Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PEMBERIAN BANTUAN HUKUM PRODEO DALAM


PERKARA PIDANA OLEH YAYASAN BANTUAN HUKUM AMALBI

NAMA : ADE SAEFUDIN

NIM : 1810611038

KONSENTRASI : HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
OKTOBER – 2021
Persetujuan Proposal Tugas Akhir

Proposal dengan judul,

Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Prodeo Dalam Perkara Pidana oleh Yayasan
Bantuan Hukum Amalbi dibuat sebagai syarat untuk menempuh ujian proposal yang
merupakan rangkaian dari proses penulisan tugas akhir mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Jakarta, 9 Oktober 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi S1 Hukum Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Taupiqqurrahman, S.H., M.Kn. Mulyadi, S.H., M.H.


NIP. 198701022019031006 NIP. 196311051987031001

ii
BIODATA PENULIS

Pas

Pas Foto
Berwarna
3x4

Nama : Ade Saefudin


Tempat/Tgl. Lahir : Depok, 28 November 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan*)
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jl. Banjaran Pucung, RT.1/RW.10, No. 258, Kel.
Cilangkap, Kec. Tapos, Kota Depok.
No. Telp : 08985676989
Email : adesaefudin@upnvj.ac.id
Nama Orang Tua
a. Ayah : Alm. KH.I. Djamuji
b. Ibu : Sainah
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD : SDN Cilangkap 3 (Lulus Th. 2012)
2. SMP : MTS Ummul Quro Al-Islami Leuwiliang
(Lulus Th. 2015)
3. SMA : MA Al-Jihad Depok (Lulus Th. 2018)
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staff Bidang Kajian Divisi Kajian dan Aksi Strategis BEM Fakultas Hukum UPN
Veteran Jakarta Tahun 2019.
2. Paralegal Yayasan Bantuan Hukum Amalbi Perwakilan Cibinong (Desember – Mei
2021).

iii
3. Tenaga Administrasi Yayasan Bantuan Hukum Amalbi Perwakilan Depok dan Cibinong
(Mei 2021 – sekarang).
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim puji syukur seraya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,


atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir
sebagaimana mestinya sesuai dengan waktu yang diharapkan. Proposal Tugas Akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian proposal dalam rangka memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Keberhasilan penyusunan Proposal Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat, terutama kepada Dosen Pembimbing Tugas Akhir, bapak Mulyadi,
S.H., M.H., atas bimbingan dan arahannya. Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, rekan-rekan mahasiswa seperjuangan, serta
seluruh pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan dan oleh karenanya penulis sangat terbuka untuk menerima berbagai saran
dan masukan. Penulis menyadari bahwa kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT., Tuhan
Yang Maha Esa. Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini dapat membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi banyak pihak.

Jakarta, 9 Oktober 2021

Ade Saefudin
NIM. 1810611038

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
BIODATA PENULIS............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................................... vi
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................... 3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................. 3
E. Literature Review......................................................................................... 4
F. Metode Penelitian......................................................................................... 6
G. Skema Tugas Akhir...................................................................................... 9
H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian................................................................... 9
I. Daftar Pustaka.............................................................................................. 10
Lampiran 1. Kartu Monitoring Bimbingan Tugas Akhir........................................... vii
Lampiran 2. Bukti Dokumentasi Pelaksanaan Bimbingan........................................ ix

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir................................................ 9


Tabel 2. Kartu Monitoring Bimbingan Tugas Akhir................................................. vii

