Perkalian Skalar Dua Vektor

dan Proyeksi Vektor

ANJAS MALHAQI
Kelas X MIPA 6
 Perkalian Skalar Dua Vektor

1. Hasil Kali Skalar Dua Vektor 

a) Hasil kali skalar vektor a dan b adalah suatu skalar
yang besarnya sama dengan jumlah
 dari hasil kali
komponen-komponen a dan b yang bersesuaian .
 
Z Hasil kali skalar vektor dan : a b
 B b1 , b2 , b3   a1   b1 
b       
a  b   a2    b2   a1b1  a2b2  a3b3

a A a , a , a 
1 2 3
a  b 
 3  3
o
X
b)  B b1 , b2,b3 
b
 A a1 , a2 , a3 
o a
 
Jika  adalah besar sudut antara vektor a dan b maka:
  
a  b  a b cos , 0   
2. Besar Sudut Antara Dua Vektor
 
a b a1b1  a2b2  a3b3
cos    atau
 cos 
a b a
1
2 2 2
 2
 a2  a3 b1  b2  b3
2 2

3. Dua Vektor yang
 Saling Tegak Lurus

Jika a dan b adalah vektor-vektor tidak nol dan
adalah sudut antara kedua vektor tersebut maka:
 
a.  lancip jika dan hanya jika a b 0

b.  tumpul jika dan hanya jika a b  0
  
c.   (siku-siku) jika dan hanya jika a  b  0 .
2
Dengandemikian maka 
 
Jika a b maka
0 a
tegak lurus b .
4. Sifat Perkalian Skalar Dua Vektor
  
Jika a, b, dan c vektor serta m suatu bilangan
maka
 berlaku sifat-sifat berikut.
 
a ) a  b  b  a   bersifat komutatif 
 
      
b) a  b  c  a  b  a  c   bersifat distributi f terhadap penjumlaha n 
      
  
c ) m a  b   ma   b  a  mb ; m bilangan real
  2   1
d ) a  a  a sehingga a   a  a  2
       
e) a  a  0 jika a  0 dan a  a  0 jika a  0
Contoh soal
 3   2   
1. Jika vektor   4  dan
u v  
2
, hasil u  v adalah...
 
 3  2 
u v    
 4 2
 3  2  4    2
 6    8
 2
 
u  6iˆ  2 ˆj  kˆ v  2iˆ  4 ˆj  3kˆ
2. Hasil perkalian skalar vektor dan

adalah ...
6

 2 
 
u  v   2    4
  1   3 
   
 6  2  2    4     1    3
 12    8  3
7
   2  4 
         
 
3. Diketahui vektor a    3  dan b    2  Hasil a  b  a  b   
 4   3 
   
  2  4    2  4 
       
  
   
a  b  a  b    3    2   3    2
 4   3   4   3 
       
 2    6
   
   5   1 
 7   1 
   
 2    6     5    1  7  1
   12  5  7
0
    
4. Diketahui a 6, b 4 ,dan a b  12.Besar sudut
antara vektor a dan b adalah...
a  b  a  b cos 
12  6  4  cos 
12  24 cos 
12
 cos 
24
1
 cos 
2
60   cos 
   3  2 
     
5. Diketahui vektor u   4  dan v    5  serta sudut
 1   4 
       
antara vektor u dan v adalah 60, hasil u  v  
  
u  v  u v cos 

   3 2  4 2  12 2 2    5  4 2 cos 60
2

1
 9  16  1 4  25  16 
2
1
 26 45 
2
1
 26 3 5 
2
3
 130
2
 Proyeksi Vektor
1. Proyeksi Skalar Ortogonal
B

b

o A
 
a B  
Misalkan 
OA
 adalah wakil dari a dan OB wakil dari b
Merupakan proyeksi titik B pada garis OA.
Segitiga OBB’ siku-siku di B’,maka:
O
B
cos   
b  
  a b
 O 

b cos  proyeksi skalar ortogonal b pada a  
B a
  
 a  b a b  
 O  b     ingat : cos       a b
B
ab ab proyeksi skalar ortogonal a pada b  
b
 
a b
 O B
 
a
2. Proyeksi Vektor Ortogonal     
  a b a a b 
proyeksi vektor ortogonal b pada a      2 a
a a a
 
  a b 
proyeksi vektor ortogonal a pada b   2 b
b
Contoh soal
 ˆ   
1. Jika u  2i  5 ˆjdan v  9iˆ  12 ˆj,proyeksi skalar upada v
adalah...
 uv
uv 
v
2  9 
    
