Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai
kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan. apakah peserta didik
mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.
• Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk
menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
• Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar
peserta didik. Dan pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab
kesulitan belajar peserta didik.
2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah
memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain:
• Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, vaniasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau
semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar.
Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode danlatau media
yang lebih tepat.
• Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran kiasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih altematif tindak lanjut
berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan
implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu
atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapal ketuntasan.
• Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip
pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk
membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.
• Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan
belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang
mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
3. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Terdapat beberapa altematif berkenaan dengan waktu atau kapan pembelajaran remedial
dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah pembelajaran remedial diberikan pada setiap
akhir ulangan harlan, mingguan, akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah
pembelajaran remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK atau KD tertentu?
Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik mempelajari KD tertentu.
Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk
melaksanakan pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat
indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK
yang terdiri dan beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga diberikan setelah
peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dan beberapa KD. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dan beberapa
KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti program
pembelajaran remedial.
Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian diperoleh
dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes
kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harlan,
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
LEMBAR KERJA RENCANA TIN DAL
LANJUT
Nama Pengawas : Drs. Abdul Hamid, M.T. (D_1O_Abdul Hamid)
Instansi : Cabang Dinas Pendidikan Sidoarjo Wilayah Surabaya
Sekolah Binaan
- SMKTRISILASURABAYA
SMK KESEHATAN
SMK ISLAM AL-AMALSURABAyA
NUSANTARASURABAYA
Minggu ke 2
3 Verifikasi dan Validasi Data
Oktober— Minggu Bebas
. Mutu (Pengisian Instrumen)
ke 2 Nopember
SURAT PERNYATAAN
Nama .fr MM
NIP .
Nama Sekolah A4
Alamat U 7c
Kecamatan .
Kabupaten/Kota .
NIP
> Telah mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin) sampai
mendapat sertifikat dan M!ai dan DUD!.
) Kehadiran minimal 80 % da)am satu tahun pe)ajaran kelas XII.
> Nilai Kepribadian minimal B (baik).
Memiliki nilai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
dan Ujian Kompetensi Keahlian minimal lulus sesuai ketentuan
Permendiknas yang
dikefuarkan setiap tahun oleh Oepdknas dan SOP yang
dikefuarkan ofeh
o.i.-..., e....-i.-... M -. I D...4;4;I- IDOt.I
L.a’Jai I ,JLI PJQI iaIJI lal I I PJPJII\Ol I IJl1f,.
Literasi
I .Pengertian, tujuan
Kegiatan literasi merupakan salah satu aktivitas penting dalam
kehidupan. Sebagian besar proses pendidikan bergantung pada
kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam
dengan balk akan memengaruhi keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan pendidikan dan mencapal keberhasilan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan literasi selama mi identik dengan aktivitas membaca dan
menulis. Namun, Dekiarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan
bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi
dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya
(UNESCO, 2003). Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa
literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk
mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi,
menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.
Gerakan Literasi Sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus
Tujuan Umum
Menumbuhkembaflgkafl budi pekerti peserta didik melalul
pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam
Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkembangkafl budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan Iingkungan sekolah agar
literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan
dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola
pengetahuan.
Dan manakah pengetahuan didapat? Dan melihat dan mendengar?
Apakah cukup? Kamu pasti bersepakat bahwa sumber pengetahuan
paling banyak dan mendalam adalah buku, baik buku cetak maupun
buku elektronik. OIeh karena itu, keterampilan membaca menjadi
keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan menjadi
budaya, bahkan kebutuhan setiap orang. Selain membaca,
keterampilan lain yang juga tak kalah penting untuk dilatih dan
dibudayakan adalah menulis. Cobalah kamu renungkan, adakah
pekerjaan di dunia mi yang tidak membutuhkan kegiatan tulis-
menulis? Ternyata, dalam kehidupan modern, menulis sudah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dan setiap aktivitas manusia.
Mengingat pentingnya penguasaan kedua keterampilan tersebut,
dalam pembelajaran bahasa Indonesia kamu akan diajak
membudayakan membaca dan menulis.
2.Model Program Literasi
Kegiatan yang harus kamu lakukan adalah membaca buku dan
melaporkan hasilnya pada setiap akhir semester. Di kelas X, buku
yang kamu baca harus mencakup buku fiksi dan nonfiksi Buku fiksi
yang dimaksud dapat berwujud kumpulan cenita rakyat (dongeng
atau hikayat), kumpulan puisi, dan novel; sedangkan buku nonfiksi
yang kamu baca dapat berupa buku-buku motivasi, keagamaan,
teknologi, seni, sejarah, biografi, dan sebagainya.