vi
A. Latar Belakang
Adanya ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara
hukum” membawa konsekuensi bahwa negara mengakui dan melindungi hak asasi
manusia bagi setiap individu di Indonesia termasuk hak atas bantuan hukum. Hak atas
bantuan hukum juga telah diterima secara universal yaitu dijamin dalam Konvenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and
Political Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR memberikan jaminan bahwa
semua orang berhak memperoleh perlindungan hukum dan terhindar dari segala bentuk
diskriminasi. Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR memberikan syarat terkait bantuan
hukum, yaitu: (1) berorientasi pada keadilan, dan (2) tidak mampu membayar Advokat.1
Pemberian bantuan hukum kepada warga negara merupakan upaya negara untuk
melindungi dan memenuhi hak asasi warga negara untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dihadapan hukum, serta jaminan bagi setiap orang untuk mendapatkan akses
terhadap keadilan (justice for all and access to justice). Namun pada kenyataannya masih
banyak sekelompok masyarakat yang miskin atau tidak mampu belum terpenuhi hak-
haknya untuk mendapatkan keadilan.2 Dikarenakan pemberian hak untuk memperoleh
bantuan hukum merupakan bagian dari menjunjung tinggi HAM, negara menjamin
melalui instrumen hukum yakni Pasal 56 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang tegas menyebut hak setiap orang untuk
memperoleh bantuan hukum dan negara menanggung biaya perkara bagi pencari keadilan
yang tidak mampu.3
Masalah bantuan hukum tentu bagi kalangan ekonomi atas dapat menunjuk
Advokat jika dibutuhkan untuk membela kepentingannya, sedangkan jika kalangan
ekonomi ke bawah yang tidak memiliki kemampuan secara materiil tidak mampu untuk
menunjuk Advokat sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok yang memiliki
kemampuan secara ekonomi. Menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan bantuan
hukum, khususnya bagi masyarakat miskin adalah kewajiban negara. Hal ini sebagai
1
Maroni, “Bantuan Hukum Prodeo Berbasis Hukum Progresif”, Prosiding Simposium Nasional Bantuan
Hukum dan Workshop Sosio Legal, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, 24 dan 25 Juni 2013, hlm 311.
2
Ibid.
3
Muhammad Salda dan Sanusi Bintang Teuku Muttaqin Mansur, “Hak Bantuan Hukum Prodeo Dalam
Hukum Islam dan Hukum Nasional”, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 22, No.1, April 2020, hlm 180.

1
konsekuensi logis dan pengakuan negara yang mengatakan “Setiap warga negara
bersamaan kedudukannya di depan hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. 4 Kemudian dalam Pasal 34
ayat (1) UUD 1945 menegaskan “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara
oleh Negara”.5 Hal ini secara ekstentif dapat ditafsirkan bahwa negara bertanggung jawab
untuk memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap hak-hak fakir miskin.6
Menurut Soerjono Soekanto, bantuan hukum pada pokoknya memiliki arti
bantuan hukum yang diberikan oleh para ahli bagi warga masyarakat yang memerlukan
untuk mewujudkan hak-haknya serta juga mendapatkan perlindungan hukum yang
wajar.7 Pemberian bantuan hukum oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) memiliki peran
yang sangat besar untuk mendampingi kliennya sehingaa ia tidak akan diperlakukan
dengan sewenang-wenang oleh aparat, demi juga untuk membela dalam hal materinya
yang mana disini diharapkan dapat tercapainya keputusan yang mendekati rasa keadilan
dari pengadilan. Dengan adanya bantuan hukum secara cuma-cuma (prodeo) maka
masyarakat yang tidak mampu, yang terlibat dalam suatu proses perkara akan mendapat
keringanan untuk memperoleh penasehat hukum sehingga hak-haknya dapat terlindungi
dan proses pemeriksaan perkara di pengadilan dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
Disamping itu, hal tersebut akan mendorong para penasehat hukum untuk lebih
meningkatkan profesionalisme dalam hal memberi bantuan hukum.8 Yayasan Bantuan
Hukum Amalbi sebagai penyedia jasa bantuan hukum yang berdomisili di wilayah
hukum Kota Depok, dalam hal ini memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang
kurang mampu secara ekonomi dalam wilayah hukum Kota Depok. Untuk mengetahui
efektivitas bantuan hukum secara cuma-cuma (prodeo), maka dilakukan kajian yuridis
dalam penelitian ini.

4
Lihat Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5
Lihat Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6
Frans Hendra Winata, “Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memperoleh Bantuan Hukum Dalam
Rangka Pembangunan Hukum Nasional”, Diversi Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 2, Desember 2018, hlm 220.
7
IGN. Ridwan Widyadharma, “Profesional Hukum Dalam Pemberian Bantuan Hukum”, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2010), hlm 26.
8
Yosefina Selni Ratu, “Kajian Yuridis Terhadap Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Kepada
Masyarakat Miskin”, Lex Et Societatis, Vol. VII, No. 3, Maret 2019, hlm 78.

2
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang terjadi dalam penjabaran diatas, maka
dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa saja bentuk program pemberian bantuan hukum?
2. Bagaimana efektivitas program bantuan hukum prodeo?

