1
BENDA KAKU
L = gaya lintang
N = gaya normal
M = momen
L , N, M
BATANG
Hanya dapat menerima
gaya normal saja
N
P P
2
TITIK SIMPUL
Titik simpul
Titik simpul pertemuan
1
5 antara batang dengan batang
2
1 s/d 5 batang
4
3
Sambungan engsel
Reaksi L, N
Sambungan luncur
Reaksi N
4
Syarat Sistem :
1) BALOK 3 ENGSEL
Engsel
n 2, a 4, s 0
statis tertentu
Balok I Balok II k 0, g 2
2) BALOK GERBER
n 2, a 4, s 0
statis tertentu
k 0, g 2
samb.engsel
6
3) KERANGKA BATANG (VAKWERK)
4
n 0, k 5, a 3
statis tertentu
2 3 5 7 g 0, s 7
1 6
4) SISTEM CAMPURAN
engsel
balok I balok II n 2, k 0, a 3
statis tertentu
tali g 2, s 1
7
MACAM SISTEM STATIS TAK TERTENTU
PADA KONSTRUKSI BALOK
P
1) Balok dgn tumpuan
jepit dan roll M
R1 R2
2) Balok dgn tumpuan
P
jepit dan pegas
M
R2
R1
8
3) Balok dgn tumpuan jepit dan jepit
M1 M2
R1 R2
P1 P2
M
R1 R2 R3
9
CONTOH SOAL
SISTEM STATIS TAK TERTENTU UNTUK
KONSTRUKSI BALOK
a P b
A C B
M
L
RA RB
10
Penyelesaian :
a P b
A C B
MB
RA L
RB
R1L
Diagram bidang A
momen balok AB C B Pb
11
Syarat keseimbangan statis :
RA RB P 0 (1)
B RA L M B Pb 0 (2)
12
Lenturan di A = 0 :
1 2L 1 2
y A R L( L) ( Pb)(b)( a b) 0
2 A 3 2 3
3Pb 2 2 Pb 2
RA 3
( a b) 3 ( 2 L a ) (3)
2L 3 2L
Harga RA masuk ke pers (1) :
Pa (4)
RB 3 (3L a )
2 2
2L
Substitusi harga RA dan RB ke pers (2) :
Pa
MB 2
( L2
a 2
) (5)
2L 13
2) Pada konstruksi balok seperti soal 1) diketahui : tinggi
balok = 200 mm, momen inersia luasan penampang
balok = 40 x 106 mm4. Beban P = 20 kN, panjang balok
L = 6 m dan jarak a = 3 m. Tentukan : reaksi tumpuan
dan tegangan bending maksimum pada balok.
Penyelesaian :
Substitusi ke dalam pers (3) pada soal 1) :
20x103 (3) 2
RA 3
(2 x6 3) 6,25 kN
2(6)
Dari pers (4) pada soal 1) :
20 x103 (3)
RB 3
(3 x 6 2
3 2
) 13,75 kN
2L
14
Dari pers (5) pada soal 1) :
20 x103 (3)
MB 2
((6) 2
(3) 2
) 22,5 kNm
2(6)
Momen bending maksimum terjadi pada jepitan B
tegangan bending maksimum :
Mc 18,75x103 (100)(103 )
6 12
46,9 MPa
I 40 x10 (10 )
15
3) Pada konstruksi balok seperti soal 1) diketahui : tinggi
balok = 200 mm, momen inersia luasan penampang
balok = 40 x 106 mm4. Beban P = 20 kN, panjang balok
L = 6 m dan jarak a = 3 m. Tentukan : defleksi yg terjadi
di titik yg mendapat beban P pada balok.
Penyelesaian : a P b
A C B
MB
RA L
RB
f
e d R1L
A
C B Pb
g
16
Menggunakan metode luasan bidang momen defleksi di
titik C (dimana beban P bekerja) pada balok AB :
b 2 2
EIyC luas CBde( ) luas def ( b) luas BCg ( b)
2 3 3
1 2 1 2
(18,75x3)(1,5) ( x18,75x3)( x3) (60 x3)( x3)
2 3 2 3
-39,375 kNm3
Maka :
39,375x103 (103 )
yC 9 6 12
4,92 mm
200x10 (40x10 )(10 )
17
4) Suatu konstruksi balok yang dijepit pada ujung A dan di
ujung C ditumpu dengan pegas. Bila beban W diambil
pegas tersebut bebas dari beban. Bila gaya W = 10 kN
dikenakan pada balok, maka ujung C akan mengalami
defleksi sebesar 50 mm bila tidak ditumpu pegas.
