1
2 3
5
A B 2
3 4
A 1 P
2
Q P
B 4
terbuka 5
A 1 B
A
2 2
3 Q
B 1
bercabang
4 3
tertutup
JENIS POLIGON
• Berdasarkan alat yang digunakan: poligon
teodolit dan poligon kompas
• Berdasarkan penyelesaian: poligon hitungan
(numerik) dan poligon grafis
• Berdasarkan tingkat ketelitian: tingkat I, II, III, IV
(rendah)
• Berdasarkan hierarki dalam pemetaan: Poligon
utama (induk) dan poligon cabang (anakan)
DESKRIPSI POLIGON
Y
P
αAP β1 β3
β2
αA1 α12 αBQ
α23
1 B
βA 2
Q
A
dA1’ d12’ d2B’
XA XB X
Keterangan:
• A dan P adalah titik ikat awal
• B dan Q adalah titik ikat akhir
• αAP adalah azimuth awal
• αBQ adalah azimuth akhir
• Sudut ukuran βA, β1, dst
• Jarak ukuran dA1, d12, d23, dst
• Proyeksi jarak terhadap sumbu X d1’, d2’, dst
SYARAT POLIGON
• Syarat yang harus dipenuhi oleh sudut-sudut
yang diukur: jumlah sudut-sudut yang diukur
harus sama dengan selisih sudut jurusan
(azimuth) akhir dengan sudut jurusan awal
ditambah kelipatan dari 180°
• Σβ = (αakhir – αawal) + n.180 ± fα
• fα adalah koreksi untuk kesalahan penutup sudut
• Apabila fα tidak habis dibagi rata, maka sisanya
diberikan kepada sudut-sudut yang mempunyai
kaki pendek
SYARAT POLIGON
• Jumlah proyeksi jarak pada sumbu X harus sama
dengan selisih absis (x) titik akhir dan awal poligon
• Σd’ = dA1 sin αA1 + d12 sin α12 + d2B sin α2B
• Σ d sin α = (Xakhir – Xawal) + fx
• Jumlah proyeksi jarak pada sumbu Y harus sama
dengan selisih ordinat (y) titik akhir dan awal
poligon
• Σd’ = dA1 cos αA1 + d12 cos α12 + d2B cos α12
• Σ d cos α = (Yakhir – Yawal) + fy
• Fx = kesalahan penutup absis (x)
• Fy = kesalahan penutup ordinat (y)
SYARAT POLIGON
• Kesalahan fx dan fy dikoreksikan dengan cara
diberikan pada setiap penambahan absis (d sin α)
dan penambahan ordinat (d cos α) dengan
perbandingan lurus dengan jarak-jarak sisi poligon
• ΔXi = (di/Σd).fx
• ΔYi = (di/Σd).fy
LANGKAH PERHITUNGAN POLIGON
• Jumlahkan sudut-sudut hasil ukuran.
• Hitung αakhir dan αawal dari koordinat 2 titik ikat akhir
dan 2 titik ikat awal. Dari hasil tersebut tentukan fα
dan kemudikan koreksikan pada masing-masing sudut
hasil ukuran, untuk memenuhi persyaratan pertama
• Dari sudut jurusan (azimut) awal dengan sudut-sudut
poligon yang telah dikoreksi, hitung sudut jurusan
(azimut) dari setiap sisi poligon dengan aturan αn-(n+1)
= αn-1(n) ± β ±180
• Apabila perhitungannya benar, azimut BQ akan sama
dengan azimut akhir yang dihitung dari koordinat titik
titik BQ
LANGKAH PERHITUNGAN POLIGON
• Dengan sudut jurusan yang diperoleh dari langkah 2 di
atas, hitung d sin α dan d cos α. Hitung selisih antara
(Xakhir – Xawal) serta Yakhir – Yawal kemudian hitung fx dan fy,
serta koreksikan pada masing-masing d sin α dan d cos α
sebanding dengan jarak-jaraknya.
• Akhirnya dapat dihitung koordinat titik-titik poligon dari
koordinat titik yang ada di depannya
• Agar perhitungan lebih sistematis dibuat formulir
perhitungannya
TINGKAT KETELITIAN
• Tingkat ketelitian pengukuran poligon didasarkan
pada ketelitian pengukuran sudut dan jarak
βA β3 3
A
β5 β4
5 4
• Poligon Tertutup adalah poligon yang mempunyai titik awal dan akhir yang sama
pada suatu titik. Paling disukai di lapangan karena tidak membutuhkan titik ikat
yang banyak, namun hasil ukurannya cukup terkontrol.
• Syaratnya adalah
• Syarat sudut:
– Σβ = (n-2) . 180, apabila sudut dalam α12 = αA1 – β1 + 180
– Σβ = (n+2) . 180, apabila sudut luar α12 = αA1 + β1 - 180
• Syarat absis
– Σ d sin α = 0
– Σ d cos α = 0
PERHITUNGAN POLIGON TERBUKA
B
βA Xb - Xa
A a ab = arc Tg
Yb - Ya
da1
β1
3
β2
1
d23
d12
2
Pada gambar di atas, koordinat titik A dan B diketahui, dengan demikian kita
dapat menghitung sudut jurusan AB. Untuk menentukan koordinat titik 1
diperlukan koordinat titik A, sudut jurusan A-1 dan jarak A-1, begitu pula titik 2
diperlukan koord titik 1, sudut jurusan 1-2 dan jarak 1-2 dan seterusnya
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa aAB= (lihat rumus di atas)
aA1 = aAB + βA
a12 = aA1 + β1 - 180 a(n) = a(n-1) + β - 180
a23 = aAB + β2 - 180
POLIGON TERIKAT PADA
KOORDINAT AWAL DAN AKHIR
Bila poligon terikat pada awal dan akhir, masing-masing
pada A dan B yang diketahui koordinatnya tetapi tidak
diketahui azimutnya, diselesaikan dengan dua tahap
1. Menentukan azimut awal yang diambil dengan kompas,
kemudian poligon dihitung sebagai poligon lepas untuk
mendapatkan koordinat B*. Dari titik A dan B* dihitung
azimut AB*, kemudian dari koordinat A dan B dihitung
azimut AB, selisih keduanya merupakan besar sudut
rotasi yang harus diberikan pada azimut pendekatan.
2. Poligon dihitung kembali dengan azimut awal hasil
rotasi tahap pertama, sebagai poligon terikat sempurna.
2
A B
3
1
terikat tidak sempurna
POLIGON KOMPAS
• Pada setiap arah yang dibidik akan terbaca sudut
jurusannya (azimuth) kompas.
• Alat ukur tidak perlu dipasang di setiap titik poligon,
melainkan berselang satu-satu, yaitu dari titik 2 pindah ke
titik 4, titik 6, dst
U P
Y2 = Y1 + d12 cosA12
Y2 = 1000 + 30 cos30˚01’30”
Y2 = 1025.9742
CONTOH PERHITUNGAN
2
3
5
4
1