C. Ruang Lingkup Penelitian


Untuk memberikan pemahaman dan memudahkan pembahasan dalam kajian,
maka penelitian dengan judul “Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Prodeo Dalam
Perkara Pidana oleh Yayasan Bantuan Hukum Amalbi” ini diberikan batasan sebagai
berikut:
1. Fokus persoalan terbatas pada pembahasan mengenai bentuk-bentuk program
pemberian bantuan hukum dalam perkara pidana serta efektivitas dari program
bantuan hukum prodeo.
2. Fokus penelitian terbatas pada wilayah hukum Kota Depok kaitannya dengan
tempat kedudukan (domisili) dari Yayasan Bantuan Hukum Amalbi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu antara lain sebagai berikut:
a. Untuk memberikan analisa dan kajian hukum tentang bentuk-bentuk dari program
pemberian bantuan hukum.
b. Untuk menjelaskan konsep efektivitas dari program bantuan hukum prodeo.

2) Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu antara lain sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
a. Memberikan suntikan guna mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
riset hukum yang berkaitan dengan isu bantuan hukum.

3
b. Melengkapi dan memperkaya referensi bagi penelitian serupa dimasa yang
akan datang yang berkaitan dengan topik dan/atau judul penelitian ini.
Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi
pemerintah melalui lembaga yang berwenang agar lebih memperhatikan
konsep dan efektivitas dari program pemberian bantuan hukum prodeo bagi
masyarakat.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa kebermanfaatan dan keadilan
yang seluas-luasnya bagi masyarakat pencari keadilan melalui aspek
pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma (prodeo), terutama bagi
masyarakat yang secara ekonomi notabenenya kurang menunjang sehingga
kehadiran program bantuan hukum prodeo ini menempati urgensi yang vital.

E. Literature Review
Penelitian yang membahas tentang penerapan bantuan hukum bagi masyarakat
kurang mampu di Indonesia sudah cukup banyyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu.
Berdasarkan hasil penelusuran terhadap beberapa literatur yang telah dilakukan, maka
setidaknya ditemukan beberapa literatur yang membahas mengenai permasalahan ini,
seperti Zubir, Muhammad Firdaus, dan Syauqas Rahmatillah, dengan penelitiannya yang
berjudul “Pemberian Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Miskin Berdasarkan UU No
16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum di LBH Kota Langsa” pada tahun 2021 yang
dalam penelitiannya tersebut membahas tentang implementasi bantuan hukum pada
masyarakat miskin di Kota Langsa beserta penyebab pelaksanaan bantuan hukum bagi
masyarakat miskin yang belum optimal dan efektif.9 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peran bantuan atau pendampingan hukum kepada masyarakat miskin masih ada beberapa
hal yang perlu ditingkatkan bagi pemerintah dan LBH dalam memberi bantuan hukum
gratis kepada masyarakat miskin. Masih ada sebagian masyarakat miskin yang belum
terdampingi secara baik dan menyeluruh dalam berperkara, secara perdata dan pidana
yang ancaman hukumannya di bawah 4 (empat) tahun. Lebih lanjut, dalam penelitiannya

9
Zubir, Muhammad Firdaus, dan Syauqas Rahmatillah, “Pemberian Bantuan Hukum Kepada Masyarakat
Miskin Berdasarkan UU No 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum di LBH Kota Langsa”, LEGALITE Jurnal
Perundang Undangan dan Hukum Pidana Islam, Vol. VI, No. 1, Januari – Juni 2021, hlm 91.

