Indonesia sebagai negara berkembang memiliki berbagai macam permasalahan yang ada.
Dua diantaranya yaitu permasalahan sampah dan pendidikan. Sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Seperti yang kita ketahui,
banyak sekali sampah yang berserakan di jalanan baik itu sampah organik maupun anorganik
seperti sampah plastik. Permasalahan sampah ini dapat menimbulkan pencemaran serius,
terutama sampah plastik. Padahal sudah dijelaskan di dalam Pasal 60 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 bahwa setiap orang dilarang membuang limbah dan/atau bahan ke media
lingkungan hidup tanpa izin. Dibutuhkan kesadaran yang tinggi bagi setiap individu untuk
peduli terhadap lingkungan dan dengan membuang sampah pada tempatnya sebagai salah
satu pencegahan berbagai macam permasalahan yang disebabkan oleh sampah. Permasalahan
yang kedua yaitu mengenai pendidikan. Banyak sekali anak-anak yang merupakan calon
generasi muda Bangsa Indonesia tidak dapat bersekolah dan putus sekolah. Hal tersebut tidak
selaras dengan salah satu cita-cita luhur kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Padahal sudah dijelaskan di dalam Pasal 28C dan 31 ayat (1) dan (2) bahwa setiap orang
memiliki hak untuk mendapat pendidikan. Namun faktanya tidak sesuai dengan hal tersebut.
Maka dari itu, dari kedua permasalahan yang ada, kami kami akan memberikan solusi
melalui sebuah gagasan dari kami yaitu T-BANK FIND EDU atau Trash Bank For
Indonesian's Education. T-BANK FIND EDU ini merupakan inovasi dari kami yaitu konsep
bank sampah modern. Dana hasil dari bank sampah ini akan ditujukan kepada masyarakat
Indonesia sebagai beasiswa pendidikan. Beasiswa ini bertujuan untuk memajukan pendidikan
di Indonesia, karena seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali masyarakat Indonesia
yang tidak dapat bersekolah dan putus sekolah. Maka dari itu, kami memberikan solusi T-
BANK FIND EDU yang kami harap akan bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
BAB I. PENDAHULUAN
Tidak hanya permasalahan sampah, indonesia juga memiliki satu permasalahan yang
besar yaitu masalah pendidikan. Sayangnya, salah satu cita-cita luhur kemerdekaan yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa, seolah masih jauh dari ideal. Masih banyak anak bangsa
yang belum dapat mencicipi pendidikan dengan layak. Berdasarkan data Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, pada 2016, lebih dari satu juta anak putus sekolah pada jenjang
sekolah dasar (SD) dan tak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Jika
digabung antara yang tidak tamat SD-SMP, maka ada sekitar 4,3 juta anak yang tak
mengenyam pendidikan dasar sembilan tahun. Akibatnya, sekitar 40 persen angkatan kerja
Indonesia merupakan lulusan SD. Kondisi itu tentunya menghambat upaya Indonesia untuk
bersaing di kancah global.
Padahal, konstitusi telah menjamin hak setiap warga negara untuk mendapat
pendidikan sebagaimana termaktub pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28C.
”Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia,”
dan pada pasal 31 ayat (1) dan (2) yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan” dan “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.” demikian bunyi pasal tersebut. Meskipun sejumlah upaya telah
dilakukan pemerintah, tampaknya perjuangan mewujudkan amanat konstitusi di bidang
pendidikan masih cukup panjang. Upaya ekstra dibutuhkan untuk memastikan setiap warga
negara meraih hak sama di sektor tersebut. Anggaran pendidikan memang telah dialokasikan
sebesar 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Akan tetapi,
beragam persoalan yang menghampiri dunia pendidikan seakan terus jadi pekerjaan rumah.
Tujuan
Karya kulis ini bertujuan untuk merumuskan suatu program T-Bank FIND EDU (Trash Bank
For Indonesian's Education) untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat adanya sampah
dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Manfaat
2. Memberikan solusi akibat dari banyaknya sampah di lingkungan agar lebih bermanfaat
untuk masyarakat
3. Menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari dampak buruk
pencemaran lingkungan terutama akibat dari adanya sampah.
Malang,_September 2018
Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,
BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018