Konstante pegas k = 400 kN/m. Tentukan defleksi balok
di C bila mendapat beban W = 20 kN di titik B dan ujung
C ditumpu oleh pegas (lihat gambar)
y
W=20 kN L/2
L/2
A B C
MA x
k
RA
RC=kΔC
18
Menggunakan metode singularite (singularity methods) :
L 1
M ( x ) M A x 0 0 R A x 0 1 W x RC L x 1
2
Persamaana diff pangkat 2 lenturan :
d2y L
EI 2 M A x 0 0 R A x 0 1 W x 1 RC L x 1
dx 2
(1)
Integral pers (1) :
dy RA W L 2 RC
EI M A x
1
x x
2
L x 2 C1
dx 2 2 2 2
(2)
MA 2 RA 3 W L 3 RC
EIy x x x x L 3 C2
2 6 6 2 6
(3)
Pada jepitan A untuk x = 0 y = 0, maka C2 = 0
20
Reaksi pegas pada titik C RC = - kΔC dimana tanda
negatif menunjukkan arah defleksi berlawanan dgn arah
gaya RC keatas.
EI W R A R A L3 WL3 L2 WL
RA L
k 6 48 2 2
21
Maka pers diatas menjadi :
EI L3 EIW 11WL3
RA (5)
k 3 k 48
50mm
10x103 L 3
EI 104
3 N /m
3EI L 0,15
22
Harga diatas dan harga konstante pegas k = 400 kN/m bila
disubstitusi ke pers (5), maka didapat:
RA 15,83 kN
Dari persamaan keseimbangan statis, maka :
RC 20 15,83 4,17 kN
Bila konstante pegas k = 400 kN/m, maka defleksi pada
titik C :
WL 2
RA L L R L3 3
2 W L
EI C A
2 6 6 2
EI 2 RA W RA W
3
C
L 4 6 48
23
Dengan memasukkan harga RA= 15,83 kN, W = 20 kN,
EI/L3 =104/0,15 N/m, maka diperoleh lenturan di C :
104
C
2 x15,83x103 20 x103 15,83x103 20 x103
0,15 4 6 48
0,15
C (2,92 2,64 0,42)
10
C -0,0104 m 10,4mm
24
5) Sebuah konstruksi balok ABC ditumpu dengan tumpuan
engsel di A, tumpuan pegas di B dan tumpuan roll di C
mendapat beban gaya terpusat P seperti terlihat pada
gambar. Tentukan konstante pegas sehingga momen bending
di tumpuan pegas tsb menjadi nol.
Y L L
L/2 P P
A B L/2 C X
k
R1 R1
R2
25
Penyelesaian :
Y L L
L/2 P P
A B L/2 C X
R1 R2 R1
L/2 (a)
A P
B
R1 L V
(b)
26
Pada tumpuan pegas di B tidak ada reaksi momen
bending, sehingga :
L P
MB R1L P 0 R1
2 2
Kondisi keseimbangan pada seluruh sistem, maka :
FV 2 R1 R2 2 P 0 R2 P
27
Menggunakan metode singularity untuk menghitung
defleksi pada seluruh balok :
d2y
EI 2 M ( x )
dx
P L 1
x P x P x L 1
1
2 2
3L 1 P (1)
P x x 2 L 1
2 2
28
Integral persamaan (1) :
dy P 2 P L 2 P
EI x x x L 2
dx 4 2 2 2
P 3L 2 P
x x 2 L 2 C1 (2)
2 2 4
2
P P L PL
0 ( L) 2 ( ) 2 C1 C1
4 2 2 8
29
Harga C1 masuk ke pers (2), maka :
dy P 2 P L 2 P
EI x x x L 2
dx 4 2 2 2
2
P 3L 2 P PL
x x 2L 2 (3)
2 2 4 8
Integral persamaan (3) :
P 3 P L 3 P
EIy x x x L 3
12 6 2 6
2
P 3L 3 P PL
x x 2 L 3 x C2
6 2 12 8
(4)
30
Pada tumpuan engsel di A : untuk x = 0 y = 0, maka
C2 = 0. Harga C2 = 0 masuk ke pers (4) menjadi :
P 3 P L 3 P
EIy x x x L 3
12 6 2 6
2
P 3L 3 P PL
x x 2 L 3 x
6 2 12 8
(5)
Defleksi pada titik B diperoleh dengan memasukkan harga
x = L ke dalam persamaan (5) :
PL3
EIy( x L)
16
31
Pegas menggunakan gaya :
R2 ky( x L )
Maka :
PL3 16EI
P k atau k
3
16 EI L
32
6) Konstruksi balok AB ditumpu dengan tumpuan jepitan di
kedua ujungnya A dan B mendapat beban merata
sepanjang L seperti terlihat pada gambar. Tentukan
reaksi tumpuan di A dan B.
y
q
A B
M1 x
C M1
L
R1 R1
33
Penyelesaian :
gL
FV 2 R1 gL 0 R1
2
Untuk menghitung reaksi momen M1 menggunakan
defleksi balok AB dengan metode luasan bidang momen.
34
Gambar Diagram Bidang Momen
y
q
A B
M1 x
C M1
L
R1 R1
R1L
M1
qL2
35
Dengan menggunakan metode luasan bidang momen, dan
defleksi di B = 0, maka :
1
L
L 1 gL2
L
EIyB L( R1L) L( M1 ) L 0
2 3
2 3 2 4
gL2
M1
12
36