Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian

Poliketida berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan “ketida” yang menunjukkan
adanya ketida (-CH2COCOOH) Hal ini dikarenakan suatu poliketida ditandai dengan dimilikinya pola
berulang suatu ketida – [CH 2CO]n dalam rangkaian strukturnya. Poliketida alami digolongkan
berdasarkan pada biosintesisnya, yang membedakannya adalah urutan rantai poli-β-keto, yang
terbentuk oleh coupling unit-unit asam asetat (C2) melalui reaksi kondensasi, yaitu.

nCH3CO2H [CH2CO]n

Poliketida adalah senyawa fenolik yang berasal dari jalur asetat-malonat.Senyawa poliketida
mempunyai kerangka dasar aromatik yang disusun oleh beberapa unit dua atom dan membentuk
suatu rantai karbon yang linier yakni asam poli ß -ketokarbosilat yang disebut rantai poliasetil
(Harborne, 1987).

Poliketida atau yang sering disebut dengan peptide nonribosom dibentuk oleh enzim besar
yang multifungsional dengan kelompok situs katalitik yangterkoordianasi, yaitu Polyketide Synthase
(PKS) dan Non-Ribosomal PeptideSynthase (NRPS) (Zhao et al, 2007).

Pada awalnya suatu poliketida diperkirakan berasal dari unit-unit asetil-CoA berkondensasi
melalui reaksi Claisen membentuk ester poli-ß-keto. Tetapistudi biosintesis menemukan bahwa
penambahan rantai bukan oleh asetilCoA tetapi oleh malonil CoA yang memiliki Ha lebih bersifat
asam sehingga menyediakan nukleofil yang lebih baik dari pada asetilCoA.

2. Asal Usul Poliketida

Poliketida (golongan senyawa kimia) merupakan salah satu darisenyawa metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh spons laut (Thakur & Müller 2004).Spons mempunyai kemampuan untuk
mensintesis bermacam– macam komponen organik seperti poliketida, alkaloid, peptid dan terpene
(Sjogren et al , 2006). Dimana potensi biologis dari suatu senyawa metabolite sekunder pun sangat
beragam antara lain bersifat sitotoksik, antitumor / antikanker, antivirus, antimikroba,antiinflamasi
antimalaria, dan lain-lain (Guyot, 2000).

Menurut Blunt et al . pada tahun 2007, senyawa metabolit yang diisolasi dari bakteri yang
berasosiasi dengan spons Haliclona sp., misalnya: sterol, steroid,alkaloid, avarol, nukleosida,
peptida, dan poliketida. Poliketida banyak dihasilkan oleh bakteri, kapang, jamur, lumut, Aspergillus
terreus, tomat, jagung, dan invertebrata yang jumlahnya cukup besar.

Dalam bentuk struktur molekulnya, poliketida memiliki pola oksigen yang berselang seling.
Adapun metabolit sekunder yaitu poliketida yang terdapat pada fungi dan bakteri diantaranya yakni
pigmen antrakuinon yang terdapat pada fungi Claviceps purpurea, griseofulvin terdapat pada
Penicillium griseo-fulvin dan kurvularin yang terdapat pada Culvularis sp.

3. Klasifikasi Poliketida

Secara umum, poliketida terbagi ke dalam dua golongan, yaitu poliketida aromatik (yang
terdiri dari satu sampai enam cincin aromatik) dan poliketida kompleks yang terdiri dari makrolida
dan ansamicin (yang memiliki cincinlakton atau laktam), poliena dan polieter.
1. Poliketida Aromatik

Poliketida aromatik digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan pada pola-pola


struktur tertentu yang berkaitan dengan jalur biogenesisnya. Secara umum terdapat lima golongan
utama senyawa poliketida aromatik yaitu ;

Penamaan Poliketida

Dalam sistem penamaan poliketida, suatu poliketida memiliki mempunyai bagian umum
yang tetap, yaitu cincin benzokuin
Kegunaan, Manfaat, dan Potensi

Kegunaan senyawa-senyawa poliketida yaitu:

1. Sebagai antibiotik. Golongan yang sering dimanfaatkan di antaranya golonganmakrolida


(eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida(telitromisin),
golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
2. Sebagai obat kolesterol (anti kolesterol), misalnya senyawa lovastatin.
3. Sebagai anti jamur, misalnya senyawa amfoterisin.
4. Sebagai anti kanker, misalnya senyawa epotilon.
Sedangkan potensi senyawa-senyawa poliketida yaitu:
1. Sebagai terapi berbagai penyakit di usia lanjut
2. Sebagai pencegah penyakit jantung

Kesimpulan

1. Poliketida memiliki pola berulang yaitu – [CH2CO]n dalam rangkaianstrukturnya.


2. Poliketida disintesis dari polimerisasi sub unit asetil dan propionil dalam proses yang mirip
dengan sintesis asam lemak, yaitu melalui kondensasi Claisen dan pada umumnya
menggunakan enzim poliketida sintase.
3. Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatikterletak pada
peristiwa reduksi sebelum penambahan asetil KoA lebih lanjut.
4. Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksi pembentukan suatu
metabolit sekunder yang salah satunya meliputi reaksi kondensasialdol atau reaksi
kondensasi Claisen.
5. Poliketida bermanfaat sebagai antibiotic, antikanker, antijamur, danantikolesterol. Poliketida
juga berpotensi sebagai terapi berbagai penyakit di usialanjut dan pencegah penyakit
jantung

Anda mungkin juga menyukai