Anda di halaman 1dari 3

Beban Hidup dan Beban Mati (PPURG 1983)

Ari KurniawanOktober 05, 2018 1 komentar

Salam Enginering kawan, Pusing dengan mata kuliah Statistika ? sama saya juga
hehe.. tapi bawa enjoy aja kawan, mari kita bahas apa itu Statika. Dalam kesempatan
kali ini kita bahas pengertian dasar, dan jenis dari beban-beban yang ada pada suatu
konstruksi, jangan langsung keperhitungan nanti pusing duluan hahaha.. oke apa itu
Statistika ? Statika atau Statistika atau Mekanika Teknik merupakan ilmu yang
mempelajari tentang kekuatan suatau bangunan (konstruksi) dari segi pembebanan
atau gaya-gaya yang mempengaruhi ketidak setabilan pada bangunan/konstruksi itu
sendiri. Pembebanan menjadi pokok utama dalam Mata Kuliah ini, Karena dalam
perhitungannya jumlah semua beban (gaya aksi) harus = 0 terhadap gaya reaksi yang
di berikan. Sehingga apabila suatu bangunan sudah memenuhi syarat tersebut
bangunan tersebut sudah dalam keadaan stabil, maka dari itu Semua beban yang ada
pada bangunan harus benar-benar di perhitungkan, agar bisa menghasilkan bangunan
yang kokoh dan tidak mudah ambruk.

Secara garis besar terdapat 2 gaya yang dapat mempengaruhi kesetabilan pada suatu
bangunan, yakni Gaya External dan Gaya Internal . seperti yang kita ketahui bahwa
internal itu menyangkut bagian dalam dan External menyangkut bagina luar.

1. Gaya Internal gaya yang berasal dari dalam yakni, beban bangunan itu sendiri.
beban pada banguna terbagi menjadi dua bagian, Beban Hidup dan Beban Mati.

a.) Beban Hidup (Live Loads) merupakan Semua beban yang ditimbulkan bukan
karena konstruksi itu sendiri artinya beban tersebut bukan bagian dari beban
yang di hasilkan oleh bangunan, seperti beban kolom, balk dsb. maka dari itu
Beban Hidup dapat di definisikan sebagai beban yang berasal karena adanya
penggunaan ataupun hunian di dalamnya karena itu sifat nya bisa berubah-
ubah/bergerak . Beban hidup pada bangunan itu sendiri meliputi berat
manusia,lemari-lemari dan benda furniture lainnya, juga benda-benda yang
dapat dipindahkan (bergerak).
Tabel 2.1.a. Beban Hidup
No
Beban Hidup Kg/m2
.
1 Lantai dan tangga, kecuali yang di sebut dalam (b) 200
2 Lantai dan rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak 125
penting, yang bukan untuk toko atau ruang kerja
3 Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, restorant, hotel, asrama 250
dan rumah sakit.
4 Lantai ruang olahraga 400
5 Lantai ruang dansa 500
6 Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan yang lain 400
dari pada yang di sebut dalam (a) s/d (e), seperti mesjid, gereja,
ruang pagelaran, ruang rapat, bioskop, dan panggung penonton
dengan tempat duduk tetap.
7 Panggung penonton tempat duduk tidak tetap atau untuk penonton 500
yang berdiri.
8 Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang 300
disebut dalam poin (c)
9 Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang 500
disebut dalam poin (d), (e), (f) dan (g)
10 Lantai ruang pelengkap dari ruang-ruang yang di sebut (c), (d), (e), (f), 250
dan (g)
11 Lantai untuk : pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, 400
toko buku, toko besi, ruang alat-alat danruang mesin, harus
direncanakan terhadap beban hidup yang ditentukan tersendiri,
dengan minimum
12 Lantai gedung parkir bertingkat :* Untuk lantai bawah* Untuk lantai 800
tingkat lainnya 400
13 Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan 300
terhadap beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan, dengan
minimum

b.) Beban Mati (Dead Loads)merupakan kebalikan dari Beban Hidup, dimana semua beban
mati berasal dari bangunan (konstruksi) itu sendiri yang sifat nya tetap, juga termasuk
beban yang dihasilkan dari mesin atau peralatan tetap yang merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dari bangunan itu sendiri. Beban Mati itu sendiri meliputi Beban
Struktural seperti, berat Kolom, Balk, Dinding, Plat Lantai, Penutup Atap dsb.
Tabel 2.1.b. Beban Mati
N
O Bahan Bangunan Berat Sendiri (Kg/m3)
1 Baja 7850
2 Batu alam 2600
3 Batu belah, batu bulat, atau batu gunung(berat tumpuk) 1500
4 Batu karang (berat tumpuk) 700
5 Batu pecah 1450
6 Besi tuang 7250
7 Beton 2200
8 Beton bertulang 2400
9 Kayu (kelas I) 1000
10 Kerikil, koral (kering udara sampai lembab, tanpa ayak) 1650
11 Pasangan bata merah 1700
12 Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung 2200
13 Pasangan batu cetak 2200
14 Pasangan batu karang 1450
15 Pasir (kering udara sampai lembab) 1600
16 Pasir (jenuh air) 1800
17 Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembab) 1850
18 Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembab) 1700
19 Tanah, lempung dan lanau (basah) 2000
20 Timah hitam (timbel) 11400
(Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983)

2. Gaya External gaya yang berasal dari Luar seperti, beban angin, Getaran yang di
akibatkan Gempa. Mari kita bahas kedua beban tersebut.
a. Beban Angin
Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya karena
adanya selisih tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini
ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif
(isapan angin), yang bekerja tegak lurus pada bidang-bidang bangunan yang
ditinjau.

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, besarnya


tekanan tiup angin ini harus diambil minimum 25 kg/m 2 luas bidang bangunan
yang ditinjau. Sedangkan untuk di laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai
tekanan tiup angin ini diambil minimum 40 kg/m2, serta untuk daerah-daerah di
dekat laut dan daerah-daerah lain dimana kemungkinan terdapat kecepatan
angin yang mungkin dapat menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar dari yang
ditentukan di atas, maka tekanan tiup angin tersebut harus dihitung dengan
rumus:

p = V2/16 (kg/m2)

Dimana : p = tekanan tiup angin (kg/m2).


V = kecepatan angin (m/detik).

b. Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban statistic ekuivalen yang bekerja pada gedung
atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa
itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur gedung di tentukan berdasarkan
suatu analisa dinamik, maka yang di artikan dengan beban gempa di sini adalah
gaya – gaya dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat
gempa itu.

Anda mungkin juga menyukai