Anda di halaman 1dari 2

Budaya Tahun Baru di Kampung Tugu

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari berbagai macam catatan sejarah, banyak bangsa lain yang tidak hanya singgah melainkan
juga menjajah Indonesia, seperti Belanda, Portugis, dan lainnya, yang keseluruhan bangsa
tersebut sangat terpukau dengan kebudayaan, keindahan alam Indonesia serta hasil buminya.
Kedatangan bangsa-bangsa ini ternyata memberi pengaruh dan dampak terhadap kebudayaan
yang tersebar diseluruh Indonesia termasuk pulau Jawa khususnya Jakarta dari berbagai bangsa
yang didatanginya. Pengaruh tersebut dapat menjadi sebuah keuntungan, maupun kerugian jika
kita tidak mengolahnya dengan baik. Sampai saat ini, banyak keuntungan yang didapatkan, ter-
utama bagi kekayaan kebudayaan, seperti musik, tarian, lagu-lagu, bahasa dan masih banyak
lagi. Salah satu kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain adalah keragaman budaya,
yang akhirnya menimbulkan komunitas-komunitas masyarakat yang memiliki warisan adat-
istiadat dan budayanya tersendiri. Salah satunya, komunitas masyarakat Kampung Tugu di
Jakarta Utara. Hasil dari pengaruh kebudayaan Portugis yang dahulu masuk ke daerah tersebut
membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah kebudayaan
pesta yang sering dirayakan awal tahun oleh kampung tugu, seperti Rabo-rabo warga kampong
Tugu saling menyambung berkumpul dalam rombongan mengunjungu setiap rumah untuk
mengucapkan selamat tahun baru. Rabo rabo tak cuma sekadar datang berkunjung. Tapi juga
sambil bermain musik keroncong. Mula kunjungan adalah kelompok warga berkunjung ke
rumah yang lain. Kunjungan itu akan terus memanjang. Para anggota keluarga yang dikunjungi,
kemudian ikut mengunjungi rumah yang lain. Satu minggu setelah Rabo-Rabo, dirayakanlah
tradisi mandi-mandi oleh masyarakat Tugu. Mandi-mandi boleh dibilang sebagai puncak acara
perayaan tahun baru di Kampung Tugu. Pesta adat mandi-mandi bermakna saling bermaaf-
maafan dalam menjalani tahun yang baru. Kegiatan acara itu, warga saling memoles bedak cair
sambil merasakan keceriaan bersama. Bedak yang putih ini menggambarkan kehidupan yang
baru dengan jiwa yang baru di tahun baru. Acara mandi-mandi juga diramaikan dengan iringan
musik Keroncong dan tarian unik. Tradisi mandi-mandi masih diadakan oleh Ikatan Kekerabatan
Masyarakat Tugu (IKBT). Mereka terkadang juga mengundang tamu dari luar komunitas untuk
ikut serta dalam ritual ini. Festival Kampung Tugu merupakan salah satu rangkaian kegiatan
yang diadakan setiap tahunnya di sekitar Kampung Tugu. Namun, festival ini bukan tradisi dari
masyarakat Kampung Tugu. Festival ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Jakarta Utara, untuk menambah daya tarik wisatawan, terutama wisatawan dari
Portugis. Seiring dengan perkembangan zaman, dengan berbagai kekayaan sejarah, kesenian,
maupun kebudayaan yang dimiliki, Kampung Tugu dapat dikem-bangkan dengan
konsep Community Based Tourism atau CBT. Community Based Tourism adalah pembangunan
atau pe-ngembangan pariwisata berbasis komu-nitas. Dengan konsep Community Based
Tourism (CBT) penulis berharap wisata yang akan dikembangkan di Kampung Tugu ini
memiliki keuntungan bagi ling-kungan, ekonomi masyarakat, pelestarian budaya dan kesenian.
Rumusan Masalah
1. Mengapa budaya Kampung Tugu selalu dirayakan awal tahun.

2. Bagaimana Kampung Tugu merayakan kebudayaaan adat istiadat dari tahun ke tahun.

Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan kebudayaan dan Adat istiadat budaya Kampung Tugu pada akhir
tahun.

2. Untuk mengetahui keadaan kebudayaan kampung tugu ketika merayakan adat istiadat.

Anda mungkin juga menyukai