4
ditegaskan bahwa pemberian bantuan hukum gratis kepada masyarakat miskin masih
terdapat sedikit hambatan yaitu masih kurangnya perhatian dari pemerintah sehingga
tidak tercipta dengan efektif penerapan bantuan hukum secara gratis terhadap masyarakat
miskin, dan masyarakat tidak tahu tentang keberadaan lembaga bantuan hukum yang siap
membantu masyarakat yang berurusan dengan hukum secara gratis, maka oleh sebab itu
masyarakat menganggap setiap pendampingan pengacara harus dibayar, hingga
masyarakat tidak membuat permohonan bantuan hukum gratis kepada lembaga bantuan
hukum yang ada di Kota Langsa.10
Penelitian serupa oleh Andan Adi Satriawan, Upik Hamidah, Satria Prayoga
dengan judul “Implementasi Bantuan Hukum pada Masyarakat Miskin di Kota Bandar
Lampung (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung)” pada tahun 2014 yang
dalam penelitiannya tersebut membahas tentang implementasi bantuan hukum pada
masyarakat miskin di Kota Bandar Lampung dan faktor-faktor penghambat implementasi
bantuan hukum pada masyarakat miskin di Kota Bandar Lampung. 11 Adapun hasil
penelitan menjelaskan bahwa implementasi bantuan hukum pada masyarakat miskin di
Kota Bandar Lampung sampai saat ini belum optimal karena belum bisa dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat miskin di Kota Bandar Lampung.
Faktor-faktor yang menjadi penghambat implementasi bantuan hukum pada masyarakat
miskin di Kota Bandar Lampung antara lain, yaitu (a) faktor hukum sendiri meliputi
masih minimnya payung hukum untuk masalah bantuan hukum, (b) faktor SDM yang
berkaitan dengan kualitas dan kuantitas pemberi bantuan hukum, (c) faktor dari
kebudayaan masyarakat sendiri berkaitan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bantuan hukum dan masih malasnya masyarakat untuk melapor pada Lembaga
Bantuan Hukum.12
Hal lain yang serupa juga dijelaskan oleh Yusuf Saefudin dalam penelitiannya
yang berjudul “Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin di
Jawa Tengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum” pada tahun 2015 yang dalam penelitiannya tersebut membahas tentang
10
Ibid., hlm 105-106.
11
Andan Adi Satriawan, Upik Hamidah, dan Satria Prayoga, “Implementasi Bantuan Hukum pada
Masyarakat Miskin di Kota Bandar Lampung (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Bandar Lampung)”, Jurnal Online
FH UNILA, Vol. 1, No. 3, Tahun 2014, hlm 5.
12
Satriawan, Hamidah, dan Prayoga, hlm 5.

5
implementasi pemberian bantuan hukum bagi masyarakat miskin di Jawa Tengah serta
hambatannya dalam implementasinya tersebut.13 Yusuf dalam penelitiannya menjelaskan
bahwa implementasi bantuan hukum bagi masyarakat miskin di Jawa Tengah belum
terimplementasi dengan baik. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain (1)
pengawasan belum maksimal, (2) masih banyak masyarakat miskin yang tidak tahu
adanya program bantuan hukum, (3) masih banyak masyarakat miskin yang berperkara
tidak mendapatkan bantuan hukum, (4) proses reimbursement yang sering terlambat, (5)
ego sektoral lembaga bantuan hukum yang terkait masih tinggi, dan (6) administrasi
reimbursement yang terlalu rumit, belum efektif, dan efisien. Lebih lanjut, ia menegaskan
bahwa setidaknya terdapat 3 (tiga) faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan lembaga
bantuan hukum bagi masyarakat miskin di Jawa Tengah, yakni (1) faktor substansi
hukum (legal substance), (2) struktur hukum (legal structure), dan (3) budaya hukum
(legal culture).14
Mencermati beberapa penelitian tersebut sebagaimana diatas, maka dapat
dikatakan bahwa pemberian bantuan hukum bagi masyarakat miskin dibeberapa wilayah
di Indonesia ternyata masih jauh dari kata maksimal, sehingga dalam hal ini belum
tercipta prinsip keadilan hukum bagi masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang
kurang mampu secara ekonomi. Maka dalam penelitian ini akan dikaji secara mendalam
mengenai efektivitas pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma (prodeo) bagi
masyarakat yang kurang mampu di Indonesia, khususnya dalam ranah wilayah hukum
Kota Depok dimana Yayasan Bantuan Hukum Amalbi berkedudukan.

F. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan batasan isu hukum yang
akan dicari jawabannya, yakni tentang implementasi pemberian bantuan hukum
prodeo dalam perkara pidana oleh Yayasan Bantuan Hukum Amalbi. Untuk dapat
memberikan jawaban atas isu hukum tersebut digunakan jenis penelitian hukum

13
Yusuf Saefudin, “Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Bagi Rakyat Miskin di Jawa Tengah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum”, Jurnal Idea Hukum, Vol. 1, No. 1,
Tahun 2015, hlm 75.
14
Angga, dan Ridwan Arifin, “Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Kurang Mampu di
Indonesia”, Diversi Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 2, Desember 2018, hlm 222-223.