278
Penyerahan laporan hash membaca buku pada semester gasal
dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Pelajaran 3 hingga
akhir pembelajaran Pelajaran 4, sedangkan pada semester genap
dapat kamu lakukan sejak akhir pembelajaran Pelajaran 7 hingga
akhir pembelajaran Pelajaran 8. Proyek membaca buku mi dilaporkan
sebagai tugas mandiri. Agar proyek mi tidak menjadi beban yang
memberatkan, kamu dapat mulai membaca buku lebih awal. Jangan
membaca buku pada waktu-waktu menjelang pengumpulan laporan
karena hal itu akan membuat kegiatan membaca buku menjadi
beban dan tidak menyenangkan.
Lakukanlah kegiatan membacamu dengari mengikuti Iangkah-
langkah berikut mi.
1. Carilah buku nonfiksi (buku pengayaan) di perpustakaan. Buku
yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Konsultasikan pada
gurumu apakah buku yang kamu pflih layak dan boleh kamu baca.
2. Jika memhliki cukup uang, kamu dapat membeli buku pengayaan
yang kamu sukai. Konsultasikanlah lebih dulu buku yang akan kamu
beli pada gurumu.
3. Agar kegiatan membacamu tidak menyita waktu belajar dan
bermainmu, kamu dapat membaca buku tersebut dalam beberapa
han atau beberapa minggu.
4. Tidak ada ketentuan jumlah halaman yang harus kamu baca
setiap harinya. Sesuaikan dengan kelonggaran waktu, kecepatan
baca, dan kemampuanmu memahami isi buku yang kamu baca.
5. Persiapkan buku tulismu untuk membuat catatan hanian hasil
kegiatan membacamu. Lakukan kegiatan prabaca dengan membaca
(a) judul, (b) kata pengantar, dan (c) daflar isi; kemudian buatlah
pertanyaan yang ingin kamu peroleh jawabannya dan buku yang
akan kamu baca tersebut. Pertanyaanp ertanyaan tersebut
sesungguhnya adalah informasi yang ingin kamu peroleh, yang
menjadi alasan kenapa kamu membaca buku tersebut.
3. Pentahapan Kegiatan dan Penilaian
TAHAP PEMBIASAAN di SMK
• Tujuan
• Menumbuhkan rasa cirita membaca
• Prinsip
• Tidak ada tagihan
• Jenis
• Kegiatan
• Pembentukan TLS
• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran
• Pembuatan Jurnal membaca siswa
• Penyiapan sarana literasi (penyediaan area baca, buku bacaan dan
akses
internet)
• Menciptakan tingkungan sosiat dan afektif yang nyaman untuk
membaca
• Pembimbingan e-literasi secara bertanggungjawab
• Memperkenalkan etika penilaku dan hukum dalam menggunakan
teknologi
informasi dan komunikasi
279
• Indikator
• Ada perogram dan pelaksanaan 15 menit membaca
• Tersedia jurnal membaca
• Tersedia area baca di SMK (perpustakaan, sudut buku kelas
dan tempat empat lain untuk membca
• Pembimbingan penggunaan internet
TAHAP PENGEMBANGAN di SMK
• Tujuan
• Pengembangan Minat baca untuk meningkatkan kemampuan
literasi secara digital dan non digital
• Prinsip
• Ada tagihan Non Akademik
• Jenis Kegiatan
• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran
• Pembuatan respons bacaan: graphic organizers, peta cerita,
Penilaian non-akademik
• Pembuatan bahan kaya teks oleh siswa
• Pembimbingan penggunaan komputer dan internet untuk
kegiatan literasi
• Pengenalan penggunaan berbagai bahan referensi cetak dan
digital untuk mencari informasi
• Indikator
• Ada program dan pelaksanaan 15 menit membaca
• Tersedia berbagai bentuk hasil tagihan non akademik
• Tersedia bahan kaya teks yang dikoleksi dan dipajang
• Dilaksanakannya pembimbingan penggunaan komputer dan
Internet
• Pembimbingan penggunaan bahan-bahan literasi digital
TAHAP PEMBELAJARAN di SMK
• Tujuan
• Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran
dengan menggunakan bahan-bahan pengayaan baik secara
digital maupuan non digital
• Prinsip
• Ada tagihan Akademik di seluruh mata pembelajaran
• Jenis Kegiatan
• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran
• Pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran
• Pengembangan kemampuan e-literasi dalam pembelajaran
bagi guru dan siswa
• Penilaian akademik
• Pengembangan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik
280