MAKALAH
FASILITAS GAS ALAM
DISUSUN OLEH :
SABRINA NURUL AMANAH
E1A123128
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UMUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
KATA PENGANTAR
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya. Akhir kata, Terima Kasih.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan gas di Indonesia yang paling utama adalah sebagai bahan bakar
alat dapur (terutama kompor gas) selain sebagai alat bahan bakar dapur, gas juga
cukup banyak digunakan sebagai bahan akar kendaraan bermotor walupun mesin
kendaraan harus dimodifikasi terlebih dahulu. Gas ada beberapa jenis, yaitu
Liquefied Petroleum Gas (LPG) Liquefied Natural Gas (LNG), dan Compressed
Natural Gas (CNG). Transportasi gas alam dari ladang gas ke konsumen bisa
dilakukan melalui transportasi darat dan laut. Jaringan transportasi melalui pipa
gas atau pipa transmisi merupakan salah satu media transportasi gas alam yang ada
di Indonesia. Pengembangan sistim transportasi gas untuk memenuhi kebutuhan
1
permintaan di sektor transportasi masih diperlukan transportasi alternatif yang lain
selain menggunakan jaringan pipa gas. Alternatif transportasi gas alam yang lain
yang bisa dilakukan adalah dengan cara pemamfaatan gas dari ladang marginal
menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang kemudian dikirimkan ke konsumen
atau ke station pengisi bahan bakar dengan menggunakan trailer-trailer
pengangkut bahan bakar gas. Sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang
mempunyai peran sangat penting dalam membantu proses berlangsungnya
pembangunan di sebuah daerah. Sektor ini juga merupakan sektor yang cukup
pesat perkembangannya terutama di kota-kota besar seperti Kendari. Kebutuhan
energi untuk sektor transportasi saat ini masih dipenuhi oleh Bahan Bakar Minyak
(BBM) seperti premium dan diesel. Adapun Gambar gas alam dapat dilihat
sebagai berikut :
2
Salah satu persoalan yang terjadi di Indonesia adalah tuntutan
perkembangan zaman dimana masyarakat Indonesia yang pluralisme mau tidak
mau harus menaruh sikap, persepsi dan minat masyarakat terhadap gas alam itu
sendiri. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahkan memahami
dampak baik dari segi positif dari penggunaan gas alam sehingga kesediaan atau
niat mereka untuk mengubah kebiasaan yang sudah membudaya kepada perilaku
yang baru mengalami sedikit hambatan. Dimana masyarakat yang sebagian masih
menggunakan kayu untuk bahan bakar mau tidak mau harus beralih ke gas alam.
Untuk itu soasialisasi dan kebijakan pemerintah dalam hal ini sangat-sangat
diperlukan guna mengingat akan dampak positif penggunaan gas alam terhadap
lingkungan dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Komposisi gas alam selalu bervariasi antara lokasi yang satu dengan lokasi
yang lain. Di beberapa lokasi tertentu gasa alam memerlukan alat operasi khusus
untuk melakukan proses gas alam. Lokasi-lokasi seperti ini biasanya adalah lokasi
gas alam yang mempunyai kadar komponen pengotor seperti Air, H2S, CO2
diluar batas spesifikasi yang telah ditentukan. Spesifikasi produk gas alam
biasanya dinyatakan dalam komposisi dan kriteria performansi-nya. Kriteria-
kriteria tersebut antara lain : Heating Value, inert total, kandungan air, oksigen,
4
dan sulfur. Heating Value merupakan kriteria dalam pembakaran gas alam,
sedangkan kriteria lain terkait dengan perlindungan perpipaan dari korosi dan
plugging. Adapun komponen-komponen utama gas alam yang telah melewati
tahapan pengolahan adalah Metana, Etana, Propana dan Butana sedangkan
komponenkomponen pengotor gas alam diantaranya Air, Helium, Nitrogen,
Carbon dioksida dan Hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida adalah salah satu
kontaminan (pengotor) utama dari gas alam yang harus dipisahkan karena sulfur
bersifat korosi yang bisa merusak pipa-pipa dan peralatan-peralatan pengolahan
gas alam. Gas alam dengan kandungan pengotor Hidrogen sulfida dalam jumlah
yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas"
yang berarti gas asam. Gas alam yang telah diproses dan siap untuk dipasarkan
disebut sweet gas yang berarti gas bersih yang bebas dari gas asam, yang bersifat
tidak berasa dan tidak berbau. Produk gas alam yang sudah diproses dan bersih
dari pengotor seperti Hidrogen sulfida dapat berbahaya karena sifatnya yang
sangat mudah terbakar dan juga mudah menimbulkan ledakan. Gas alam yang
mengandung gas pengotor seperti Hidrogen sulfida disebut sour gas, gas jenis ini
selain menyebabkan ledakan juga dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan
bahkan bisa menyebabkan kematian, karena dapat mengurangi kandungan
oksigen di udara dalam jumlah-jumlah tertentu.