 5    12 

9    12 
18    60 

81  144
 42

225
42 14
   
15 5
  
 dan v    8,6 panjang
2. Diketahui vektor u    2,4
proyeksi vektor u pada v adalah

v  (8) 2  6 2
 64  36
 100
 10
 
 u  v
uv 
v
(( 2  8)  (4  6))

10
40
 4
10
  
3. Diketahui vektor u=(3,1,-5) dan v =(2,3,-4) proyeksi
   
ortogonal vektor  u  v  pada vektor  u  v  adalah
 u  v
a 
u  v   u  v 
 ( 3 ,1 ,  5 )  ( 2 , 3 ,  4 ) u  v 
 ( 3  2 ,1  3 , (  5 )  (  4 )) 
 5 , 4 ,  9   1 ,  2 .  1 
6
 (5 ,4 , 9 ) 58 9

6
 u  v 6

6
 ( 3 ,1 ,  5 )  ( 2 , 3 ,  4 )
6 6
 ( 3  2 ,1  3 , (  5 )  (  4 )  
6 6
 (1 ,  2 ,  1 ) 6
 6  6
6

u  v  1 2  (  2 ) 2  (  1) 2 u  v   u  v 
a  u  v
 1 4 1 u  v
2

a 
 5 , 4 ,  9   1 ,  2 ,  1  1 ,  2 ,  1 
 6
 6  2

58 9
a  1 ,  2 ,  1 
6
6
a  1 ,  2 ,  1 
6
a  1 ,  2 ,  1 
  6    5
     
3. Diketahui a  2  dan b   3  proyeksi skalar
  3   4
   
 
ortogonal a pada badalah...
 6    5
   
 2   3 
    3   4 
a b    
 
b (5) 2  32  ( 4) 2
6  (5)  2  3  ( 3)  (4)

25  9  16
 30  6  12

50
 12

5 2
 12 2
 
5 2 2
 12 2

5 2
6 2

5
   1  8 
     
5. Diketahui a   2  dan b    3 . Panjang vektor
4  2 
    

proyeksi ortogonal dari b pada a adalah...
 
 a b
p  6
a 
  1  8 
21
   
 2     3 6 21
4  2   
     21 21
(1) 2  2 2  4 2
6 21

21
(1)  8  2  (3)  4  2 2 21

1  4  16

7
868

21
6

21
   3    2   
1. Jika vektor u    dan v   , hasil u  vadalah...
  4   6
2. Hasil perkalian skalar vektor dan 
 ˆ
adalah.... u  3i  4 ˆj v  2iˆ  2 ˆj
3. Diketahui vektor   2  dan    4 . Hasil    
a    3 b    2  
a b  a b  
4. Diketahui ,dan
4   3Besar
 sudut antara
      
vektor dan
a  6, adalah...
b 4 a b  12.
 
5. Jika a dan b serta sudut antara dan adalah
, hasil  adalah...  
u 4 v 6  u v
6. Jika 120 dan u  v , proyeksi skalar
 ˆ  
padau  4adalah...
 i  10 ˆj v  18iˆ  24 ˆj u
v
  3    2

 
7. Jika a   dan b   , proyeksi skalar a  b 
  1  4 
  

pada 2a  b adalah...
 
8. Jika u   6, 1,3 
 dan   4,3,5, proyeksi skalar
v
ortogonal u pada v adalah...
   6  2
9. Diketahui a    dan b   . Proyeksi vektor
  2    1
ortogonal a pada b adalah...

10. Diketahui u   3  dan   4  Proyeksi vektor

v   .
  5 1
  
ortogonal  2u  v  pada

 u  2v adalah...