6
normatif (yuridis normatif). Prinsip metode penelitian yuridis normatif adalah
menemukan masalah kemudian menuju kepada identifikasi masalah dan pada
akhirnya menuju pada proses penyelesaiannya.15
2) Pendekatan Masalah
Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute
approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach) yakni dengan
melakukan kajian terhadap pokok permasalahan dengan berdasarkan pada perundang-
undangan dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder. 16 Bahan pustaka yang
digunakan meliputi peraturan perundang-undangan maupun regulasi yang
mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan untuk kepentingan praktis
maupun kepentingan keilmuan akademis.17
3) Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
terdiri dari 3 (tiga) sumber bahan hukum, yakni sebagai berikut:
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang dijadikan sumber
utama dalam pelaksanaan penelitian. Adapun yang menjadi bahan hukum primer
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat;
5. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum;
15
Roni Hanitjo Sumitro, “Metodelogi Penelitian Hukum”, (Jakarta: Ghalia, 2010), hlm 34.
16
Soerjono Soekanto, “Pengantar Penelitian Hukum”, Cetakan III, (Jakarta: UI Press, 2008), hlm 52.
17
Dyah Ochtorina Susanti dan A’an Efendi Susanti, “Penelitian Hukum (Legal Research)”, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2014), hlm 110.

7
9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2021 tentang Paralegal dalam Pemberian Bantuan
Hukum;
10. Instruksi Menteri Kehakiman M.01-UM.08.10 Tahun 1996 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang
Kurang Mampu Melalui Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha
Negara.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang dijadikan sumber
referensi tambahan guna memperjelas keberadaan bahan hukum primer. Adapun
yang menjadi bahan hukum sekunder dalam penelitian ini mencakup buku-buku,
jurnal, ataupun artikel-artikel yang merupakan literatur hukum, khususnya pada
ranah hukum pidana yang berkaitan dengan program bantuan hukum.
c. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Adapun yang menjadi bahan hukum tersier dalam penelitian ini mencakup Kamus
Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ensiklopedia, maupun internet.
4) Cara Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, sehingga cara
pengumpulan data yang dipergunakan adalah melalui riset kepustakaan (library
research). Studi kepustakaan (library research) merupakan suatu studi yang
digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam
material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah
sejarah, dan sebagainya. Riset pustaka sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan
untuk memperoleh data penelitian. Tegasnya bahwa riset pustaka membatasi kegiatan
hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset
lapangan.18
5) Teknik Analisis Data

18
Mestika Zeid, “Metode Penelitian Kepustakaan”, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hlm 1-2.

8
Sumber data yang diperoleh melalui riset kepustakaan (library research)
selanjutnya akan dikelompokkan berdasarkan pokok permasalahan yang dikaji.
Bahan-bahan literatur hukum yang diperoleh tersebut selanjutnya dikelompokkan
secara logis dan sistematis, untuk kemudian dilakukan analisa dengan
mempergunakan metode deskriptif analitis dan kemudian ditafsirkan atau
diinterpretasikan sehingga pada akhirnya akan diperoleh jawaban atas pokok
permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Penjabaran analisa secara deskriptif
adalah dilakukan dengan memberikan gambaran secara sistematis terhadap oybek
yang diteliti.19

G. Skema Tugas Akhir


Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mempergunakan skema penulisan dalam
bentuk skripsi.

H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir


NO. KEGIATAN 2021 2022 KET
SEP OKT NOV DE JAN FEB MAR
S
1. Penyusunan √
proposal

2. Perbaikan dan √
penyempurnaan
proposal
3. Seminar proposal √
(sempro)

4. Perbaikan penulisan √
proposal pasca
seminar proposal
19
Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm 52.

9
5. Penyusunan √
kerangka skripsi

6. Bimbingan √
penyusunan
substansial skripsi
7. Mengumpulkan √ √ √ √
data-data penelitian

8. Perbaikan dan √ √
finalisasi skripsi

9. Sidang Tugas Akhir √

I. Daftar Pustaka

Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP).
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian
Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2021 tentang Paralegal dalam Pemberian Bantuan Hukum.

10
Instruksi Menteri Kehakiman M.01.UM.08.10 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Bantuan Hukum Bagi Masyarakat yang Kurang Mampu Melalui
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Buku:
Roni Hanitjo Sumitro, Roni Hanitjo. (2010). Metodelogi Penelitian Hukum. Jakarta:
Ghalia.
Soekanto, Soerjono. (2008). Pengantar Penelitian Hukum. Cetakan III. Jakarta: UI Press.
Sumitro, Roni Hanitjo. (2010). Metodelogi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia.
Susanti, Dyah Ochtorina dan A’an Efendi Susanti. (2014). Penelitian Hukum (Legal
Research). Jakarta: Sinar Grafika.
Widyadharma, IGN. Ridwan. (2010). Profesional Hukum Dalam Pemberian Bantuan
Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Zed, Mestikaa. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Cetakan Kedua. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.