5
bumi diberi bau berupa thiol yang berfungsi untuk mempermudah mendeteksi
adanya kebocoran. Kandungan energi gas bumi sendiri pada 1m3 adalah 38
MJ/10,6 kWh. Setelah melalui proses pengolahan di pabrik, gas bumi baru akan
didistribusikan ke konsumen atau pelanggan rumah tangga. Berdasarkan
Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 08 Tahun 2015,
konsumen rumah tangga yaitu konsumen gas bumi yang memanfaatkan gas bumi
untuk keperluan sendiri ataupun konsumen akhir dengan jumlah pengunaan
sampai dengan 50 m3 /bulan. Adapun alur Pengolahan Gas Alam sebagai berikut:
6
konsumen dan juga sangat beracun. Gas alam yang masih mengandung
komponen-komponen pengotor masih diperlukan proses lebih lanjut untuk
mendapatkan gas yang sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Proses
pemurnian gas alam jenis ini biasanya dilakukan dalam beberapa tahapan proses
diantaranya proses Sweetening dan proses Dehidration. Sistim penyediaan gas
alam dapat di bagi dalam beberapa tahapan, diantaranya, tahap penambangan,
tahap pengolahan, tahap pengangkutan, tahap penyimpanan, tahap pemasaran dan
tahap pemamfaatan.
Gas bumi memiliki peran yang sangat penting sebagai energi primer
ketiga yang paling banyak digunakan di dalam negeri setelah minyak bumi
dan batu bara, dalam mendukung kehidupan masyarakat dan
menggerakkan perekonomian Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, gas
bumi dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas air, mengelas,
baja,
7
Produk gas sebagai energi primer dapat diperoleh salah satunya dengan
gasifikasi. Gasifikasi merupakan proses konversi termal pada biomassa atau
batubara menjadi campuran gas dengan tahapan pengeringan, pirolisa,
pembakaran, dan reduksi. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi ini banyak
mengandung H2 dan CO atau disebut sebagai gas sintesis yang bisa digunakan
untuk suplai uap pembangkitan listrik atau sebagai bahan pembentukan senyawa
kimia metanol. Salah satu turunan senyawa metanol ini adalah dimetil eter yang
dapat dijadikan campuran LPG. Gasifikasi merupakan proses konversi suatu
produk menjadi campuran gas (syngas) seperti hidrogen, karbondioksida,
karbonmonoksida, dan gas lainnya yang dapat dibakar atau dijadikan energi kalor
dengan menggunakan sedikit udara atau oksigen. Alternatif lain untuk pendukung
energi primer gas bumi adalah coal bed methane (CBM). Sistem gasifikasi terdiri
dari tiga proses utama, yaitu gasifier, pembersihan syngas, dan pembangkitan
energi.Hasil dari proses gasifikasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun
tidak langsung.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gas alam atau sering juga disebut gas bumi merupakan bahan bakar yang
sangat sederhana. Sekitar 90% dari gas alam adalah metana (CH4), yang hanya
satu atom karbon dengan empat atom hidrogen melekat, dengan sisanya terdiri
dari etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10) dan komponen-komponen
lain serta komponen pengotor seperti Air, H2S, CO2 dan lain-lain dengan jenis
dan jumlahnya yang bervariasi sesuai dengan sumber gas alam. Penggunaan
utama gas alam adalah sebagai bahan bakar seperti bahan bakar pembangkit listrik
dan bahan baku industri petrokimia seperti industri pupuk serta kebutuhan pada
rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan untuk pencapaian target
pemanfaatan fasilitas gas alam saling berkaitan antara aktivitas hulu dan hilir.
Selain itu aktivitas eksplorasi dan produksi gas alam bisa menurun jika
permintaan pada sektor hilir seperti kelistrikkan, industri, transportasi, dan rumah
tangga tidak ditingkatkan. Krisis energi yang terjadi pada tahun 2004 telah
mendorong pemerintah Indonesia untuk terus menggalakkan pemanfaatan gas
alam baik untuk sektor industri maupun transportasi. Untuk itu, pemanfaatan gas
alam baru dan energi terbarukan yang mempunyai potensi yang cukup besar
dimaksimalkan sehingga terjadi peningkatan terhadap penyediaan energi secara
nasional.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Minyak dan Gas KESDM SKK Migas. Statistik Minyak dan Gas Bumi.
2016.
ESDM, Potensi Dan Peluang Dan Investasi Sektor Energi Dan Sumber Daya
Mineral, Kementerian ESDM, 2014.
Hibrah, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol.6 No:2: Rekayasa Nilai
Kriteria Desai Fasilitas Gas Alam, 2021.
10