahasiswa fakultas ekonomi (FE)
sarjana S1 yang mana mahasiswa fakultas ekonomi saat ini dalam keadaan
kebingungan atas ketidakpastian dan ketidakjelasan akan Akreditasi Fakultas mulai
dari tahun 2021 sampai saat ini belum Reakreditasi sehingga membuat mahasiswa
gelisah dan kebingungan atas ketidakadilan yang terjadi pada mahasiswa fakultas
ekonomi program S1;
12. Bahwa Para Pemohon putuskan untuk membuat surat Permohonan ini sebenarnya
dengan perenungan yang mendalam dan berbagai pertimbangan dan juga sebagai
upaya terakhir karena Para Pemohon sebelumya sudah melakukan berbagai upaya
dengan cara menanyakan kepada pihak Universitas Satyagama terkait izajah dan

Permohonan 4 dari 6
telah melakukan audensi dengan Rektor akan tetapi Para Pemohon hanya
mendapatkan “janji-janji palsu” dari pihakUniversitas Satyagama, dan juga yang
menjadi rasa takut dan pertimbangan Para Pemohon nantinya apa yang telah dialami
teman-teman mahasiswa pada tahun 2020 yang lalu, mahasiswa yang membuat
pengaduan/laporan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi menjadi “kambing hitam” atas surat Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 1256/E.E3/TU/2020 terkait dengan sanksi
Pembinaan kepada Universitas Satyagama, seolah-olah kesalahan itu terletak pada
mahasiswa, padahal mahasiswa hanya memperjuangkan hak-hak dasarnya sebagai
mahasiswa.
13. Berdasarkan UUD Pasal 28 E (3) Bahwa Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Untuk itu, Para Pemohon
berinisiatif untuk membentuk suatu perkumpulan yaitu Himpunan Mahasiswa
Pejuang Izajah (HMPI) dibentuk dan sepakati sebagai alat perjuangan mahasiswa dan
juga tidak terlepas dari situasi dan kondisi konkret atas kekosongan organisasi
mahasiswa di Universitas Satyagama padahal organisasi mahasiswa adalah tempat
berdiskusi menampung aspirasi mahasiswa dan sebagai alat perjuangan mahasiswa.
14. Mungkin bisa menjadi pertimbangan Bapak/Ibu agar kiranya menjadi atensi perlu
juga Kami Para Pemohon menyampaikan kondisi konkret bahwa sebagian besar
mahasiswa yang ada di Universitas Satyagama khususnya Para Pemohon adalah
mahasiswa perantau dari berbagai daerah yang tentunya berharap penuh dan
bersemangat bisa lulus tepat waktu dan agar bisa mencapai cita-cita. akan tetapi
semangat tersebut telah redup dikarenakan ketidakadilan yang terjadi kepada Para
Pemohon yang disebabkan oleh ketidakmampuan Rektor Universitas Satyagama
dalam mengelola Perguruan Tinggi (PT) dengan baik, sehingga membuat hilangnya
kepercayaan keluarga kepada kami seolah-olah kesalahan itu terletak kepada kami
Para Pemohon.
Dengan uraian diatas Para Pemohon sangat memohon kepada Bapak Nadiem Anwar Makarim,
B.A., M.B.A., selaku Menteri Pendidikan Republik Indonesia untuk:
1) Memberikan atensi membantu Para Pemohon agar mendapatkan Pengakuan,
Jaminan, Perlindungan, Kepastian hukum dan Keadilan dengan segala kewenangan
Bapak sebagai Menteri Pendidikan untuk segera memerintahkan Rektor Universitas
Satyagama untuk memberikan/menerbitkan Izajah sarjana hukum (S1) Para Pemohon
serta hak-hak lainya; dan
2) Memerintahkan Rektor Universitas Satyagama untuk segera menyelesaikan segala
persoalan yang dialami mahasiswa fakultas ekonomi.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, besar harapan Kami Para Pemohon Bapak
Menteri Pendidikan dapat mengabulkan permohonan ini. Atas kebijaksanaan dan atensi
Bapak kepada kami, Kami Para Pemohon serta seluruh mahasiswa mengucapkan banyak
terima kasih.
Hormat Kami

HIMPUNAN MAHASIWA PEJUANG IZAJAH (HMPI)

Para Pemohon,

ROBERTO MANURUNG, S.H. RAY ULIANDO PANGGABEAN, S.H.


NPM: 16330050020 NPM: 74201100022
Kordinator Wakil Kordinator

ERWIN ADHA NUR INSANI TOSI, S.H.


NPM: 742011810002
Kordinator Lapangan

Permohonan 5 dari 6
Tembusan:

 Presiden Republik Indonesia


 Ombudsman RI
 Komisi X DPR RI
 Dirjen Dikti RI
 LLDIKTI Wilayah III
 Rektor Universitas Satyagama

Permohonan 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai