GAS
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia
Disusun Oleh :
3.Akhramdani (2022310014)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2022
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................................
BAB II............................................................................................................................................
TINJAUN PUSTAKA..................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
ISI..................................................................................................................................................
BAB IV .........................................................................................................................................
ANALISA......................................................................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Selama ini sebagian besar negara di dunia bertumpu pada gas alam atau gas bumi sebagai
sumber energi yang dapat mendukung kehidupan masyarakatnya. Gas alam adalah sumber
energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang tersimpan di bawah
tanah selama ribuan bahkan jutaan tahun. Kegunaan utama gas alam antara lain untuk
produksi bahan bakar dan juga amonia atau komponen utama dalam pembuatan pupuk. Gas
alam atau gas bumi juga memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia
seperti mendukung perindustrian, pembangkit listrik, komersil, dan untuk kehidupan sehari-
hari.
Untuk Indonesia sendiri, gas alam atau gas bumi sudah mulai dimanfaatkan sejak tahun
1960-an, dan sejak saat itu perusahaan gas Indonesia mulai berkembang. Salah satu fakta
yang mengejutkan adalah pada tahun 2015 Indonesia termasuk 10 besar negara di dunia yang
menghasilkan gas alam terbanyak. Selain itu, Indonesia juga menempati urutan ketiga untuk
negara yang memiliki sumber cadangan gas alam terbesar di Asia Pasifik setelah Australia
dan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun yang sama.
Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per tahun 2017 Indonesia
diperkirakan memiliki potensi cadangan gas alam atau gas bumi sebesar 142.7 TSCF, dengan
100.36 TSFC cadangan gas alam yang telah terbukti dan cadangan potensial gas alam sebesar
42.36 TSCF. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga telah mencatat beberapa
proyek besar gas alam yang telah didirikan di Indonesia antara lain Blok A Aceh yang
memiliki cadangan gas alam sebesar 0.56 TSCF, East Natuna yang memiliki cadangan gas
alam sebesar 46.00 TSCF, Jambaran Tiung Biru (JTB) yang memiliki cadangan gas alam
sebesar 1.20 TSCF, IDD dengan cadangan gas alamnya sebesar 2.32 TSCF, Merakes dengan
cadangan gas alam sebesar 0.81 TSCF, Tangguh Train 3 dengan jumlah cadangan gas alam
sebesar 5.7 TSCF, Asap-Kido-Merah dengan jumlah cadangan gas alam sebesar 1.49 TSCF,
dan yang terakhir Abadi dengan jumlah cadangan gas alam sebesar 10.73 TSCF.
Beberapa gas alam yang dapat ditemukan di Indonesia antara lain, LNG (liquefied natural
gas) adalah jenis gas alam metana yang akan memiliki komposisi 90% metana (CH4) ketika
dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Jika dilihat dari sisi
keunggulannya, LNG merupakan gas alam atau gas bumi yang memiliki proses penyimpanan
yang mudah serta pengangkutan dari kilang gas satu ke kilang gas yang lainnya yang juga
mudah untuk dilakukan. LNG merupakan gas alam atau gas bumi yang memiliki sifat tidak
berbau, tidak beracun, tidak korosif dan tidak mudah terbakar. LNG juga gas alam yang
banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Selain itu, Indonesia juga memiliki gas alam atau gas bumi yang bernama LPG (liquefied
petroleum gas) yang merupakan gas alam yang memiliki komponen utama propana (C3H8)
dan Butana (C4H10). LPG sendiri banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk bahan
bakar memasak atau membuat korek api. Ditinjau dari sifatnya, LPG merupakan gas alam
atau gas bumi yang tidak memiliki bau, tidak berwarna, tidak berasa, mudah terbakar dan
memiliki tingkat racun yang sangat sedikit.
Indonesia juga memiliki gas alam atau gas bumi bernama CNG (compressed natural gas)
yang merupakan gas alam yang tetap jernih meskipun di bawah tekanan tinggi. Selain itu,
CNG juga memiliki sifat tidak berbau dan tidak korosif. Untuk metode penyimpanannya,
CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang besar dan tekanan yang sangat tinggi agar
kemurniannya tetap terjaga. Hal ini menyebabkan CNG cukup sulit untuk didistribusikan ke
tempat yang jauh. CNG banyak dimanfaatkan untuk keperluan gas industri oleh masyarakat
Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan gas alam atau gas bumi akan semakin meningkat
mengingat jumlah penduduk Indonesia yang juga akan semakin bertambah. Merujuk pada
pemaparan di atas, kita dapat melihat potensi gas alam atau gas bumi di indonesia. Baik di
masa sekarang maupun di masa yang akan datang, gas alam akan menjadi salah satu sumber
energi yang menjadi tumpuan masyarakat Indonesia untuk menunjang keberlangsungan
hidup mereka. Oleh karena itu, harapannya Indonesia akan bisa mengoptimalkan pencarian
sumber gas alam atau gas bumi yang tertanam di bumi Indonesia.
Gas alam biasanya terbentuk bersama minyak bumi yang berasal dari
tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu. Bangkai atau fosilnya
terendap di bawah tanah dan membentuk lapisan-lapisan. Tekanan dan
panas di bawah tanah mengubah bangkai itu menjadi gas dan minyak.Gas
merupakan salah satu bahan bakar yang belakangan ini semakin dikembangkan di
Indonesia sebagai salah satu energi alternatif. Bahan bakar gas sendiri terdiripdari dua
jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG). CNG
dibuat dengan melakukan kompresi metana CH4 yang diestrak dari gas alam.
Sedangkan LPG, komponen utamanya didominasi propane C3H8 dan butane C4H10,
dengan kandungan hidrokarbon ringan lain misalnya etana C2H6 dan pentane
C5H12.…….. Compressed Natural gas atau CNG adalah bahan bakar yang berasal
dari gas bumi dengan unsur utama gas metana yang dimampatkan, dipertahankan dan
disimpan didalam sebuah bejana tekan yang dirancang khusus. CNG mengandung
komponen utama berupa metana CH4 dan etana C2H8. CNG dibuat dengan
melakukan kompresi metana yang diekstrak dari gas alam (S.Zaini, et al., 201
1.2 Manfaat
1.3Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka
perumusan masalahnya pada “Bagaimana hasil uji alat pressure reducing station untuk
penurunan tekanan tabung compressed natural gas dari tekanan 200 bar ke 2 bar” ?
PEMBAHASAN
2.1 Gas Definisi
Gas Definisi
Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat
berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah
ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga
gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah plasma). Karena
penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul sering memantul antara satu sama lain,
Kata “gas” kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ulang dari
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan
menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.
Sampai abad 17 Masehi, tidak terdapat konsep yang ril tentang gas, seperti yang diungkapkan oleh
William H. Brock:
“Dan mungkin bagian yang paling tersandung pada perkembangan lebih jauh dari kimia adalah ketidak
cukupan analisis, ada kekosongan secara menyeluruh mengenai pengetahuan atau konsep tentang materi
yang bersifat gas. Kimia tetap sebagai 2 dimensi alam, yang dipelajari, dan hanya mempunyai peralatan
Materi ketiga benar-benar baru dikenal pada akhir abad 18 oleh seorang ahli alam perancis, Antoine-
Semua materi di alam ini menunjukkan pada kita dalam 3 keadaan yang berbeda. Sebagian adalah benda
keras, seperti batu, bumi, garam dan metal-metal. Lainnya adalah cairan seperti air, merkuri, spirit dari
anggur; dan akhirnya keadaan ketiga yang saya definisikan keadaan dari expansi atau uap air, seperti air
(http://nagasundani.blogsome.com/2005/06/08/fakta-tentang-gas/)
Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan
pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-
2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.
1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah
2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat
diabaikan.
3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis
sempurna.
PV=nRT=NKT
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
N = jumlah pertikel
V = volume (m3)
n = jumlah molekul gas
Ek = 3KT/2
U = N Ek = 3NKT/2
dengan:
1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
V/T= C
Boyle-Gay-Lussac: PV/T=C
C = konstan
Jadi:
(P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2=…dst.
2.2 Komposisi Penyusun Gas
Komposisi penyusun gas alam ialah metana (80%),sisanya itu ialah etana (7%),propana (6%),
dan butana (4%),isobotana, dan sisanya pentana. Selain dari komposisi-komposisi tersebut,
gas alam ini dapat juga mengandung helium,nitrogen,karbon dioksida, serta juga karbon-karbon
lainnya.
gas alam tidak berbau,namun untuk mengetahui adanya kebocoran itu ditambahkan zat
yang berbau tidak sedap sehingga kebocoran itu dapat langsung terdeteksi.
untuk memudahkan pengangkutan(transportasi), gas alam dicairkan sehingga disebut dengan
sebutan gas alam cair atau juga LNG (Liquified Natural Gas)
HF (hidrogen fluorida)
HCl (hidrogen klorida)
HBr (hidrogen bromida)
HI (hidrogen iadida)
CO (karbon monoksida)
CO2 (karbon dioksida)
NH3 (amonia)
NO (oksida nitrat)
NO2 (nitrogen dioksida)
N2O (oksida nitrit)
SO2 (belerang dioksida)
H2S (hidrogen sulfida)
HCN (hidrogen sianida)
perlu diperhatikan bahwa unsur hidrogen, nitrogen, oksigen, fluorin dan klorin berbentuk molekul gas
diatomik. bentuk lain dari oksigen adalah ozon (O3) yang juga berwujud gas pada suhu kamar.
seluruh unsur golongan 8A yaitu gas mulia merupakan gas monoatomik: He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn.
dari gas-gas yang tercantum di atas hanya O2 yang penting bagi kehidupan kita. hidrogen sianida
(HCN) merupakan racun yang mematikan. karbon monoksida (CO), hidrogen sulfida (H 2S), nitrogen
dioksida (NO2), dan belerang dioksida (SO2) agak kurang beracun. gas He dan Ne secara kimiawi
bersifat lembam (inert), artinya tidak bereaksi dengan zat apa pun. sebagian besar gas tidak
berwarna . pengecualiannya adalah: F2, Cl2, dan NO2. warna coklat gelap pada NO2 terkadang
terlihat dalam udara yang terpolusi. berikut ini sifat-sifat fisis yang khas dari semua gas:
Pencarian gas alam dimulai oleh ahli geologi,mereka menemukan jenis batu yang
mungkin mengandung gas dan deposit minyak
Para ilmuwan dan insinyur mengeksplorasi area yang dipilih dengan mempelajari sampel
bebatuan dari bumi dan melakukan pengukuran.Jika tempat tersebut tampak
menjajikan,pengeboran dimulai.Setelah gas ditemukan,maka gas dialirkan ke atas melalui
sumur ke permukaan tanah dan masuk ke pipa besar
Gas alam yang dihasilkan dari sumur mungkin berisi hidrokarbon cair dan gas non-
hidrokarbon.Gas alam dipisahkan dari komponen ini di lokasi dekat sumur atau di pabrik
pengolahan gas alam.Hasilnya adalah gas yang kemudian dianggap “kering” dan dikirim
melalui melalui jaringan pipa ke perusahaan lokal,dan selanjutnya kepada konsumen.
Salah satu metode untuk menyedot gas alam, dikenal dengan hidrolik fracturing atau fracking,
menuai kontroversi karena penduduk khawatir hal itu membahayakan kesehatan dan
lingkungan.
Desakan untuk mengembangkan sumber energi baru di dalam negeri Amerika memicu lonjakan
pengeboran gas alam. Salah satu metode untuk menyedot gas alam, dikenal dengan
hidrolik fracturing atau fracking, menuai kontroversi karena penduduk khawatir hal itu membahayakan
kesehatan dan lingkungan.Demonstran datang ke Philadelphia akhir tahun lalu, menyatakan bahwa
fracking mencemari air tanah mereka.Negarabagian Pennsylvania mengeluarkan 2.500 izin setahun untuk
melakukan pengeboran di Marcellus Shale, yang diperkirakan sebagai lokasi yang punya cadangan gas
alam bawah tanah terbesar di Amerika.Ketika fracking dilakukan untuk mendapat gas, air dan bahan
kimia disuntikkan dengan tekanan tinggi ke dalam sumur bor untuk menghancurkan batu-batu yang
mengandung gas, jauh di bawah tanah.
Para pekerja sedang melakukan hidrolik fracturing atau fracking, salah satu metode untuk menyedot gas.
Walau cara ekstraksi gas ini menjanjikan peningkatan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi setempat,
penduduk khawatir mengenai kemungkinan dampak fisik akibat fracking terhadap lingkungan dan kesehatan
mereka. Industri minyak dan gas berkeras, fracking efisien dan aman.
Dalam laporan barunya, Institut Energi pada Universitas Texas berusaha memisahkan "fakta dari fiksi." Direktur
institut itu, Charles Groat mengumumkan temuan itu di Vancouver dalam pertemuan tahunan Asosiasi Amerika bagi
Kemajuan Sains:
Ia memaparkan, "Kami tidak menemukan bukti langsung bahwa fracking, praktek menghancurkan bebatuan,
mencemari air tanah dangkal atau menimbulkan kekhawatiran. Namun, tidak berarti bahwa tidak ada bagian-bagian
lain dari proses pengeboran gas itu yang bisa membuat hal-hal yang tidak diinginkan dalam air tanah yang dangkal
atau air permukaan."
Analisis operasi pengeboran gas besar di Pennsylvania, Texas dan Louisiana mendapati, banyak masalah air tanah
ternyata berasal dari tumpahan bahan kimia di permukaan, kolam-kolam di udara terbuka yang bocor atau kesalahan
penanganan air limbah. Insinyur lingkungan University of Texas Danny Reible mengatakan sumber-sumber gas
alam juga harus dipertimbangkan.
"Tentu saja ada kasus-kasus pipa pengeboran sumur gas alam yang bocor dan menyebabkan gas alam merembes ke
sumur air minum. Ada pula contoh-contoh sumber gas alam, yang jauh di bawah tanah maupun dekat permukaan
yang juga mencemari sumber air," paparnya.
Menurut laporan itu, banyak masalah terkait fracking berhubungan dengan proses umum untuk semua operasi gas
dan pengeboran, seperti pipa pengeboran yang bocor.
Penelitian itu menyimpulkan tidak perlu peraturan baru untuk pengeboran gas. Namun, ditegaskan, negarabagian
harus secara agresif menegakkan peraturan yang sudah ada guna melindungi lingkungan, dan dibutuhkan kepatuhan
industri supaya masyarakat mau menerima fracking.
3.3 Proses Pengolahan Gas
Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks dirancang
untuk membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai
non-metana hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai
dry natural gas. Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam
mentah yg diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi
geologi daerah. Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang
sama reservoir.
Pabrik pengolahan gas alam memurnikan gas alam mentah yang diproduksi dari
ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik mensuplai gas alam lewat pipa-pipa yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan, komersial dan industri
konsumen. Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan
hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan komersial lainnya.