Karya Ilmiah:
Angga, dan Ridwan Arifin. (2018). Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat
Kurang Mampu di Indonesia. Diversi Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 2.
Maroni. (2013). Bantuan Hukum Prodeo Berbasis Hukum Progresif. Prosiding
Simposium Nasional Bantuan Hukum dan Workshop Sosio Legal, Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya Malang.
Ratu, Yosefina Selni. (2019). Kajian Yuridis Terhadap Implementasi Pemberian Bantuan
Hukum Kepada Masyarakat Miskin. Lex Et Societatis, Vol. VII, No. 3.
Saefudin, Yusuf. (2015). Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Bagi Rakyat Miskin
di Jawa Tengah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Bantuan Hukum. Jurnal Idea Hukum, Vol. 1, No. 1.
Salda, Muhammad dan Sanusi Bintang Teuku Muttaqin Mansur. (2020). Hak Bantuan
Hukum Prodeo Dalam Hukum Islam dan Hukum Nasional. Kanun Jurnal Ilmu
Hukum, Vol. 22, No.1.

11
Satriawan, Andan Adi, Upik Hamidah, dkk. (2014). Implementasi Bantuan Hukum pada
Masyarakat Miskin di Kota Bandar Lampung (Studi di Lembaga Bantuan
Hukum Bandar Lampung). Jurnal Online FH UNILA, Vol. 1, No. 3.
Winata, Frans Hendra. (2018). Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk Memperoleh
Bantuan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Hukum Nasional. Diversi
Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 2.
Zubir, Muhammad Firdaus, dkk. (2021). Pemberian Bantuan Hukum Kepada
Masyarakat Miskin Berdasarkan UU No 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum di LBH Kota Langsa. LEGALITE Jurnal Perundang Undangan dan
Hukum Pidana Islam, Vol. VI, No. 1.

12
Lampiran 1.
KARTU MONITORING BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : Ade Saefudin


NIM : 1810611038
Program Studi : S-1 Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Pidana
Dosen Pembimbing : Mulyadi, S.H., M.H.
Judul Tugas Akhir : Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Prodeo
Dalam Perlara Pidana oleh Yayasan Bantuan Hukum
Amalbi.

Tabel 3. Kartu Monitoring Bimbingan Tugas Akhir


NO. TANGGAL/BULAN/ POKOK BAHASAN PARAF
TAHUN PEMBIMBING

1. Minggu, Pengarahan seputar teknis


22 Agustus 2021 penulisan tugas akhir, baik
skripsi, jurnal, maupun
memorandum hukum.
2. Minggu, Pengarahan persiapan penulisan
29 Agustus 2021 proposal tugas akhir, beserta
revisi rancangan proposal bagian
latar belakang dan rumusan
masalah.
3. Minggu, Pembahasan mengenai rancangan
5 September 2021 proposal yang sudah disusun,
termasuk masukan seputar revisi
dan tindaklanjutnya.

vii
4. Selasa, Kelanjutan pembahasan revisi
14 September 2021 rancangan proposal yang sudah
disusun.
5. Kamis, Finalisasi revisi rancangan
14 Oktober 2021 proposal yang sudah disusun, dan
mendapatkan tandatangan
pengesahan dari Kaprodi dan
Dosen Pembimbing untuk
didaftarkan pada Seminar
Proposal (Sempro).
Catatan:
1. Kartu monitoring agar dilampirkan pada
waktu pendaftaran Ujian Proposal dan Jakarta, 9 Oktober 2021
atau Ujian Tugas Akhir; Pembimbing Tugas Akhir
2. Judul Tugas Akhir (Jurnal) hanya berlaku
untuk 1 (satu) tahun sejak pengisian
KRS, (berlaku sampai dengan tgl. 02
Agustus 2021 / 02 Februari 2022); Mulyadi, S.H., M.H.
3. Setuju untuk diuji dalam Sidang /
Seminar Diseminasi.
*) Coret yang tidak perlu

Lampiran 2.

viii
BUKTI DOKUMENTASI PELAKSANAAN BIMBINGAN

ix

Anda mungkin juga menyukai